BREAKING NEWS
Search

Pintu Masuk Pasar Ditutup Aparat, Mama-mama Papua Kecewa

Mama-mama Papau tengah naik truk untuk pulang setelah dibatasi Aparat Gabungan. (Foto: Soleman Itlay/KM)

JAYAPURA, KABARMAPEGAA.COM-- Mama-mama Papua yang hendak bertemu dengan presiden Joko Widodo tidak mendapat akses jalan. Lantaran pintu pagar pasar mama-mama asli Papua ditutup secara paksa oleh aparat gabungan TNI/Polri, anggota organik dan non-organik termasuk pasukan khusus presiden (Paspanpres). 

Ratusan mama-mama yang dikawal oleh solidaritas pedagang asli Papua (Solpap) terkurung di dalam pasar selama 15 menit. Pintu pagar dibuka kembali setelah sang presiden sudah lewat atau jauh dari keberadaan mama-mama pedagang asli Papua. Sebelumnya mama-mama pedagang asli Papua mendapat berita bahwa akan bertemu dengan presiden Jokowi yang rencanannya akan meninjauh pasar permanen yang baru dibagun.

Tiba-tiba situasi berubah, karena presiden tidak lagi berjumpa dengan mama-mama Papua. Sementara Presiden Joko Widodo hanya lewat di depan mama-mama yang sementara dijaga ketat oleh aparat gabungan. Beliau menlanjutkan perjalanannya ke Wamena untuk melakukan presmian jala trans Wamena Nduga-Timika. 

Ratusan mama-mama asli Papua yang datang pagi subuh akhirnya terlantar. Karena tidak memberikan akses jalan bagi mereka. 

Menanggapi kondisi itu, Frengky Wawer selaku ketua Solpap menegaskan hal seperti itu sebenarnya tidak perluh terjadi dalam kunjungan presiden. Sebab mama-mama tidak melakukan perlawanan tapi juga tidak punya niat jahat terhadap sang presiden. 

Menurut dia, mama-mama sudah bersediah untuk pindah ke pasar yang baru. Kalaupun demikian harus dibicarakan baik-baik. Karena semua masalah itu ada solusinya. 

Demikian kata Wawer kepada media di pasar sementara mama-mama Papua pagi tadi, Rabu (10/05/2017), “Mam-mama dong (mereka) itu semua berkenan untuk pindah. Kita semua, baik Solpap,  Pokja dan pemerintah saling membutuhkan. Kita harus duduk sama-sama, bicara sama-sama demi kepentingan mam-mama ini. Karena hal ini tidak dibuat, seolah-olah pokja buat dia putau-tau. Pokja berpikir apa yang dia buat itu, itu yang betul. Kami solpap tidak pernah punya niat untuk mengambil alih pengelolahan pasar.” 

“Kami tahu bahwa kewenagan sesuai perda itu ada di tangan pemerintah kota. Data utnuk mama-mama itu kami punya lengkap. Kemudian proses pengaturan untuk penempatan itu harus dibicarakn baik-baik supaya jangan ada konflik internal diantara mam-mama sendiri,” lanjut Wawer dengan tegas. 

Natan Tebai, selaku sekertaris Solpap juga menegaskan bagaimana aparat gabungan menutup pagar pasar dengan pasukan yang berlapis. 

Menurut dia banyak aparat baik organik dan nonorganik termasuk paspanpres ikut membatasi langkah mama-mampu Papua yang hendak bertemu langsung dengan presiden Joko Widodo. Tebai kembali tegaskan, sekalipun aparat militer membatasi ruang bagi mama-mama, tapi yang jelas pasar adalah milik mama-mama Papua. Bukan militer, BUMN, Pokja dan lain-lain.

 “Polisi, tentara, komandan tentara dengan polisi, pasukan organik dan non organik, termasuk paspanpres ada disini. Dong (mereka) dikurung sini, supaya mam-mama (mama-mama) tidak usah ikut dalam acara peninjauan presiden di pasar mam-mama (ibu-ibu) yang baru dibangun. Mma-mama (ibu-ibu) dong (mereka) tau (tahu), dong (mereka) pu (punya) pemimpin, dong (mereka) pu (punya) presiden republik Indonesia kan Jokowi. Tetapi kalau aparat dorang tutup pagar. Sama saja aparat dong (mereka) bilang Jokowi itu bukan kam (kalian) pu (punya) pemimpin negara ini”, kata Natan Tebai, sekertaris Solpap Papua pagi tadi kepada kabarmapega, Rabu, (10/05/20170).

Lanjut Tebai, Jadi dengan kondisi ini, dengan sendirinya militer dorang menciptakan kalau mama-mama ini harus dan terus berjuang. Bukan membatasi mam-mama (ibu-ibu) dorang supaya tidak boleh berjuang. Tapi dorang menambah atau memberikan  ruang, semangat, motivasi ini untuk bersatu, maju dan berjuang.  Pasar ini sekalipun militer membatasi, tapi pasar itu adalah milik mam-mama. Bukan milik BUMN, militer, Pokja atau siapa-siapa tidak ada. Tapi ini milik mam-mama asli Papua. 

Pewarta: Soleman Itlay
Editor : Manfred




nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Pintu Masuk Pasar Ditutup Aparat, Mama-mama Papua Kecewa