Hargailah Eksistensi Manusia Papua
By Kabar Mapegaa 10:25:00 PM ALL , Opini , PELANGGARAN HAM
Save People of Papua/Foto Doc.Poteret Anak Melanesia/Ist |
Jayapuara,(KM)--Dalam kondisi umat Allah yang begitu maraknya dengan krisis manusia dan kemanusiaan di Papua, yang diwarnai dengan kekerasan dan konflik, kita dipanggil oleh Tuhan secara inisiatif untuk menyuarakannya. Tanpa takut kekerasan dan konflik, kita harus mau lawan dengan kepala dingin dan dengan hati yang tenang.
Kedaulatan Pehormatan
Menegakkan kedaulatan penghormatan bagi eksistensi Papua secara eksplisit merupakan substansi dari hak asasi manusia yang tidak bisa diganggu gugat oleh siapapun dan dengan cara apapun. Juga merupakan misi luhur yang tidak bisa dipisakan dari misi Kerajaan Allah bagi Papua. Ini Kerajaan damai yang seagenda dengan misi dialog damai. Motovasi utama dari misi kemanusiaan ini adalah bahwa kita penting, bernilai bahkan teramat berharga dan makhluk yang paling mulia bagi diri, sesama dan bagi Sang Pengada. Lagi pula, kita ini adalah wujud konkret dari wajah-Nya. Kita semartabat dengan-Nya meskipun dapat dibedakan dalam fungsinya. Maka rakyat Papua tidak boleh dibiarkan lama dan tidak boleh memelihara secara sistematis dalam suasana masalah Papua.
Untuk mengakhir konflik di Tanah Papua, pemerintah dan rakyat Papua boleh menggunakan jalan damai seperti melalui dialog Jakarta-Papua yang masih semakin diperjuangkan itu. Baik dialog internal orang Papua, pemerintah Indonesia maupun antara rakyat Papua dan pemerintah Jakarta sebagaimana yang diperjuangkan oleh Jaringan Damai Papua (JDP) sudah mestinya dinyatakan secara bersama dalam satu pemahaman paripurna oleh pemerintah dan rakyat Papua sekarang. Karena dialog sebagai agenda damai untuk menyelesaikan berbagai konflik yang dialami setiap saat oleh rakyat di Papua.
Prinsip-Prinsip Dasar
Tentunya, dialog punya prinsip-prinsip dasar dan universal dalam mengusahakan penyelesaian konflik Papua secara damai. Kasih tanpa pamrih merupakan pokok utama dari agenda dialog. Sebagaimana Sang Pengada telah menyatakan kasih-Nya kepada semua bangsa di dunia secara definitif, demikian juga setiap kita dipanggil untuk menyatakan kasih yang sama dan satu kepada-Nya. Prinsip kasih inilah yang lebih tegas kita harus hendak menyatakan kepada setiap warga terutama bagi mereka yang minoritas dan lemah. Maka keterlibatan para Frater dalam agenda manusia dan kemanusiaan yang tidak jauh berbeda makna dengan agenda dialog damai memang sudah didasarkan atas nilai kasih tanpa pamrih sebagai prinsip hidup mereka.
Mengingat anak-anak asli Papua biasa diaggap sebagai separatis, musuh negara dan kaum pemborontak, pemerintah mesti perlu memahami materi tentang sejarah, makna, tujuan dan esensi hak asasi manusia bagi Papua. Pemahaman mendalam tentang hak asasi manusia dari dan untuk pemerintah Indonesia ini mesti perlu ditetapkan sebagai indikator Papua Tanah damai.
Kekerasan dan konflik Papua telah melahirkan banyak korban nyawa di pihak pemerintah dan rakyat Papua. Lebih-lebih rakyat Indonesia yang menduduki di Papua sudah makan garam dengan korban kekerasan militer dan pemerintah Indonesia. Namun pemerintah dan rakyat Papua hingga kini masih belum menemukan solusi komprehensif untuk menyelesaikan konflik Papua. Meskipun adanya banyak kebijakan seperti kebijakan kesejahteraan yang sedang dikerjakan oleh Presiden Jokowi, Papua masih tetap tidak damai. Ada masalah HAM yang paling subur. Maka realitas masalah Papua seperti ini menuntut pemerintah dan rakyat untuk mencari solusi komprehensif melalui dialog Jakarta-Papua.
