BREAKING NEWS
Search

Setelah Dinkes Papua Komnas HAM Papau akan Menyusul Ke Korowai

Tim tanggap darurat berpose bersama tpkpk rimba Papua dan anggota DPR Papua. (Foto: Soleman Itlay/KM)

JAYAPURA, KABARMAPEGAA—Kondisi kesehatan yang sangat memprihatingkan yang dialami oleh masyarakat suku Korowai, dengan beragam penyakit yang dialaminya,  seperti: Kaki gajah, kulit, luka-luka, perut bengkak dan lainya tersebut. Meliat hal tersebtu Dinas Kesehatan Papua (Dinkes)  menurunkan tim tanggap darurat ke Korowai pada akhir peka ini hari, Sabtu (22/04).

Tim tersebut dipimpin langsung oleh Dr. Aaron Rumainum selaku kepala sub bagian progran Dinkes Papua. Sedikitnya ada empat orang (tidak termasuk ketua tim) kesehatan Korowai. Jumlah itu terdiri dari dokter, perawat, dan wartawan. Sementara tiga lainnya aka diambil dari tim Kopkedat Papua yang ada di Yahukimo.

Pada siang tadi, kepada Kabarmapega Dr. Aaron Rumainum mengatakan dirinya bersama anggota tim lainnya akan mengunjungi suku Korowai. Ia menyebut beberapa kampung yang hendak berkunjung, antara lain Ayak, Woman, Brukmakot, Seradala dan Kalofbrasa.

Siang tadi pihaknya dari badara Sentani bertolak ke Yahukimo. Selanjutnya akan bertemu dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan Tim Kopkedat Papua. Kemungkinan besok atau lusa bisa masuk ke Korowai melalui perahu kantinting atau jalan darat.

Ketika ditanya berapa lama di Korowai, Rumainum bilang, belum bisa pastikan karena sampai di Yahukimo pihaknya akan sesuaikan dengan kondisi iklim daerah setempat.

 Selain itu, dia bilang, sudah siapkan obat-obatan untuk kasih kepada masyaakat disana. Obat-obat yang tidak sebut namanya itu, akan diberikan kepada semua  baik yang orang sakit maupun sehat.

“Sesuai perintah kepala dinas kesehatan provinsi kami datang ke Korowai. Kami akan melakukan survei terkait masyarakat Korowai. Selanjutnya kami akan sampaikan hasilnya. Kami akan cek masyarakat yang sakit kaki gajah dan lain-lain. Jika ada yag sakit seperti Imanuel Warita, kami akan melakuka pengobatan 12 hari.  Obat untuk pelayanan kesehatan dasar sudah disiapkan,” ujar Dr. Aaron Rumainum kepada wartawan.

“Sama-sama dengan Diskes kabupaten Yahukimo dan Asmat akan turun kesana. Apa rencana tindak lanjut? Untuk dinas kesehatan provinsi Papua akan kirim tim satgas  kaki telanjag. Kabupaten Yahukimo dan Asmat harus melakukan sesuatu. Karena ini wilayah mereka. Khusus dinkes Papua akan kirim tim kaki telanjag setelah rapat kerja dinkes Papua pada 14 – 17 Mei mendatang. Jadi dalam waktu sesingkat-singkatnya kami bisa kirim”, lanjutnya Rumainum di Badara Sentani tadi, (22/04).

Dari tempat yang sama, Rudianto Wenda, salah satu anggota Tim Peduli Kesehatan dan Pendidikan Rimba Papua berpendapat lain.

Wenda bilang, Tim itu tidak akan bisa menjangkau di setiap pemukiman warga. Karena menurut dia akses jalan ke setiap pemukiman warga di Korowai sangat terbatas.

Jadi, dia merasa pesimis Tim Dinkes Papua akan meninjauh ke semua masyarakat yang ada di rimba hutan Korowai. 

Menurutnya, satu atau dua minggu tidak cukup. Butuh waktu yang cukup lama, untuk mengetahui segala macam penyakit yang dialami masyarakat Korowai.

“Tim Dinkes itu baru kesana. Mereka bawah obat hanya penyakit yang disebutkan tim Kopkedat dan TPKP Rimba Papua di media masa. Saya yakin obat-obat yang mereka (Dinkes Papua) bawah tidak akan menyembuhkan. Untuk sembuhkan sakit penyakit masyarakat satu atau dua minggu tidak cukup. Cari tahu atau survei juga waktu yang singkat tidak cukup. Mungkin sebagian orang yang penyakitnya ringan bisa sembuh. Tapi penderita penyakit kaki gajah, luka-luka dan lainnya butuh waktu yang lama”, demikian kata Wenda siang tadi.

Selain itu, Yan Akobiarik, ketua Komunitas Pedulia Kemanusiaan Daerah Terpencil (Kopkedat Papua) meminta kepada tim dinkes Papua agar serius melakukan survei ke setiap daerah pemukimanan warga. Akobiarik menegaskan, tidak boleh hanya datang lalu pergi tanpa memberikan pelayanan yang kurang memuaskan. Ia meminta Dinkes Papua dapat menempatkan petugas agar melayani masyarakat sampai kesehatan masyarakat pulih secara utuh.

 “Tim kaki telanjag yang akan ditempatkan disana. Boleh ditempatkan di Brukmakot, Otokup, dan Ayak. Penanganan harus lebih serius. Bukan untuk Cuma datang lalu pergi. Harus menempatkan petugas dimana-mana”, demikian kata ketua Kopkedat Papua, ketika dihubungi Kabarmapega melalui telepon seluler sore tadi.

Sementara Komnas HAM perwakilan Papua juga aka menyusul ke Korowai untuk melihat kondisi kesehatan masyarakat di daerah tersebut.

Pada Maret lalu, ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey, menegaskan pihaknya akan ke Korowai. Bahkan sudah punya tim khusus untuk terjun di Korowai. Pada pelucuran buku “Papua di Ambang Kehancuran, di Maranatha Waena, Ramendey menegaskan bawah dirinya bersama tim siap menangani masalah.

Pada siang tadi melalui  WhatApp  kepada KABARMAPEGAA.COM menanyakan komitmen pihaknya. Namun Ramendey bilang pihaknya belum bisa pastikan kapan akan turun tapi tetap akan turun dalam waktu dekat. Demikian pesan singkatnya, “kami belum”.

Liputor: Soleman Itlay
Editor : Manfred





nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Setelah Dinkes Papua Komnas HAM Papau akan Menyusul Ke Korowai