Ilustrasi.Ist |
JERMAN, KABARMAPEGAA.COM--Lagi-lagi Mahasiswa Papua Barat yang sedang menempuh pendidikan di Jerman menghadapi ancaman deportasi. Seperti tahun sebelumnya,Pemda sangat terlambat menindaklanjuti anggaran beasiswa untuk mahasiswa/i yang sedang kuliah di luar negeri.
Hal ini mengakibatkan sekitar 43 Mahasiswa/i Papua Barat yang sedang menempuh kuliah di beberapa kota di Jerman saat ini terancam dideportasi oleh Pemerintah Federal Jerman.
Hal ini mengakibatkan sekitar 43 Mahasiswa/i Papua Barat yang sedang menempuh kuliah di beberapa kota di Jerman saat ini terancam dideportasi oleh Pemerintah Federal Jerman.
Tunggakan-tunggakan keuangan seperti uang sewa rumah, asuransi kesehatan, biaya kuliah, dsb yang selama dua bulan terakhir belum dilunasi menjadi alasan utama ancaman deportasi ini. Pemberitahuan baik lisan maupun tertulis sudah disampaikan ke pihak Pemda dan KBRI Berlin tentang masalah yang sedang terjadi.
Namun sampai saat ini mereka masih menunggu jawaban dan perkembangan dari pemerintah daerah Papua Barat. Pemerintah Jerman hanya memberikan toleransi hingga akhir bulan mei 2017 untuk melunasi semua tunggakan dan menunjukan bukti finansial akan dukungan dana selama studi disana.
Jika hal ini tidak segera di lakukan maka pada awal bulan juni 2017 sebagian mahasiswa/i Papua Barat penerima beasiswa yang sedang kuliah di Jerman terpaksa akan di pulangkan ke Indonesia. Seharusnya pemerintah Daerah Papua Barat bisa mempelajari hal ini dari pengalaman yag terjadi pada tahun lalu. Dengan demikian ancaman deportasi seperti ini tidak terjadi lagi untuk tahun ini dan seterusnya.
Masalah finansial yang dihadapi Mahasiswa/i Papua Barat saat ini berdampak pada kehidupan perkuliahan disana.
Ketua Perhimpunan Mahasiswa Papua di Jerman, Franklyn Mansa berharap agar pemerintah daerah segera menindaklanjuti masalah ini hingga mereka tidak harus dideportasi dari Jerman hanya karena masalah keuangan.
“Tahun lalu kami mengalami masalah serupa. Seharusnya pemerintah daerah Papua Barat dapat mempelajari kasus yang terjadi pada kami tahun lalu dan mengupayakan agar tidak terulang lagi pada tahun ini. Tetapi pada kenyataannya bahkan sampai bulan ini belum ada pengiriman dana beasiswa kepada kami,” tulis dalam pesan eletronik yang diterima media ini, Selasa, (16/05/2017).
Ancaman Deportasi ini langsung kami terima dari Ausländerbehörde (Kantor Imigrasi Jerman) via telepon dan surat tertulis. Hal ini membuat kami merasa tertekan dan stress dalam proses belajar di kampus.
“Belum lagi surat-surat tagihan dan peringatan yang terus datang dari pihak-pihak bersangkutan. Kami juga sudah melaporkan keadaan ini pada KBRI Berlin. Kami berharap Pemerintah daerah Papua Barat bisa dengan cepat menanggapi hal ini.” Ujar Ketua PMP di Jerman.
Saat ini mahasiswa/i Papua Barat di Jerman hanya bisa pasrah dan menunggu respon positif dari pemerintah daerah Papua Barat.
Pewarta: Manfred Kudiai
0 thoughts on “Untuk Kesekian Kalinya Mahasiswa/i Papua Barat di Jerman terancam Dideportasi”