BREAKING NEWS
Search

DPRD Paniai, Gagal Sejahterakan Rakyat, Kini DPRD Petani Ingin Mati-Hidup Bersama Rakyat



Agustinus Kadepa, Calon DPRD Kab. Paniai Dapil III (Bogobaida, Agadide dan Ekadide) Dok Prib/KM

Paniai, KABAR MAPEGAA—Masyarakat Paniai khususnya di kecamatan bogobaida, agadide dan ekadadide hanya tinggal nama saja. Masyarakat telah tertindas, dan semua keperluaan masyarakat baik infrastruktur untuk pembangunan setiap distrik, tidak dijalankan. Padahal itu sudah menjadi program. Dan masyarakat berharap untuk sejahtera, tidak disejahtrakan.

Semua program yang sejak kampaye diutarakan, itu hanya sia-sia belaka. Yang ada hanya penipuan semata. 

Contoh penipuan,  ketika terima gaji ada di tempat. Tapi, setelah terima gaji, makan di tempat lain dan buang air di tempat lain. Begitupun juga dengan, ketika ditelpon bilang saya di kota lain padahal di paniai, ketika bahwa proposal untuk keperluan bersama, bilang, uang habis. 

Lalu, program utama dewan sebenarnya apa sih. Pendidikan, ekonomi, budaya, kesehatan, pertanian dan lainya, sebagai Arsip Daerah semata.

Masyarakat tiap tahun bentrokan, konflik dan baku bunuh, karena tidak ada rasa keprihatinan dari tokoh pemerintah terutama Dewan sebagai pemimpin rakyat. Padahal, dewan telah mengetahui bahwa, daerah bogobaida, agadide dan ekadide adalah daerah  sterategis dimana para OPM, Militer dan operasi pertambangan ada. Maka, jika tidak ditanggani,  rersikonya akan kenah di masyarakat. 

Demikian, yang dikatakan Calon Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Paniai, Agustinus Kadepa Dapil 3 (Bogobaida, Agadide, Ekadide) dengan parta Hati Nurani Rakyat (HANURA), Sabtu, (8/3), kepada www.mapegaa.blogspot.com kemarin.

Kata dia, saya menyadari bahwa saya adalah seorang petani, yang tidak memiliki apa-apa. Entah gelar, pendidikan sampai tingkat kulia bahkan ijasa,”katanya

tapi saya memiliki gelar M.M, yakni Mati dan Mayat bersama rakyat. Artinya, katanya, saya diberi kesempatan dari Alam Tuhan, dan Tuhan Allah, karena menurutnya, para pendidikan, yang memunyai  gelar telah gagal untuk mensejahterakan rakyat. Semua roda perekonomian, pendidikan, pembangunan fisik maupun non-fisik, pertanian dan lainya, tidak dilaksankan dengan serius, yang ada hanya gaji, masuk, kantong,”urainya

“bila saya menjadi dewan, semua masalah akan diselesaikan dalam satu atap, sebagai atap penyelesian masalah dan mencari solusi yang tepat, lalu menjalankannya,”kata seorang DPRD Petani itu.

Saya telah mengalami banyak penderitaan, kesakitan kelaparan, kehausan bersama rakyat. Dan saya sendiri adalah petani. Tetapi entah kenapa, saya ingin  duduk di dewan. Karena itu semua, bukan keinginan hati nurani saya, tapi keinginan Tuhan, agar saya bisa duduk di dewan, untuk meluruskan masalah yang salah menjadi benar,”ungkapnya dengan serius.

“program pertama yang saya akan laksanakan ialah (1)tiap bulan, akan duduk bersama dengan rakyat, (2) tiap 6 bulan, harus mengumpulkan kepala distrik, desa, RT/RW, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Pemerintah, untuk membentuk program dan menyelesaikan persoalan yang belum dijalankan, (3) pembiayaan bagi anak pendidikan akan dijalankan tiap tahun (5) roda perekonomian, kesehatan dan pembanguna fisik, akan dijalankan, contoh, terutama jalan dan (6) setiap proposal bagi para wisudawan/i, akan dianggarkan,”urainya

Maakodo kegepa kaa, awedaiga inii bokai-iyaakaima enaimo keitai ma, ekowai ma tainu mewei yang artinya sungguh, dengan hati  yang terang, kita mati dan hidup bersama rakyat, melakukan yang terbaik, memperbaiki yang benar, dan mari melepaskan rasa tanggung jawab itu kepada masyarakat,”harapnya(KM/Alexander Gobai)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “DPRD Paniai, Gagal Sejahterakan Rakyat, Kini DPRD Petani Ingin Mati-Hidup Bersama Rakyat