Cerita Rakyat dari Kab. Maybrat Asal Mula Orang Kambu
By Kabar Mapegaa 7:02:00 AM Cerpen
Foto: Dok. Prib, Kejora O. Y/KM |
Oleh: Kejora Offy Yumte
CERPEN, KABARMAPEGAA.Com – Cerita rakyat yang melegenda yang diwariskan dari generasi kegenerasi diceritakan berulang kali oleh orang tua tentang asal usul orang kambu yaitu pada suatu ketika hidup sebuah keluarga yang belum mendapatkan keturunan, pada suatu hari mereka pergi kedusun untuk berkebun.
Sistem bercocok tanam yang dilakukan secara turun temurun adalah membersihkan semak belukar dan menebang pohon setelah itu dibiarkan beberapa hari sampai kering barulah dibakar selanjutkan kebun siap untuk ditanami.
Pada saat pembersihan kebun untuk ditanam dengan tanpa disengaja tanggan digigit ular kaki seribu dan mengeluarkan darah.
Darah dikuburkan di lubang yang dibuat untuk menam ubi atau keladi, setelah dikuburkan mereka beranjak pulang karna hari sudah senja yang dijemput aroma malam dengan nyanyian burung kontaif menemani mereka dalam perjalanan pulang kerumah kebun.
Membaringkan tubuh karena sudah seharian bekerja membanting tulang di ladang, dalam tidur tidak ditemukan petunjuk khusus yang disampaikan alam kepada mereka dan pada keesokan harinya mereka melanjutkan aktifitas seperti biasanya yaitu kembali kekebun dalam perjalanan menembus embun pagi yang teramat dingin serta nyanyian burung-burung pagi tidak juga ditemukan petunjuk khusus tentang sebuah misteri alam dengan terus melangkah semakin mendekati kebun barulah terdengar ada suara.
Tangisan seorang bayi dalam situasi yang penuh ketakutan mereka memberanikan diri untuk terus melangkah maju mendekati suara itu ketika semakin dekat Ia dikejutkan dengan sosok seorang bayi laki-laki yang berada ditempat dimana darah itu dikuburkan.
Cerita selanjutnya menjelaskan bahwa sebelum bayi laki-laki tersebut diangkat pertama-tama merekan membuat ritual kecil yang disebut tane boo, setelah mantra slesai dibaca barulah mereka bertanya apakah kau manusia.
Atau penunggu dalam selang waktu beberapa menit terdengar jawaban bayi itu yang disampaikan lewat petunjuk alam kayu berger menandakan bahwa dia adalah manusia, pertanyaan itu membuat mereka.
Langsung bergegas mengangkatnya dan dibawahnya pulang kerumah kebun, dibersihkan dan dirawatnya menjadi remaja dan diberi marga kambu.
Cerita rakyat itu perlu dilestarikan sebagai warisan budaya walaupun kita berbeda pendapat tentang cerita itu wajar karena sumber informasi kita berbeda, namun tetap dalam satu gerbong melestarikan budaya lewat tulisan karna kata-kata dapat sirnah tetapi tulisan mengabadikanya.
Legenda orang Kambu yang apa bila dijelaskan dalam kaca mata theologia sudah pasti tak pernah akan ditemukan titik temu alias jawabannya karena keyakinan pada legenda itu pilihan hidup yang bisa dijawab dengan takaran kejujuran yang tersaring oleh hukum alam. Legenda asal mula orang kambu.
Dituliskan kembali dengan tujuan melestarikan budaya karena kata orang kebanyakan di planet ini bahwa bangsa yang pintar adalah bangsa yang selalu menghormati dan menghargai budaya-Nya.
Demikian cerita legenda Marga Kambu. Akut, Bakit Kambu. Pokoknya kita tidak ingin hilang dari sejarah, maka menulis dari mana kamu berasal, jadikan tulisan sebagai ikatan lima sampai sepuluh generasi selanjutnya.
Penulis adalah Aktivis Jalanan West Papua
Editor: Frans Pigai
Cerita Rakyat Asal Mula Orang IEK
By Kabar Mapegaa 11:28:00 AM Cerpen
Foto. Dok; Prib Emiliano Y/KM |
CERPEN, KABARMAPEGAA.Com – Orang IEK adalah marga yang berasal dari Kab. Maybrat Kampung Fategomi. Cerita rakyat diceritakan kembali karena kita harus mengetahui cerita rakyat dan cerita rakyat tersebut tidak punah dari perubahan zaman modern ini dan itu menjadi sejarah bagi penerus bagi rakyat setempatnya.
Penulis ingin membagi cerita rakyat asal usul orang IEK , karena itu merasa bahwa cerita rakyat yang mesti di ketahui oleh setiap generasi yang ada. Jangan sampai ada persepsi yang mengatakan cerita sejarah asal kamu sudah seperti benang kusut tidak tahu lagi apa dan dimana ujung pangkalnya.
Apa benar begitu bodohnya aku sampai tak bisa menulis cerita asal kami. Pokoknya aku harus bisa menulis sejarah agar tidak semakin kusut.
Sebelum melangkah lebih jauh menguraikan cerita sejarah yang sudah semakin kusut, kita perlu memberikan ucapan terima kasih buat anak dusun weer yang masih terpahat pesan tua-tua kampung, siapa orangnya?
Ia adalah salah satu akut penerus Marga IEK biasa dipangil Mesak IEK. Dia yang menulis sejarah orang IEK yang sudah kusut diuraikan sepotong-sepotong menjadi sebuah tulisan karena ia tidak ingin hilang dari sejarah.
Cerita rakyat yang melegenda dan diceritakan berulang-ulang dari generasi kegenerasi menceritakan lahirnya Marga IEK, Pada suatu hari ada seorang anak laki-laki paruh bayah yang melakukan perburuan di hutan atau biasa di sebut juga dusun weer yang sekarang disebut Kocuwer.
Dalam melakukan perburuan tanpa disengaja Ia menemukan seekor burung IEK sejenis merpatih hutan sedang mengeram dan menjaga telurnya diatas daun pakis hutan yang dalam bahasa setempat disebut (suwabah) dalam sarangnya burung IEK hanya terdapat sebutir telur.
Dalam menjaga telur burung melihat ada musuh atau orang yang datang itu, semakin mendekati sarang membuat burung IEK terbang pergi meninggalkan telurnya diatas suwabah (daun pakis hutan).
Setelah sampai didepan sarang burung yang terlihat hanya sebutir telur berwarna putih keemasan, Ia tidak mengambil telur tersebut tetapi membiarkan telur tetap pada saran burung IEK sebagai alat pancingan karena targetnya hanya satu harus bisa menangkap burung tersebut.
Hari sudah mulai sore, Ia melangkah pulang ke rumah dengan ditemani aroma malam yang menjemputnya untuk pulang meninggalkan dusun wee weer ke rumah. Ia sudah lelah berjalan mencari buruan untuk mencukupi makan keluarga kecilnya.
Setibanya dirumah Ia, memberihkan tubuh dan menyantap hidangan makan malam yang sudah disiapkan istri, setelah habis makan Ia mengambil segala keperluan tidur, dalam tidur malam, Ia tidak mendapatkan informasi bisikan alam tentang misteri telur burung di dusun weer.
Pada keesokan harinya, Ia melakukan aktifitas sebagai seorang pemburu hewan liar dengan menyiapkan segala kebutuhan berburu, setelah semuanya sudah lengkap barulah Ia berangkat ke dusun weer. Dalam perjalanan tidak ditemukan pesan-pesan alam tentang misteri terlur itu, dengan melangkah terus mendekati sarang burung IEK meletakkan telur, ternyata telur tersebut sudah terjatuh dan menetas menjadi seorang bayi, laki-laki ganteng.
Ia berjalan semakin mendekat, terdengar suara bayi yang membuat Ia terkejut, serta timbul perasaan ketakutan membuat Ia berpikir ini benar manusia atau kah hantu? Untuk memastikan suara itu, Ia mundur mengambil jarak kurang lebih lima belas meter dari sumber suara bayi itu.
Lalu, membuat mawe yang dalam bahasa lokal di sebut (tane boo), tane boo dilakukan dengan membaca mantra-mantra dengan memakai alat perantara komunikasi yaitu tali dengan kayu, dimana kayu diikat dengan tali setelah itu ujung masing-masing tali dipegang, barulah mantra dibacakan, apabila kayu itu bergerak berarti suara itu manusia dan jika kayu itu tidak bergerak berarti suara itu hantu atau biasa disebut putri.
