BREAKING NEWS
Search

Mahasiswa dan Pemuda Tota Mapia Tolak Pemekaran Kabupaten Mapia Raya

Foto : Penolakan 33 Kabupaten dan 3 Provinsi DOB di Papua (2013)









Jayapura, (KM)-- Seluruh Mahasiswa/I dan Pemuda yang berasal dari Tota Mapia, Kabupaten Dogiyai secara tegas menolak pemekaran Kabupaten Mapia Raya yang rencananya ingin lepas dari Kabupaten Dogiyai sebagai Kabupaten Induk.

“jika ada sebuah tindakan untuk melakukan pemekaran baru, semestinya harus dilibatkan di dalam perjuangan DOB itu untuk mensosialisai pemekaran baru,”Kata Yulianus Pugiye, Pemuda asal Mapiya kepada www.kabarmapegaa.com,  Selasa, (08/09/2015) Melalui pesan Short Message Service (SMS).

Kata Pugiye, pihak-pihak yang ingin memekarkan DOB baru ini, mereka pernah menjabat dan kini masih menjabat baik di penjabat birokrasi pemeritahan di Kabupaten Dogiyai,”katanya. 

“Kelompok tim kerja pemekaran seperti Paskalis Butu masih menjabat sebagai kepala bagian (Kabag) di Pemerintah Dogiyai, hingga dia menjadi promotor Ketua tim Pemekaran Kabupaten Mapia Raya, Willem Kegiye sebagai Kepala Dinas pencacatan Sipil dan Daniel Butu ialah mantan Ketua DPRD periode 2009-2014 lalu serta tim kerja lainnya,”jelasnya.

Pihaknya, menilai semua itu ada proses. Namun, tidak ada rasa menghormati proses yang sebenarnya harus di lalui itu. 

Maksud dari  proses adalah sosialisasi di tingkat kalangan masyarakat, Pemuda, Toko Agama, Toko adat,Tokoh Intelektual, di media cetak mapun di media online dan semua kalangan namun hal ini tidak lakukan bagi mereka itu alergi bagi mereka,”pungkasnya.

Kalau dilihat dari sisi geografis wilayah ini sempit bila dibangun berbagai kebutuhan sepertinya perkantoran dan pembangunan lainnya. Dari sisi sumber daya manusia (SDM) juga sama sekali tidak ada dan rakyat itu mereka menolak,”katanya.

Dia menyatakan dengan tegas juga di mata publik bahwa karena hal ini menjadi urcen bagi kabupaten tersebut itu juga belum ada yang di harapkan kita bersama ini menjadi titik tolak bagi kami dan semua rakyat Mapia,”tandasnya.

Di tempat yang sama rekannya Vitalis Magai, selaku perwakilan pemuda dari Kabupaten Dogiyai menyatakan sikapnya kami akan mendukung penuh untuk menolak semua kebijakan yang ingin dilakukan pemerakan baru,”jelasnya.

“ada banyak dampak negatif yang rakyat terima setelah pemekaran itu hadir dan masyarakat tidak lagi punya ruang bebas yang cukup berkebun, berburuh di hutan dan lain-lain,”katanya.

Lanjut dia, kehadiran pemekaran itu juga saat yang bersamaan pula akan hadir TNI dan Polri baik itu dalam bentuk lebel organik mapun non organik dan juga akan membangun fisik ada pembangunan pos-pos TNI/Polri dimana pandangan TNI/Polri kepada masyarakat adat setempat mencurigai yang diluar cara berpikir manusia akan terjadi,”jelasnya.

Ketua tim penolakan pemekaran Kabupaten Mapia Raya Mudestus Musa Boma menyatakan bahwa demi menolak masalah pemekaran sayapun ikut bersedia dengan konseiensi apapun juga,”dukungnya. 

“Karena rakyat mapia ini yang masih tersisa dari berbagai genosida maka saya punya harapan besar bahwa yang masih tersia itu harus di hidup dan berkarya dengan tenang dan tak di ganggu oleh situasi apapun,"harapanya. Admin/KM



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Mahasiswa dan Pemuda Tota Mapia Tolak Pemekaran Kabupaten Mapia Raya