Dialog Jakarta-Papua mulai dapat terlaksana dengan baik hanya apabila kita punya niat dan kemauan untuk mengalami hidup dan atas dasar prinsip-prinsipt dasar seperti nilai cinta kasih tersebut. Secara eksplisit, setiap kita dalam keterlibatnya secara inisiatif dalam agenda dialog damai harus hendak diperjuangkan atas dasar prinsip-prinsip keadilan, cinta kasih dan kebebasan universal.
Penulis adalah Mahasiswa Sekolah Tinggi Fajar Timur (STFT) Abepura, Papua
NADAH DUKA DARI PURNA DAN PRAJA IPDN MEE YOKA ATAS MENINGGALNYA PURNA PRAJA BARTOLMEUS KEIYA,S.STP.
By Kabar Mapegaa 2:27:00 AM ALL , TERKINI
Upacara Pengormatan Alm Bartolmeus Keiya,S.STP |
Jatinangor,(KM)--Ketika seseorang yang kami sangat menyayangi meninggal maka pasti ada rasa duka sehingga ini adalah salah duka cita yang kami tuangkan dalam status akun facebook sehingga Kami sangat kehilangan terhadap kaka, adik, sodara, om ,dan paman,yaitu: BARTOLMEUS KEIYA,S.STP. pada tanggal 5 September 2015.
Kumpulan Status duka cita dibawah ini diambil dari status FB :
UCAPAN nada duka dari Purna Praja Silvester Amoye keiya,S.STP.
"Seandainya, kejahatan itu datang terang-terangan, ada Kaka Amoye juga kita selesaikan dengan cara perlahan adik Barto. Doaku menyertai'Mu sampai Alam sana. Selamat Jalan adikku"
Ucapan kata duka dari Kaka Marinus Polce You,S.STP.
"Nogei keiya amoye barto makodo uwegeye.. berhenti nafas depan mataku di rumah sakit makasar....
Nogei amoye keiya selamat terbang ke papua tuhan besertamu"
Ucapan Rasa duka Dari Wasana Praja dari Selpianus Pigome.
"SLAMAT JALAN NAUWAI PURNA PRAJA ANGKATAN XXII BARTOLOMIUS KEIYA, S. STP,,SMOGA ARWAH-MU DI TERIMA DISISI KANAN TUHAN YESUS,, DOA KAMI KELUARGA BESAR IPDN BERSAMA NAUWAI..PISSS WODABEU NAUWAI KOYA UWII"
Ucapan duka dari wasana Praja Petrus Pekei
"Selamat jalan kaka, Semoga Arwahmu diterimah oleh Bapak Yang Maha Kuasa, dan ber’isterahatlah damai di Sorga. Ijin Nauwai peyaibeu, koya uwii, Niiugatamepaa."
Ucapan kata Duka Cita dari Lukas Doo
Walaupun senior kau selalu bermain,canda tawa dan senyum bersama-sama kami adik-adikmu disetiap saat dan kami pun bangga memiliki kakak senior seperti kaka Bartolomeus Keiya tetapi semuanya tinggal kenangan dan semua orang-orang yang kaka tinggalkan pun sangat merindukan senyum dan tawamu.
Kakak biasa bilang kita dua ini "AMOYE KEIYA dan AMOYE DOO" tetapi semuanya sudah hilang belaka dan tinggal nama "AMOYE KEIYA" saja didunia ini.
Selamat jalan kaka purna Praja IPDN angkatan XXII Bartolomeus Keiya,S.STP semoga arwahnya diterima disisikan kanan Allah Bapa disurga.
"Piss peyaibeuu aniya wauwa buna yuma"
— menangis
Tuhan yang menciptakan maka Tuhan pula yang mengambil.
Selamat jalan kaka Bartolomeus Keiya S.STP, Purna Praja IPDN angkatan XXII semoga arwahnya wauwa diterima disisi kanan Tuhan Yesus Kristus Doa kami adik-adikmu NAPAPUJADODEIN angkatan XXIII,XXIV dan XXV selalu bersama nauwai.
Pisss peyaibeu nauwai buna yumaa....
— menangis…
"Yang penting kamu dilembaga pendidikan ini adalah harus taati dan ikuti semua aturan maka kamu akan selesai dengan baik tanpa masalah".
