BREAKING NEWS
Search

Pengiriman Kelompok Jihadi Islam Sama Dengan Aparat Non Organik Yang Berkeliaran di Papua

Foto : Kelompok Jihadi FPI  (Inilah.com doc)
Jakarta (KM) --  Warga berpenduduk muslim terbesar di Asia seperti Indonesia ini, takut lepasnya Papua dari NKRI seperti Timor - Timor, kini  sedang membangun kerja sama antara aparat TNI & Polri berserta  kelompok Jihadi Islam mengeluarkan perang terbuka untuk melawan warga sipil Papua Barat. 

Terbukti setelah kasus di Tolikara, pihak aparat melalui Polri menembak mati seorang anak melalui gencatan senjata, dan 11 orang lainnya luka berat. Pelaku penembak hingga kini belum diungkap, sedangkan pelaku membakar kios, ruko - ruko  serta masjid ditangkap dua orang oleh kepolisian dan diduga aktor dari pada kerusuhan Karubaga ini. 

Belum lama ini, edisi (9/5/2015) di media onlain suara islam.com merilis sudah cukup lepasnya Timor Timur jadi pelajaran. Pemimpin agama Habib Rizieg Zyibab pun khawatir saat ini seperti Papua mulai dikondisikan agar lepas juga. Maka saya akan ajak para pemuda, umat Islam dimanapun berada untuk angkat senjata berjihad kesana melawan Amerika dan warga sipil serta sekutunya. (baca disini Indonesia akan Dipecah Tujuh Bagian, Habib Rizieq: Umat Islam Harus Waspada!.

Setelah kasus Tolikara, kelompok Front Pembela Islam (FPI) juga hingga sedang mempersiapkan untuk mengirimkan masa untuk melawan perang terbuka dengan  warga Papua yang mayoritas Kristen disana bergandeng pihak aparat Indonesia. 

Media Inilah.com edisi (22 Juli 2015) merilis sebanyak 9.200 massa Jihadi Front Pembela Islam (FPI) Banten siap diberangkatkan ke tanah Papua. Kami sudah menyiapkan pasukan jihadi dan tinggal menunggu intruksi dari pimpinan. Kami  siap diberangkatkan ketanah Papua bentuk solidaritas kepada umat muslim atas insiden orang kafir yang membakar Masjid Tolikara beberapa hari lalu. (Selangkapnya baca disini "FPI Banten Siap Berangkatkan 9.200 Massa Jihad ke Papua".

Viktor Yeimo Ketua umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB) memberikan komentar untuk menilai semua konflik di Papua, termasuk konflik agama di Tolikara, bahwa harus ada kesadaran awal bahwa Papua adalah wilayah koloni Indonesia. Dalam status seperti itu, Papua sebagai bangsa terjajah tidak akan pernah memperoleh pembenaran dari penjajah. 

Penguasa penjajah akan selalu menyalahkan bangsa terjajah dan membenarkan superioritas yang mendukung misi penjajah. Superioritas pendatang dan muslim yang menyatu dalam misi kolonialisme akan selalu mendapat dukungan dari penguasa penjajah. Karena itu, orang Papua tidak perlu mengemis atau mengomel, apalagi meyakini pada keadilan hukum kolonial. (tambahnya).

Pengiriman kelompok Jihadi (siap tempur lawan) dari Islam ini, sama dengan TNI dan POLRI non Organik yang berkeliaran di Papua. Tujuannya adalah menghabiskan para aktivis dan serta warga sipil di Papua. (Marinus Gobai)


TAG

nanomag

Media Online Kabar Mapega adalah salah situs media online yang mengkaji berita-berita seputar tanah Papua dan Papua barat secara beragam dan berimbang.


0 thoughts on “Pengiriman Kelompok Jihadi Islam Sama Dengan Aparat Non Organik Yang Berkeliaran di Papua