BREAKING NEWS
Search

Pada Hari HAM Se-Dunia, 3 Organ Kemahasiswaan dan Pemuda di Manokwari, Siap Peringati


Ketua Dewan Presedium PMKRI cabang Manokwari, Yuliana Mate, Almamater merah (kedua dari kiri) dan Korlap umum besok, Geradus Tembut, (kedua dari kanan). Sedangkan paling ujung diselah kanan adalah Sekjen FIM, Arnol Halitopo.  (Fhoto : Petrus Yatipai/KM)
Manokwari, (KM) – Memperingati Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional yang jatuh setiap tanggal 10 Desember. Penetapan tanggal tersebut adalah untuk memperingati pengadopsian Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). 

Pada 1950, Majelis Umum menerbitkan resolusi 423 yang isinya mengimbau semua negara anggota dan organisasi PBB untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional. 

Berdasarkan hal itu, maka, beberapa organisasi kemahasiswaan dan Pemuda cabang Manokwari diantaranya, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) Manokwari, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari dan Forum Independen Mahasiswa (FIM) cabang Manokwari, siap memperingati hari HAM Sedunia. Organisasi-organisasi kemahasiswaan dan Pemuda ini pun sudah  menyiapkan ruang penyampaian aspirasi ke publik kepada semua komponen masyarakat yang berdomisili Manokwari, melalui Acara Mimbar Bebas fokus persoalan kemanusiaan di Papua, yang akan diilangsungkan di halaman Kantor Golkar, Sanggeng Manokwari, Sabtu, (10/12) siang.

Kami dari organisasi Pemuda dan Mahasiswa, melakukan aksi mimbar bebas dengan alasan yang pertama, masalah HAM di Papua sangat marak sekali, dibandingkan dengan daerah lain dan lebih banyak kita soroti terkait masalah pelanggaran HAM.

Hal itu disampaikan Ketua Dewan Presedium PMKRI cabang Manokwari, Yuliana Mate, saat wartawan mendatangi di Asrama Filanova, Amban, Manokwari, Jumat, (09/12) siang tadi.

Kata Yuliana, PMKRI dan beberapa organisasi lainnya bergabung jadi satu aliansi untuk bagaimana menyuarakan perosoaln HAM ini, sehingga ada kesadaran dari pihak yang berwenang untuk bisa menangani kondisi Papua yang terjadi disaat ini.

Kata Mate, Visi dan Misis PMKRI cabang Manokwari juga adalah untuk membela keadilan dan kebenaran suara kaum tertindas,ujaranya.

“kami dari PMKRI sendiri dan organisasinya bergerak untuk memperjuangkan dan membela keadilan dan kebenaran suara kaum tertindas. Itu adalah sesuai dengan visi dan misi organisasi kami”.

Kata dia, jatuhnya hari HAM Sedunia sebagai bagian dari tindahkan kami untuk menyampaikan kepada publik agar pihak yang berwenang melihat dengan baik kehidupan orang Papua dengan realita HAM di Papua, bebernya.

“Dengan hari HAM Sedunia ini merupahkan bagian atau tindahkan nyata dari kami untuk bagaimana menyampaikan kepada publik, terkait pelanggaran HAM yang terjadi sebelumnya dan kedepan di Papua”.

Gadis Papua itu sangat kwatir dengan realita kehidupan di Papua kedepan, jika, Negera terus tutup mata melihat kondisi di Papua ini.

 “apa bila kondisi ini tidak ditangani oleh pihak yang berwajib sangat-sangat dikwatirkan kehidupan kedepan orang Papua”.

Kemudian Sekretaris Jendral (Sekjen) Forum Independen Mahasiswa (FIM), Arnol Halitopo, menjelaskan alur kegiatan besok. 

Kata dia, kami dari FIM bersama beberapa organ lainnya akan Longmarch dari Amban dengan titik finish dihalaman Kantor Golkar Sanggeng kemudian akan dibuka dengan acara mimbar bebas disana, jelasnya.

“Kami dari FIM Manokwari bersama organisasi pemuda, PMKRI cabang Manokwari, GMNI cabang Manokwari, kami akan turun jalan dari Amban menuju ke kantor Golkar, kemudian kita akan membuka  mimbar bebas disana”.

Terkait acara mimbar bebas yang akan dilaksanakan besok, kata Arnol, sebagai tempat untuk menyampaikan aspirasinya dari setiap komponen yang ada pada hari HAM Sedunia besok,ujarnya.

“kegiatan mimbar bebas itu untuk siapa saja yang mau menyampaikan aspirasinya itu tidak papa. Mimbar bebas dalam arti itu terbuka. Aksi terbuka untuk komponen masyarakat, Pemuda untuk datang bersama untuk menyampaikan aspirasi terkait pada hari HAM sedunia ini bisa datang untuk menyampaikan aspirasinya".

Pada kesempatan yang sama juga, Halitopo, mempertanyakan terkait Seminar Nasional yang akan dilangsung besok di Hotel Swissbel itu. Karena dirinya menilai, Negara sudah sangat gagal dan tidak mampu menangani pelanggaran HAM dimasa lalu bahkan dimasa kini di Papua. 

Ia pun mempertanyakan, ada apa, dibalik seminar Nasional di Manokwari besok?

Ironisnya, beberapa kasus pelanggaran HAM di Papua, diantaranya, Paniai berdarah 7-8 Desember 2014 lalu, Sanggeng (Manokwari) berdarah 2016, Biak berdarah, dan Wasior berdarah ini pun belum saja Negara Indonesia dituntaskan, tuturnya.

Pada akhir wawancara itu, Koordinator Lapangan (Korlap), Geradus Tembut, membeberkan kegiatan aksi besok. Dikatakan Geradus, massa aksi akan berkumpul didepan pohon Beringin Unipa dan akan menuju ke kantor Golkar Sangeng. Disana akan dibuka denga acara mimbar bebas,jelasnya.

“aksi HAM sedunia ini, kita akan berkumpul didepan pohon Beringin Kampus Unipa. Lalu kita akan jalan turun sampai didepan kantor Golkar. Baru disitu kita akan buka mimbar bebas untuk menyampaikan aspirasi”.

Terkait dengan acara mimbar bebas ini, kata Tembut, member bebas ini semua orang, komponen dari mana pun bisa sampaikan aspirasi sesuai dengan hari HAM Sedunia.

Korlap itu menambahkan juga, Pada kesempatan hari HAM besok ini, semua orang di Dunia akan membicarakan HAM berdasarkan kehidupan serta persolan HAM pada wilayah mereka masing-masing.

Jadi,dirinya berkomitmen siap membicarakan persoalan kemanusiaan di Papua sebagai wilayahnya.

Liputor : Petrus Yatipai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Pada Hari HAM Se-Dunia, 3 Organ Kemahasiswaan dan Pemuda di Manokwari, Siap Peringati