Nasehat terakhir dari kaka Purna Praja IPDN angkatan alm.Bartolomeus Keiyai,S.STP.
Ucapan rasa duka Dari Primus IP Tekege,
TERINGAT KEMBALI NAUWAI BARTO KEIYA ,, KISA YANG TERINDAH MASA2 PRAJA SAMPAI KAPANPUN ADIK TAK AKAN LUPA,, NASI SATU PIRING MAKAN 1O PRAJA AQUA 1 GELAS MINUM 1O PRAJA TIDUR 1 BED MANDI SAMA-SAMA MAKAN SAMA-SAMA KELUAR MASUK SAMA-SAMA,, WALAUPUN BEDAH ANGKATAN TAPI INILAH KEBIASAAN DAN JIWA KORSA PRAJA IPDN... SEDIH NAUWAI SLAMAT HARI AND SLAMAT JALAN..
Tiap hari, tiap saat kita jalani bersama (susah dan senang bersama) sejak Kau kembali dari Kampus Daerah (IPDN Kampus Papua) ke IPDN Kampus Pusat yaitu di Nangor.
Segala hal yang baik telah kita lakukan bersama namun hal-hal yang membuat kita terjerumus dalam Pelanggaran Berat pun kita lakukan bersama yaitu Meroko bersama sementara yang lain jadi penonton setia atau jadi Pendeta. "Kata si dia: wene tawa kodo makiya wege me beu?.... Ewanu aniya asrama mei tawa anaino jawab saya ketika dia menanyakan" sebaliknya juga.
Hingga sampai pada hari kebahagiaan atau ujung pena yaitu kau mulai menyusun LA, Maju Meja dan Akhirnya kau berhasil mendapatkan Gelar S.Stp pun saya masi ada disamping-mu, Kini masi Aku ingat satu kata yang kau sampaikan pada-ku dan Sodara-ku Amelianus Awi'kiaibi Tekege bahwa "Nanti tahun 2017 kaka nanti datang untuk menyaksikan wisuda kalian berdua jadi kalian jangan buat pelanggaran dan ikuti peraturan saja selama dua tahun ini".
Sungguh Wawa saya Hancur kalau ingat kata terakhir-mu itu dan kini saya cuma bisa berdoa Supaya Arwah-mu diterima di sisi kanan Allah Bapa Yang Maha Kuasa.
Selamat Jalan wawa Bartolomeus Keiya S.Stp... Ijin Wawa
KELUARGA BESAR EDISON HT.BARAT,SE.,MM & JULIA DK PARDEDE,DI SUMATRA PUN TURUT BERDUKA ATAS MENINGGALNYA PURNA PRAJA BARTOLMEUS KEIYA TOYAIPI ,S.STP.
KELUARGA Besar Hari ini...
Kesedihan menyelimuti keluarga...
Serasa ada ketidakadilan...
Kau pergi tanpa pesan..
Tanpa tanda...
Tanpa berita..
Serasa kami keluarga tidak siap menerima kenyataan...
Namun Tuhan Allah kita baik...
DIA mampukan keluarga utk tegar menerimanya terutama Keluarga yg di Papua
Biarlah hari ini Tuhan Jesus hadir didalam kehidupan keluarga sehingga dapat kedamaian menghantarkan Anak, adik, kakak kita BARTOLOMEUS KEIYA TOYAIPII,S.STP ke peristirahatan terakhirnya..
Kiranya Allah membrikan tempat disurga sesuai kebaikan selama hidupnya
Mohon maaf kami kepada seluruh saudara/i, teman2nya atau siapapun saudaraku yg mungkin ada perbuatan Anak, Adik, Abang kami Berto yg tdk berkenan semasa hidupnya agar dia dapat tenang meninggalkan kita.
Slamat jalan kerumah Bapa di surga Berto.......
Damailah menyertai kita "Imanuel"
Salam dari kami keluarga di Sumatera:
1. EDISON HT.BARAT,SE.,MM & JULIA DK PARDEDE
2.RICKY SIAHAAN,A.Md & WINDA HT.BARAT, beserta Moses, Noah dan Yohana
3 JOHANNES EDGHARD HT.BARAT, SH
4. PATRICK NAPITUPULU S.Kom & MARIA HT.BARAT, SPd.,BSc beserta Salomo
5. PUTRI HUTABARATESAR .
“Peyaii beuu noo nauwai keiya amoye koya uwii noo..
