Pit Petrus Atou Gobai (Foto : Anton Gobai/KM) |
Timika, (KM)—Salah Aktivis Papua yang tergabung
dalam Komitme Nasional Papua Barat (KNPB) di wilaya timika, Pit Atou Petrus
Gobai Mengatakan hadirnya otonomi Khsusu (OTSUS) tidak membawa perubahan di
semua sektor, baik pendidikan, kesehatan, budaya politik, ekonomi dll.
“nyatanya
saja, Orang Asli Papua (OAP) masih dalam kungkungan kemiskinan, ketertinggalan,
termarginalkan pada pelanggaran-pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM), kemudian
di eksploitasi oleh pengusaha-pengusaha dari luar,”katanya kepada www.kabarmapegaa.com, Minggu (08/03/15)
saat berdiskusi.
Kata
dia, melihat dengan perusaaan besar juga tidak peduli dengan hak-hak dasar para
pemegang hak ulayat,”katanya.
“mereka
yang menuntut tekait tanah yang sebagai hak ulayat. Pastinya tidak diberikan
harga sebagai pengganti,”katanya.
Tambahnya,
sama dengan Otusus itu sendiri, yang diperlakukan OAP terhadap orang papua,”tambahnya.
Terkait
dengan Otusus, Pit menjelaskan banyak pihak menaruh harapan, melalui Otsus agar
tercipta kerangka pembangunan yang menempatkan OAP sebagai pelaku utama,’katanya.
Ia
menilai, Alm. Gubernur Papua,Dr.JP solosa dalam buku otsus papua mengankat
martabat OAP (Orang Asil papua) dalam NKRI, Solosa menulis “melelui otsus tercipta
ruang perwujudan Emansipasi, Peningkatan harga dan martabat orang asil papua,”katanya.
Hal
itu, kata dia, sangat salah. Kenyataan di lapanga tidak seperti itu. Malah terjadi
kemiskinan dan macam-macam persolanan,”tegasnya dalam diskusi lepas.(Anton Atou Gobai/KM)
Kasi kesempatan kepada masyarakat dan mahasiswa untuk dialog sebab dari tahun 2001 s/d saat ini otonomi khusus belum di nikmati oleh masyarakat papua.
ReplyDeleteKasi kesempatan kepada masyarakat dan mahasiswa untuk dialog sebab dari tahun 2001 s/d saat ini otonomi khusus belum di nikmati oleh masyarakat papua.
ReplyDelete