BREAKING NEWS
Search

Kekurangan Tenaga Guru, Siswa/I Basahi Seragam Sekolah

Siswa/I SD YPPK Komopa, Distrik Agadide, Kab. Paniai (Foto: Dok KM)

Oleh: Alexander Gobai

Pendidikan adalah pondasi memupuk anak bangsa agar menjadi cerdas yang kelak dapat mencerdaskan bangsa dengan menutut ilmu dari sekolah didapatkan. 

Dibangunnya sekolah dengan sadar dan memunyai maksdu dan tujuan yang jelas. Tidak sembarang tanpa maksud dan tujuan. Tujuannya ialah untuk menempatkan posisi anak-anak (siswa/I) agar mendapat pembinaan yang baik dari seorang guru. Agar kelak diketahui ilmu yang dimiliki dari guru.  Juga disadari sekolah dibanugun berupa sebuah gedung yang dibangun untuk anak-anak belajar. 

Baik, belajar membaca, menulis, mengitung dan menganalisis tiap masalah yang ada. Keguanaan dari sekolah ialah mencerdaskan anak bangsa agar pandai mengetahui tiap masalah yang sedang dikejam oleh duniai.

Kata sekolah adalah bagian terkecil dari kata pendidikan. Pendidikan adalah satu kesatuan dari membina dan mendidik anak di sekolah agar anak-anak mengetahui isi dari sekolah itu. Dimana di dalam sekolah terdapat guru dan anak-anak yang siap menerima pelajaran dari seeorang guru, hakikatnya.

Berbicara masalah pendidikan berarti berkaitan dengan sumber daya manusia (SDM). Dijadikan pendidikan ialah agar mendidik sumber daya manusia agar pandai dan cerdas. Agar kelak sumber daya manusia mencerdaskan bangsa melalui ilmu yang didapakan dari didikan dan binaan dari seorang guru.

Dan tujuan dibuat sekolah ialah memupuk, membina dan mendidik anak-anak agar menjadi pandai, agar kelak dapat membangun bangsa dengan kecerdaasan yang didapatkan. Apa gunanya jika sekolah dibuat mewah lalu tidak anak-anak (siswa/I). Dan apa gunanya anak-anak banyak lalu tidak ada sarana dan prasana yang baik. Apalagi jika keduanya tak ada. Maka, penyebabnya sumber daya manusia akan lenyap hanya karena masalah demikian.
Ada beberapa masalah yang terjadi di Distrik Agadide, kab. Paniai, Papua.  Khusus di bidang pendidikan. Baik dari sarana dan prasana (gedung dll) sampai pada tenaga guru. Kebanyakan guru yang dipakai hanya guru honorer bukan guru CPNS asli yang sudah ber-NIP. Permasalahan ini menjadi akar permasalahan yang terbawa terus hingga sekolah akan mati dan sekaligus murid-murid tidak akan mendapatkan pelajaran dengan baik.

Bagaimana tenaga guru saja dapat dihitung dengan cara. Kira-kira 5 tenaga guru saja yang mengahar di SMP Negeri 02 Agadide, Kab. Paniai, Papua. Juga Sekolah-sekolah dasar (SD) di Distrik Agadide, Kab. Paniai, Papua bahkan pada tingka SMA Negeri 01 di Agadide.

Dan yang menjadi keprihatinannya lagi ialah di saat tak ada guru, diberikan kewenangan untuk bermain bola voli dengan menggunakan pakaian seragam sampai waktu sekolah habis.
“membasahi pakaiana seragamnya dengan bermain bola voli hinggal kotor-kotor karena pecek dll”.

Jika memang seperti ini yang dimaksud oleh pihak yang  berwenang, lebih baik tidak usa membukan sekolah-sekolah untuk mendidikan anak-anak yang ada. Dan yang sedang meminta belajar pada guru-guru. Karena, sama saja pendidikan sudah tidak ada gunanya lagi. Dan secara otomatis, anak-anak (siswa/I) tidak akan mengetahui ilmu yang ada.

Masalah-masalah seperti ini yang terjadi di kampung-kamapung kecil yang sangat tidak terjangkau dengan transportasi dll. Tetapi, setidaknya ada sebuah kepedulian dari pemerintah dalam mengatasi masalah-masalah seperti demikian.

Sangat di sayangkan sekali, jika tidak dibenahi. Maka, penyebabnya sumber daya manusia yang ditekuni melalui pendidikan akan lenyap atas masalah-masalah ini. 

Hal ini menjadi sebuah teguran kerasa kepada Pemerintah Daerah (Pemda) Kab. Paniai dan Pem Prov. Papua agar jeli melihat permasalaan-permasalahan pendidikan yang terjadi di pelosok-pelosok. Meskipun, Pemerintah melakukan program demi meningkatkan kecerdasan anak bangsa, tetapi juga harus ada program turang lapangan (Turlap) dan melihat langsung apa benar kondisi pendidikan yang terjadi di wilayah-wilayah itu. Jangan hanya pandai berbicara masalah pembangunan fisik dan fisik. Pembangunan fisik dapat terlihat ketika SDMnya mampu dan berkualitas. 

Sebab, Pendidikan adalah dasar bagi mencerdaskan anak bangsa agar kekal dapat memimpin bangsa dengan benar di atas negerinya sendiri.

Semoga dengan tulisan ini, memberikan pengetahuan kepada Pemda dan Dinas Pendidikan dan pengajar, Kab. Paniai dan Pemrintah Prov. Papua sehingga dapat melihat kondisi pendidikan dengan benar dan dapat membenahi masalah itu dengan serius.

(001/KM)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Kekurangan Tenaga Guru, Siswa/I Basahi Seragam Sekolah