BREAKING NEWS
Search

Masuknya Kolonialisme, Imperialisme, Liberalisme dan Kapitalisme di Papua

Foto: Dok. Prib, Pius T/KM
Oleh: Pius Dobiobi Pius Tenouye

ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM – Izinkanlah penulis, sebab saya mau membagi tentang sebuah ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan, beberapa topik pembahasan utama yang saya hendak share antara lain adalah pengertian kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme di Papua. Proses masuknya kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme kebijakan pemerintah yang berhubungan kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme perbedaan pengaruh kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme dan munculnya berbagai kalangan yang melawan kolonialisme, imperialism, liberalism dan kapitalisme. Semoga melalui artikel ini dapat sadar sebagai saya adalah Orang Asli Papua. 

A. Pengertian Kolonialisme

Secaraetimologi, kolonialisme barasal dari kata colunus (colonia) yang berarti menguasai. Jadi makna kolonialisme adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk menguasai bangsa yang lain di luar dari wilayahnya sendiri. Ada banyak tujuan bangsa-bangsa barat melakukan kolonialisme, yaitu ingin mencari dominasi kekuatan baik itu dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun politik. Terlebih lagi, suatu anggapan yang telah sangat berkembang yang menganggap bahwa bangsa yang melakukan kolonisasi lebih baik dari bangsa yang dikolonikan.

Menurut Tenouye (2017), mengatakan bahwa kolonialisme adalah salah satu usaha bisnis serius yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk merebut sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa yang mau merebut atas kekayaan mereka sehingga sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa tersebut akan dirampas atau direbut oleh banyak bangsa yang ada di kosmos ini. Misalnya Negara Indonesia adalah satu Negara yang merdeka sekaligus dijajah oleh Negara Jepang dan belanda seperti itu pula kita Orang Asli Papua (OAP) sedang dijajah, ditindas, dirampas di intimidasi oleh Negara kolonialisme Indonesia dan Negara kapitalisme Amerika secara tidak manusiawi.

B. Pengertian Imperialisme

Imperialism secara etimologi berasal dari kata “imperare” yang berarti memerintah. Oleh karena itu, pengertian dari imperialism yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk memerintah bangsa lain di luar dari wilayahnya sendiri. Imperialism dijalankan dengan penuh paksaan demi mencapai tujuan bangsa yang melakukannya. Maka, antara kolonialisme dan imperialism memiliki hubungan yang sangat erat. Bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia ingin melakukan kolonialisme dan imperialism hanya demi mencapai tujuan dari bangsa itu sendiri, tanpa mementingkan penduduk pribumi.

Menurut Tenouye (2017), menyatakan bahwa imperialisme adalah salah satu sistem politik terbaik yang dimanfaatkan oleh suatu bangsa atau negara untuk meningkatkan pengembangan ekonomi di negaranya. Kita sebagai orang Asli Papua perlu sadar bahwa kedua misionaris yang datang ke Tanah Papua. Mereka adalah yakni Pdt. C.W. Ottow dan Pdt. J. G. Geissler Otto berkebangsaan Jerman yang memasuki Tanah Papua melalui Pulau Mansiman di Manokwari dengan tujuan bukan untuk membawah pekabaran Injil, melainkan mengambil kekayaan yang Tuhan telah mengaruniakan kepada bangsa Papua. Kita bisa merenungkan kembali sebagai orang asli Papua terkait situasi sekarang yang begitu tragedi yang dilakukan oleh gabungan aparat TNI atau polri terhadap orang asli Papua hanya mau merebut sumber daya alam di PapuaBarat. Bayangkan bapak-bapak dan ibu-ibu membunuh Manusia Papua seperti bintang liar oleh Militerisme Indonesia

Secara umum, kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa Barat di Indonesia di dasari oleh beberapa hal, yaitu mencari kekayaan sebanyak-banyaknya (gold), menyebarkan paham atau agama mereka (gospel), dan mencari kejayaan dan kedaulatan (glory). Dengan dasar tersebutlah, bangsa-bangsa Barat melakukan kegiatan kolonialisme dan imperialism nya di seluruh penjuru dunia.

Proses Masuknya Kolonialisme dan Imperialisme di West Papua

Revolusi industri yang terjadi di Eropa mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera dengan tujuan mendapatkan bangsa jajahan. Pada awal kedatangannya, bangsa Eropa berkenalan dengan penduduk pribumi dengan memperkenalkan diri sebagai pedagang yang ingin melakukan perdagangan di Papua melalui Negara Indonesai secara bersama-sama dengan pedagang pribumi. Akan tetapi, lama-kelamaan, para pedagang Eropa berhasil menguasai praktik perdagangan di West Papua melaluiNegara Indonesiadan melakukan eksploitasi secara besar-besaran di Tanah West Papua.

Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat di West Papua Melalui Negara Indonesia

Bangsa barat datang dan masuk ke Papua melalui Negara Indonesia memiliki beberapa latar belakang yang mendorong keinginan untuk merebut, menguasai, dan memerintah bangsa West Papua melalui Negara Indonesia. Diantaranya adalah terjadinya Perang Salib pada tahun 1070-1291. Perang ini melibatkan bangsa Eropa yang berlatar belakang beragama Kristen berhadapan dengan kekhalifahan turki Utsmani yang beragama Islam. Akibat dari perang ini, pasukan dari Eropa mengalami kekalahan, sehingga kota Konstantinopel (Byzantium) berhasil direbut oleh pasukan muslim yang mengakibatkan Sultan Mahmud II yang menguasa Turki Utsmani pada saat itu menutup pelabuhan Konstantinopel bagi bangsa Eropa. Hal itu mengakibatkan orang-orang Eropa kesulitan untuk mendapatkan hasil alam berupa rempah-rempah.

Berdasarkan hal itu, maka bangsa-bangsa Eropa melakukan perjalanan untuk ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Indonesia dalam hal Tanah West Papua yang notabene merupakan daerah penghasil rempah-rempah, tidak luput dari invasi mereka. Mereka juga membawa misi lain yaitu gold, gospel, and glory di dalam perjalannya. Ditambah dengan adanya semangat reqonguesta yang berarti semangat pembalasan terhadap kaum muslim dimanapun berada. Semangat-semangat tersebut yang menjadikan bangsa Eropa berani melakukan kolonialisme dan imperialism di West Papua.

Bangsa Eropa yang Melakukan Kolonialisme dan Kapitalisme

Tercatat, ada 3 bangsa besar yang terlebih dahulu melakukan kegiatan kolonialisme dan imperialisme di West Papua. Ketiga bangsa itu ialah Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda. 

Bangsa portugis memulai melakukan penjajahan dengan diadakannya perjalanan seorang Portugis yang bernama Bartholomeu Diaz (1450-1500), dia berhasil mengarungi samudra hingga ke Benua Afrika (Tanjung Harapan) pada tahun 1486. Setelah itu, ada juga Vasco da Gama (1469-1524) yang berhasil mendarat di Calkuta India pada 22 Mei 1498. Lalu, juga ada Alfonso d’ Albuquerque (1453-1515) yang berhasil mendarat di Malaka dan merebutnya pada tahun 1511.

Selain bangsa portugis, juga ada bangsa Spanyol yang juga melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia dengan tujuan yang sama. Bangsa Spanyol memulai kolonialisme dari seorang Christopher Columbus (1451-1506), dia bersama dengan Amerigo Vespucci berhasil menemukan Benua Amerika.Lalu, terdapat Ferdinand Magelhaens (1519-1521) yang melakukan ekspedisi hingga ke Kepulauan Filipina pada tahun 1920. 

Selanjutnya juga ada Ferdinand Cortez yang berhasil masuk dan merebut serta menduduki Mexico tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Yang terakhir, ada Pizzaro yang berhasil menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca pada tahun 1530.Setelah bangsa Spanyol, diikuti dengan bangsa Inggris. 

Bangsa Inggris melakukan invasi ditandai dengan kedatangan beberapa tokoh penjajah berkebangsaan Inggris. Mereka ialah Sir Francis Drake(1577-1580) yang melakukan pelayaran keliling dunia hingga memborong rempah-rempah diIndonesia tepatnya di daerah Ternate. Lalu, ada Pilgrim Fathers yang melakukan pelayaran pada tahun 1607 hingga mendarat di Amerika Utara. Setelahnya, ada Sir James Lancester yang berhasil mendarat di Aceh dan Penang pada tahun 1591, dilanjutkan dengan invasi pada tahun 1602 ke Banten.

Lalu juga ada Sir Henry Middleton, pada tahun 1604 berhasil mendarat di Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. William Dampier yang pada tahun 1688 berhasil mendarat di Australia kemudian melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. James Cook pada tahun 1770 berhasil mendarat di Pantai Timur Australia sehingga diklaim sebagai penemu Benua Australia.Terakhir, bangsa Eropa yang masuk ke West Papua melalui Indonesia ialah bangsa Belanda yang ditandai dengan Barentz, pada tahun 1594 mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Cornelis de Houtman, pada tahun 1596 berhasil mendarat di Banten. Dan Jacob van Neck yang berhasil mendarat di Banten pada 28 November 1598 dan berhasil mendapatkan rempah-rempah yang banyak.