Mee kouko bokainee bagenoo…UGATAME EPATO UWII TEBAIHAATO KATEGEOO INIKOO..’
Bogamabypai,Nindya Praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri,
Jatinangor-Sumedang Jawa Barat.
KABUPATEN NABIRE BUTUH PEMIMPIN BESAR
By Kabar Mapegaa 3:15:00 AM ALL , Opini
Foto Doc.Prib Benediktus Degei/Ist |
YOGYAKARTA,(KM)--Kabupaten Nabire, kota sentralnya roda pembangunan di wilayah MEEPAGO. Lantaran nabire sebagai jalur strategisnya persebaran pembangunan dengan ketersediaannya barang dan jasa, entah dari luar maupun dari dalam wilayah operasional.
Di sisi lainnya, Nabire juga sebagai rentang mengimbilkan masalah konflik antar budaya sosial dan sentral persebaran ketersediaan barang berbahaya kesehatan dan jasa kriminalitas dan sexualitas lintas lokal dan wilayah. Nabire yang letak gegrafis seperti itu kelak sanyat membahayakan kehidupan masyarakat dan pembangunan itu sendiri. Di itu, tergantung pemimpin daerah itu sendiri.
Untuk tetap menjaga sentral dan strateginya pembangunan yang berkarasteristik dan produktif di wilayah MEEPAGO itu, di situ butuh PEMIMPIN BESAR yang punya profesional dalam strategi dan kebijakan pembangunan yang berkarasteristik. Hal ini perlu diteruskan setiap stransisi pemerintahan di daerah itu.
Melihat pengalaman sebelumnya, Kabupaten Nabire sebagai kota sentral dan strategisnya pembangunan itu, sangat terlihat ada banyak masalah dari semua dimensi hidup yang belum pernah serius ditangani oleh pemerintah setempat.
Semua masalah itu selalu berbuntut pada masalah kepunaan identitas sebagai orang papua dan pada khususnya orang MEE di wilayah itu.
Ada beberapa masalah rentang yang harus atasi seperti masalah MIRAS dan HIV/AIDS yang selalu berimbas pada korban nyawa manusia papua itu sendiri. Jumlah korbannya bukan sedikit jika dirincikan.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, Yulian Agapa mengatakan, hingga pertengahan tahun 2014, jumlah pengidap penyakit HIV/AIDS di Nabire, Papua, semakin meningkat, dan sudah mencapai 4.268 orang. Hal itu di sampaikan Agapa, Selasa (18/11/2014), saat menjadi pemateri dalam Musyawarah Besar (Mubes) pencegahan Minuman Keras (Miras) dan penanggulanan HIV/AIDS di Gereja Katolik Kristus Raja, Siriwini, Nabire, Papua. (Baca: nabire.net/data-pengidap-hivaids-di-nabire-capai-4268-orang-pemerintah-bertekad-tanggulangi-masalah-ini/).
Bahkan, melalui tabloidjubi dikatakan kabupaten nabire termasuk salah satu daerah memiliki jumlah penderita HIV/AIDS tertinggi dari kabupaten Mimika, Kota Jayapura dan Kabupaten Merauke. (Baca: tabloidjubi.com/2012/12/15/hivaids-tertinggi-di-papua-ada-di-empat-wilayah/).
Untuk mengatasi masalah MIRAS dan HIV/AIDS di Nabire dan pada umumnya di Wilayah MEEPAGO itu, maka, ISI MUBES yang direkomendasikan oleh Pastor Nato Gobai melalui Lembaga Pelayanan Perlindungan Masyarakat di wilayah adat Mee Pago (LP2MM) itu harus menjadikan prioritas program pembangunan daerah masing-masing itu. (Baca nabirekab.go.id/musyawarah-besar-mubes-hivaids-dan-pemberantasan-minuman-keras-di-wilayah-suku-mee-pago/).
Musyawarah Besar (MUBES) HIV/AIDS dan Pemberantasan Minuman Keras (MIRAS) diwilayah Mee Pago itu disiapkan dan direkomendasikan ke pada pemerintah daerah di wilayah MEEPAGO pada tanggal 17-20 November 2014 lalu. Berikut ini ISI BUMES. (Baca: majalahselangkah.com/content/-ini-hasil-mubes-miras-dan-hiv-wilayah-adat-mee-pago ).
