Demi Pigai/anggota pemuda terminal pasar Karang, saat diwawancara media ini,(Foto : Jhon/KM) |
Nabire,
(KM)-- Kondisi terminal lintas
antar-kota di Kabupaten Nabire yang di sentralkan di pasar Karang di sisi selatan pasar, di badan Jln. Drs. A. Gobai
dan di sisi barat pasar, badan Jln. Gen Seodirman, sangat memprihatinkan.
Akibatnya belum mendapatkan tempat terminal yang layak dan belum efektif,
sehingga keamanan terhadap keselamatan penumpang sangat terancam karena banyak
mobil-mobil liar yang tidak mengikuti prosedur.
Tidak tersedianya terminal bagi pengemui-pengemudi,
mereka jadikan pasar Karang di sisi selatan pasar, di badan Jln. Drs. A Gobai
dan di sisi barat pasar badan Jln. Gen Seodirman itu sebagai terminal terpadu melayani angkutan antar kota yang
memnghubungkan antara 3 kabupaten: Kaupaten Paniai; Kabupaten Dogiyai; Kabupaten
Deiyai.
Ketika temui
seorang pemuda terminal, Demi Pigai, kepada
media ini, Sabtu, (25/06) mengatakan, mobil mereka memarkirkan begitu saja di pinggir jalan. Tidak beraturan.
Kondisi terminal pasar Karang, saat salah satu Mobil Inova menunggu Penumpang. (Foto : Jhon/KM |
Pigai menjelaskan, sejak ada jalan antar kota yang menghubungkan antar tiga kabupaten tersebut, akses
transportasi darat menjadi penting di Nabire. Akses transportasi udara sudah
jarang digunakan lagi oleh masyarakat Nabire maupun masyarakat Dogiyai, Deiyai
dan Paniai. Semua masyarakat beralih ke transportasi darat karena biayanya relatif
murah dibanding harga tiket transportsi udara.
"Ya, begitu tapi kami parkir Mobil begitu saja,
kami tungguh penumpang, kalau ada
penumpang langsung jalan." katanya.
Terminal yang layak itu, lanjut Pigai, belum ada,
makanya sulit untuk mengatur baik tentang parkiran, dan pajak yang seharusnya
masuk ke kas itu lebih besar bila di atur baik.
"Akibat belum ada terninal dan sistim
pengaturannya, sehingga belum terjaga
keamanan bagi penumpang, karena semakin banyak mobil liar alias tak
beraturan," ujarnya.
Katanya, di tahun 2014 pernah ada terminal lintar di
Wonerojo, yang di bangun atas inisiatif pemuda terminal Karang guna
mengatur Parkir mobil dan akses. Namun berjalan dalam kurung waktu 1 tahun saja.
sementara itu, Rekan kerjanya Pigai, Jhon Degei juga mengatakan, "Dulu memang kami pemuda terminal buat satu terminal
yang khusus untuk antar kota, tapi masih banyak mobil yang ambil penumpang di
luar sana, juga belum ada dorongan dari
luar akhirnya kembali parkir di Karang lagi," Ucap pemuda
terminal itu saat temuinya di pasar.
Kemudian, lanjut Pigai lagi, saat ini sedang di bangun
terminal lintas kota oleh Dinas Perhubungan Kab. Nabire beralamt di Jln. Jayanti, tepat di sisi kiri
perumahan pejabat Pemerintah Daerah. Tempatnya agak tersembunyi, juga sangat
sulit terjangkau oleh penumpang.
Pigai, juga
meminta kepada Dinas terkait kab Nabire yang sedang membangun terminal tersebut
agar pindahkan di kawasan pasar Karang.
"Pemerintah bangun terminal dekat dengan pasar
Karang saja, lebih baik gusur bangunan-bangunan yang padati pasar itu, daripada jauh dari wilayah sentralnya,"
pungkas Pigai sambil menunggu penumpang di Mobil Avanza dan Inova.
Pewarta : Jhon
Editor : Manfred Kudiai
0 thoughts on “Di Nabire Terminal Antar Kota Belum Efektif, Keselamatan Penumpang Terancam”