Setelah proses ritual tane boo dilakukan ternyata suara bayi itu adalah manusia. Lalu, Ia mengambil keputusan untuk mengangkat bayi tersebut dan menggendong dengan penuh gembira.
Berjalan pulang meninggalkan dusun weer setibanya di rumah Ia menyerahkan bayi itu kepada istrinya untuk membersihkan atau dimandikan serta merawat sampai tumbuh menjadi anak remaja. Setelah dewasa, berkeluarga dan keturunan dari anak ini diberi nama keluarga atau Marga IEK.
Demikian, cerita legenda asal Marga IEK dengan tempat asalnya di Kocuwer atau Kokas sekarang ‘Akut Kocuwer’. Pokoknya kita tidak ingin hilang dari sejarah, maka menulislah dari mana kamu berasal, jadikan tulisan sebagai ikatan lima sampai sepuluh generasi kedepan.
Penulis adalah anak muda Papua, Tinggal di Papua
Editor: Frans Pigai
Wisata Alam Nimbokrang Jayapura Sungguh Menjanjikan
By Kabar Mapegaa 1:05:00 PM Cerpen
Wisata Alam Nimbokrang, Foto: Dok, Soleman I/KM |
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM - “Jangan Katakan Sudah Injak Papua, Kalau Belum Tahu Tentang Wisata Alam di Nimborang Japaura. Jangan Katakan Sudah Injak Jayapura, Jika Belum Pernah Ke Isio Hill’ Bird Waching”.
Awal Oktober 2016, foto 2 orang pria yang sama-sama tak berambut tersebar begitu cepat meluas. Media sosial seperti Facebook, Instagram, Twiter dan lainnya cerita dengan mereka dua. Cukup menganggu perhatian semua orang di Indonesia dan Papua khususnya. Dari kepala kedua orang cukup membingungkan. Tapi yang bisa membedakan adalah kepala yang hitam dan coklat. Mulai ketahuan karena kulit kedua orang itu kelihatn beda. Seorang hitam manis. Dia adalah Alex Waisimon.
Kick Andy tidak terlalu asing. Tidak peruh binggung lagi. Dia sering bawah acara dan tampil di Metro Tv. Foto-foto tentang mereka makin menarik pada Nitizen. Sungguh, opini keindahan dan ketertarikan di media sosial, tak bisa bersabar. Ketika bicara tentang banyak Cenderawasih, Mambruk dan semua jenis burung dan hewan dapat terprovokasi benar. Apalagi bicara tentang burung-burung khas yang ada di Papua. Menarik hati.
Siapa yang bilang tidak mudah terpancing dengan informasi yang beredar tentang keindahan Kali Biru, Goa, Sungai dan Pantai yang indah di Nimbokrang? Sebagai pecinta lingkungan tentu terpancing. Tanpa diundang juga bagi orang-orang yang suku berekreasi di tempat wisata alam seperti Nimbokrong pasti terpancing. Apalagi ini bukan soal gambar palsu atau informasi Hoax. Bukan pula Alex sendiri yang bisa membuat orang setengah percaya. Tapi di sampingnya ada Kick Andy. Siapa yang tidak percaya?
Foto-foto alam, lingkungan, burung-burung, hewan dan semua tempat yang diupload tidak bisa di pungkuri lagi. Lihat foto dan baca status orang tentang Alex dan Kick Andy, benar-benar bikin kaki gatal. Tidak bisa bersabar. Penasaran deh. Burung dan semua tempat yang diupload sangat menarik. Sob, benar penasaran sekali. Berpikir tentang “Isio Hill’s Bird Waching” kala itu tidak ada ujungnya. Keindahan yang diwartakan di medsos setahun yang lalu bikin orang cukup penasaran. Tidak salah. Taman eden kecil yang di Kitab Suci itu ada di Nimbokrang.
Jaraknya tidak terlalu jauh. Dari ibu kota kabupaten Jayapura, Sentani menuju ke Nimbokrang berkisar 59,2 km. Sementara waktu tempu dari kota ke lemba Grime itu hanya 1 jam 37 menit. Pengunjung tidak hanya akan melihat Kali Biru, 17 danau kecil, Buaya, Komodo dan segala macam di dalam hutan 98.000 hektar. Bahkan bisa diperkaya dengan keindahan serta informasi menarik lainnya tanpa memunggut biaya.
Sembari menuju ke wisata alam “Isio Hill’ Bird Waching”, dapat nikmati keindahan danau Sentani secara cuma-cama. Bisa pula mendapat informasi baru, misalkan pakai kendaraan motor atau angkutan umum berarti bisa lihat lokasi dimana PT. Semen Indonesia dalam beberapa tahun ke depan akan membangun pabrik semen di distrik Kemtuk dan Waibu. Sambil jalan kesana juga bisa dapat melihat daerah transmingrasi besar-besaran pertama yang pernah terjadi pada tahun 70-an. Letaknya, di Nimbokrang. Pegunjung bisa lihat itu. Menarik karena di balik ini ada sejarah yang menarik.
Sungguh menyenangkan sekali. Bisa lihat sebagian jenis burung yang ada di Papua termasuk Cenderawasih dan Mambruk yang hampir punah. Tidak hanya itu, banyak hewan dan binatang liar lain, seperti babi hutan, rusa, kus-kus dan lain sebagainya. Sob, semua tahu tentang Cenderawasih dan Mambruk dan sejenisnya. Mungkin di foto, video, buku, majalah dlsb. Tetapi tidak semua orang lihat dengan mata kepala sendiri kan?
Walapun tinggal di Papua, tidak semua orang lihat Cenderawasih dan Mambruk dalam keadaan hidup. Tidak ada cerita burung surga seperti Cenderawasih dijual hidup-hidup. Orang yang jual dan beli di kota itu sudah menjadi alat berharga bahkan untuk di gunakan menghiasi di rumah, aksesoris kepala yang bisa gunakan di saat acara tertentu, dan taru di mobil sebagai penghias. Tapi paling banyak dijual dan dibeli untuk memberikan penghargaan kepada tamu terhormat, manusia biasa.
“Isio Hill’ Bird Waching” adalah tempatnya. Pergilah kesana. Jangan ragu-ragu. Jangan kuatir tentang tidak bisa melihat Cenderawasih, Mambruk dan semua jenis burung dan hewan. Disana ada banyak tempat-tempat spot yang sudah disediahkan dan ditatah rapih. Setiap pengunjung bisa melihat dengan panca indera yang sangat jelas. Termasuk tumbuhan alam seperti bunga anggrek dlsb. Bahkan pengunjung bisa nikamti keindahan alam yang tempat lain belum miliki dan sulit dijumpai .
Jangan ragu menikmati keindahan dan alam pesona disana. Jangan banyak Tanya tentang benar atau tidak. Datang dan pergilah. Berkunjung kesana. Rasakan sendiri. Satu peringatan yang masih ragu-ragu. Keindahan alam di tempat ini sungguh sangat menjanjikan. Pengunjung akan merasakan separuh surga kecil yang jatuh ke bumi itu di tempat ini. Sekali pergi tidak akan bisa dilupakan. Rasa ingin kembali pasti saja akan ada selalu. Wisata alam Nimbokrang itu sangat menarik.
Sob, banyak orang awal-awal tidak percaya. Kalau tidak keberatan, buka di web (google). Tulis saja disitu nama Alex Waisimon kemudian search. Disitu banyak link informasi Alex dan wisata alam Nimbokrang. Cari dan nonton juga di Youtube. Semua yang akan tampil adalah kebenaran. Tidak tipu. Alex Waisimon pernah mendapat penghargaan Kick Andy Heroes 2017 dari Metrotvnews.com. Berkunjung kesana bakal pengunjung bisa bertemu langsung dengan Alex Waisimon.
Saya jamin keindahan wisata alam yang luar biasa disana. Bukan pakai kata orang lain.. Pernah saya setengah percaya. Saya pastikkan sendiri. Saya pernah berkunjung kesana pada 23 Maret 2017. Wisata alam disana didukung dengan keindahan yang sangat luar biasa. Jika ingin lihat Cenderawasih, Mambruk dan semua jenis hewan, alangkah baiknya pergi bermalam disana. Disana telah tersedia tempat penginapan bagi pengunjung. Semua aman dan terjamin. Tetapi jangan lupa komunikasi dengan Alex Waisimon terlebih dahulu. Bisa berteman melalui akun facebooknya, Alex Waisimon. Bisa juga bicara lewat hanphone. Minta nomor ke orang yang pernah kesana. Pasti dapat.
