BREAKING NEWS
Search

Budaya Sebagai Jati Diri Manusia

Foto, Ilustrasi Yusup A/KM
Oleh: Awepai Yusup Anouw

Opini, kabarmapegaa.com-- Setiap suku yang mendiami di bumi ini tidak terlepas dari yang namanya kebudayaan. Masing-masing suku atau ras memiliki sifat berkebudayaan yang sangat berbeda-beda, bahkan budaya juga merupakan wasiat yang sangat penting untuk di lestarikan sebagai pewaris dari suku itu sendiri agar nilai-nilai budaya yang di wariskan secara turun temurun oleh nenek moyang sejak dahulu kala menjadi pondasi hidup di suku itu sendiri. Dalam berbudaya dan beradat-istiadat, setiap suku memiliki sifat berbudaya yang sangat berbeda jauh ketimbagn budaya satu dengan yang lain, mulai dari cara berpakaian, masakan, rumah, bahkan pola perkawinan dalam satu suku itu sendiri sesuai dengan budayanya.

Papua di kenal sebagai salah satu pulau yang mendiami banyaknya suku, budaya, dan ras, bahkan terkenal dengan keunikan alam yang berpariasi dengan unggas sebagai penghias alam sejak dahulu kala dan sudah menyatuh dengan budaya di setiap suku atau ras itu sendiri, tetapi ketika budaya asing menjadi peranan utama dalam beradat dan berbudaya di Papua dalam konteks pelestarian berkebudayaan banyak dari setiap suku lupa akan nilai-nilai budaya yang sudah di warisi secara bertahap ke setiap generasi sejak dahulu kalah oleh nenek moyang kita. 

Salah satu dampak positif yang membunuh budaya Papua ialah budaya asing, ketika budaya asing masuk menjadi penguasa budaya dalam setiap suku atau khas di Papua, dampaknya ribuan orang asli Papua jadi korban budaya asing bahkan jati diri pewaris leluhur di suku itu sendiri pun lupa akan nilai-nilai budaya yang sebenarnya dan begitu penting untuk di lestarikan sebagai pondasi hidup untuk generasi penerus di suku itu sendiri. 

Ada pula; kawin campur, bahasa, dan pengaruhnya dari berbagai cara yang melandaskan oleh budaya asing menjadi konkrit di Papua untuk menghilangkan banyaknya suku, budaya, bahasa dan nilai-nilai budaya yang mendiami di Papua, terutama generasi penerus yang seharusnya di lestarikan sebagai jati diri di suku itu sendiri.

Dari sisi lain, budaya merupakan salah satu pondasi hidup yang hakiki dari setiap suku yang mendiami di Papua. Namun, dalam pelestarian beradat-istiadat dan berkebudayaan di Papua sangatlah minim dan tidak nampak dalam pelestarian kebudayaan yang di warisi oleh leluhur sejak budaya itu ada.

Ada pulah beberapa persolan konkrit yang terjadi dalam individualisme itu sendiri tanpa di sadari dan menjadi hambatan dalam pelestariaanya budaya generasi penerus itu sendiri. Contohnya; perkawinan berbudaya campuran tanpa di sadari, apakah generasi penerus nantinya akan di warisi kedua budaya dari orang tua atau tidak? Ini menjadi pertanyaan yang serius dalam pelestraian beradat dan berbudaya di setiap suku itu sendiri terutama generasi penerus. 

Dari percontohan di atas ini, kita bisa simpulkan bahwa budaya adalah jati diri masing-masing suku sebagai jati diri tanpa di pungkiri oleh suku lain, dan yang harus di lestarikan melalui regenerasi dari setiap suku itu sendiri dengan pola pelestarian yang berbedah-bedah oleh suku itu sendiri. (FP/KM)

*) Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kulaih di Tanah Kolonial Indonesia
Semarang, 13 Februari 2017


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Budaya Sebagai Jati Diri Manusia