MSG Chair to facilitate Indo-Papua discussion
By Kabar Mapegaa 12:29:00 PM BERITA PAPUA , Internasional , Pasifik
Updated at 3:07 pm on 22 January 2016
Yogyakarta,(Antara-Radio New Zealand)-Ketua MSG telah menawarkan untuk memfasilitasi pertemuan antara pemerintah Indonesia dan Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat.
Papua Barat telah melihat perang separatis tingkat rendah karena Jakarta mengambil alih bekas koloni Belanda di tahun 1960-an.
Perdana Menteri Kepulauan Solomon Manasye Sogavare membuat proposal di Honiara minggu ini untuk delegasi ULMWP dipimpin oleh Sekjen mereka Octo Mote.
Keanggotaan dari kedua Indonesia dan ULMWP adalah puncak dari tahun lalu MSG KTT di Kepulauan Solomon dengan mantan keanggotaan asosiasi mengamankan dan status pengamat kedua dalam tubuh sub-regional Melanesia.
Mr Sogavare mengatakan ia percaya itu adalah penting bahwa MSG terlibat Indonesia dalam dialog dengan ULMWP untuk mengukur pemikiran pada isu-isu yang dihadapi wilayah Melanesia Papua nya.
Sementara itu ULMWP telah menunjukkan keinginannya untuk mendirikan sebuah kantor di Papua untuk lebih keterlibatan dengan Indonesia dan untuk mencoba dan melakukan jauh dengan pernyataan dari Jakarta yang hanya mewakili diasingkan Papua tinggal di luar negeri.
Sekretaris Jenderal Gerakan Serikat Pembebasan Papua Barat, Octo Mote. |
Brigadir Jenderal Ali Murtopo, Sang Arsitek Penentu Kemenangan Indonesia di PEPERA (Referendum) 1969 di Papua.
By Kabar Mapegaa 10:44:00 AM AKTIVIS PAPUA , Pasifik , PELANGGARAN HAM
Oleh:John
Anari
Ali Moertopo dilahirkan di Blora, Jawa Tengah, 23 September 1924. Sebagai
tangan kanan penguasa Orde Baru, Soeharto, beberapa jabatan mentereng di dunia
militer, intelijen, dan pemerintahan pernah dipegangnya, yaitu; Deputi Kepala
Operasi Khusus (1969-1974), Wakil Kepala Bidang Intelijen Negara (1974-1978),
Penasihat Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Golkar, dan Menteri Penerangan RI
(1978-1983).
Beliau menjabat sebagai Komandan Operasi Khusus (OPSUS) dibawah Komando
Strategi Angkatan Darat (KOSTRAD) untuk merebut Malaysia pada tahun 1965 namum
gagal makanya dialihkan melakukan OPSUS ke Papua Barat agar memenangkan
Penentuan Pendapat Rakyat (PEPERA) yang akan dilaksanakan pada tahun 1969.
Berapa para Tokoh Papua diajak ke Jakarta pada Tahun 1964 untuk dipaksakan
menanda-tangani Petisi Penolakan PEPERA dibatalkan dan mendesak Papua bagian
Integral dari NKRI.
Persiapan untuk memenangkan PEPERA atau Referendum di Papua Barat
dipersiapkan Ali Murtopo dari tahun 1964 - 1969. Dengan berdasarkan Perjanjian
Roma tanggal 30 September 1962 bahwa PEPERA dilaksanakan berdasarkan Sistem
Musyawarah dan tidak Berdasarkan Perjanjian New York yang ditanda-tangani 15
Agustus 1962 di Markas Besar PBB melalui Penetapan Resolusi 1752 maka
dibentuklah Anggota Dewan Musyawarah PEPERA (DMP) yang terdiri dari 600an Orang
Indonesia yang berasal dari Maluku dan 400an Orang Asli Papua. DMP dibentuk
tanpa Konsultasi dengan seluruh Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
di Tanah Papua tetapi hanya dilakukan Musyawarah dengan Anggota DPRD di
Jayapura saja lalu dibentuklah suatu Dewan PEPERA yang Anggotanya ditunjuk
langsung oleh OPSUS.
Anggota DMP ini digembleng dan ditampung di Markas Militer di Ifar Gunung,
Jayapura dan dibawah ke Jakarta untuk berfoya-foya dengan pesta-pora mabuk-mabukan
dan Wanita Penghibur. Menurut pengakuan peserta PEPERA asal Papua Ali Murtopo
berkata bahwa "Jakarta sama sekali tidak tertarik dengan orang papua tetapi hanya
tertarik dengan kekayaan alamnya saja, jika kalian inginkan kemerdekaan maka
sebaiknya kalian minta ke tuhan kalian untuk menaruh pulau kosong di pasifik agar
kalian tinggal atau menyurati amerika membawa kalian ke bulan"
Beliau wafat pada usia ke-60
Delegasi MELINDO ,jadi batu sandungan Untuk ULMWP Di MSG
By Kabar Mapegaa 8:40:00 PM BERITA , Pasifik
(Delegasi melindo saat diskusi di hotel Mendana salomon island.Foto:paulhiger.blogspot.com/KM) |
Sementara itu isu yang sedang berkembang saat ini adalah
utusan khusus MELINDO atau Melanesia Indonesia yang telah diusulkan dalam agenda ktt oleh pemerintah Indonesia unruk hadir pada KTT
Pada Jumat, (26/06/15) di Honiara salomon island.
Delegasi itu terdiri
dari 5 provinsi yaitu Provinsi Papua,Papua Barat,Maluku,Maluku Utara Dan Nusa Tenggara
Timur.Kemudian dari Total delegasi yang sudah
menghuni di hotel adalah 13 orang dari team Melindo
(Delegasi ULMWP.Foto Paulhiger.blogspot.com) |
Selanjutnya ULMWP saat ini telah mengajukan permohonan
keanggotaan penuh di MSG Atas dasar
memperjuangkan hak menenrtukan nasib
sendiri untuk rakyat papua,hal ini terkait berdasatkan sejarah manipullarif
yang dibuat oleh Indonesia .
sedangkan Delegasi melindo memperjuangkan kerja sama ekonomi
lintas Melanesia,yang disponsori oleh pemerintah Indonesia.Team ini dipimpin
oleh Frans Alberth Yoku ia,adalah asli putra daerah papua.saat ini mereka sedang menghuni di hotel mendana ,Honiara dan setiap hari situasi disana dijaga ketat oleh
oleh aparat kepolisian salomon islands .
Tujuan delegasi
melindo hadir untuk mengajukan
aplikasi baru tentang keanggotaan di MSG ,Pemerintah indonesia mengakuh bahwa
ke5 wilayah yang diutus hadir di KTT itu merupakan bagian dari dari ras Melanesia
.Baca: (http://tabloidjubi.com/2015/02/28/presiden-ingin-bentuk-kawasan-melanesia-indonesia/
) (MP/KM)