Tidak perluh kuatir. Kalau pun dia tidak ada di tempat. Pria kelahiran Yenggu Akwa, 19 September 1961 itu punya orang kepercayaan. Sang pengagas “Isio Hill’s Bird Waching” ini sudah siapkan pembantu lokal. Namanya Marthen Bay. Baik Alex maupun Marthen selalu siap sedia mengantar para pengunjung di sejumlah tempat yang begitu indah dan luar biasa. Jika hanya ingin mandi di Kali Biru, berkunjung ke Goa, Sungai, pantai, berarti silahkan pergi pagi dari ibu kota Jayapura.
Namun jika benar-benar ingin melihat burung Cenderawasih, baiknya pergi bermalam di tempat wisata alam ini. Tempat akomodasi dan semua fasilitas telah tersedia. Ada satu buah bangunan berukuran 8 x 6 cm2. Ruang tidur ukuran 6 x 4 cm2. Kamar mandi (toilet) berkisar 2 x 2 cm2. Tetapi waktu berkunjung kesana sempat ada lokasi yang dibangun dengan ukuran 12 x 8 cm2. Rupanya, sekarang sudah selesai. Ruang baru itu dilengkapi dengan restoran, kamar mandi (wc) dan ruang administrasi. Sementara ruang dapur sendiri, dilengkapi dengan sanitasi air bersih.
Jika anda punya rencana berkunjung kesana. Anda adalah orang yang kesekian kali. Menurut Alex, pada setiap Mei dan Oktober sempat dikunjungi oleh wisatawan asing. Luar biasa, Duta Besar AS untuk Indonesai, Duta Besar Jepang Untuk Indonesia, Duta Besar Australia Untuk Indonesia dan masih banyak wisatawan dari lokal serta mancara negara datang ke “tempat ini. Biayanya tidak mahal bagi yang punya penghasilan tetap.
Pembayaran untuk wisatawan lokal Rp 500.000,00; sampai Rp 1.000.0000,00;.Tetapi bagi wisatawan asing Rp 1.000.000,00; ke atas. Para pencinta alam pasti tidak keberatan. Cukup murah kan? Bagi orang Papua yang ingin jadi seperti Alex Waisimon bisa kesana. Alex tidak hanya buka wisa alamnya, tapi dia mulai mengajak masyarakat sampai tidak tebang pohon sembang. Luar biasa, dia ajak masyarakat sampai semua orang asli setempat berkomitmen tidak jual tanah dan jadikan hutan sebagai sumber kehidupan.
Jangan pikir mahal sob, karena kisaran biaya diatas termasuk makan, minum, listrik dan semua biaya akomodasi. Semua itu juga termasuk untuk ongkos antar ke setiap spot-spot yang telah disiapkan di hutan. Semua peralatan seperti sepatu lumpur, jaket, senter, payung dan semua disiapkan. Pengunjung hanya bawah kamera dan semua peralatan yang diperluhkan. Selain itu, bisa dapat pengalaman gratis tentang pengalaman Alex yang tinggalkan kampung halaman selama 30 tahun.
Alex maupun Marthen sudah belajar tentang semua karakteristik burung, hewan dan semua yang ada di dalam hutan. Mereka tahu persis baik jalan tikus tembus-tembus hutan. Mereka tahu waktu dan tempat-tempat mana saja burung Cenderawasi, Mambruk, Ular, dan segala macam hewan biasa datang, bermain dan melakukan aktivitas. Pengunjung tidak akan rugi dengan menikmati kekayaan alam hayati di dalam hutan.
Jika pengunjung hendak melihat atau memotret burung sorga, berarti pengunjung akan diberi warning untuk tidur lebih awal. Karena pukul 04:00 waktu Papua harus bangun dari tidur. Segera mengatur kelambu, kasur, selimut dan semua peralatan tidur. Kemudian mulai siapkan perlengkapan lainnya yang harus bawah ke hutan. Subuh akan diberi kehangatan dengan teh dan kopi hangat, disertai dengan makanan ringan. Siang dan malam makan berat. Sore bisa minum teh atau kopi hangat dengan kue. Tinggal pilih saja. Semua model makanan dan minum tersedia.
Setelah itu, dengan relah pengunjung akan diantar tempat-tempat yang luar biasa. Bisa susuri hutan ke tempat-tempat yang pernah dilakukan penebangan pohon liar oleh perusahaan kayu. Tetapi bisa lalui ke setiap spot di hutan lindung yang masih utuh. Pengunjung akan puas. Rugi kalau tidak pergi ke tempat ini. Tidak akan rugi juga kalau pergi di tempat yang luar biasa ini. Bakal bisa lihat Buaya dan Komodo bermain. Pengunjung bisa nikmati 17 danau kecil. Pengunjung tentu akan didampingi oleh orang yang sangat berpengalaman.
Menyenangkan karena didampingi langsung oleh orang yang tahu bagaimana memberikan rasa kepuasaan bagi pegunjung. Selama 30 tahun Alex keliling sebagian negara di dunia. Alex sudah injak Australia, Tingkok, Laos, India, Jepang, Fiji, Vanuatu, Salomon Island, PNG,Birma, Thailand, Inggris, Belanda, Prancis, AS, Kanada, Swiss dan beberapa Negara yang tidak disebutkan disini. Ia pernah tinggal di Bali. Bahkan sering pulang pergi ke Bali. Kaarena sang istri dan ke 4 orang buah hatinya masih tinggal disana.
Alex pernah dan masih bergabung di berbagai organisasi dalam negeri dan berbasis internasional. Ia pernah gabung dengan Red Cross Asia Pasifik dan Internasional Labour Organization (ILO). Saat ini, Alex juga masih menjabat sebagai ketua Serikat Buruh Indonesia (SBI) di Bali.Tidak salah kalau tempat ini dikatakan indah dan tertarik. Tidak salah, kalau dikatakan rugi kalau tidak berkunjung kesana. Ia membuka wisata ala mini dengan harapan pengunjung yang datang dapat belajar dan puas.
Pria yangm pernah putus kuliah dari Universitas Kristen Satya Wacan ini tahu persis bagaimana mengatur dan menata alam sebagai sumber kehidupan. Dia tahu bagaimana pegunjung merasakan keindahan alam sekitarnya. Selama 30 tahun di luar tanah kelahiran, bukan sekedar jalan-jalan. Keluar negeri, bukan juga sekedar bersenang-senang. Ia banyak belajar di tempat-tempat wisata sampai dalam-dalam. Ia juga tahu tentang bagaiman memuastkan para pengujung. Tidak salah kalau anda memilih tempat ini untuk melakukan perjalanan wisata.
Untuk itulah pada tahun 2015, ia kembali ke istana, tempat tanah tumpah darah. Kembali ke tanah air untuk mengembangkan wisata alam ini. Menurut Alex, dirinya kembali karena atasan panggilan tante yang pernah jaga pada waktu sekolah. “Ko pulang”, tiru dia pesan tantennya. Lanjut dia, “Sa pulang karena ingat pesan bapa sebelum meninggal dunia. Bapa bilang, ko boleh pergi tapi jangan lupa pulang ke kampung lagi”.
Di samping buka usaha wisata alam, dia berencana membuka SAP (Sekolah Alam Papua). Rencana tersebut telah mendapat restu oleh pemerintah kabupaten Jayapura. Pada 2016 lalu, pemerintah telah meletakan batu pertama di tengah-tengah hutan. Jarak dari jalan raya ke tempat rencana membangun Sekolah Alam Papua (SAP) ± 35 km. Menurutnya sekolah diperuntungkan untuk anak-anak Papua dari mana-mana. Anak putera daerah dari Sorong sampai Merauke bisa sekolah disini.
Ketika ditanya, metode apa yang akan digunakan pada SAP? Jawab dia, pola pendidikan akan disesuaikan setelah pembangunan mulai berjalan atau rampung seratus persen. Tapi itu hanya sebatas rencana, kata dia. Dirinya punya niat, setiap siswa yang akan masuk dan belajar di SAP akan diwajibkan berbahasa Genyem dan Inggris. Sekolah tersebut dibuka berbasis lingkungan dan alam.
