Oleh : Wege Gobaibo
Pagi,
kira-kira pukul 08.45 WIT. Terdengar suara halus dari halaman rumah, “siapa dia,
kata saya kepada adik laki-laki yang baru bangun dari tempat tidur”. Katanya mamade
Amadi bunai. Oh, okey dia bilang apa? Kamu dua tidak kegereja kah? Ah tidak,
kami dua juga mau siap-siap ini, jawabnya”! Ok, made di luan yah? Okey’’.
Setelah
mendengar perkataan dari mamade, kami berdua dengan tidak memikirkan hal-hal
yang lain, langsung mandi. Kemudian, kegereja!
Kira-kira
pukul 09.00 WIT. Sudah tiba di gereja. Berlutut dan meyembah sekaligus menerima
kedatangan Tuhan dengan tulus dan ikhlas. Mengikuti dari awal hingga akhir,
adalah harapan besar untuk menebus segalah dosa yang pernah kita buat.
Pukul
11.45 WIT, kami keluar dari ibadah (misa) di gereja Katedral, Tiga Raja,
Timika, Papua. Di saat keluar dari gereja,
kebetulan ketemu dengan frater steven yogi, yang dalam jangka waktu dekat akan ditabis
menjadi imam (pastor).
Karena
baru ketemu, ia ajak ke pastoran untuk membicarakan atau sering beberapa pengalaman
yang pernah terjadi, terutama masalah pacaran. Ini sebabnya, perluh dibicarakan,”katanya.
Ia,
mulai berbicara dan mengungkit pengalaman-pengalaman masa lalunya, yang pernah terjadi
selama ia berpacaran. Kisah-kisahnya bagus dan menarik. Karena menarik,
tiba-tiba hati saya berdebar-debar dengan kenjang. Karena pengalaman yang
dialaminya ialah pengalaman yang belum pernah saya rasakan dan mengalaminya.
Ketika
ia berbicara, satu hal yang saya petik dari ceritanya ialah memilih pacar yang
baik hatinya. Inilah pesan moral yang saya dapatkan dari ceritanya. Dan akan menjadi
bahan pembelajaran bagi saya kedepan.
Setelah
itu, tibalah giliran saya untuk mengungkit pengalaman di dunia pacaran. Saya mulai
membicarakan, orang yang pernah saya pacaran, saya sebutkan satu per satu. Setelah
membicarakan itu semua.
Pesan
moral yang om frater steven dapatkan ialah harus memilih pacaran yang baik hatinya.
Maka, kesan terakhir yang diungkapkan oleh frater ialah berupa nasehat. Om,
kamu harus memilih perempuan jangan dari luarnya tetapi dari hatinya. Karena,
ketika kamu memilih dari luarnya saja, hidupmu akan hancur dan akan menjadi sia-sia
saja. Tetapi, bila kamu memilih perempuan yang hatinya baik, hidupmu akan baik dan
akan berguna di hari-hari yang akan datang, “katanya.
Memilih
perempuan, di zaman duluh beda dengan sekarang. Di zaman duluh itu, mereka melihat
dari tingkah lakunya, dan hatinya. Tetapi, di zaman sekarang memilih perempuan dari
luarnya yang lebih banyak, terutama di sisi wajahnya (mukanya) cantik, akhirnya
tarik, langsung kawin. Karena terjadi begitu, akibatnya, menimbulkan masalah dalam
keluarga maupun pada sesama.
Makanya
om! Mulai dari sekarang om frater menekan bahwa, kamu harus memilih pacar yang
baik hatinya. Jangan sia-siakan hidupmu dengan istri yang tidak benar. Tetapi,
pilihlah perempuan yang bias mengerti dan memahami hidup dalam rumah tangga.
Penulis : Tinggal di Timika, Papua
0 thoughts on “Nasihat : Cari Pacar Yang Baik Hati”