Secara khusus, Kabupaten Nabire sebagai pusatnya pembangunan dan beredarnya berbagai penyakit kematian manusia di wilayah MEEPAGO hingga saat ini belum ada tindakan nyata dari pemerintah daerah dalam program pembangunan terutama pemberantasan MIRAS dan pencegahan HIV.AIDS menindaklanjuti ISI REKOMENDASI MUBES tersebut.
Untuk itu, di kabupaten Nabire, BALON BUPATI/WAKIL BUPATI yng akan terpilih melalui proses pemilikada Nabire, pada 9 Desember 2015 mendatang harus memiliki jiwa kepemimpinan yang jelas. Salah satu visi dan misi yang diprioritaskan oleh BALON BUPATI KABUPATEN NABIRE haruskan pemberantasan MIRAS dan pencegahaan HIV/AIDS.
Masyarakat butuh hidup sehat, nyaman, dan mandiri di daerahnya sendiri. Jika hal itu mampu diperjuangkan oleh kepala daerah yang akan terpilih sebagai orang papua dan nak negri wilayah MEEPAGO, maka itulah PEMIMPIN BESAR. PEMIMPIN YANG SANGGUP.
"SMOGA MEMILIH YANG TERBAIK"
Dukung ULMWP Menuju PIF KNPB dan PRD Wilayah Domberay Gelar Doa Bersama
By Kabar Mapegaa 9:58:00 PM ALL , BERITA , Domberay , ORMAS , TERKINI
Balik Keindahan Pantai Nabire Dijadikan Tempat Mengonsumsi Miras
By Kabar Mapegaa 12:41:00 PM ALL , Opini
Foto Doc: Petrus Douw/Ist |
Nabire,(KM)--Pantai Maf yang kini Pantai Nabire, Pantai ini biasanya ramai di kunjungi masyarakat sekitar pada hari-hari tertentu yaitu pagi dengan sore. Sebelumnya Masyarakat Nabire meluangkan waktu untuk sekedar tamasya ringan duduk-duduk atau dengan berenang.
Kini, Pantai Maf alias Pantai Nabire menjadi tempat strategis melakukan pesta miras bagi berbagai kalangan, terutama kalangan remaja. Sepanjang Pantai Nabire itu, terlihat banyak anak muda yang mendatangi dan dijadikan sebagai tempat pesta miras. Tidak hanya anak muda bakan hinga para tua-tua pun datangi, dan meramaikan sekitar lingkungan pantai Nabire.Banyak remaja umuran sekolah itu, dilepas dan dibiarkan untuk melakukan sesuatu tidak menguntungkan itu.
Remaja-Remaja.Pemuda bahkan Orang-orang Tua yang mendatangi pantai Nabire dengan maksud melakukan pesta miras adalah rata-rata mereka yang berasal dari Orang Asli Papua (OAP) yang mendiami di kota Nabire.
Keberadaan generasi Penerus alias Remaja Nabire dalam kasus ini,terlihat banyak generasi muda yang masih menduduki di bangku pendidikan (SMP,SMA/SMK,Mahasiswa bahkan sampai murid SD. Juga ada tak sekolah.
Sejak pantai Nabire di jadikan sebagia salah satu tempat wisata banyak, akibat/dampak yang ditimbulkan dari komsumsi miras terlihat banyak generasi muda yang korban. Diselidiki kedalam setiap korban yang mengalami perkelahian fatal yang berakibatkan sampai kematian.
Sementara itu, keadaan Pantai Nabire juga di dominasi oleh bayak pengusaha pedagan kaki lima, yang mana mejual berbagia makanan dan minuan, serta melakukan berbagai permainan anak sampai dewasa. Dalam kasus ini, sesuai dengan kacamata penulis terlihat banayak generai muda yang berasal dari suku Mee dominan dan sekaligus korban dalam kasus pesta miras.
Kemudian melihat situasi Kota Nabire sat ini, pesta miras tidak hanya terjadi di seputaran Pantai Nabire, aka ntetapi pesta miras tejadi di pusat kota terlebih di terminal Nabire-Paniai (Pasar Karang). Bilah hal ini dibiarkan terus masa depan Kota Nabire khususnya dan Papau pada umumnya akan mengalami kehancuran dan tetunya generasi Papua Korban atas Miras.