Dari tempat yang sama, Alex mengatakan, dirinya punya rencana membuka cabang wisata alam di Wamena, RaJa Ampat, Biak, Timika dan Merauke. Ia berkomitmen. Perlahan tapi kata dia tetap akan berusaha untuk mengembangkan wisata alam Papua di kanca nasional dan internasional. “Sa pu rencana buka cabang wisata di Wamena, Raja Ampat, Biak, Timika dan Merauke”, tutur Waisimon pada Kamis, (23/03/2017). (Muyepimo/KM)
Penulis adalah anggota aktif Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang St. Efrem Jayapura, Papua
Sekilas Sejarah Terbentuk Nama Kampung Susumuk
By Kabar Mapegaa 8:52:00 PM Cerpen
Foto; dok, Nama Kampung Susumuk, Emiliano Y/KM |
Oleh: Emiliano Kejora Yumte
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM – Generasi muda di Kab. Maybrat masa kini perlu penting berdiskusi dan berbagi bersama orang - orang tua tentang sejarah di kampungnya masing-masing karena sejarah itu sangatlah penting.
Orang tua juga haru dan wajib menceritakan dan mencintai sejarah masa lalu kepada anak-anak mereka supaya anak mereka bisa mengetahui nya dan akan menceritakan kepada generasi masa kini dan masa akan datang karena sejarah perlu di kenang
Setelah duduk berdiskusi dengan salah satu tokoh pemekaran kampung susumu maka Bapak Noh Atanay menceritakan tentang sejarah nama Kampung Susumuk itu adalah :
Dulu kampung ini dihiduppi oleh salah seorang yang berasal dari Belanda dan dengan masyarakat di sana mereka melakukan penebangan dan pembabatan hutan di lokasi sekarang, Kampung Susumuk. Tiba harinya malam maka seluruh masyarakat dan orang Belanda ini kembali ke Beskem begini mereka taruh air panas dan orang Belanda menyuruh bapak satu bahwa, ambil susu dan muk.
Lalu bapak ini bingung dan orang Belanda ini mengambil dan menunjukkan kepada bapak itu bahwa, ini susu dan ini muk maka di panjangkan Susumuk maka masyarakat memakai itu sebagai nama kampong, hingga sekarang ini dan itulah sejarah nama Kampung Susumuk. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah anak muda Papua, Tinggal di Papua
Filosofi Nama Bandar Udara SOKO PAKI
By Kabar Mapegaa 3:49:00 AM Cerpen
Bandar Udara Soko Paki KabupatenIintan Jaya, Foto; Dok, Misael M/KM |
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM – INTAN JAYA, semenjak pemerintah kabupaten Paniai memekarkan Distrik Sugapa masyarakat setempat merencanakan akan pentingnya bandar udara, karena jangkauan antara Paniai dengan Distrik Sugapa sangatlah jauh, maka beberapa tokoh masyarakat setempat mencari tempat yang baik untuk membuka bandar udara. Dengan melihat situasi itu, maka Maigepigidegambuga atau Gempabumi, namun Belau mencari rotan untuk mengukur bandar udara.
Maigepigidegambuga memanjat sebuah pohon yang tinggi lalu mengukur bandar udara dari atas pohon yang tidak jauh dari kampungnya. Hal ini, disampaikan oleh Lukas Belau sehingga saya hendak ke rumah Maigepigidegambuga, namun karena dia keluar, maka saya kembali ke Saisiga ternyata disana ada Kamusani Belau.
Misael Maisini pun hendak mewawancarai Kamusani pada hari Senin, 14 Januari 2013 pukul 09.35 WPB, ia mengatakan bahwa, saat itu kira-kira tahun 1970-an masyarakat setempat dari setiap gereja yang ada di intan jaya datang untuk memulai kerja dengan bahan dan alat yang sangat tradisional berupa kuyu runcing untuk menggali tanah dan kulit kayu untuk mengangkat tanah yang sudah digali.
Alat-alat tersebut kami ambil dari kayu-kayu khusus yang dapat bertahan hujan dan dingin dan kami kerja dibawa pengawasan staf Distrik. Kamusani Belau mengeluarkan foto lamanya yang saat itu kerja lapangan Soko Paki dan mengatakan bahwa; saya masih ingat kata-kata staf distrik saat itu mereka katakan; pesawat Merpati akan mendarat di bandara yang kamu buat, untuk itu kamu harus kerja sampai bandara ini Jadi.
Saat kerja bandara udara ada beberapa orang yang tertimbun oleh tanah, mereka yang tertimbun tanah di antaranya Sogo Au Mirip, Kolebaba Bagau dan Kinimina Japugau. Selain ketiga korban ini ada juga korban-korban lain, nama ketiga korban inilah yang digabung menjadi nama bandara di Distrik Sugapa yaitu SOKO PAKI.
Soko paki inilah nama Bandar Udara di Ibu Kota Kabupaten Intan Jaya, namun sampai saat ini bandar udara Soko Paki belum jelas statusnya, apakah bandara Soko Paki milik masyarakat adat, milik pemerintah atau milik Gereja? Sehingga perlu dibicarakan oleh tiga tungku; adat, pemerintah dan gereja agar di kemudian hari tidak terjadi hal-hal yang merugikan semua pihak.
*) Penulis adalah Rakyat Intan Jaya
Editor: Frans Pigai
Cerita Nyata; Di Temukan Tewas Seorang Pelajar dan Satu Pelajar Keadaan Kritis
By Kabar Mapegaa 11:34:00 AM Cerpen
Saat korban seorang pelajar, dok Natho B/KM |
Oleh: Natho Bukega
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM – Kronologi terkait peristiwa tewasnya Yosua Kogoya, anak Pelajar SMA dan pelajar yang masih dalam keadaan kritis Savenus Mabel saat ini, hasil wawancara bersama teman dekatnya, Mendison Wandik Pelajar SMA Negeri Kediri, yang berliburan ke teman korbannya dan hasil wawancara bersama seorang Mahasiswa Bali, Minius Komba pada; Senin, 10 April 2017 di tempat Asrama Putri Papua Bali.
Laporan yang di sampaikan oleh Mendison bahwa “pada hari kamis, 06 April 2017 saya berliburan ke teman-teman pelajar SMA Adem di Kelungkung Bali, dan tepat pada hari Senin, 09April 2017 ada teman saya yang berulang tahun, kami merayakan secara bersama-sama, kami memulai acara ulang tahun mulai dari pukul 15.00 WIT sore, hingga malam hari dan di ungkapkan juga, teman saya ada yang mengkonsumsi minuman keras dan itu tidak berlebihan secara kasar.
Teman saya yang bernama Yosua Kogoya dalam keadaan minuman keras, ingin membeli minuman keras lagi di akibatkan ketagihan secara berlebihan, itu sekitar jam 02:00 malam. Karena Yosua dalam keadaan itu, saya dan beberapa teman-teman menyuruh untuk tinggal atau untuk tidak boleh pergi beli lagi karena sudah tengah larut malam, tetapi Yosua ingin pergi membelinya. Kemudian kami mengambil tindakan untuk salah satu dari kami ikut bersama Yosua, adalah Savenus Mabel yang tidak konsumsi minuman keras.
“Dan yang membawa kendaraan adalah Yosua dalam keadaan minuman masih menguasai dirinya, setelah itu, sekitar jam 03:00 malam, kami dari salah satu teman dapat di hubunggi oleh pihak kepolisian bahwa temanmu ada yang tewas dan ada satu orang dalam darurat, dan kami pihak kepolisian telah mengamankan di Rumah Sakit Kelungkung, maka datang untuk melihatnya” ungkap dari pihak kepolisian.
Kemudian teman saya yang dapat di hubungi itu, pergi untuk melihatnya apakah benar atau tidak dan ternyata benar, akhirnya teman saya mengambil tindakan untuk tinggal menjaga kedua korban dari jam 03:00 sampai jam 05:00 pagi.
Setelah itu, sekitar jam 05:00 pagi, saya bersama teman-teman lainnya pergi ke rumah sakit Klungkung untuk mejaganya lagi, sekitar jam 06:00 pagi, kakak-kakak Mahasiswa dari Kota Denpasar datang untuk berlindung bersama kami.
Dan korban mayat Yosua lansung di kirim dari Rumah Sakit Kelungkung melalui Bandara Ngurah Rai Denpasar Bali sekitar jam 18:00 WITA, Senin, 10 April 2017 dan akan tiba pagi 06:00, Selasa, 11 April 2017, di Bandara Sentani Jayapura serta selanjutnya akan di bawa ke asal kampungnya Yosua Kogoya di Lani Jaya, yang ikut bersama korban adalah kepala sekolah SMA Kelungkung Gusti Lanan Puji. Sedangkan, untuk Sepi Mabel masih belum sadar sampai saat ini, tetapi telah di amankan di rumah sakit RSU Sanglah Denpasar, yang sebelumnya di Rumah Sakit Kelungkung.
