Mahasiswa Oksibil Minta Pemprov Bangun Jalur Darat
By Kabar Mapegaa 1:17:00 PM ALL , BERITA , Jatuhnya Pesawat , MAHASISWA
Mahasiswa Oksibil, Yanuarius Katpmum. (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura, (KM)---Mahasiswa dan Mahasiswi Oksibil yang mengenyam
pendidikan di kota Jayapura, meminta pemerintah Provinsi Papua (Pemprov),
upayakan untuk membangun jalur darat sebagai transportasi masyarakat.
“kami sangat meminta dan mengharapkan pemprov, agar dalam
waktu dekat, segera membangun jalur darat,”kata salah satu Mahasiswa Oksibil,
Januarius Katpmum, kepada www.kabarmapegaa.com, Minggu,
(23/08).
Kata dia, hampir tiap tahun, pesawat jatuh di
pegunungan tengah. Khsusnya di pegunungan bintang, pesawat sudah jatuh, dari tahun
2006, 2007, 2009, 2012,, dan 2015,”jelasnya.
“2006-2007, pesawat milik bidik misi, Ama, Pilatus yang jatuh, 2009, Merpati, 2012, Helikopter, dan 2015,
pesawat Trigana Air yang jatuh,”pungkasnya.
Untuk itu, kata dia, Pemprov, harus jelih membuka mata,
atas peristiwa-peristiwa itu. lebih baik, ia meminta, Pemprov, gunakan Dana
Otsus, untuk bangun jalur darat sebagai transportasi warga,”tandasnya.
Ia berharap, Pemprov, segera membuka akses jalur darat
dalam waktu dekat. Kalau bisa di tahun depan, bisa membangun jalan darata itu,”harapnya.
(Alexander
Gobai, Manfred Kudiai, Yustus Muyapa, Finsen Yogi, dan Yosep Bunai/KM)
IMPETANG Minta Pemprov Buka Jalur Darat
By Kabar Mapegaa 9:39:00 PM ALL , Jatuhnya Pesawat , Masyarakat Adat , ORMAS
Ist |
Jayapura, (KM)---IKatan Mahasiswa/I Pegunungan Bintang, (IMPETANG),
Se-Kota Studi Jayapura, meminta Pemerintah Provinsi Papua (Pemprov), segera
membuka jalur transportasi darat bagi warga pegunungan bintang.
“Pemprov harus jelih membuka mata untuk melihat
peristiwa-peristiwa jatuhnya pesawat di pegununan tengah, khususnya pegunungan
bintang. Kata, Anggota IMPETANG, Januarius Katpum, Kepada www.kabarmapegaa.com, Sabtu, (22/08/15).
Kata dia, sudah sekian banyak pesawat jatuhnya di
pegunungan bintang. Mulai dari tahun 2006, 2007, 2009, 2014 hingga 2015 di
tahun ini,”jelasnya.
“2006 dan 2007, pesawat misi, Ama, Pilatus yang jatuh,
2009 pesawat Merpati, 2014 Helikopter, dan 2015 pesawat Trigana Air yang jatuh,”pungkasnya.
Untuk itu, kata dia, Pemprov perlu mengambil tindakan
positif. Lebih baik, buka jalur darat sebagai transportasi warga,”katanya.
kata dia, dana Otsus Papua untuk digunakan jalur darat
sepanjang pegunungan tengah, khususnya
di pegunungan bintang,”tandasnya.
Ia berharap, pemprov segera membuka jalur darat, jangan
hanya mengutamakan jalur udara sebagai jalur utama bagi warga pegunungan
bintang,”harapnya.(Alexander Gobai/KM)