Bila hal ini dibiarkan terus, tanpa campur tangan dari berbagai pihak, terutama para orang tua, pemerintah, dan lembaga-lembaga terkait akan terjadi kehancuran dan kepunahan generasi penerus. Artiny mereka (Pemabuk Miras) jangan biarkan mereka teller dalam Miras. Dalam hal ini, keluarga adalah peran utama dalam mengabil tindakan kepada anak-anak mereka yang sedang dalam keadaan ini, dan menagajak mereka untuk melakukan sesuatu yang baik terlepas dari Miras yang mengajak masuk dan melangkah ke arah yang lebih baik. Ciptakan lingkungan yanh aman dan terhindar dari miras untuk mempengaruhi mereka.
Kenara sementara ini, factor pergaulan mempegaruhi mereka dengan begitu sangat susa untuk membedakan anak-anak mana yang benar-benar sekolah dan sebaliknya, anak-anak mana yang tidak sekolah dan hal ini sudah menjadi kebeasaan mereka untuk melakukan kegiatan sehari-hari sebagi pesta miras, sulit di bedakan yang sedang sekolah dan mereka yang tidak besekolah, mereka saling mempengaruhi antara sesama itu, yang mengakibatkan yang ingin sekolah juga jadi korban dalam pergaulan seperi ini,dan ini tampak nyata.
Sehinga pemerintah kota Nabire harus memperhatikan semua kasus yang tentunya merusak generasi bangsa Papua yang sedang di goncangkan dengan kegiatan pasial ini. Pemerintah Nabie juga buka mata dan melihat situasi yang sedang terjadi saat ini.
Pemerintah Nabire berkerja sama dengan keluarga, serta lembaga-lembaga terkait, segera mengambil tindakan tegas untuk menolak dan melarang semua jenis tokoh, supermarket serta kios-kiosan yang hendak jual belikan minuman keras.
Pemerintah dengan tegas segera keluarkan UU Perda larang penjualan dan peredaran miras di Kota Nabire, dan menetapkan keamanan yang baik dalam pengaturan pesta miras yang dilakukan secara berlebihan ini secepatnya.
Mereka (Re-generasi) ini, tanggungjawab Pemerintah dan Orantua, sehingga. Pemerintah harus peduli akan kemanusiaan, jangan hanya pembanguan yang di prioritaskan.
Penulis adalah Mahasiswa Papua, yang sedang Kuliah di Universitas Cendrawasih, Jayapura Papua
Servius Kedepa : OAP Menyadari, Pemerintah NKRI Negara Pelanggar HAM Berat
By Kabar Mapegaa 2:00:00 AM ALL , BERITA , PELANGGARAN HAM , TERKINI , YLSM
Foto : Paniai Berdarah/Ist |
P a n t u n : Cinta Manusia Rindu Keadilan
By Kabar Mapegaa 8:55:00 PM ALL , Pantun
Ilustrasi Pantun/Ist |
Di balik sejuta perjuangan,
tersimpan seribu kesuksesan.
Di dalam sejuta pembukuan,
terbentang seribu keilmuan.
Di balik ribuan dukacita,
tercantum milyaran sukacita.
Di tengah ratusan tangisan,
terdapat jutaan kesenyuman.
Di dalam 25 % ketidakadilan,
tersirat 75% kebenaran.
Di belakang 35 % pembungkam,
terdaftar 65 % penyuara.
Di balik kebergandaan kemiskinan,
terselip 1.000 x kekayaan.
Di balik kepandaian,
tersimpan 5.0000 x keserba adaan.
Di balik kerakusan,
terdiami seribu kepenyakitan.
Di dalam kesenangan,
terbentang seribu kesengsaraan.
Jikalau berdoa jangan bertele-tele,
karena Tuhan lebih dahulu mengetahuinya.
Jikalau berbincang jangan berbelit-belit,
agar khalayak memahaminya.
Jikalau beri hati,
jangan pula pasrah jantung.
Jikalau minta kaki,
jangan pula minta pinggang.
Jikalau berburu,
jangan lupa anak panah.
Jikalau hadapi ujian,
jangan lupa bawa otak.
Jikalau menyelidiki berita,
harus evaluatif.
Jikalau menelusuri berita,
harus objektif.
Jikalau berkewalaan,
harus berteka-teki.
Jikalau tak kesanggupan,
harus optimis.
