Suku Korowai Foto : KM/ist |
JAYAPURA,KABAR
MAPEGA.com--Komunitas
Peduli Kemanusiaan Daerah Terpencil Papua (Kopkedat) mengatakan,sejauh ini tim
Kaki Telanjang (Kijang) yang ditugaskan Dinas Kesehatana (Dinkes) Provinsi
Papua, sampai saat ini belum tiba di kampung Brukmakot, Korowai.
Tim
Kaki Telanjang yang ditugaskan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua sampai saat
ini belum masuk di Korowai Batu, Brukmakot. Tim Kaki Telanjang sementara ini
masih berada di tempat kantor distrik, Seradala semenjak tiba di ibu kota
distrik. Selain itu, tim kijang juga tinggal di DKI,ibu kota Yahukimo
Masyarakat bersama para penginjil sangat mengharapkan tim satgas bisa melakukan
pengobatan di setiap pemukiman warga.
Karena
masyarakat di Korowai yang tengah menderita membutuhkan pelayanan intensif.
Masyarakat sudah menderita sudah lama. Penanganan kesehatan yang lama, hanya
menambah derita sampai banyak masyarakat yang meninggal tanpa adanya penanganan
medis. Tim medis yang diutus dinas kesehatan Papua, harus bergerak cepat.
Melakukan upaya yang bisa meminimalisir ancaman penyakit kronis dan melakukan
pengobatan pencegahan.
Banyak
kasus kesehatan yang belum ditemukan di kalangan masyarakat Korowai. Pada 13
Juni 2017 lalu, ada seorang ibu yang meninggal dunia setelah melakukan
persalinan di Brukmakot. Peristiwa ini tepat, tim kaki telanjang berada di ibu
kota distrik. Namun jarak dari ibu kota distrik ke Brukmakot cukup jauh, 80-100
km, ditambah dengan akses komunikasi yang terbatas membuat kesulitan bagi
masyarakat untuk menghubungi tim kaki telanjang.
Peristiwa
diatas hanya sebuah cerminan dari keseluruan di Korowai. Kematian ini bila
ditambah dengan sebelumnya, maka sudah berkisa 64 orang meninggal dunia dalam
rentan waktu 7 tahun (2011-2017). Sementara khusus penderita penyakit
filariasis 37 orang. Disini perluh ditegaskan, bahwa jumlah kematian, penderita
kaki gajah berasal dari Brukmakot, Korowai Batu, Ayak, Woman. Belum termasuk
dengan kampung-kampung lain.
Korowai
yang dikenal dengan rimba hutan, membuat semua pihak sulit memantau kondisi
kesehatan masyarakat. Sehingga untuk menghindari dan untuk menjawab persoalan
kesehatan orang Korowai. Sehingga diharapkan tim kaki telanjang dapat membawah
angin segar bagi masyarakat. Diharapkan tim kijang dapat melakukan pelayanan
segera guna menekan rantai kesakitan dan kematian di Korowai.
Apabila
tim medis tidak melakukan penanganan medis yang itensif, maka dikawatirkan akan
terus menambah kesakitan, penderitaan dan kematian. Dalam data kami sendiri,
terdapat 9 bayi tentunya harus memberikan faksinasi di Posyandu agar tidak
menambah kematian di Brukmakot. Sejumlah 9 orang tersebut mesti melakukan
pendekatan dan penanganan kesehatan secara dini termasuk beberapa kampung
lainnya yang masih rentan terserang penyakit.
Selain
itu, persoalan pendidikan pun di wilayah ini dari tahun ke tahun tak kunjung
baik. Hampir semua orang Korowai tidak pernah mendapat akses pendidikan yang
baik. Rata-rata orang Korowai belum sekolah. Hal ini diakibatkan oleh beberapa
faktor utama. Penyebab yang paling nampak adalah belum adanya sekolah dasar,
menengah, dan atas. Sekolah seperti di SD Seradala pun tutup lantaran tidak ada
tenaga guru. Kini sekolah tersebut ditutupi oleh rerumputan.
Berdasarkan
ini, kami KOPKEDAT Papua mendesak kepada:
1.
Dinas Kesehatan kabupaten Yahukimo, untuk melakukan penanganan kesehatan di
wilayah Brukmakot, Ayak, Woman dan sekitarnya. Memperhatikan dan mengawasi tim
kaki telanjang dari dinas kesehatan provinsi Papua yang sementara ini masih
berada di DKI Yahukimo dan sebagian di Seradala.
2.
Dinas kesehatan kabupaten Yahukimo, Asmat, Boven Digoel dan Pegunungan Bintang
untuk meninjauh persoalan kesehatan dan pendidikan masyarakat untuk suku
Korowai menurut masing-masing wilayah administrasi pemerintahan.
3.
Mendesak kepada bupati Yahukimo, Asmat, Boven Digoel dan Pegunungan Bintang
untuk memberikan kebijakan khusus di bidang pendidikan dan kesehatan di selueuh
wilayah Korowai.
4.
Mendesak kepada pemerintah provinsi Papua dalam hal ini gubernur Papua, Lukas
Enembe untuk melakukan pengawasan yang ketat terhadap dana otonomi khusus yakni
bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi dan pembangunan infrastruktur jalan dan
jembatan di wilayah Korowai.
5.
Meminta kepada dinas kesehatan provinsi Papua untuk melakukan pengawasan yang
baik terhadap program dan kebijakan kesehatan di empat kabupaten yang
berbatasan dengan Korowai.
6.
Meminta kepada dinas pendidikan, pemuda dan olah raga provinsi Papua, kabupaten
Yahukimo, Asmat, Boven Digoel, dan Pegunungan Bintang agar kembali mengaktifkan
sekolah dasar di Korowai maupun wilayah administrasi pemerintahan
masing-masing.
7.
Mendesak kepada presiden Joko Widodo, agar memberikan satu kebijakan khusus
terkait persoalan kesehatan dan pendidikan di Papua khususnya di wilayah suku
Korowai.
Wamena, 28 Juni 2017
Ketua Kopkedat
Papua
Yan
Akobiarik
|
Sekertaris Kopkedat
Papua
Jhon
Ahayon
|
0 thoughts on “Ini Pres Release Kopkedat Mengenai Team Kaki Telanjang”