BREAKING NEWS
Search

Mahasiswa Tolak Kesepakatan DPR dan Pemerintah atas RUU Kelapa Sawit Nabire

Ilutrasi.Ist
Yogyakarta, (KM)—Kesepakatan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Pemerintah  rencana undang-undang  (RUU) untuk menjadikan kelapa sawit di Nabire  menjadi  salah satu prioritas  dalam program  legalisasi  Nasional tahun ini, dinilai merugikan masyarakat , Mahasiswa Papua di Bogor, Jawa Barat dengan tegas nyatakan tolak. Minggu, (21/08).
Ketua Ikatan Mahasiswa Papua (IMAPA),  Yunus E Gobai  menyatakan, dalam  RUU  tidak ada indikasi keperpihakan untuk  kepentingan rakyat Papua,  khususnya di  Nabire.
“ Kami tolak. Saya dan mahasiswa Papua  lainnya  melihat ini (RUU) malah menguntungkan  investor dan mengcekik kami rakyat Papua  pada umumnya,” katanya saat diwawancara Kabar Mapegaa.
Menurut Yunus,  terdapat beberapa poin yang melihat masyarakat mensampingkan  hak-hak petani dan masyarakat  di sekitar area  perkebunan Kelapa  Sawit.
“Contohnya dalam draf pasal 30 RUU tersebut menyatakan investor akan diberi  kemudahan  berupa pengurangan  pajak penghasilan,” tegasnya
Kami orang Papua, tegas Yunus,  menolak kebijakan pemeriintah untuk mensahkan RUU perlindungan  Republik Indonesia  atas  Kelapa Sawit .
 Sementara itu,  mahasiswa Papua juga pernah tolak pada perusahaan Sawit di Nabire pada tahun 2015 lalu. Seperti yang lansir, Jubi, edisi 2015/12/03, Mahasiswa Papua mendukung suku Yarisiam-Gua untuk menolak perusahaan kelapa sawit Nabire Baru. Perusahaan itu diduga tidak pernah memenuhi hak-hak masyarakat adat dalam korporasinya dengan pemerintah.
“Kelapa sawit serap air. Tanah menjadi kering. Perusahaan mulai tidak mengakui hak-hak masyarakat,”  tulis Jubi.


Pewarta:  Manfred Kudiai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Mahasiswa Tolak Kesepakatan DPR dan Pemerintah atas RUU Kelapa Sawit Nabire