Oleh : Alpius Yeimo
Jayapura : 1 Warga Sipil Hilang, 2 Diantaranya Keroyok Babak Lebur Hingga Kritis
By Kabar Mapegaa 1:39:00 PM ALL , BERITA , PELANGGARAN HAM , TERKINI
Salah satu Foto Korban/Foto : KNPB/KM |
Jayapura,(KM)--Pada hari Kamis tanggal 27 Agustus 2015, pukul 11.00 WIT terjadi penculikan terhadap 3 warga sipil yang tinggal di Pantai Base G, Jayapura.
Ketiga korban warga sipil, korban diantaranya Wilhemus Awom (26), Soleman Yom (27) dan Yavet Awom (19).Salah satu diantara mereka (korban) yang bernama Yavet awom sampai saat ini masih belum diketahui keberadaannya.
Penyikasaan yang dialami sebagai berikut:
- Wilhemus Awom: Pemukulan dimuka dan dibadan, Penikaman dibahu Kanan, Telingga dip otong hampir putus
- Soleman Yom: Pemukulan di muka dan Badan, Penikaman dileher
- Yavet Awom: dipukul dan ditikam dimulut
Berikut adalah Kronologi singakat Sesuai informasi yang diterima oleh www.kabarmapegaa.com
Pada malam hari 3 orang korban diantaranya Wilhemus Awom (26), Soleman Yom (27) dan Yavet Awom (19), pergi membeli rokok di kios depan rumah yang berjarak 100 meter dari rumah, dalam perjalan mereka dihampiri Mobil Avansa silver abu-abu kemudian seseorang dari dalam mobil memangil Wilhemus Awom lalu mengajaknya bicara.
Pelaku yang di dalam avansa tersebut, mereka mengatakan mengenal Wilhemus Awom sedangkan Wilhemus Awom sendiri tidak mengenal orang yang berada dalam mobil lalu mereka menyuruh Wilhemus Awom dan kedua temannya secara paksa ke dalam mobil dibawah todongan dengan tuduhan mereka bertiga mencuri motor orang dan harus segera dibawah untuk interogasi ke Polsek Dok 8.
Pelaku dalam mobil tersebut membawa ke Polsek, akan tetapi bukan ke Kantor Polsek mala lanjut membawah mereka 3 ke Abe, Koya, Skow, Arso dan berakhir di Sentani Timur. Dalam perjalanan mereka disiksa dengan sangkur dan dipukul dengan popor senjata SS1 dan Pistol Revover yang mereka bawah sampai muka mereka babak belur berlumburan darah.
Sampai di Sentani Timur Wilhemus Awom dan Soleman Yom disuruh turun dari mobil lalu di suruh lari ke hutan lalu mereka ditembak tetapi tidak terkena peluruh karena mereka lari sambil menghindar lalu lompat ke alang-alang hingga jatuh ke dusun sagu pinggir danau sentani tertidur hingga pagi.
Keesokan hari tanggal 28 agustus 2015 paginya ada masyarakat yang tinggal dipinggir danau sentani menolong mereka mengatarkan kesentani dan pulang ke dok 9.(KNPB/Manfred/KM)
Hut RI ke 70 : Intel Orang Papua Datangi Sekretariat KNPB Wilayah Timika Menanyakan Dua Alasan Yang Tidak Jelas.
By Kabar Mapegaa 12:26:00 PM Aktivis , ALL , BERITA
Foto Doc,KNPB Wilayah Timika/Ist |
Timika Berdarah : Kronologi Versi Umat Gereja Koperapoka
By Kabar Mapegaa 11:40:00 PM ALL , PELANGGARAN HAM , Timika Berdarah
Foto Jenasa Korban/KM |
- Imanuel Mailmaur (23 tahun) tewas ditembak ditembak di tempat
- Yulianus Okoware (23 tahun) tewas ditembak mati di tempatMarthinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggan kiri karena kena peluru
- Marthinus Imapula (25 tahun) luka di kaki kena tembakan peluru
- Dan masih ada yang mengalami luka-luka tembakan tetapi tidak bisa terdata karena banyak aparat keamanan tidak mengijinkan mengambil data para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
AMPTPI DPW INDONESIA TIMUR MENGUTUK PELAKU PENEMBAKAN 2 ORANG MUDA KATOLIK (OMK GEREKA KATOLIK KORAPOKA KEUSKUPAN TIMIKA)
By Kabar Mapegaa 11:22:00 PM ALL , PELANGGARAN HAM , Timika Berdarah
==============================================================
PERNYATAAN SIKAP
Timika,(KM)--Pada tanggal 8 Desember 2014, lima orang Papua ditembak oleh aparat militer dan polisi dan setidaknya 22 orang lainnya menderita luka di Enarotali, kabupaten Paniai. Kasus penembakan 4 sistwa ini belum selesai.
