Tambang Freeport, Timika, Papua. |
Jakarta, (KM)--Petemuan
antara Presiden Joko Widodo dan pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dalam
rangka membicarakan masa kontrak dan lokasi pembangunan pabrik pengolahan dan
pemurnian milik PT Freeport Indonesia harus berada di tanah Papua.
Dalam pembicaraan itu, DPR RI menilai, Smelter harus
dibangun di bangun di tanah papua.
Ketua DPR RI, Setya Novanto mengatakan dalam pertermuan
dengan Dewan perwakilan, di Istana Kepresiden, perusahaan tambang milik Amerika
Serikat itu merupakan hal yang strategis untuk kehidupan bangsa, khususnya bagi
rakyat Papua.
"Apa yang dilakukan perpanjang ini memang
menyalahi aturan yang ada. Maka kita sudah sampaikan dan tentu ini akan
diperbaiki. Adapun, yang berkaitan dengan smelter itu memang presiden menyarankannya
di Papua," kata Setya, Senin (02/02/15), seperti yang dikutip jurnalasia.com,
edisi 03 Februari 2015.
Wakil Ketua DPR mengatakan, Jokowi sepakat smelter
dibangun di daerah Timika. Namun, ini tentu membutuhkan dukungan infrastruktur
yang memadai.
"Soal Freeport, beliau setuju bahwa nanti akan
dibangun smelter di Papua, di Timika. Tadi ada yang disampaikan bahwa masalah
power plant (pembangkit listrik) menjadi suatu pemikiran,"kata Agus.
(AG/Antara/KM)
(AG/Antara/KM)
0 thoughts on “DPR RI Nilai, Smelter Freeport harus Bangun di Papua”