Yosafat Mai Muyapa. (Foto: Prib/KM) |
Karya : Yosafat Mai Muyapa
Yah, Yesus yang Maha penyayang dan Maha tahu,
aku percaya bahwa engkau mengetahui apa
yang sedang ku alami diatas daerah colonial…!
Bapak, tahu bahwa masalah yang sedang kupikul, saat ini ialah bagaikan kapal
putih sandar-tolak di suatu dermaga tanpa bunyi tom..! Sayang..?
Tuhan, kini aku datang kepada-Mu, dengan
segala pendeertiaaan dan bekas luka yang
ditusuk oleh kaum kilat, apa sih?
yakni moncong penjajahan.
Apa yang sedang ku rasakan diatas tanah papua ini, Ini sudah, hidupku.
Apa yang sedang ku rasakan diatas tanah papua ini, Ini sudah, hidupku.
Kapankah engkau menjanjikan…?
Sehingga,
bekas luka ini dapat disembuhkan dengan obat mulia itu.
Aku belum mengerti, pesan apa yang
sedang anak sampaikan dalam segala yang sedang ku deritan dalam kegelapan ini. Hanya terluka dan terluka.
JIKA, dengan ikhlas tenangkanlah hatimu,
sampai aku dapat memahami
kehendak-Mu.
Akhirnya, ku nikmati kelegaan yang engkau
menjanjikan-Mu, yaitu sinar yang begitu indah, asalnya dari timur. Heheheh…! Sedih?
Marilah
kepadaku, semua yang letih lesu dan
berbeban berat, aku akan memberikan kelegaan kepadamu--(Matius 11.28)
Penulis
di Media Online Kabar Mapegaa (KM)
Kopakodagi, Kotaraja Dalam,
Port Numbay, Sabtu (28/02)
Kopakodagi, Kotaraja Dalam,
Port Numbay, Sabtu (28/02)
0 thoughts on “Puisi : Pujian Luka Bekas, Tanah Papua”