BREAKING NEWS
Search

Akibat Masalah Tanah, Terjadi Perang Antar Suku di Timika



Ilustrasi@ Perang Antar Suku
Timika, KABAR MAPEGAA-dari bulan januari tahun ini, hingga saat ini masalah peperangan yang digoncang di beberapa tempat, yakni kampong iwaka, kali pindah-pindah, SP 9 dan yayanti masih saja terjadi. Di beberapa tempat ini, dikatakan suasan dalam perang antar suku, yakni suku dani melawan suku Mee/Moni dan Amungme yang diyakini memunyai tanah di beberapa tempat yang telah di sebutkan.

Dalam perang suku ini, akibat masalah tanah. Yang diinginkan oleh suku dani di beberapa tempat yang sudah ditentukan di atas. Sementara, kediaman yang selama ini mereka tempati di kota timika, papua memang sudah diberikan oleh pemerintah daerah. Tetapi, juga masih menempati di beberapa tempat yang milik suku Mee, Moni dan Amungme. akhirnya terjadi perang.

Perang yang terjadi ini, mengakibatkan banyak korban. Entah dari suku dani dan pemiliki tanah. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Timika, Papua di beri ruang untuk pengobatan para korban khusus untuk suku dani. Sementara Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM) Timika, Papua ditempat untuk pengobatan khusus untuk Pemilik tanah (Mee, Moni dan Amungme).

Informasi yang di dapati untuk korban suku dani mencapai 60-an jiwa ke atas. Sementara dari suku pemilik tanah mencapai 20 hingga 30 jiwa korban.

Beberapa pekan lalu, telah dilaksanakan pembicaraan mengenai perdamaian antara suku dani dan pemilik tanah di pos 32 kompleks para keamanan. Tetapi, pembicaraan itu tidak menghasilkan perdamaian. Hingga saat ini, kebenciaan dan dendaman masih saja terjadi antara suku dani dan pemilik tanah.

Hingga informasi yang di dapatkan dari www.mapegaa.blogspot.com. Warga masyarakat kota timika, yang berdomisli suku mee, moni, amungme dan suku-suku lain, masih dalam suasana waspada. Aktivitas pun tidak dilaksanakan dengan baik. Kemudian, kendaraan roda dua  hingga saat ini, jarang sekali mengantar penumpang di daerah-daerah SP–SP. Karena ketakutan dengan masalah peperangan ini.

Jumat, (21/02), ketika www.mapegaa.blogspot.com mencoba menghubungi Semuel Yogi, SH, MH Kepala Distrik Iwaka, Timika, Papua mengatakan, suasana perang antar suku ini, tidak ada peningkatan untuk menjamin perdamaian antara suku dani dan pemilik tanah. Karenannya menurutnya, kedendaman dan kebencian itu masih ada. Hingga sampai saat ini masih dalam perang,”katanya

“kami dari pemilik tanah (suku mee, moni dan amungme) sudah memberikan patokan di beberapa tempat yang menjadi tempat kami, yakni SP 9, kali pindah-pindah (jalan perintis timika, paniai, dogiyai dan deyai) yang di bangun jalan dari PT. Pat, dan di beberapa tempat lainnya. Sehingga dengan mutlak suka lain, tidak boleh tempati,”tegas dengan serius.

lanjut yogi mengatakan, kami dari pemerintah distrik iwaka menegaskan bahwa tanah yang sudah di patok dari pemilik tanah, segera di tanda tanggi oleh gubernur dan pemerintah daerah kabupaten timika. Sehingga, tidak ada peperangan lagi. Menurut distrik, karena perang tidak akan selesai, bila tidak ada penegasan yang direalisasi yang jelas,”pintahnya

“kami ingin hidup damai dan nyaman. Seluruh warga timika pun senada dengan saya katanya, kami ingin hidup damai dan nyaman,”harapan warga timika, papua. (Alexander Gobai/KM)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Akibat Masalah Tanah, Terjadi Perang Antar Suku di Timika