BREAKING NEWS
Search

Kronologis, Peristiwa Kecelakaan Atas Nama Martinus Degei, Siswa SMK N I Mimika

Mayat Siswa SMK  N I Kuala Kencana, Almarhum Martinus Degei, (Foto: Melsedik Y/KM)


Timika,  (KM)--- Peristiwa kecelakaan yang menipa pelajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I  Mimika atas nama Martinus Degei, Di tabrak pada tanggal (17/08/2016) jam 11.15 Wit, minggu lalu, di jalan poros Kuala Kencana depan SMP N 4 SP III Timika Papua oleh orang yang tak kenal.

Ini Kronologis versi keluarga terkait  almarhum Martinus Degei, Siswa Smk Negeri I Mimika
Almahrum Martinus Degei, Umur 17 Tahun, alamat  SP II asal suku Mee Paniai, Pelajar SMK Negeri 1  Mimika, Jurusan Otomotif, orang tua  bapa Yulius Degei dan Ibu  Delince Kayame, ditabrak oleh mobil putih sampai dirumah sakit Mitra Masyarkat Karitas meninggal dunia.
Koronologis Hari Pertama Pada Tanggal 17 Agustus 2016
Awalnya Almarhum Martinus Degei, main Bola Basket mewakilih SMK Kuala Kencana dan perlombahan tersebut, Martinus Degei merahi juara 1 dan perlombahan Basket yang mereka lomba dalam rangka penyambutan 17 Agustus adapun hal yang di Maksud. Pada hari Rabu tanggal  17 Agustus,  Martinus Degei,  bersama teman atas, nama Amandus,  pagi-pagi  mereka dua berangkat menggunakan kendaraan roda dua (Motor) ke tempat upacara Di SP III Kantor Bupati,  tujuan utama Martinus Degei dan teman tersebut,  untuk menerima hadia piala mereka.
Martinus degei dan temannya sampai di kantor bupati tempat  upacara mereka dua ikut kegiatan sampai selesai dan untuk penyerahan hadia batalkan sehingga martinus dan teman bersama teman sekolah lainnya mereka bersama-sama jalan-jalan ke kualah kencana.Sampai di Kualah Kencana saat itu, Martinus Degei dan teman-nya minum kopi satu-satu gelas setelah itu mereka dua pulang kerumah dan mereka dua star sampai di SPIII disitu terjadi kecelakaan di senggol tiba-tiba dengan mobil avanza warna putih. Lalu mereka dua jatu lalu pinsang di tempat dari situ ada mobil pick up tiba-tiba muncul didalam mobil itu ada ketua mudika dari gereja katholik.
Martinus Degei dan temannya  bapa ketua mudika kasih naik di mobil pick up, lalu langsung bahwa ke UGD rumah sakit Mitra Masyarakat Karitas SP V, stelah tiba dirumah sakit, mereka dua dimasukan ke ruangan saat itu kondisi mereka dua cuma pinsang akibat ditabak mobil tadi. Sampai di UGD mereka dua kondisinya aman-aman Martinus Degei tidak kena apa-apa goresan pun tidak ada dan teman mengemudi motor yang hanya tergores kecil saja di tangan dan kondisinya sampai di UGD rasa pinsang habis dan biasa biasa cuma yang teman satunya hanya goresan di rawat bungkus oleh suster dan dokter ditempat.
Sampai di situ, mereka dua makan dan minum, kondisi aman-aman, saat itu kebetulan ada satu pendeta pelayanan dirumah sakit di ruang UGD atas nama Melianus Gobai diapun tujuan lain untuk mau layani umat nya, ada di rumah sakit saat itu bapak pendeta melihat kedua anak ada di ruangan UGD yang kedua kali lagi bapak pendeta tersebut, melihat kembali begini yang satunya Martinus Degei, tiba-tiba mereka ada suntik setelah di suntik Martinus tiba-tiba pinsang dan mata putih naik lalu ia tegang-tegang, yang satunya mereka kasih pindahkan ke kamar sebelah dari situ.
Bapak pendeta dia mau masuk untuk melihat anak tersebut, begini dalam ruangan itu ada Tni Porli, Security, Suster Dokter dengan tegas mereka tolak bapak pendeta di larang masuk, bapak pendeta katakan saya pendeta mau layani doa, tetapi teguran/perkataan dari Tni Porli, Security, Suster Dokter,  pendeta kah, hamba Tuhan kah, tidak perlu masuk di ruangan operasi.
Setelah itu bapak pendeta Melianus, berusaha menghubungi HP ke orang tuanya anak tersebut, tetapi orang tua kandung tidak ada nomor hp-nya, bapak pendeta langsung hubungi ke Marten gobai dan Alex Kayame mereka dua langsung pergi ke Karitas sampai di depan UGD begini mobil Jenaza sudah ada di depan pintu ruang UGD, Suster dan Dokter  keluarkan mayat almarhum Martinus Degei dari ruangan UGD mau pindahkan ke ruang mayat pake mobil jenaza.
Setela itu mereka dua hubungi orang tuanya tetapi orang tuanya tidak percaya anaknya meninggal dari situ orang tuanya tidak percaya sehingga mereka dua hubungi tetangganya orang tuanya atas nama Lukas Nawipa, bapak Lukas Nawipa juga kaget bapak sehingga bapak Lukas, langsung berteriak lari ke orang tuanya Martinus Degei yang tadinya tidak percaya, lalu sampaikan dari situ orang tuanya kaget dan menangis berteriak bapanya Yulius Degei dan mamanya  Delince Kayame.
Pada malam jam 08:30 kedua orang tua mulai jalan ke ruma sakit Karitas SP V sampai disana mamanya keruang mayat di depan jalan bapanya langsung menuju ke UGD lalu tanya ke dokter. Kata Dokter hanya jawab 5 poin saja, tentang hasil kejadian dari Martinus Degei yang meninggal, penjelasan yang lainnya setela itu Tni-Porli langsung batasi dokter, lalu tarik masuk ke dalam ruangan tertutup.
Adapun 5 poin hasil tersebut yang di sampai kan oleh dokter adalah sebagai berikut:
1.      Kata dokter  tensi daranya hanya 6 tetes.
2.      Kata dokter  dia biasa pinsang-pinsang ?
3.   Kata dokter  mungkin dia ada kena di dalam  karena dia minum Alkolol?
4.      Kata dokter  sakit tropika?
5.      Kata dokter  dia pernah ada dapat sakit besar masa kecil?

