Jayapura, (KM) - Badan Eksekutif Mahasiwa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Cendrawasih (Uncen), bersama Dewan Perwakilan Mahasiswa Eksekutif Papua (DPMEP) Uncen menyerakan pernyataan sikap Kepada Dewan Perwakioan Rakyat Papua (DPRP) komisi V bidang Pendidikan dan Kesehatan.

Dalam penpnyerahan pernyataan sikap itu, diwakili oleh ketua BEM FISIP, Yally Wenda; Ketua DPMEP Teknik Paulus Magai, bersama anggotanya. Kamis, (08/06) di Ruang kerja Komisi V  kantor DPRP.

Eduard Kayse, Komisi V DPRP menerima pernyataan sikap mereka saat dikunjungi mahasiswa uncen di ruang kerjanya.

"Aspirasi dari adik-adik mahasiswa ini kami terima, untuk itu, akan kami lakukan pertemuan internal dalam komisi kami. Kami akan pertimbangkan aspirasi adik-adik," katanya saat diwawanccara media ini, siang tadi.

Lanjut Eduard, kami juga tetap akan koordinasi bersama pihak Uncen, kami disini dan pihak pemerintah provinsi papua untuk mencari resolusi terbaik.

"Kami minta kalau terjadi persoalan terkait dengan pendidikan adik-adik jangan palang tapi datang ke DPRP disini untuk sampaikan apa yang menjadi masalah di kampus supaya kita bicara bersama karena ini juga bagian dari tugas kami Jayapura 10 Mei 2016," pinta legislayor komisi v.

Kemudian, Ketua BEM Fisip Uncen, kepada Kabar Mapegaa, menyatakan, kami tetap akan kawal apa yang kami dorong ini.

"Beberapa hari ini kami tidak bicara ini, mereka berpikir seperti itu namun kami sedang mencari alternative lain untuk bisa temukan resolusi yang tetap atas masalah Uncen ini," katanya

Lanjut dia, alternatif yang sementara kami ketemu ialah salah contohnya ini kami sudah serahkan pernyataan sikap kami sekarang sudah ada di tangan DPRP. Kalau Eksekutif, Legislatif, dan pihak lembaga Uncen tak bisa menyelesasikan berarti masalah ini kami siap bahwa dan selesasikan di hadapan Menteri Pendidikan di Jakarta.

Sementara itu, Ketua DPMEP Teknik Paulus Magai juga menyatakan bahwa, kami sudah kasih masuk pernyatakaan  sikap ini salah langkah yang kami südah lakukan dan DPRP harus respon baik.

"Yah, Karena masalah Uncen adalah masalah rakyat papua dan akan menjadi sorotan Internasional," katanya

Apa yang kami tuntut, lanjut Mahpgai, ini Rektor Uncen harus menjawab tuntutan kami kalau tidak berarti ini nanti akan terjadi pada proses perkulian terganggu jelas.

Koordinator aksi Feredy Waliangge, senada menyatakan, Rektor harus mampu menyelesasaikan atas masalah ini.

"Kami desak karena sejak tertanggal 22 Mei kami menuntut hingga saat pimpinan lembaga baik itu kepada Rektor, Pembantuk Rektor III, dan semua jajaran tak ada respon positif atas tuntutan kami," katanya.

Petawan :  Musa Boma/KM

Editor      : Mako/03/KM