BREAKING NEWS
Search

MASYARAKAT DULU DAN MASYARAKAT SEKARANG DI MEEUWODIDE



Oleh : Youw Susanti
 
Ilustrasi@editing KM
MASYARAKAT DULU DI MEEUWOO
Sering kali kita mendengar koteka mogee, koteka mogee adalah pakaian adat yang di wariskan oleh para  leluhur kita dari papua, daerah pengunungan tengah. Koteka adalah  pakaian untuk pria sedangkan mogee adalah  pakaian untuk wanita. Pakaian pria terbuat dari buah bobee  yang sudah di keringkan sedangkan mogee adalah terbuat dari kulit kayu yang di keringkan pula. Sebelum para misionaris masuk di daerah papua pengunungan tengah khususnya untuk daerah, meeuwoo  masyarakat di tempat itu mengunakan pakaian tersebut. Masyarakat paniai hidup menurut hukum 10 perintah ALLAH karena sejak awal sebelum masuknya injil mereka sudah telah mengenal ALLAH pencipta. Adapun makanan yang mereka makan pada zaman itu adalah: notaa/dugi  kadakagaa, nomoo,dadee  , digiyoo/napoo, yatuu, etoo pogiyee dan lain lain.

Pada zaman itu zaman yang penuh dengan ingin tahuan akan segala sesuatu yang harus diajarkan kepada anak anak maka itu para orang tua tak henti - hentnyai untuk mengajarkan apa yang harus di ajarkan kepada anak-anak mereka, dan  untuk apa yang harus di kerjakan ketika anak tersebut besar dan setelah kawin pekerjaan perempuan zaman dulu adalah : membuat noken, membuat pakaian, melayani suami dengan baik, berkebun dan lain lain. Sedangkan laki-laki diajarkan oleh para bapak agar dikelak nanti setelah anak laki-laki tersebut kawin bisa menjadi kepala keluarga yang baik, adapun pekerjaan mereka yang harus diajarkan adalah: berburuh di hutan, memelihara babi, menjadi kepala rumah tangga, dan lain-lain.

 Mata pencarian para mama-mama pada zaman itu adalah nelayan dan berkebun  karena di daerah meeuwoo terdapat 3 danau dan berkebun bagi mama yang jauh dari sekitar 3  danau terseut ,untuk para laki-laki adalah memburuh di hutan mencari kus kus pohon dan adapula yang  memelihara babi. Pada zaman itu orang yang memelihara babi adalah orang yang kaya karena adanya babi masyarakat dulu mereka selalu mengadakan yuwoo guna memperlihatkan kekayaan yang  mereka miliki maka itu mereka akan mengundang masyarakat yang ada di wilayah meeuwoo “dari timur sampai barat dan dari utara sampai tenggara”. Demikian juga dalam pekerjaan mereka, mereka selalu bekerja tolong menolong untuk mencapai suatu tujuan dan mencari nafkah sehari hari. Masyarakat zaman dulu sungguh luar biasa karena mereka tak henti hentinya untuk mencari makna hidup yang sebenarnya atas dasar 10 perintah ALLAH.

MASYARAKAT ZAMAN SEKARANG :

Masyarakat zaman sekarang dikatakan ketika para misionaris masuk di daerah paniai .  Pada saat itu masyarakat yang dulunya selalu bekerja keras kini mulai terpengaruh dengan adat yang dari luar, memakai pakaian yang terbuat dari kain maka mulai lupa untuk membuat pakaian adat yang terbuat dari kulit kayu dan buah bobee.

Zaman sekarang kini telah buta mata dan hati betul - betul karena sekarang kita telah benar benar melupakan segala galanya yang telah di wariskan oleh nenek moyang kita. Kita  telah di makan oleh perkembangan teknologi yang kini mulai pesat di seluruh dunia hingga kita benar benar lupa akan harga diri kita, kebudayaan, dan makanan tradisional yang diturunkan oleh nenek moyang kita. Pemuda pemudi sakarang ada juga yang mulai menjual harga diri sendiri dengan cara rebonding, rambut palsu, operasi muka dan lain sebagainya. Kita zaman sekarang ini benar benar tidak menghormati para leluhur kita yang dulunya memperjuangkan hidup untuk mempertahankan apa yang mereka wariskan kepada kita. Hal kecil saja, seperti tanah, tanah kita jual walaupun itu adalah warisan yang sangat mulia yang di berikan kepada kita. “Dimanakah hati nurani kita sehingga kita menjual tanah yang telah menjadi ibu abadi kita? Apakah kita bisa memperjuangkan kembali nilai nilai adat kita?.

Penulis yakin dan percaya bahwa jika kita bersatu dan bekerja sama dengan para toko masyarakat yang kita yang ada di meeuwoo kita akan berhasil untuk merebut kembali apa yang telah di wariskan oleh para leluhur kita.

Maka itu penulis mengajak kepada kita semua untuk mari kita jabat tangan erat - erat untuk mengembangkan, mengembalikan apa yang di wariskan oleh nenek moyang kita, untuk membangun daerah dan membangkitkan rasa solider kepada seluruh  masyarakat kita yang ada di tanah papua demi mengembangkan kebudayaan kita yang sebenarnya. (MK/KM)

Editor : Jhon Fredi Manfred .Kudiai




nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “MASYARAKAT DULU DAN MASYARAKAT SEKARANG DI MEEUWODIDE