Orang tua Martinus, berbantah-bantah bahwa anak saya tidak pernah pinsang-pinsanganak saya tidak pernah dapat sakit besar kondisi dia baik-baik saja dan juga anak saya tidak pernah miras/ minuman beralkohol.
 Karena tujuan utama dari orang tua mau meminta resep dokter yang jelas-jelasnya tetapi kenapa resep yang di berikan oleh dokter itu tidak jelas dan bersifat dugaan dan kemungkinan resep yang jelasnya dokterpun tanya balik ke orang tuanya dan hal ini keliru buat pihak korban, dan juga pihak korban curiga berat kepada dokter dan pihak Tni Porli karena Tni Polri juga saat itu kawal ketat bersama-sama dengan suster dan dokter di UGD rumah sakit Karitas SP V.
Kemudian seteleh hasil ini pihak Polantas datang dari situ bersama-sama dengan pihak korban dan temannya korban Martinus, jalan menuju ke kantor lantas lalu mereka bicarakan tentang perjalanan korban Martinus dengan temannya dari situ bapanya korban Martinus, tanyakan kepada teman yang bersama-sama dengan korban, jawab temannya, ah korban Martinus yang kemudi motor, dan kenapa sampai bisa jawab begitu, pertama di UGD temannya dia jawab motor saya yang bawah ini sangat ane…? 
Dan penjelasannya beda pembicaraan pertama di UGD jawab lain sedangkan di polantas jawab lain? pihak korban keberatan dan curigakan kepada temannya yang jalan bersama-sama dengan koban dan kenapa? sampai bisa terjadi begitu. Kemudian pihak korbannya kembali ke rumah sakit dan jemput mayat  jenaza lalu bawah pulang ke rumahnya korban di SPII malam jam 3.00  subu.
Koronologis Hari Ke Dua Kejadian Pada Tanggal 18 Agustus 2016
Pada pagi hari kamis tanggal  18 agustus 2016 jam 8:00 dirumahnya korban ada 4 orang yang orang anggota Polisi pakai pakaian dinas dan 3 orang lainnya Intel dari situ mereka panggil orang tuanya korban.
Lalu dari situ mereka langsung tanyakan identitas jelas sekaligus mereka memintah persyaratan KTP, Ijazah, Kartu keluarga dan lain sebagainya. tujuan dan maksud untuk menawarkan uang sebesar  Enam Milyart (6 M), orang tuanya langsung tanggapi lalu tanya ini uang bantuan dari mana, mereka jawab ini bantuan dana dari PT.Rasah Karya, tetapi orang tua pihak korban dengan tegas tolak uang sebesar 6 M itu,  dan orang tua jawab balik kalau bantuan berupa bama boleh itupun bantuan dari pemerintah daerah boleh, dari situ pihak korban dengan tegas 4 orang itu langsung di pulangkan.
Kemudian sekitar jam 09:00, ada 6 orang lagi menyusul kerumanya korban tujuan mereka datang tanyakan tempat kubur, tujuan mereka mau gale kuburan tetapi saat itu masih belum kubur, 6 orang yang datang itu identitas mereka tidak jelas dan orang tua korban jawab, hari ini saya tidak mau kubur dan semua usulan, masukan dan keputusan yang kamu bilang itu saya dengan tegas tidak akan terima.
Koronologis Hari Ke Tiga Kejadian Pada Tanggal 19 Agustus 2016
Pada pagi hari jumat tanggal 19 agustus 2016 jam 07:30, ada bapa dan ibu orang jawa datang di rumah korban dan pihak korban tanyakan kepada mereka dua karena orang tidak kenal dari situ pihak korban tanya mereka dua kamu punya mobil ka? Jawabnya tidak kami datang mau di doakan, orang tua korban dengan tegas menolak mereka dua  dengan alasan, kenapa sampai seorang doa bisa katakan buka mayat dulu saya mau lihat, dengan hal ini orang tua korban tidak terimah baik lalu pihak korban pulangkan mereka dua.
Sekitar jam pukul 2:15 ada seorang ketua kombas gereja Katholik bersama ada 3 orang datang beritahukan kepada pihak korban bahwa, kemarin yang disenggolkan mereka dua, Martinus Degei dan temannya itu dia punya keluarganya datang ketemu dengan pihak korban disini jadi bagimana jawab orang tua korban tidak apa apa kami tunggu saja mereka datang, dari situ ketua kombas dan 3 orang mereka pulang.
