BREAKING NEWS
Search

Pemda Dogiyai Tak Hargai Perda Miras, 6 Nyawa Warga Korban



Salah satu korban minuman keras oplosan Foto : Ist/KM

DOGIYAI,KABAR MAPEGA.COM--Minuman keras (miras) oplosan memakan korban jiwa di Kabupaten Dogiyai. Enam orang warga di Distrik Kamu dan Kamu Utara meregang nyawa setelah mengkonsumsi miras oplosan tersebut pada Jumat (14/4) lalu.


Keenam orang warga ini diduga tewas setelah mengkonsumsi minuman beralkohol racikan atau oplosan.

Peristiwa itu bermula pada Jumat itu sekitar pukul 10.00 WIT di Kampung Denemani, Distrik Dogiyai, Kabupaten Dogiyai ketika Yosep Yobee Marthinus Goo Yulianus Anouw, Anthon Kegakoto, Berthus Yobee dan Mesak Pekey Yobee mengkonsumsi minuman beralkohol.

 Sekretaris Umum Dewan Adat Mee -Kabupaten Dogiya Alexander Pakage menegaskan,tragedi Tragedi “Miras Maut” Memakan Korban 6 orang ini hanya karena,pemerintah dogiyai tidak menghargai Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Papua Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pelarangan Produksi, Pengedaran dan Penjualan Minumal Berakohol.

Menurutnya,Pemerintah Dogiyai tak serius  tanggangi hal ini,sehingga minuman oplosan memakan 6 korban jiwa.

 “Walaupun  Gubernur Papua Lukas Enember perintahkan memberantas miras tapi,pemerintah dogiyai selalu diam diri dan tidak tindak lanjuti,” katanya.

Jelasnya pakage,Pemerintah Dogiyai Melalui Dinas Perindagkop Dogiyai  pada tahun 2016 lalu pernah keluar surat larangan produksi miras oplosan namun, mulai tahun 2017 kembali produksi ,” ucapnya kepada wartawan kabarmapega melalui telepon seluler dari Nabire Senin,(17/04).

Kata dia,walaupun sudah mengeluarkan surat larangan penjualan minuman keras ,togel dan Bilyard tapi,masih saja menjual.

“Saya pikir ini ulahnya dari pihak ketiga yang biasa kerja keras untuk mengacau balaukan kehidupan rakyat dan jalannya ronda pemerintahan selama ini.semuanya ini pihak tertentu yang bermain ,” tegasnya.

Kami Dewan Adat Mee (DAM) Kabupaten Dogiyai meminta kepada Polda Papua ,Polres Nabire dan Polsek Moanemani segera memproses semua penyedar miras di Kabupaten Dogiyai, karena ini banyak korban yang berjatuhan gara-gara miras oplosan ini memang sangat aneh.

Sementara itu,Emelianus Wakei Mahasiswa Asal Dogiyai Kota Studi Manado mengatakan, Kurang adanya pengawasan ketat dari Pemerintah, Penegak Hukum,DPRD dan masyarakat setempat sehingga mengakibatkan kematian 6 Orang Warga Dogiyai di Moanemani. 

“Kami minta kepada Pemerintah dan Petugas Keamanan untuk segerah bertanggunjawab atas kematian.bila perlu segerah bentuk Tim Peduli Eksistensi kehidupan rakyat Dogiyai sesuai Versi Masyarakat Adat, demi untuk menciptakan generasi yang sehat di Dogiyai,”katanya.

“Pemda dan pihak penegak hukum harus bekerja lebih konsisten sehingga ancaman Kehancuran terhadap eksistensi kehidupan anak muda Dogiyai dapat teratasi.karena,  miras yang oplosan diproduksi oleh warga non papua yang berdomisili di dogiyai,”kata Wakei Dengan nada kesalnya.





Pewarta  : MP/ Admin 




nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Pemda Dogiyai Tak Hargai Perda Miras, 6 Nyawa Warga Korban