Selanjutnya, “Kronologinya menyangkut wawancara bersama Minius katanya, kedua korban pihak kepolisian telah mengambil tindakan untuk mengamankan dari tempat kejadian tersebut di jalan Uting Sorapati tepatnya di sebelah timur Simpang Lima Kelungkung, pihak kepolisian telah menjelaskan kepada Kepala sekolah tentang situasi yang terjadi bahwa, kami dapat menangani kedua korban tersebut di lokasi itu karena kejadian tidak jauh dari tempat pos keamanannya kami, kecelakaan tersebut diakibatkan kedua korban menabrak trotoar yang ada di jalan dan menabrak Salon Yulia hingga bagian kaca jendelanya pecah. Sehingga yang satunya meninggal di tempat dan satunya masih terlihat kritis atau terlihat luka berat.”
Kedua korban ini mengendarai sepeda motor Yamaha Xeon DK 7115 dan kami kepolisian menemukaan minuman keras botol yang di beli oleh kedua korban, sehingga kami mengambil tindakan untuk mengamankan di rumah sakit Kelungkung, di jelaskan oleh kepala sekolah terhadap beberapa pelajar dan mahasiswa terutama kepada Minius Komba yang mana telah di sampaikan dari Asrama Putri Papua melalui perwakilan. Dan minius menegaskan juga, kejadian seperti begini sudah mencapai 4 orang pelajar SMA Adem Papua terjadi tewas, tetapi dengan situasi yang brebeda bukan dalam keadaan minuman keras.
Pihak pemerintah yang tanggani tentang ADEM Papua, telah di hubunggi oleh Mendison dan kawan-kawannya, dan dikatakan telah tiba di Bali. Namun, masih berdiam di hotel yang menginapnya, seperti di tegaskan oleh Mendison bahwa pihak yang tanggani tentang Adem Papua belum berbaur sama kami ataupun belum datang menengok kami, paling yang bertanggung jawab hanya Ibu guru Agama yang sempat datang itu dan kepala sekolah SMA.
Identitas Korban
(Korban meninggal di tempat kejadian)
Nama : Yosua Kogoya
Sekolah : Kelas X SMAN 2 Semarapura
Umur : 16 Tahun
Kab : Lani Jaya
Provinsi : Papua
(Korban Mengalami Luka berat saat ini masih di RSUD Sanglah, Denpasar)
Nama : Savenus Mabel
Sekolah : SMK Batubulan Gianyar
Umur : 16 Tahun
Kab : Wamena
Provinsi : Papua
Tegas dari salah satu mahasiswa bahwa, kami rasa sedih melihat kejadian seperti ini, karena kejadian seperti begini sudah hampir 4 orang pelajar menjadi korban terus menerus dalam beberapa dekat waktu ini, sebenarnya kami sebagai kakak atau mahasiswa mempunyai tanggung jawab tetapi masalahnya para pelajar Adem di Bali ini, pemerintah menempatkan di pelosok-pelosok kabupaten yang mana tidak bisa jangkau atau pun bertemu di karena tempat yang sangat jauh untuk dijangkau.
Oleh sebab itu, dengan tegas mahasiswa kepada Pemerintah Pusat Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua harus bertanggung jawab atas korban-korban yang terjadi, jangan hanya sekedar di atas menjadi bahan pembicaraan saja, tetapi harus ada tanggung jawab sebagai pemerintah dari pusat maupun provinsi ataupun kabupaten yang di utus. Untuk kronologi sementara seperti demikian! (FP/KM)
* Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Bali
Memilih Untuk Bertahan
By Kabar Mapegaa 11:19:00 AM Cerpen
Foto; Dok Prib, Alin P/KM |
Oleh: Alince Pigai
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM – Seorang cewek bernama Nona, sejak dia berumur 17 tahun, dia memulai kehidupan cinta yang di sebut pacaran.
Saat itu ada pertandingan basket, usai pertandingan basket dia di hampiri seorang laki-laki yang bernama Anes yang berumur 18 tahun, mereka berkenalan dan menjadi teman biasa. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, dan akhirnya Anes menyatakan cintanya kepada Alin, dan Nona menerima cinta dari Anes.
Hari, bulan dan tahun mereka lalui bersama walaupun banyak hal yg akan merusak hubungan mereka, tetapi tetap berkomitmen untuk andalkan Tuhan dan hadapi masalah itu bersama. 1 tahun kemudian mereka dipisahkan oleh pendidikan, jarak dan waktu.
Walaupun terpisah, Nona dan Anes tidak pernah putus komunikasi dan yang pasti semua itu berdasarkan cinta.
Suatu hari, Anes mendapat informasi tentang Alin, bahwa Nona sedang berkomunikasi dan sedang jalan dengan laki-laki lain. Tidak menunggu jam, menit dan detik, Anes menelfon Nona.
"Jreeeng, jreeeng, HP Nona Berdering.
"Halo sayang, selamat pagi," saut Nona dengan hati gembira.
"Stop panggil sayang, dan sekarang jelaskan semua yang kamu ada lakukan di situ” kata Anes dengan nada marah.
"Maksudnya?” jawab Nona dengan muka penuh kebingungan.
"Kamu di situ ada berkomunikasi dengan laki-laki siapa?" kayanya.
"Kamu bicara kaya kamu tahu saja, apa yang saya lakukan disini,” ucap Nona.
"Saya dengar dari orang-orang, kamu di situ ada jalan dengan laki-laki lain to" ujar Anes.
"Oh wajar! Kalau kamu bicara kaya begitu, sambil marah-marah, karena yang kamu bicara itu, kamu dengar dari orang lain, kamu jangan terpancing dengan mereka, mereka itu hanya mau buat kita dua punya hubungan ini putus. Kamu jangan lupa kita dua punya janji, “saling percaya satu dengan yang lain, kamu punya cinta itu hanya untuk saya, dan saya punya cinta hanya untuk kamu, kamu lupa kah apa? kata Nona dengan penuh pengharapan.
"Saya tra lupa sayang, saya minta maaf, saya sudah salah besar sekali, sudah marah-marah ko, hanya karena dengar perkataan orang lain ,” kata Anes, sambil toki testa.
"Trapapa sayang, saya maklumi saja, karena memang ko dengar dari orang lain jadi,” jawabnya Nona
"Terima kasih sayang, saya tra akan ulangi kesalahan ini lagi,” kata Anes sambil menutup telpon.
Cerita cinta mereka berlanjut bahagia, tetapi selalu saja ada yang ingin merusak hubungan mereka. Saat masalah menghampiri mereka lagi, saat itu Anes menelpon Nona, dan mengakhiri hubungan mereka, karena Anes sudah tidak mau menjalani hubungan yang selalu ada isu-isu tidak menyenangkan di telinganya.
"Rriiiing riiiing riiiing rring, Hp Nona Berdering.
"Hallo Anes, sudah tengah malam baru kamu telefon, ada apa? kata Nona.
"Hallo juga Nona, Nona saya mau minta putus," kata Anes.
"Apa? Kamu bilang apa? Kamu punya maksud apa? ujar Nona.
"Sebenarnya, saya sudah tra sanggup jalani hubungan ini, terlalu banyak isu-isu yang masuk di saya punya telinga tentanng kamu, saya sudah tra mau sekali," kata Anes.
"Kenapa kamu bisa seperti itu? Kenapa kamu cepat angkat tangan? Kenapa? kata Nona sambil meneteskan air mata.
" Maaf Nona, kayanya memang saya harus akhiri," kata Anes.
"Ko tra bisa ambil keputusan seperti itu, sudah banyak masalah kita dua hadapi, tapi kenapa kamu bisa menyerah secepat itu? Kamu itu laki-laki kamu harus kuat, hubungan kita dua yang jalani, bukan mereka, mereka hanya datang hancurkan kita dua punya hubungan. Kamu harus tahu, kalau saya tidak pernah menyerah dan tidak pernah menyesal sudah pilih kamu untuk hadir di saya punya kehidupan, tapi sekarang kamu sudah bicara kaya begitu, saya tra bisa apa-apa. Saya akan terima semua itu," kata Nona sambil mengeluarkan air mata yang tak henti-hentinya.
"Iya Nona, itu sudah saya punya keputusan, maafkan saya Nona. Karena mungkin kehadiran saya membuat masalah selalu datang pada kita dua, dan maaf juga, karena saya tra bisa bertahan dengan kita dua punya hubungan, saya juga minta maaf karena saya yang memulai saya juga yang akhiri, mulai malam ini tong dua putus," kata Anes.
