Ilustrasi/KM |
Oleh Musa Pekei
Artikel, (KM)--Didiskusikan berdasarkan realita kehidupan manusia , dari zaman dahulu hingga sekarang berdasarkan perspektif
kristiani dalam alkitab.
Kehidupan manusi
membutuhkan tiga rantai yakni “Iman Pengharapan dan Kasih.” Kehidupan
tanpa iman seperti hidup tanpa mata. Hidup
tanpa pengharapan tak ada permintaan atau permohonan. Hidup tanpa kasih hidup tanpa
nilai religious, sebab kasih adalah hukum
terbesar dalam hidup.
Iman, pengharapan dan kasih merupaka tiga
rantai kehidupan manusia yang tidak terlepas dari manusia. Iman adalah bagian dari kepercayaan, dan pengaharapan adalah sesuatu yang
kita harapakan kepada Tuhan. Kasih adalah murah hati, tidak cemburu, tidak iri hati, tidak sombong, Kasih itu bukan hanya memberi tetapi
tidak marah, tidak emosi itu bagian dari kasih dll. Dengan demikian kasih melampau segala
gala-nya.
A. Iman dan Kepercayaan
Iman adalah bagain dari kepercayaan
yang bukan hanya di ucapkan oleh kata kata, namun benar benar percaya sepunuh
dengan hati.
Tanda tanda manusia akhir zaman ialah tidak menghargai orang, hamba uang, tidak tahu mensyukuri, tidak mengormati orang tua. (2 Timotius 3:1.2-3).
Diantara tiga
poin itu, (Kasih, Pengharapan, Iman.) Yang paling terbesar adalah “KASIH,” Sebab kasih itu, murah hati, tidak iri hati, dengki, kesederhaan, kerendahaan hati, kemurnian, kesucian, lemah lembut dan lain lain.
B. Belajar dari Gaya Praktek Yesus Kristus
Belajar dari gaya dan kasih dari
seorang yesus yang mana di mainkan dalam film Yesus. Yesus sendiri jalan mengajarkan firman Tuhan dengan jalan kaki, salam dan menegur orang orang yang ada
di pinggir
jalanan menunjukan sikap kerendah hati, tulus iklas, apa adanya.
Selain itu Yesus tidak perna menolak
orang orang berdosa, malah
Yesus mendekati makan dan minum di rumah mereka. Sementara itu orang pekerja sex datang
di rumah itu untuk meminta ampun. Reaksi dari orang orang setempat tidak
menerima, namun Yesus menerima dia apa ada-Nya.
Perempuan berdosa itu, datang dengan menangis lalu minta
ampun, Yesus
perumpakan bahwa “Ada
dua orang berhutang kepada seseorang
masing masing 50 dinnar dan 20 dinar, namun
karena tidak sanggup di bayar hutan kedua-nya di hapus, manakah
yang lebih bersyukur, pemilik rumah itu menjawab menurut saya
yang paling banyak hutan-nya. Jawab Yesus Anda benar”.
Hal ini menggambarkan bahwa Yesus mengajarkan
kepada kita manusia untuk saling mencintai dan mengasih satu sama lain, tanpa memandang latar belakang, pemabuk, zina, pencurih, pembunuh dan lain lain. (Sumber : FILM YESUS KRISTUS)
C. Manusia dalam Tuhan dan Manusia yang tidak dalam Tuhan
a) Manusia dalam Tuhan
Manusia yang dalam tuhan kebanyakan tidak
memiliki harta benda atau kekayaan
banyak di banding, manusia yang tidak percaya adanya Tuhan. Mereka punya harta berlimpah. Ciri ciri mereka yang dalam Tuhan karena
mereka merasa barang atau kekayaan duniwai itu hanya sementara, akhirnya apapun kekayaan yang mereka
dapat, langsung tidak segan segan untuk membagikan
kepada siapa saja yang datang di rumahnya ataupun ketemu di jalan. Ia melihat seseorang kesusahan langsung
ia meberikan kepada-nya. Tipe manusia dalam Tuhan berpegang
teguh pada ajaran ajaran firman Tuhan, sehingga dia takut kalau pada praktek
dalam kehidupan manusia tidak menjalankan apa yang ia dengar dan meneriam di
gereja ataupun oleh rohaniwan rohaniwati. Karena pada prinsipnya ia lebih memilih
bersih masuk surga dibanding cinta pada kekayaan sehingga lupa tuhan, akhirnya masuk negara. Hal itu yang membuat ia tidak lebih
tertarik pada kekayaan duniawi.
b) Manusia yang tidak dalam Tuhan
Kelompok manusia ini mereka ini percaya adanya tuhan tetapi
karena kenikmatan harta kekayaan duniawi sehingga menghimpit mereka. Pada umum-nya mereka percaya tetapi
pada peraktek lapangan-nya tidak selaras dengan apa yang mereka terima dan
dengar dari gereja ataupun dari orang orang rohaniwan. Mereka tahu akan ajaran ajaran dalam
alkitab, namun pada prakteknya susah untuk selarasakan dengan apa
yang mereka dengar dan terima di Gereja.
D. Kesimpulan
Manusia hidup tidak bisa sendiri namun, saling membutuhkan tetapi tidak iri, tidak saling memusuhi. Itu sudah melaksanakan misi Tuhan dengan
baik. Iman
pengharapan dan kasih itu lebih utama dalam kehidupan manusia. Yesus telah mengajari bagaimana
mencintai sesama dan bagaimana mencintai dan mendoakan musuh musuh kita. Yesus sudah mencontohkan untuk hidup
bersama damai dan tidak memandang latar belakang namun cinta kasih dalam
berdasarkan firman Tuhan. Tanpa menjadi hamba uang atau kekayaan
alam dan lain lain.
Tulisan ini dikutip berdasarkan hasil diskusi bersama dengan
Saudara Natan tebai, Aten Goo, Melianus Tebai, Musa Pekei dalam perspektif alkitab, di
kontrakan Dogiyai Malang .Jl. Langdungsari Permai Blok D5. Rabu(
09/11/2016). Pukul 21.00 -22.30 WIB. (KM)
Editor : Umagiyinagobai
0 thoughts on “Tiga Rantai Kehidupan Manusia ”