BREAKING NEWS
Search

Ketua PGGP Tak Pantas Pimpin Aksi Bela NKRI dan Pancasila di Papua

PGGP SePapua Gelar Aksi di Depan Halaman Kantor DPR Papua. (Foto: Ist@)

JAYAPURA, KABAR MAPEGAA.COM --- Tokoh awam perempuan Papua, Frederika Korain mengkritisi aksi bela NKRI dan Pancasila yang akan diorganisir oleh Persekutuan Gereja-Gereja di Tanah Papua (PGGP), Senin, (15/05/2017). 

“Saya berprihatin bahwa aksi yang akan digelar adalah benar-benar tidak wajar, PGGP jadi nakoda umat bela NKRI dan Pancasila dalam aksi besok,” Tegas Korain.  

Ia menilai  aksi bela NKRI dan Pancasila yang dikomadoi Uskup keuskupan Jayapura, Leo Laba Ladjar, OFM tidak pantas. 

“Saya heran, ketua PGGP jadi penanggung jawab aksi yang sebenarnya bukan menjadi tugas dan fungsi utamanya,”Ungkapnya dengan rasa kesal.  

Korain membandingkan selama ini uskup Jayapura selaku ketua PGGP tidak pernah bicara terkait masalah sosial yang dihadapi orang Papua. Padahal orang Papua yang menjadi basis PGGP mengalami perlakuan buruk dari NKRI tidak pernah disuarakan.  

“Seorang Uskup, selaku ketua PGGP tidak wajar menjadi penanggung jawab aksi membela NKRI dan Pancasila. Pantas kalau uskup atau ketua PGGP mendorong isu HTI dan kekristenan di Papua,”Tegasnya. 

Menurutnya, baiklah, kalau uskup jadi penanggung jawab aksi karena umat di Papua ditembak, dibunuh dan dimarjinalisasi. Karena itu bagian dari tanggung jawab sebagai seorang uskup dan ketua PGGP. 

“Tidak salah, kalau uskup selaku ketua PGGP memimpin umat melakukan aksi demi tanggung jawab iman,” bebernya. 

Tokoh Awam Perempuan itu bertanya, Kenapa selama ini uskup dan PGGP tidak bicara atau memimpin aksi ketika orang Papua meninggal karena ditembak dan dibunuh atas nama NKRI dan Pancasila. Apakah gereja memperbolehkan pembantaian, diskriminasi, dan marjinalisasi atas nama NKRI dan Pancasila di Papua?

“Aksi ini perlu diklarifikasi,”Ungkapnya.

Di tempat yang berbeda, Kris Dogopia, Salah menegaskan PGGP harus menajdi gembala sejati di Papua. Ketika umat diterkam oleh Serigala, gembala harus berani membela domba-dombanya. 

“Saya Heran, Kok, Gereja di Papua hanya mampu melihat dan berani berbicara masalah-masalah di luar Papua. Tapi, tidak berani bicara masalah yang dialami orang Papua. Gereja bicara selamatkan Indonesia dan Pancasila tapi gereja lupa selamatkan Papua”, tutur Kris Dogopia. 

“PGGP itu hadir sebagai gembala di Papua bagi domba-dombanya. Kalau satu domba di Papua itu diterkam oleh serigala, gembala harus bersuara, memperjuangkan satu domba yang diterkam itu,”Ungkapnya.  
  
“Pemimpin-pemimpin gereja itu harus menjadi gembala sejati. Bukan gembala upahan. Karena di Papua itu banyak gembala upahan,”katanya.

Ia berharap, Ketua dan sekertaris PGGP harus baca Injil Yohanes pasal 10: 1-39. Ini penting mewartakan dimana-mana, baik di gereja tapi juga di dalam kehidupan masyarakat di Papua, lanjutnya.
  
Pewarta    : Solemen Itlay

Editor        : Alexander Gobai



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Ketua PGGP Tak Pantas Pimpin Aksi Bela NKRI dan Pancasila di Papua