“Ok baik Anes, kalau itu sudah jadi kamu punya keputusan. Terima kasih sudah hadirkan bahagia dalam saya punya hidup, terima kasih juga karena kamu, saya belajar kedewasaan dan terima kasih untuk semua,” kata Nona sambi mengusap air mata dan mematikan panggilan telfon.
Dan cinta mereka pun berakhir, karena Anes tidak sanggup jalani hubungan mereka. Setelah beberapa bulan kemudian ternyata dalam hati Anes, masih menyimpan segudang cinta dan rinduh untuk Nona, tapi tidak bisa dia ungkapkan karena mereka sudah tidak lagi mempunyai hubungan berpacaran .
Ternyata Nona pun demikian, Nona juga mempunyai rasa yang sama dengan Anes, tapi tak bisa dia sampaikan kepada Anes yang sudah menjadi mantan pacarnya .
Seiring berjalannya waktu, rasa yang sama mereka rasakan tidak bisa mereka diamkan.
Liburan semester pun tiba, dan mereka janjian untuk bertemu dan membicarakan hal yang selama ini mereka pendam bersama. Mereka bertemu di sebuah taman dan membicarakannya.
Akhirnya mereka bertemu, dan memutuskan untuk melanjutkan hubungan mereka yang pernah putus selama beberapa bulan. Memilih untuk melanjutkan hubungan, sama saja memilih untuk tetap bertahan.
Di dunia ini tidak ada yang tidak mungkin, teruslah melangkah, karena di setiap masalah-masalah hidupmu entah tentang CINTA dan PENDIDIKAN, jangan anda menyerah hanya karena masalah yang menurutmu tidak bisa kamu selesaikan dan ingin berhenti.
Semua adalah proses dari Tuhan dan Tuhan sudah mengatur sesuai tindakan nyata dalam kehidupan yang kita jalani. (Frans P/KM)
* Penulis adalah Mahaiswi Papua - Putri Mee Papua
Surabaya, 20 Maret 2017
Herman Sumanti: Orang Lama Menjaga PMKRI Cab. Manado St. Thomas Aquinas
By Kabar Mapegaa 8:53:00 PM Cerpen
Foto: Dok, Prib Bayke F/KM |
Oleh: Bayke Fanataf
CERPEN, KABARMAPEGAA. COM – HERMAN SUMANTI "Beliau adalah seorang senior yang paling lama tinggal di Margasatwa PMKRI Cabang Manado St. Thomas Aquinas dari dulu ia masih muda sampai saat sekarang ini.
Kata seorang senior bahwa, Beliau tinggal di Marga siswa ini hanya dengan satu tujuan yakni hanya ingin menunggu kedatangan seorang Pastor yang pernah pulang ke Jerman karena sakit, Pastor yang pernah berjanji bahwa dia akan balik apabila dia sudah sembuh dari kesakitannya, tetapi apa boleh buat Pastor itu pulang untuk selama-lamanya ke rumah bapak yang di surga (meninggal dunia di Jerman).
Pastor yang bernama pastor MARX, pastor MARX adalah seorang pastor yang berketurunan Jerman. Beliau adalah pemilik rumah Margasatwa PMKRI Cabang Manado St. Thomas Aquinas yang kita kenal sekarang ini.
Karena menunggu kedatangan Pastor yang belum pernah balik-balik, pada akhirnya paman jatuh pikiran, stres dan sekarang paman jadi sedikit gangguan pikiran. Sekian itu hanya sebatas gambaran cerita mengenai siapa sih sebenarnya diri paman.
Foto; Wajah Bapak Herman Sumanti |
Saya sering dengan paman.
Lalu saya sengaja tanya kepada paman “Paman, ketika paman masih muda itu kelihatnnya pasti paman gantengkah?
“Kamu ini bercanda saja” jawabnya dengan senyum.
Wah kenapa? Paman cari istri lain sudah? Tanya saya.
“Nanti saja” jawabnya.
“Wah kenapa nanti lagi paman, semestinya paman harus punya istri toh”? jawab saya dengan serius.
Kisah yang sangat menginspirasi bahwa hidup paman yang sangat memotivasi bagi setiap insan manusia di sekitarnya. Kasihan soalnya paman sudah tua, lalu hidup juga hanya sendiri-sendiri begini terus paman tidak bosankah? Paman: hidup ini biasa-biasa saja tua atau muda tidak ada bedanya.
“Iya tetapi semestinya paman harus berusaha toh? Soalnya paman sudah tua begini kapan lagi baru punya istri”? tegasnya.
Siapa tahu besok paman meninggal terlebih dahulu?
“Hidup ini biasa-biasa saja. Umur belum pernah memandang usia” jawabnya.
Saya terpaksa mengalah dan diam ternyata benar juga apa kata paman, umur belum pernah memandang usia. Umur yang di maksud sini adalah umur panjang ataukah umur pendek akan di tentukan oleh setiap manusia itu seniri. (FP/KM)
*) Penulis adalah Mahasiswa UNSRAT Manado
Apa yang Paling Kau Takutkan ???
By Kabar Mapegaa 2:56:00 AM Cerpen , Opini
Foto profil Fb (Darian Gei Muyapa/KM) |
Oleh
Darian Gei Muyapa
Cerpen,
Kabarmapegaa.com--Orang lain
boleh menjawab apa saja jika pertanyaan ini datang pada mereka. Entah itu takut
hantu atau takut pada penagih hutang yang selalu mengganggu hari-hari, takut
kehilangan jabatan dan lain sebagainya. Namun saat pertanyaan itu datang pada
ku di suatu pagi yang lembab, aku hanya bisa mengeluarkan air mata.
Aku
takut terbangun di suatu hari dan menemukan. Tidak ada lagi orang tua di sisi ku, menyambut dengan senyum dan kecupan
kecil di pipi ku. Tidak ada suara teriakan ibu ku yang kesal karena aku malas sekali
keramas. Tidak ada pikiran marah kakak ku gara-gara ku rusak tatanan rambut
bonekanya. Tidak ada nasehat panjang lebar ayah ku dan hukuman yang sering
diberikannya pada ku ketika aku melanggar aturannya.
Aku
takut terbangun di suatu hari dan menemukan. Aku menangis sendirian, tanpa ada
sahabat-sahabat yang meminjamkan bahunya untuk ku. Tidak ada lagi suara canda
tawa mereka, pertengkaran-pertengkaran yang biasa kami alami seolah menguap
entah kemana. Mereka sudah mulai melupakan ku dan sibuk dengan kegiatan mereka
masing-masing.
Paling
mengerihkan ialah di saat aku ingin membagikan kebahagiaan ku pada mereka,
namun tiada satupun ku dapati sahabat ku ada bersama ku.
Aku
takut terbangun di suatu pagi dan menemukan. Tidak ada lagi istriku di samping
ku. Tidak ada suara merdunya yang mengomeli ku kalau aku terlambat bangun. Tidak
ada harum aroma kopi buatannya yang selalu tercium dari meja kecil di samping
tempat tidur kami. Tidak ada wajah cantiknya yang dibingkai rambut panjangnya
yang dibiarkan terurai.
Aku
takut terbangun di suatu hari dan menemukan. Tidak ada langkah-langkah kecil
anak-anak ku berlarian membuat gaduh suasana. Tidak ada pertanyaan-pertanyaan
konyol yang harus ku jawab dengan sebal ketika sedang serius menyelesaikan
tugas tugas kantor yang ku bawa pulang. Tidak ada rengehkan dan tangisan saat
sedang bersama keluarga berlibur ataupun berbelanja. Tidak ada wajah-wajah
polos yang memandang ku seolah aku seorang super hero yang pantas dibanggakan
di dunia. Namun pagi ini aku terbangun dengan segala ketakutan yang mencekik
leher ku. Aku memandang ke sekeliling ku dan mendapati tak ada seorang pun
bersama ku. Apa yang terjadi? Kemana semua orang yang kucintai???? Satu jam
penuh tanya ku habiskan untuk menangis sedih.
Aku merasa sepih, hanya ruangan putih bersih
dan beberapa orang yang tak ku kenal yang tampak di mata ku, setelah satu jam
kebingungan dan kesedihan melanda ku. “Dimana aku? Dimana keluarga ku?”
Seseorang dari mereka menjawab, “Anda sudah 8 bulan tidak sadarkan diri dan ini
mujizat, ketika kami memutuskan untuk melakukan euthanasia terhadap anda, anda malah”
Ya, aku mendengar yang lainnya menggumamkan kata “mujizat” berkali-kali.
