BREAKING NEWS
Search

JAWA BUKAN SEGALA-GALANYA.

Foto : Presiden NRN
Opini (KM)-- Saya sebagai orang Jawa (ayah saya Jawa-ibu Sunda dan isteri batak) menegaskan kepada seluruh masyarakat Jawa dan Bangsa-Bangsa seluruh Nusantara juga Papua Barat bahwa Jawa bukan segala-galanya. Disaat Jaman sebelum penjajahan masuk ke bumi Nusantara ini dan Papua Barat. Semua Bangsa-Bangsa Maju, Kuat, Makmur dan saling bekerjasama. Tidak saling menguasai dan saling menginjak. Dahulu ada Pajajaran, Toba, Pagaruyung, Sriwijaya, Ternate, Maluku, Flores, Gowa, Makasar, Samudera Pasai dan lain-lain sampai kemudian Majapahit. Namun di masa Majapahit akhir terjadi masuknya Intruder (penyusup) yang diciptakan untuk membuka pintu gerbang masuknya penguasaan imperialisme, saat Gajah Mada memainkan peran kunci dalam Pemerintahan Majapahit. Dan itupun akhirnya bubar. Karena ambisi penguasaan monolitik. 

Setelah bubar Majapahit bubar, justru hubungan antara Jawa (Demak-Pajang Mataram),Aceh,Riau,Maluku,Palembang,Batak, Banten, Cirebon, dll yang merdeka masing-masing justru terbangun hubungan khusus dalam perjuangan dan pembangunan melawan Penjajah. Akan tetapi kemudian terjadi intrik-intrik oligarki yang kemudian menyebut tatanan Dunia Baru kembali untuk memperkaya kelompok oligarki demi membangun korporasi-korporasi Inggris dan Eropa Barat sampai membangun Amerika Serikat dari rempah-rempah dan emas. Kelompok-kelompok inilah yang menggunakan Negara-Negara sebagai mesin produksi mereka. Dan hingga membangun politik satu pintu untuk menguasai sumber-sumber kehidupan di Nusantara. Mereka menciptakan Negara Indonesia. Dengan Jawa sebagai kuncinya. Akan tetapi Jawa Penghianat juga membuat penjajahan bagi Rakyatnya sendiri. 

Para Sultan-Sultan Jawa sangat Feodalistik dan membangun hubungan berjarak antara Kawulo (Rakyat) dan Gusti (Sultan). Mereka menciptakan figur seolah-olah dirinya adalah Tuhan. Bahkan tempat makan dan minumnya pun disembah oleh para abdi dalem dan rakyat jelata. Sampai akhirnya Setan Jawa ini menjadi benar-benar setan berwujud manusia dengan menguasai kekayaan Nusantara bersama Gerombolan Korporasi Jahat. Untuk membangun jaman beraliran keserakahan. Dan NKRI inilah jadinya.

Sekali lagi saya tegaskan, bahwa saya sebagai orang Jawa menyatakan bahwa Jawa bukanlah segala-galanya. Dan sumber keserakahan itu sampai pada lahirnya Jawanisasi. Pusat Kunci itu ada di Keraton Yogyakarta yang saat ini sudah rusak dan menjelang hancur. Jadi saudara-saudara mari bersama melahirkan kembali kejayaan-kejayaan dan kemerdekaan kita semua. Merdeka menjadi Negara-Negara yang kuat, makmur dan penuh keadilan. Untuk menjadi Bangsa-Bangsa yang hebat semua dan mampu bekerja sama tanpa penjajahan. Dengan 100% kedaulatan ada di tangan Negara-Negara wilayah Nusantara dan Papua Barat. Dan Tuhan Yang Maha Esa memimpin kita semua menjadi manusia-manusia yang saling bergotong royong.

Dijaman modern saat ini, kesalahan itu ada di NKRI, Negara Boneka dan Mesin Penjajahan sekaligus Alat Produksi Kaum Serakah. Bubarkan NKRI adalah Solusi. Salam.

Penulis : Presiden Negara Rakyat Nusantara (NRN)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “JAWA BUKAN SEGALA-GALANYA.