BREAKING NEWS
Search

Ketua IMAPA Bogor: Apa Beda Guru OAP dan Guru Non Papua

 Ketua Ikatan Mahasiswa Papua Bogor Yunus Gobai
 (Foto: dinding resmi facebook)


Timika, (KM)— Ikatan Mahasiswa Papua Bogor  menyatakan bahwa  penerimaan guru kontrak dari  luar Papua yang di lakukan Dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Nabire itu  sangat tidak menghargai guru orang asli Papua (OAP) di Papua. Jumat (9/16) di Timika Papua.

Ketua IMAPA Bogor Yunus Gobai, meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayan segera pulangkan  guru kontrak  yang  di terima itu.

"Karena cara yang dilakukan Dinas P& K atas penerimaan  guru kontrak memicu kecemburuan sosial antar guru  OAP dan guru kontrak  pendatang," ujar Yunus

Menurut dia, jika ada guru  OAP  yang sudah mengabdi bertahun namun tak kunjung diangkat menjadi guru kontrak tetap kecewa merupakan suatu hal wajar. Apalagi yang diterima  guru kontrak  non Papua akan menambah lagi.

Jadi,kita tidak sedang berhadapan dengan kekurangan tenaga guru.Tetapi, persoalannya pada distribusi tenaga guru yang tidak terjadi. Sebaiknya pemerintah maksimalkan tenaga guru yang ada.

"Mendatangkan  kontrak guru dari luar Papua sudah bukan saatnya lagi sementara jumlah pengangguran  banyak di Papua,"tegas Gobai

Mantan ketua IPMANAPANDODE Bogor itu mengatakan, yang wajib buat adalah angkatan kerja yang bisa diberdayakan melalui semacam Diploma Satu, Keguruan kerjasama dengan salah satu Perguruan Tinggi  Universitas Cendrawasih  atau di Universitas lain  misalnya yang punya pengalaman akan memberikan multi hasil guna guru pada daerahnya sendiri.

"Selama ini terjadi,  biaya pendidikan bagi mahasiswa saja tidak berjalan efektif, pembayaran gaji honor,dan gaji guru tetap pun tiak dinaikan selama  ini. Oleh sebab itu,mendatangkan tenaga guru kontrak  non papua percuma saja hanya menghabiskan uang saja,"pungkasnya

Pewarta: Chiristoforus T






nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Ketua IMAPA Bogor: Apa Beda Guru OAP dan Guru Non Papua