“dimana keluarga ku?” Lagi orang yang sama yang menjawab, “kami tidak tahu.
Waktu anda ditemukan dalam keadaan sekarat di perbatasan, tidak ada identitas
yang bisa kami dapatkan tentang anda Maaf….”
Aku
tidak percaya…!!!! Rasanya baru kemarin aku bertemu keluarga ku…!!! Tapi siapa
keluarga ku? Siapa aku???? Aku meremas kepala ku keras-keras, berharap ingatan
ku akan kembali. Tapi tidak ada gunanya. Aku benar-benar lupa siapa sebenarnya
aku. Sampai suatu pagi, ketika aku bangun lebih awal dari biasanya dan pergi
berjalan-jalan bersama anjing peliharaan ku di taman kota. Aku melihat seorang
wanita yang seperti malaikat, sedang bercengkrama dengan suami dan anak-anaknya.
Aku merasa mengenalnya, tapi siapa??? Aku merasa ingin memeluknya, tapi
mengapa???? Lalu wanita itu mendekati ku. Jantung ku berdebar tak karuan. Katanya
pada ku dengan suara merdu yang sepertinya akrab dengan telinga ku, “Anda orang
yang tegar dan luar biasa!” Anak-anaknya datang dan memeluk ku penuh kasih.
Lalu
suaminya yang ramah mendekati ku dan berkata, “anda pasti dulu adalah seorang
yang luar biasa, dan sampai sekarang pun masih tetap luar biasa!” Aku menyadari
kenapa mereka berkata begitu. Keadaan ku sekarang memang benar-benar
memprihatingkan. Wajah ku hancur, Aku bergantung pada kursi roda ku. Bahkan
untuk berbicara dengan jelas pun sulit sekali.
Kata
wanita itu lagi, “syukurlah anda orang yang kuat, aku jadi teringat pada
almarhum suami ku yang mengalami musibah kecelakaan mobil. seandainya dia masih
hidup, aku tidak tahu bagaimana keadaannya” matanya berkaca-kaca saat
mengatakan itu. Lalu suaminya mendekat dan memeluknya penuh pengertian. Aku
membiarkan ia memeluk ku selama beberapa saat. Lalu mereka menitipkan kata-kata
memotivasi pada ku, dan berlalu pergi.
Meninggalkan
ku dalam kenangan yang tiba-tiba muncul di benak ku. Aku ingat, mendadak ingat semuanya.
Apa yang terjadi sebelum kecelakaan maut itu. Namun, saat aku hendak memanggil
kembali wanita itu, aku terdiam. Tidak pikir ku, ia akan lebih berbahagia tanpa
aku. Jadi kubiarkan saja mereka pergi. Sejak pagi itu, aku selalu terbangun dan
mendapati diri ku selalu sendiri. Aku bahkan tidak bisa menemukan alasan kenapa
aku masih bertahan sampai saat ini (KM.)
Mama adalah Segalanya Bagiku
By Kabar Mapegaa 9:55:00 PM Cerpen
Foto: Dok, Prib, Mario Y/KM |
Oleh: Mario Yumte
CERPEN, KABARMAPEGAA – Seorang ibu ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu berkata "Nak, bolehkah ibu meminjam uang 100, Ibu ada perlu buat beli beras.”
"Anaknya tidak langsung menjawab, tapi dengan raut muka datar ia berkata bahwa, Iya Bu.
Kata anaknya, “Nanti aku tanya istriku dulu." Seakan berat untuk mengiyakan karena belum tentu istrinya mengiyakan.
Ketika aang anak masuk ke dalam rumah, ia melihat dus susu anaknya masih ada banderol, harga Rp, 50.000. Kemudian dia merenung. Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 tahun = 36 juta, dia berpikir waktu balita dia hanya diberikan Air Susu Ibu (ASI) oleh ibunya. Harganya tak terhingga super steril, diberikan dengan penuh kasih sayang. Jika di dapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar.
Kemudian ia berbalik dan menatap wajah ibunya yang teduh walau telah dimakan usia. Dirimu telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dengan gratis.
Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi. Segera ia memeluk ibunya dan mengecup keningnya dan memberi uang Rp, 3 juta, sambil menangis ia berkata: "Ibu, jangan berkata pinjam lagi ya! Hartaku adalah juga milikmu. Doakan anakmu ini agar selalu berbakti padamu.
Jawab sambil berkaca-kaca ada air bening di pelupuk mata ibu ia berkata "Nak, di setiap keadaan ibu selalu berdoa agar kita semua selalu dikumpulkan di dunia dan di surga nanti dalam kebahagiaan hidupnya.”
Jangan biarkan bacaan bermakna ini mengendap di teleponmu, jadikan ladang pahala dengan memberikan ke orang lain. Bagi para istri ingatlah bahwa, rezeki dari suamimu adalah juga hak mertuamu dan juga perlakukanlah Ibu Mertua seperti ibu kandung sendiri.
Tolong di simak kisah ini agar banyak yang tahu dan merenungkan dari kisah ini. Semoga dapat membahagiakan orang tuanya. (FP/KM)
Kata Ajaib “Mas Dan Mba” Berhasil Menghipnotis Orang Papua
By Kabar Mapegaa 5:46:00 PM Cerpen
Foto: Iluntrasi, Google Mas dan Mba/KM |
Oleh: Ago
CERPEN, KABARMAPEGAA.COM-- Disilah kami akan mengenal makna dari pada “Mas dan Mba” sebagai Kata Ajaib yang digunakan oleh Transmigran atau masyarakat Jawa untuk menghipnotis orang Papua dan Tanah Papua.
Sementara masyarakat transmigran menyebutkan kedua kata ganti orang yakni Mas dan Mba, orang Papua menganggap anomali atau juga anomi terhadap penyebut karenanya Kedua kata itu baru saja didengarkan setelah adanya kedatangan Transmigran.
Bagaimana kami mengetahui metode transmigran mempengaruhi dan menghipnotis orang Papua melalui Ilmu sihir hanya dengan kata ajaib Mas dan Mba?
Pertama, tansmigran membunuh kata ganti orang Papua Versi Papua yakni “Pace dan Mace” dan “tuan dan nona” karenanya Mas dan mba adalah Kata ajaib maka orang Papua tidak sanggup lagi mempertahngkan penyebutan versi kita.
Apalagi para Mahasiswa dan Mahasiswi yang kuliah diluar papua sangat pintar berbicara bahasa jawa dengan intonasi nada yang halus tak jauh bedah, termasuk saya penulis juga yang telah menyebutkan “Mas dan Mba” ternyata power full karena kami selalu tidak sadar bahwa kami ada dalam proses demagogi para penjajah merupakan taktik politik mendapat kekuasan dengan menghasut halus.
Kedua, (Eyes Contact with smile and calls Mas atau Mba) metode kedua ini mempunyai senjata gigi, senjata mata dan senjata Lidah untuk menembak. Artinya sangat power full membantu membangun hubungan lebih cepat antara Transimigran atau Masyarakat Pendatang dan Masyarakat adat pemilik Negeri Papua.
(Eyes Contact with smile and calls Mas atau Mba) artinya Pandang sejernih mungkin sambil senyum dan katakan Mas atau Mba, cara itu selalu tidak pernah meleset Pace atau Mace yang tadinya dipanggil Mas atau Mba menganggap dirinya dihargai membuat ia semakin dekat hubungan dengan para magic tadi berarti dia telah ditembak oleh ketiga senjata tadi melalui senyumnya, lidahnya yang mengeluarkan peluru mas dan matanya yang menjadi teleskop mengukur hati rakyat adat asli Papua.
Ketiga, Mas sabun iki loe pakein buat mandi! Maaf ya! Sedikit tidak menyambung kalimat Bahasa Jawa, tapi tidak apa-apa itu bukan bahasa kami yang harus disusun rapi jaga wibawa, tapi bahasa itu yang dimaksud bahasa setan ko!
Kalau ada yang merasa salah, mohon maaf ya! Jangan singgung juga ya! Karena itu adalah salah satu cara yang Indonesia lakukan dengan maksud merebut tanah Papua.
Hal ini, sangat dibungkus dengan penuh munafik yaitu melalui pemberian sesuatu barang. Salah satu antara transmigran hendak memberikan sebuah benda madi, cuci atau makan maka itu adalah cara demagogi. Pasti saja barang tersebut telah di restui melalui sejuta ilmu sihir, setelah pace menyentuhnya sabung mandi tersebut maka pemberi sabun sudah berhasil merebut Tanah.