C. Pengertian Liberalisme

Pengertian Liberalisme adalah faham yang menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di segala bidang, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun agama. Liberalisme adalah suatu ideologi dan pandangan falsafat serta tradisi politik yang mendasar pada kebebasan dan kesamaan hak. Pada umumnya liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat untuk bebas dengan kebebasan berfikir bagi setiap individu dengan menolak adanya pembatasan bagi pemerintah dan agama, hal tersebut merupakan paham dari liberalisme. 

Paham liberalisme adalah berasal dari kata spanyol yaitu liberales, liberales merupakan nama suatu partai politik yang berkembang mulai pada abad ke-20, dimana pada waktu itu memiliki suatu tujuan demi memperjuangkan pemerintah yang berdasarkan konstitusi. Menurut faham itu titik pusat dalam hidup ini adalah individu. Karena ada individu, maka masyarakat dapat tersusun, dan karena ada individu pula negara dapat terbentuk. 

Oleh karena itu, masyarakat atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasan kemerdekaan individu. Tiap-tiap Individu harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam bidang politik, ekonomi dan agama. Adapun kebebasan-kebebasan dalam paham liberalism adalah sebagai berikut: 

1. Dalam Bidang Politik 

Terbentuknya suatu negara merupakan kehendak dari individu-individu. Maka yang berhak mengatur menentukan segala-galanya adalah individu-individu itu. Dengan kata lain kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dalam suatu negara berada di tangan rakyat (demokrasi). Agar supaya kebebasan atau kemerdekaan individu tetap di hormati dan dijamin, maka harus disusun dibentuk Undang-Undang, Hukum, Parlemen dan lain-lain. Demokrasi yang dikehendaki oleh golongan liberal tadi kemudian dikenal sebagai Demokrasi Liberal. Dalam alam demokrasi liberal itu golongan yang kuat akan selalu memperoleh kemenangan, sedang golongan yang lemah akan selalu kalah. Meskipun demikian demokrasi itu hingga sekarang dapat berjalan dengan baik di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.

2. Dalam Bidang Politik 

Liberalisme menghendaki adanya sistim ekonomi besar. Tiap-tiap individu, tiap orang, harus memiliki kebebasan kemerdekaan dalam berusaha, memilih mata pencaharian yang disukai, mengumpulkan harta benda dan lain-lain. 

Pemerintah jangan mencampuri masalah perekonomian, karena masalah itu adalah masalahnya individu. Semboyan Kaum Liberal yang terkenal berbunyi adalah "Laisser faire, laisser passer, ie monde va de lui meme" Artinya Produksi bebas, perdagangan bebas, dunia akan berjalan sendiri. Dalam alam ekonomi liberal akan terjadi persaingan hebat antara individu satu dengan individu lainnya. 

Pengusaha-pengusaha dengan modal besar akan mudah menelan pengusaha-pengusaha kecil. Akibatnya timbullah perusahaan-perusahaan raksasa yang dapat menguasai perekonomian negara dan politik negara. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin makin lama makin bertambah lebar dan dalam. 

3. Dalam Bidang Agama 

Liberalisme menganggap masalah agama sebagai masalah indiviu, masalah pribadi. Tiap-tiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan beragama. Oleh sebab itu Liberalisme menolak campur tangan negara (Pemerintah) dalam bidang agama. Kebebasan kemerdekaan beragama menurut pendapat liberalisme dapat diartikan : 

1. Bebas merdeka memilih agama yang disukai 
2. Bebas merdeka menjalankan ibadah menurut agama yang dianutnya. 
3. Bebas merdeka untuk tidak memilih menganut masalah satu agama. 

d. Pengertian Kapitalisme

Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas. 

Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang.

Jadi, Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. (Muyepimo/KM)

*) Penulis adalah anak muda Papua

Daftar Pustaka :

Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 189 :
Tenouye, P. 2017. Imperialisme dan Kolonialisme.

Sumber Internet :

http://wikipedia.org/wiki/Imperialisme. Diakses pada tanggal 12 Maret 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme. Diakses pada tanggal 26 April 2017.



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Masuknya Kolonialisme, Imperialisme, Liberalisme dan Kapitalisme di Papua