kemudian pihak korban tunggu sampai jam 7:00 malam mereka tidak datang
Sekitar jam 7:30 ada rombongan datang bersama dengan ketua kombas tadi bersama-sama dengan suster dokter dari karitas tujuan mereka untuk ibadah dan doakan, tetapi orang tuanya tidak setuju dengan mereka yang datang dan orang tua korban sampaikan kepada mereka bahwa saya tidak terima karena tadi dari siang ketua kombas dengan ada 3 orang datang di sini sampaikan ada keluarga pelaku senggol mau datang, saya tunggu sampai jam 7:00 mereka tidak datang, lalu kenapa sampe kamu yang datang.
Pihak korban tidak terimah mereka karena tadi ketua kombas bersama 3 orang datang sampaikan kepada kami keluarganya pelaku senggol yang mau datang sedangkan kamu yang datang orang lain tidak sesuai dengan pembicaraan awal, ketua kombas jawab minta maaf kepada pihak korban, dari situ pihak korban tegas pulangkan rombongan itu.
Koronologis Hari Ke Empat Kejadian Pada Tanggal 20 Agustus 2016
Dengan sengaja pihak korban palang jalan raya SP II tujuan dan maksud pihak korban supaya mau hadirkan pihak Tni-Polri dan pihak pelaku dan pihak kesehatan untuk mau ambil data jelas dari pihak korban.
Setelah itu Tni-Polri langsung datang lalu suruh buka jalan tetapi pihak korban tidak terima masih bertahan palang jalan sebelum ada penjelasan data jelas dari pelaku. Tni-porli menawarkan kepada pihak korban bahwa kamu buka jalan,nanti kami akan panggil pelaku dan pihak kesehatan, setelah itu semua pihak korban minggir ke samping gereja katholik dari situ mereka panggil teman yang kemudi motor lalu di tanyakan jawabnya pagi-pagi sebelum ke upacara saya ke gereja katholik santa maria SP II,  setelah selesai saya dengan teman korban kita menuju ke tempat upacara di kantor bupati Mimika dan seterusnya.
Pihak korban sudah jelas dari teman kemudi motor setelah itu mereka panggil dokter umum rumah sakit Karitas dokter datang dan pihak korban tanya kepada dokter bahwa kenapa dokter dan suster tidak beritahukan kepada keluarga korban untuk menanda-tangan korbannya Martinus Degei jawab dokter saya tidak tahu, dari situ TNI-Polri langsung tarik tangan dokter kasih naik ke dalam mobil Dalmas mereka bawah kabur dia sembunyikan Dokter setelah itu pihak korban kembali ke rumah duka dari situ keluarga korban bersepakat untuk kubur Martinus. Pada jam  14:30 Sore Prosesi pemakaman Almarhum Martinus, di pandu oleh salah satu Prater dari Gereja Katolik SP II.
Sampai saat ini pelaku yang menabrak kedua pelajar SMK N I Mimika, pihak kepolisian belum mengungkapkan identitasnya, menurut kepolisian mereka masih menahan di kantor Polisi 32 jalan Agimuga Timika Papua.
Untuk proses penyelesaian masalah ini, keluarga mintah, penjelasan lebih dalam dari pihak rumah sakit dan pihak aparat kepolisian. Terkait dengan awal kejadian sampai dengan orang yang antar dari TKP sampai rumah sakit, kemudian keluarga juga mintah pihak rumah sakit harus memvberikan informasi yang benar kepada keluarga, karena keluarga korban belum percaya dengan hasil yang disampaikan oleh dokter. Buktinya belum ada  seperti, 1. Hasil pemeriksaan yang detail, Hasil ronsen/ foto darah, 2. Belum ada surat pennanda tangani orang Tua, siapa yang ditandatangani surat persetujuan pemeriksaan terhadap pasien?. 3. Perwakilan keluarga  masuk keruangan pemeriksaan tapi di larang keras oleh pihak rumah sakit.

 Pewarta: Admin.39/KM



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Kronologis, Peristiwa Kecelakaan Atas Nama Martinus Degei, Siswa SMK N I Mimika