Mengapa penulis menyimpulkan kalimat tidak sopan langsung katakan seorang Pace menyerahkan tanah? Ya! itulah kenyataan di Papua bahwa setelah Pace menerima barang yakni sabun mandi tadi, dirinya merasa di kasihi oleh pendatang pemberi sabun mandi tersebut tapi, Pace itu belum tahu bahwa Ia dihipnotis dalam taktik demagogi.
Metode Keempat, keempat ini berdasarkan Mas aku juga Kristen!
"Amin! Luar biasa Yesus Juru Selamat. Berbeda-beda tetapi tetap satu dalam Tuhan" jawabnya.
Menurut agama sangat benar tetapi mereka tidak tahu bahwa dia adalah seorang kapital yang menyemar sebagai Umat Kristen.
Pada suatu hari, saya bersama kedua adik saya, hari itu sangat bosan tinggal duduk-duduk saja di rumah SP Kaladiri Nabire. Saat itu, kami berkeputusan pergi ke Kota Nabire yang namanya Kota Oyehe, jaraknya cukup jauh. Motor kami yang siap pakai buat jalan-jalan kesana itu tidak bisa hidup lagi, karenanya kehabisan bensin, kami menaiki taxi angkutan dan dalamnya ada kedua bapak, salah satunya adalah seorang pendeta yang mempunyai banyak lokasi tanah di bagian SP, lalu kami berjabat tangan sambil memperkenalkan lalu melanjutkan perjalanan kami bersamaan ke kota hingga sampai di SP I perempatan Nabire, sopir taxi tiba-tiba brakes dan menelpon ketiga masyarakat pendatang dua orang bapak dan satu orang Ibu menaiki angkutan taxi yang sama.
Di pertengahan jalan bapak yang satu itu menanyakan kami satu persatu, pertanyaan sampai di saya, mas asal mana?
Jawab Say "Asal Papua dari Nabire, Pak!
Jawab dia, "saya pikir orang Paniai."
Setelanya dia menanyakan kami satu persatu, ia masih bertanya terus kepada bapak pendeta.
Satu pertanyaan yang saya masih ingat sampai sekarang di antara puluhan pertanyaan yaitu; Bapak agama apa?
Jawabnya, "Saya agam Kristen dan seorang Pendeta."
Amin. Luar biasa bapak, saya juga Kristen, jawabnya.
Kemudian, karenanya semakin dekat tempat tujuan bapak pendatang itu turun maka Ia meminta nomor hendpone dan sambil menuliskan nomor hendpone dalam sebuah buku catatan kecil, Ia berjanji akan menelpon dalam waktu dekat dan akan mengikuti ibadah bersama di gerejanya bapak. Berdasarkan pengalaman yang kami nilai waktu itu, laki-laki yang satu. (Frans P/KM)
*) Penulis adalah aktivis GKPM
Kisah Nyata: Pemabuk di Selamatkan oleh Ikan lumbah lumbah
By Kabar Mapegaa 11:56:00 PM Cerpen
Oleh
Marselino H kudiai
Cerpen, Kabarmapegaa.com--Di kota Nabire hiduplah seorang mudah yang sangat tampan dan
cakap. Pekerjaan pemuda tiap hari hanya menghabiskan waktu dengan minum minuman
keras (MIRAS). Kehebatan minum minuman keras (Miras) Ia sangat terkenal di wilayah
kota Nabire.
Di
suatu waktu pemuda itu berfikir untuk berjalan ke kota lain yakni kota Jayapura.
Ia tidak tenang dan sabar
ia mengambil keputusan untuk berangkat. Sesampai kapal pelabuan Samabusa,
pemuda itu melanjutkan kegiatannya yang tidak wajar “MIRAS.” Saat dalam kapal pemikirannya sudah terakomadasi
dengan MIRAS, ia jatuh dari kapal dan entalah kemana arah tidak jelas.
Penumpang
kapal kagum akan melihat peristiwa itu, berteriaklah
mereka! “ Orang tenggelam, orang jatuh, beribuh kali teriakan hanya bekas kaki
di telingan ” ya ampun kaptenpun tak mendengar.
Dalam
lautan pemuda itu dengan tidak sadar dan sesak nafas, tak ada bebas hidup di
pikiran yang sempit ternyata ia berada di atas punggung dua ekor ikan
Lumbah-lumbah. Ikan yang satu memikul pemuda itu dan satu ekor memandu mereka
dalam perjalanan.
Kehidupannya
yang tersesat itu ia jalani dengan apa adanya. Di tengah tengah lautan, pemuda
penggemar “MIRAS” itu melihat kayu lapuk
yang terapung di atas laut, Ia menjadikan lapukan kayu sebagai makanan dilaut.
Saat
pemuda itu merasa lelah, ikan pemangsa manusia mendekatinya lalu ingin memangsa
pemuda itu, tatapi dua ekor ikan lumba lumba itu dengan ketat mereka berhasil
mengusirnya.
kerja
sama diantara ikan lumba-lumba dua, membuat pemuda semakin hari makin tenang walaupun itu sangat
lapar ia rasakan.
Kehidupan
pemudah itu sangat nyaman apalagi kedua ikan itu mengajak ia untuk main main
ketika melihat pemuda itu lemah.
Hari
pun kian berlalu, kerena lemah dan sangat kelaparan, pemuda itu tertidur. Ia tidak sadar pemudah itu bangun di sebuah
kamar yang unik bagus. Tak lama kemudian sambil melihat suasana setempat pemuda
itu menengok keluar lalu berkata, “saya ini berada dimana?”. Saat berpikiran
itu, ada seorang bapak masuk ke kamar pemuda itu lalu memberikan makanan yang
sangat cukup memuaskan.
Pemuda
itu tanya ke Bapak tua itu, “ini di mana?” kemudian bapak itu bingun dengan
bahasanya yang di katakan pemuda itu. Lalu pemuda itu memakai bahasa syarat dan
mengucapkan kedua kali, “Bapak ini di mana sebenarnya?” jawab bapak “ Singapura”.
Pemudah
itu kaget dan berkata lagi ke bapak itu, “ikan ikan itu di mana?” jawab bapak “
ikan lumbah lumbah itu sudah pergi setelah mengantar anak”
Dengan
penuh kesedihan pemuda itu keluar dan melihat kearah timur matahari dan berkata
sambil meneteskan air matanya “ teman teman (ikan lumba lumba) kalian di mana,
saya rindu akan kalian berdua, saya ingin tidur di punggung kalian berdua lagi,
tiga hari tiga malam saja tidak cukup??”.
Hari
itu pun berlalu setelah dua hari kemudian bapak itu tanya, ??
“
Anak asalmu dari mana?”
jawab sih pemuda itu,
“Di
kompleks Auri, Nabire, Papua, Indonesia bapak”
Kemudian
bapak itu mengajaknya menceritrakan kronologi pemuda itu sesampainya di sini,
dan tanpa ragu pemuda itu ceriterakan semua kepada bapak tua itu.
Setelah
beberapa lamanya, karena rindu akan keluarganya di Papua, dengan tidak sabar
pemuda itu ingin pulang.
Lalu
kerena sudah berada di wilayah kekuasaan negara lain maka pemuda itu di suruh
bayar 15.000.000.00 dari dinas terkait yang ada di Singapura. Uangnya tidak ada
mau buat apa binggung! Pihak Singapur mencoba menghubungi ke Indonesia lalu
tidak ada respon dari pihak terkait di Indonesia.
Akhirnya
pemerintah Indonesia tidak membayar uang yang di minta Singapura, akhirnya apa?
Pemuda itu kawin dengan perempuan Singapura yang ternyata anak ketiga putri
dari Bapak Tua itu. Setelah beberapa bulan lamanya, pemuda itu menemukan
keluarganya melalui media sosial (facebook).
Tanpa
segan pemudah itu menulis text di messeger lalu mengirim ke temannya, kata
dalam kutipan text :
“Saya bukan
anak Nabire, Saya bukan anak Papua, Saya bukan anak Indonesia, Saya tidak punya
saudara saudari di Papua, dan satu yang kamu harus tahu bahwa, asal mula saya
bukan dari Papua melainkan dari ikan lumba-lumba.
Cerita
ini adalah anak yang tengelam di antara kota Nabire dan Serui Papua pada dua
tahun lalu. Sekarang pemuda itu hidup mewah bersama gadis Singapura dengan
penuh bercinta.
Penulis adalah Mahasiswa
Papua Kuliah di Papua