Penulis : M. Tiyopigu. K
Photo@docsenjadigunugkidul//km |
Pada
hari minggu siang saya mengunjugi ke kosnya kakak saya (Othi) untuk membantu
saya mengambil pasir di kali, besama kakak (Othi), teman (Ina) ,serta sahabat
saya (Ansel), kami membeli dua ekor ayam kampung untuk bakar –bakar di kali
karena tempatnya (kali) cocok untuk bakar-bakar . Setibanya disana kami merasa
tidak sanggup menghabiskan makan tersebut, saya mengubungi kakak Agus Enato, serta Adik Silve, namun adik Silve
tidak dapat berkumpul bersama kami di karena kesibukukan satu denga yang lain,
sedangkan kakak Agus datang untuk bergabung bersama kami, kami menikmati makan
siang di kali.
Selesai
makan siang kami lanjut dengan diskusi singkat yang bertujuan hanya untuk
menukar pendapat.
Seusai
diskusi kami bergegas untuk pulang karena
waktu menunjukan pukul 16.30 WIB, kami
tidak langsung pulang namun kami berencana untuk bukin studio ,namun rencana kami tidak jadi,
dan kami menuju maguwoharjo untuk latihan motor, sesampainya di maguwoharjo, rencana kedua pun tidak jadi dikarenakan
kondisinya tidak aman.
Kami
lanjut lagi untuk mencari tempat yang aman untuk latihan ,di pertengahan jalan
; kakak Agus mengatakan kepada saya “Adik ikut kakak dari belakang “ ok kakak
adik mengukutimu dari belakang” jawab saya.
Saat
kakak berkata demikian saya bingung kemana kita pergi, tetapi tetap saya ikuti,
kami jalan menuju kota solo, kami naik tanjakan , bah nhe kita kemana nhe tanya
saya pada teman saya (Ina) yang ikut nebeng sama saya, ikut saja kakak agus “
jawabnya.
Sesampainya
di puncak, kaka agus mengambil di bagian kiri, waa nhe tadi rencana kita untuk
latihan tetapi mengapa kak Agus membawa kami ke tempat ini. Ternyata maksud kak
Agus ialah untuk menikmati senja sore di atas bukit gunung kidul. Kami
mengambil tempat sambil nikmati Kopi Tua, wah mantap rasanya sambil memandang
senja sore yang begitu elok,indah dan mempersona.
Sungguh ciptaan Tuhan Luar biasa.
Wauuu
indahnya senja sore diatas gunung kidul,
kami merasa saat diatas gunung kidul semacam kami sudah berada di atas
permadani karena sawah sawah yang menghijau memberi kehijauhan diantara jalan
dan rumah rumah di sekitarnya, hingga membuat kami tak sanggup menikmati alam
yang begitu mempesona yang TUHAN berikan kepada kami umat manusia, tak terasa
senjapun berlalu dan kamipun lekas pulang ketempat tinggal kami masing masing,
namun satu teman diantara kami meminta kami untuk nonton bareng akhirnya kami
putuskan untuk main hostpot.
Refleksi
Kita
dapat dengan mudah membuat perencanakan- perencanaan dalam Hidup kita, namun
tak semua Perencanaan yang dapat
terjawab. karena pepata mengatakan Manusia hanya dapat merencanakan tetapi
Tuhanlah Yang Menentukan , dan rencana Tuhan Selalu indah Pada waktunya.
(terasa berada di Permadani). Maka itu patut kita sukuri apapun yang terjadi
dalam Hidup kita. Semoga. (manfred/km)
0 thoughts on “INDAHNYA SENJA SORE DIATAS GUNUNG KIDUL”