Ilustrasi : YLSM Agadide/Komopa/KM |
Paniai, (KM) - Kami atas nama Orang Asli Papua dan Papua Barat dengan senang hati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada bapak Octovianus Mote, Sekretaris Jenderal ULMWP atas pernyataannya yang telah dipublikan melalui Radio New Zealand tentang permainan Money Politic yang telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui Menlu ke PNG, Fiji dan Solomon Island.
Mengapa Indonesia tdk punya uang tetapi ko bisa pergi membayar negara-negara anggota MSG dengan tujuan gagalkan permohonan Rakyat Papua Barat yang telah diajukan melalui ULMWP agar Negara Republik Papua Barat segera akan diterima menjadi anggota tetap MSG sesuai hasil kesepakatan mereka di PNG?
INDONESIA TELAH GAGAL TEGAKKAN NILAI-NILAI HUKUM, DEMOKRASI DAN HAM TERHADAP ORANG ASLI PAPUA BARAT.
Buktinya.
Mengapa Indonesia ini dinilai tidak mau memberikan dana penghargaan terhadap setiap Orang Asli Papua Barat melalui organisasi Serikat Fam Asli Papua Barat selaku pemilik tanah adat di tanah Papua Barat yang telah, sedang dan akan dipakai oleh Indonesia dan negara2 kapitalis sejak 1 Mei 1963 hingga 7 Maret 2015.
KONDISI TERKINI BAGI ORANG ASLI PAPUA BARAT DI PULAU PAPUA BAGIAN BARAT.
Orang Asli Papua dan Papua Barat sedang takut dan trauma yang berkepanjangan karena Tragedi Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana di Enarotali, 8 Desember 2014 lalu masih belum terungkap para pelakunya hingga saat ini 7 Maret 2015. Pada hal, peristiwa tersebut terjadi pada 8 Desember 2014. Tim KOMNAS HAM R. I. telah mulai kumpul data dan keterangan dari beberapa orang yang telah dikumpulkan oleh John N.R? Gobai! Ketua Dewan Adat Paniai, Kepala Distrik Paniai Timur dan Kepala Distrik Bibida. Tetapi para keluarga korban dan saksi kuncinya tidak mau datang hadir karena mereka tidak percaya pemerintah Indonesia sendiri yang akan selesaikan kasus tersebut. Karena Indonesia adalah pelakunya. Kasus ini akan diselesaikan di Paniai setelah Indonesia mau hadirkan jurnalis asing, aktivis HAM dan Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan Kilat Terencana pada kesempatan pertama.(Kudiai Manfred/YLSM Komopa)
Disampaikan di Paniai, 7 Maret 2015
Servius Kedepa
Paniai, West papua.
Mengapa Indonesia tdk punya uang tetapi ko bisa pergi membayar negara-negara anggota MSG dengan tujuan gagalkan permohonan Rakyat Papua Barat yang telah diajukan melalui ULMWP agar Negara Republik Papua Barat segera akan diterima menjadi anggota tetap MSG sesuai hasil kesepakatan mereka di PNG?
INDONESIA TELAH GAGAL TEGAKKAN NILAI-NILAI HUKUM, DEMOKRASI DAN HAM TERHADAP ORANG ASLI PAPUA BARAT.
Buktinya.
Mengapa Indonesia ini dinilai tidak mau memberikan dana penghargaan terhadap setiap Orang Asli Papua Barat melalui organisasi Serikat Fam Asli Papua Barat selaku pemilik tanah adat di tanah Papua Barat yang telah, sedang dan akan dipakai oleh Indonesia dan negara2 kapitalis sejak 1 Mei 1963 hingga 7 Maret 2015.
KONDISI TERKINI BAGI ORANG ASLI PAPUA BARAT DI PULAU PAPUA BAGIAN BARAT.
Orang Asli Papua dan Papua Barat sedang takut dan trauma yang berkepanjangan karena Tragedi Pembunuhan/Penembakan Kilat Terencana di Enarotali, 8 Desember 2014 lalu masih belum terungkap para pelakunya hingga saat ini 7 Maret 2015. Pada hal, peristiwa tersebut terjadi pada 8 Desember 2014. Tim KOMNAS HAM R. I. telah mulai kumpul data dan keterangan dari beberapa orang yang telah dikumpulkan oleh John N.R? Gobai! Ketua Dewan Adat Paniai, Kepala Distrik Paniai Timur dan Kepala Distrik Bibida. Tetapi para keluarga korban dan saksi kuncinya tidak mau datang hadir karena mereka tidak percaya pemerintah Indonesia sendiri yang akan selesaikan kasus tersebut. Karena Indonesia adalah pelakunya. Kasus ini akan diselesaikan di Paniai setelah Indonesia mau hadirkan jurnalis asing, aktivis HAM dan Komisi HAM PBB Urusan Pembunuhan Kilat Terencana pada kesempatan pertama.(Kudiai Manfred/YLSM Komopa)
Disampaikan di Paniai, 7 Maret 2015
Servius Kedepa
Paniai, West papua.
0 thoughts on “YLSM Komopa Menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Octovianus Mote”