BREAKING NEWS
Search

Tomi Mano Harap Semua Stakeholder Siap Sambut MEA


Usai Memberikan Sambutan  Walikota Jayapura, Benhur Tomi Mano Pada Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan
Di Audutorium Uncen, Papua Pada tanggal (18/03/16).
(Foto: Alexander Gobai/KM)

Jayapura, (KM)---Kegiatan Seminar Nasional Pendidikan yang dilakukan dari Universitas Gadja Mada, Yogyakarta, yang bekerja sama dengan Univerisitas Cendrawasih (Uncen), lebih fokus pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Uncen denga thema  yang diusung kesiapan stakeholder pendidikan di Kota Jayapura dan peran aktifnya dalam masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
 

Walikota Jayapura, Dr. Drs. Benhur Tomi Mano, mengatakan, semua stakeholder harus siap dalam menyambut Masyarakat Ekonomi Asean yang ada di depan mata kita,”jelasnya kepada wartawan Jumat, (18/03/16)  di Audutorium Universitasa Cendraasih (Uncen), Papua.


 Karena hal ini sangat penting, maka kata Tomi, baik orang tua, baik di dunai pendidikan, ELSM, dan kita semua harus terlibat untuk menghadapi dan menyiapkan sumber daya manusia (SDM), untuk kita masuk ke dalam MEA dengan baik,”harapnya.


“sehingga, dalam kegiatan seminar yang dilakukan ini, dua dari guru terbesar, Mano percaya, mereka ini adalah orang-orang besar dan pintar yang akan memberikan materi atau mentranser materinya  kepada Pemerintah, Eksekutuf, dan semua usaha yang baik di kota Jayapura untuk menghadai MEA,”jelasnya.


Selain itu, di dalam kegiatan seminar Nasional juga dihadirkan Kepala sekolah SMA dan SMK, hal itu kat Benhur bahwa, jangan sekali-kali mengeluarkan anak-anak dari sekolah,”jelasnya.


“kita harus melihat, sebab dan akibat dari anak itu terlebih dahulu. Dilihat  dari latar belakang yang ada. Baik dari kehidupan orangtua dan dari sisi lainya,”kata Mano


Menurutnya, karena anak-anak kita ini, disiapakan untuk kekuatan dalam keluarga sebagai pergantian dari orang tua,”ungkapnya.


“orangtua inginkan  agar anak-anaknya bisa jadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), Dokter,  Pilot dan cita-cita lainnya,”harapnya.


Maka itu, ia meminta peran guru harus serius menjawab kebutuhan anak muridnya. Jangan  hanya cuma tahu memecat anak tersebut,”bebernya. 


Secara terpisah, Kepala Dinas Pendidikan (Kepdinpen) Kota Jayapura, I Wayan Mudiyasa, mengatakan, ada beberapa tahapan yang dilakukan, apabila ingin mengeluarkan anak dari sekolah,”katanya.


“dinilai dari tahapan pertama kurang, tahapan kedua, lebih dan  ketiga, tambah lagi lalu tahapan berikutnya, buatlah secara tertulis panggil orang tua dan melilihat guru Bimbingan dan Konseling (BK). Kasih dokter spesialis anak-anak, itukan guru BK,”katanya.


Menurutnya, Guru Bimbingan dan Konseling  (BK) adalah guru yang sebagai dokter spesialis dari anak-anak murid,”jelasnya.


“sekarang pada umumnya, sekolah-sekolah tidak melibatkan guru BK. Coba gunakan guru BK. Karena, Guru BK adalah dokter spesialis  bagi anak-anak di sekolah,”ungkapnya.


Pihaknya mengharapkan, semua kepala sekolah harus gunakan guru BK. Bila perlu mengambil Psikologi mereka untuk melihat sejauhmana perkembangan anak-anak yang mengalami masalah,”jelasnya


“jangan asal tekan. Memang  Itu tidak boleh,”tegasnya.


Lenjutnya, Education For All, berikut, target Nasional. Itu adalah bagaimana anak-anak Indonesia, generasi muda, semuanya harus lulus 12 tahun,”pungkasnya.


Sekarang pendidikan sampai 12 tahun bukan pendidikan 9 tahun lagi. Ototmatis anak harus tamat SD hingga SMA/SMK,”jelasnya.


“Kalau memang terjadi pemecatan, putus sekolah, itukan tidak benar. Gunakan, tahapan-tahapan pindahan anak yang jelas,”bebernya.


Ia tegaskan, tidak ada pemindahan siswa antar sekolah di kota Jayapura. Kalau antar Daerah, silahkan saja. Karena mungkin orang tuanya pindah tugas atau orangtuanya pindah. Nah, itu kita amankan,”katanya.


Kalau pindah antara sekolah di kota jayapura itu berarti sekolah itu tidak berahasil untuk membina atau membimbing anak-anaknya dari sekolah tersebut,”ungkapnya.


Hal ini, kata dia, lebih banyak terjadi di sekolah Negeri dari pada sekolah Swasta,”jelasnya.


“semua sekolah-sekolah Negeri selalu terjadi seperti itu. Karena notabenenya, mereka mengurangi siswa. Ketika mendapatkan Masalah sedikit, dikeluarkan, masalah sedikit dikeluarkan. Yang menjadi daya tampung itu sekolah-sekolah Swasta,”jelasnya.


“sekolah swasta notabenya tidak ada siswa. Mereka mendapatkan siswa yang dikeluarkan dari sekolah Negeri, lalu diterima di sekolah swasta,”jelasnya.


(Alexander Gobai/KM)



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Tomi Mano Harap Semua Stakeholder Siap Sambut MEA