BREAKING NEWS
Search

Rakyat Indonesia harus lebih Cerdas Menyaring segala Isu Politik dalam Suasana PILKADA


Foto Doc Pribadi, Yusuf Kobepa/KM


Oleh Yusuf Kobepa

Opini, (KM)--Rakyat Indonesia harus lebih cerdas menyaring segala isu politik dalam suasana PILKADA. Jangan terbawah diri pada keadaan dan situasi dari pengaturan atas. Sebagai rakyat harus peka dan memilah milih atas semua isu politik yang sedang berkembang di Indonesia. Jangan karena agama yang sama ataupun karena orang yang sedaerah membuat suasana politik pilkada menjadi kacang balau.

Kondisi politik dan ekonomi Indonesia sampai saat masih belum mandiri dan masih bergantung pada dukungan pihak lain, realita ini dapat kita lihat dari beberapa hal berikut ini:

a.   Dalam perebutan kekuasaan politik dalam negeri kost Politiknya sangat besar menyebabkan para calon pemimpin negara dan pemimpin daerah harus dibantu oleh para penyandang dana yang kebanyakan adalah dari investor asing untuk kepentingan penguasaan ekonomi mereka di dalam negeri.

b.  Untuk kepentingan penguasaan ekonomi dalam negeri para pemain politik dan para penguasa ekonomi selalu menjalin kerja sama yang saling menguntungkan sampai pada kerjasama pemenangan PILKADA dengan memanfaatkan berbagai isu yang dianggap laris di publik untuk memenangkan hati rakyat seperti isu SARA ataupun isu lain seperti isu Papua Merdeka, isu GAM ataupun RMS dan sebagainya sebagai senjata ampuh untuk menarik simpati publik.


c.    Di negara kita yang kita sebut negara yang sangat hargai pluralisme justru berbalik 180 derajat, Isu SARA justru mampu melupakan semboyan “Bhineka Tunggal Ika” dari seluruh benak hati rakyat Indonesia dan isu ini menjadi laris dimaanfaatkan oleh para pemangku kepentingan kekuasaan Politik dan ekonomi di Negara Indonesia. Hal ini di mulai nampak dalam suasana PILKADA DKI Jakarta saat ini antara AHOK dan FPI.

d.  Pertanyaannya adalah apakah tuduhan penistaan agama sebagaimana yang dituduhkan kepada AHOK itu benar berdampak buruk bagi penganut agama mayoritas ini? Apakah ketika Ahok meminta maaf kepada rakyatnya dia tidak dapat dimaafkan sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan? Apakah hanya Ahok sajalah yang melukai hati sesama agama? Apakah pembakaran mesjid dan pembakaran gereja di mana-mana itu tidak lebih buruk dari kasus Ahok? Ataukah kasus ini sengaja dimanfaatkan untuk kepentingan perebutan kekuasaan Politik.

Jika benar lantas untuk kepentingan siapa ? Barometer penegakkan Pluralisme dalam demokrasi Indonesia adalah di DKI. Wajah Indonesia dalam penegakkan demokrasi dan HAM dalam Pemilihan Indonesia juga ada di DKI namun bagaimana wajah DKI saat ini?? Bagaimana dengan wajah Indonesia dalam penegakkan demokrasi dan HAM di mata dunia saat ini?? Apakah memang kita sedang tampilkan keaslian kita di mata dunia saat ini?

Semoga rakyat Indonesia tidak mudah dibohongi oleh siapapun dan semoga kedepan rakyat Indonesia semakin cerdas untuk memilih pemimpin yang tepat tidak berdasarkan SARA.

 Penulis adalah salah satu Pemerhati Sosial

Editor : Umagiyinagobai


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Rakyat Indonesia harus lebih Cerdas Menyaring segala Isu Politik dalam Suasana PILKADA