Agustinus Kadepa/ DOk Prib |
Manusia
ada untuk melakukan pengalaman. Jadi, kata pengalaman tak terlepas dari manusia
yang adalah objek pelaku pengalaman. Karena pengalaman adalah semua yang
dilakukan oleh manusia selama manusia itu hidup. Maka, pengalaman itu hidup bersama
manusia, karena manusialah pelaku objeknya.
Pagi-pagi,
kira-kira 06.45 WIT di Asrama Paniai (ASPAN) Yamewa, Jogyakarta adalah
pengalamanku, yang saat itu, memberiku luang untuk sedikit berbalik kebelakan,
di mana hari-hari yang pernah dilewati dengan iringan lagu-lagu yang adalah pemberi
kehangatan di saat-saat hampa menjulang.
Terik
matahari pagi yang di sebutkan dengan ultraviolet menusuk kulit lalui, tepihan jendela dan sebagian lainnya hanya dapat terpapar di kaca jendela, paparannya
terang yang terlihat di mata dan hangat
rasahnya, terasah diselubung kulit.
Saat-
saat itu, tercipta pikiran yang tertuju pada masa lalu, alias teringat akan
masa lalu yang penuh penderitaan dan kebahagiaan…! bla-bla-bla..!. Memang itu ada
di agan-agan yang di katakan orang adalah lifeline
of the past history, yang sudah
terwujud pada masa yang sudah di makan waktu. Namun, pengalaman itu, menjadi
suatu edukasi yang baik untuk diterima dalam perjalanan hidup di masa kini dan
yang akan datang.
Ya
dapat…!
Akal
busuk, jika kehidupan, masa lalu berantakan lalu, bila mengambilnya yang baik
saja, dan menjadi suatu cerita dengan kakak, adik, teman ataupun dalam keluarga
dan yang satu lagi yaitu sweetheart
(kekasih). Tampaknaya, pengalaman buruk itulah yang memberikan suatu nasehat
yang tidak secara langsung, menopang untuk orang harus berubah.
Namun,
di sini yang saya inginkan adalah bagaiman pengalaman itu, dibahas dalam kajian
ilmia yang dapat diterima oleh pribadi demi untuk menata behavioritas manusia yang terkadang bimbang untuk melangka
dan tersiput malu akan masa lalunya. Buruk
sebab dikadangkan manusia terpatok pada hal yang baik saja.
Pagi
ini menjadi pelajaran dan telah mengajariku, betapa pentingnya pengalaman itu
dimetodekan jarak tempuh seseorang, dalam menentukan nasib sendiri, karena apa
yang anda dan saya lakukan sekarang ini, adalah permulaan dari sebuah pengalaman
di masah lalu. Dan hukum pengalaman berkata bahwa “sipapun yang tidak mempunyai pengalaman di masa lalu ia tidak berhak
untuk hari ini melangkah untuk dijadikan suatu pengalaman dalam lifeline
seseorang”
He-he-he,
hukum pengalam memang sangat lucu, namun mamang itu yang dijalani setiap orang
yaitu dari pengalamannya ia terdidik satu demi satu, dan ia akan berusaha
melangka ke hari esok untuk memulai pengalamannya yang baru.
Itulah
kehidupan manusia. Sekarang kita akan mengkaji pengalam itu sendiri dalam
sistematis.
Manusia=
pengalaman+hasil (baik-buruk)
Waktu
Noted
Manusia =
Orang yang melakukan pengalaman
Pangalaman = Objek yang dilakukan manusia
Hasi =
Dari pengalamnya dampak positif atau negative
Waktu = periode yang kita jalani.
Di atas adalah
pengkajian pemenuhan pengalama baik buruk yang di lakukan oleh manusia bisa di
akumulasikan lewat rumus diatas. Itu digunkan sebagai sistematik ilmia yang
ingin tahunya sesautu itu dikaji dengan pemahaman yang tersistematis untuk
mendapatkan nilai yang clear berapa pengalama buruk dan baik yang dilakukan
oleh manusia dalam kurung waktu tertentu.
Namun kehidupan
manusia tak sebading dengan pengetahuan matematika yang ada. Yang dapat di
hitung dengan satu, dua, tiga dan selanjutnya, namun pengalaman manusia dapat
diuraikan dengan metodika tertentu untuk mendapatkan jawaban yang tepat dan
akurat untuk menguraikan perjalanan hidup yang esok kami tidak tahu.
Untuk kemukakan hari
esoka yang tidak tahu itu, mari kita pelajari pengalam seperiti apa yang kita
lukukan hari kemaring dan hari ini. Apakah pantas pengalaman yang sama itu kita
gunakan hari esok? Mari kita jawab itu dalam benak kita masing-masing, karena
pengalaman kemaring dan sekarang kita sudah lakukan dan untuk jawaban hari esok
pun, ada dalam benak kita karena pangalaman adalah guru besar yang memberi visi
hidup manusia.
Penulis
Adalah Mahaisiswa Papua, Tinggal di Yogyakarta
0 thoughts on “Pengalaman Adalah Guru Terbaiku Sepanjang Masa”