BREAKING NEWS
Search

Akibat Sampah, Rakyat Terkena Kesakitan: Harus Ada Kesetaraan Kebersihan Yang Dapat Mencegah


Situasi Sampah di Jln. Sektoral, Belakang Gereja Katedral Tiga Raja, Timika, Papua/KM

Oleh : Alexander Gobai

Kehidupan manusia, tidak terlepas dengan ketergantungan kebutuhan. Baik kebutuhan pokok maupun kebutuhan finansial. Yang justru melengkapi  untuk melancarkan segalah aktivitas yang dijalankan. Dengan menjalankan segala aktivitas, tentunnya yang diharapkan ialah kebutuhan harus lengkap.

Hidup manusia (people) menjalin erat dengan berbagai kubutuhan yang mengerakan setiap hidup harus memiliki kebutuhan. Yang hakekatnya, harus dipenuhi. Hal ini, menyimpungkan bahwa manusia berpegang erat dengan kebutuhan.

Berdasarkan hal tersebut, tidak menyangka bahwa, banyak kebutuhan yang dimiliki oleh seseorang, menciptakan banyak kotoran sampah pula disekitar tempat tinggal. Artinya, ketika seseorang membeli kebutuhan yang diinginkan, pasti ia merasa puas dalam seketika waktu. Setelah itu, tidak akan berguna lagi.

Hal tersebut, yang ingin digaris bawahi ialah adanya sampah timbul dari kebutuhan yang diinginkan oleh manusia. Setelah digunakan kebutuhan tersebut, menciptakan ampas kotoran, yang di sebut sampah.

Banyak manfaat yang timbul dari kotoran sampah, antara lain :

sampah akan mengubah banyak hal positif bagi setiap insan manusia. Yang memberikan kebutuhan eksternal  dan internal. Eksternalnya ialah  memberikan kepuasaan bagi yang tahu memproduksinya. Sedangkan internalnya ialah memberikan kegunaan dalam hidup, bahwa sampah dapat menghasilkan barang yang tidak bermanfaat menjadi bermanfaat. 

Hal ini juga, banyak persoalan yang timbul, mengakibatkan banyak korban. Disebabkan sampah. sampah justru membawa persolan besar. Yang akan mengakibatkan banyak kesakitan dan kematian.

Hal ini terjadi karena sampah dibuang terus-menerus disembarangan tempat tanpa mengetahui sampah akan menimbulkan bencana. Akibatnya, manusia akan merasa ketidaknyaman dalam hidup.

Bila tidak nyaman, akhirnya mendapatkan sakit-sakitan dan terjadi gejala-gejalah penyakitan yang timbul. Ini adalah gejalah awal, yang akan dituntaskan dengan bencana, ketika tidak dibenahi dengan cepat.

Dengan demikian, sampah ini banyak dijumpai di berbagai tempat dan daerah. Tetapi, yang ingin diuraikan ialah sampah yang terdapat di kota timika, jln. Sektoral, belakang gereja katedral tiga raja, timika, papua.

Sampah yang berada di daerah kota timika ini, khususnya jln. Sekotral ini, sangat tidak memberikan ruang aktivitas yang baik kepada publik. Artinya, ketika orang jalan baik di pagi maupub malam, justru akan kedapatan dengan sampah. Dan sampah itu, kadang tidak dibersihkan taip hari. Yang ada hanya sampah tumpuk-menumpuk.

Ketika orang lewat, selalu saja dijumpai dengan sampah yang bertumpuk-tumpuk. Sampah ini kadang memberikan aroma yang tidak sedap. Kadang dalam satu hari, aromanya berbeda-beda. Ada aroma asing, aroma telur busuk dan kadang aroma luka busuk. Ini memberikan suatu ketidaksedapan bagi orang yang rumahnya dekat dengan sampah.

Maka, di daerah itu, banyak kesakitan yang dialami. Ada yang terkena malaria, maupun penyakit-penyakit yang lainnya.  Begitupun juga dengan, banyak keributan yang mengadu mulut hingga menciptakan permusuahan antartetangga.

Maka, berdasarkan hal tersebut, tidak akan menjamin kebersamaan yang sehat. Melainkan memberikan permusuhan tiap hari dan waktu.

Persoalan ini di daerah sektoral. Pasti di daerah-daerah lain juga mengalami hal yang serupa dengan daerah tersebut. Ini semua karena persolan sampah. Sampah bukan hanya mengalami bencana alam. Seperti banjir dan sakit-sakitan saja. Tetapi, memberikan keonaran dan keributan bagi keluarga maupun sesama. Ini menjamu ketidakselaras yang positif.

Dengan demikian, sampah ini boleh dkatakan sudah menjadi budaya tersendiri yang kadang tidak mengingat waktu kapan datangnya bahaya. Oleh sebab itu, sampah menciptakan ketidanyamanan dan ketidakberesan dalam hidup. 

Hal ini, menyimpulkan bahwa banyak sampah memberikan bencana berat bagi seseorang. Maka, salah satu cara untuk mengatasi masalah tersebut ialah tiap hari harus dibersihkan sampah yang terdapat di lingkup tinggal kita. Sehingga tidak terjadi bencana-bencana yang membahayakan hidup manusia.

Dengan demikian, pemerintah kabupaten mimika, telah memprogramkan kebersihan kota pada tiap pagi. Ini adalah salah satu program  yang baik untuk hidup sehat. Tetapi, kadang program itu, hanya dijalankan di jalan-jalan besar saja. Sedangkan di daerah-daerah kompleks, justru tidak diperhatikan. Maka, karena tidak diperhatikan, penulis ingin menghimbau bahwa harus ada kesetaraan untuk pembersihan kota, baik di jalan besar maupun di kompleks-kompleks. Sehingga, tercipta kebersihan daerah kota timika yang sehat.

Hal ini saya menyinggung bahwa sampah di daerah kompleks kadang tidak selalu diperhatikan dengan baik. Sampah hanya tumpuk terus-menurus akibatnya ialah warga sekitar mengalami kesakitan yang berat hingga sampai pada kematian.

Dengan demikian, harus ada kordinasi yang jelas. Lalu membuat  program yang lebih rinci lagi. Artinya, ada yang tugas di jalan-jalan besar dan ada yang bertugas di daerah kompleks-kompleks. Ini adalah salah solusi yang tepat, yang bisa memberikan suatu kenyamanan bagi warga setempat.   

Alexander Gobai, Mahasiswa Papua, Tinggal di Timika



nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Akibat Sampah, Rakyat Terkena Kesakitan: Harus Ada Kesetaraan Kebersihan Yang Dapat Mencegah