Pada tanggal 30 Juni 2015 kembali terjadi lagi kasus penembakan Dogiay berdarah yang menewaskan Yoseni Agapa (15), siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Boduda, Yoseni terkena peluru besi dan mati tempat. Sedangkan, Melianus Motte (16) yang baru tamat SMP Boduda tertikam alat tajam dibagian tangan. 8 orang temannya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian. Kasus dogiay berdarah Selasa (30/06) malam
Kini akhir bulan Agustus (27/08) terjadi lagi penembakan yang menwaskan 2 Orang Muda Katolik oleh aparat Keamanan Militer. Berdasar koronologis yang kami terima. Penembakan dilakukan oleh anggota TNI Kodim 1710, Timika mengunakan senjata laras panjang dan sangkur. Dari peristiwa ini banyak korban yang terkena sangkur dan 2 orang menewaskan . Nama-nama korban adalah:
- Imanuel Mailmaur (23 tahun) tewas ditembak ditembak di tempat
- Yulianus Okoware (23 tahun) tewas ditembak mati di tempat
- Marthinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggan kiri karena kena peluru
- Marthinus Imapula (25 tahun) luka di kaki kena tembakan peluru
- Dan masih ada yang mengalami luka-luka tembakan tetapi tidak bisa terdata karena banyak aparat keamanan tidak mengijinkan mengambil data para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
- AMPTPI mengutuk pelaku penembakan 2 Pemuda Gereja Korapoka
- Mendorong dan mendukung KOMNAS HAM, LSM, MAHASISWA, DPRP/MRP membenttuk Tim Independet pencari Fakta.
- Militer aparat keamanan segera Membedah diri dan mengubah pendekatan secara martabata kemanusiaan, tidak brutal, tidak criminal dan menembakan masyarakat secara sembarang tanpa ada dasar hokum yang jelas
- Menutu pihak TNI (Pangdam) Segera Adili dan PECAT Pelaku penembakan (Serka Makher dan Sertu Ashar) yang merupakan anggota KODIM 1710 Timika.
- Militer segera meminta maaf pada kelaurga korban
Ketua DPW Indonesia Timur
Natan Tebay
Foto : Jenasa Korban,Timika berdarah/Ist |
Diklat Perlindungan Anak 2015
By Kabar Mapegaa 4:26:00 PM ALL , Opini , PENDIDIKAN
Foto : Doc Agustian Tatogo/Ist |
Kalau kita berbicara tentang anak maka hal itu tidak terlepas dari kedua orang tua (keluarga). Bagaimana pun juga anak adalah buah hati dari kedua orang tua. Anak adalah generasi penerus bangsa. Maka, anak perlu dan harus dilindungi. Begitu pula hak- hak anak perlu kita ketahui dan perlu kita penuhi. Menurut undang- undang tentang anak, yang termasuk anak adalah anak yang dalam kandungan ibu sampai umur 18 tahun termasuk mereka yang belum menikah.
Dalam kegiatan Diklat tersebut, banyak hal yang saya pelajari terutama dalam hal menangani anak baik di asrama, panti asuhan atau pun di sekolah serta di sosial masyarakat. Hal utama yang diajarkan dalam diklat ini adalah hak- hak anak. Setiap anak mempunyai hak untuk melakukan apa saja. Sesuai kesepakatan PBB (Pesatuan Bangsa- bangsa) dalam istilah Konvensi Hak Anak (KHK) yang disederhanakan oleh pemerintah Indonesia dengan undang- undang nomor 23 tahun 1993 tentang hak anak. Kesepakatan hak anak antara lain hak hidup, hak tumbuh kembang, hak pertisipasi dan hak perlindungan. Kemudian UU nomor 23 tahun 1993 diperbaharui lagi pada UU nomor 35 tahun 2014 tentang perlindungan anak.
Jujur saja, saya baru mengetahui bahwa seorang anak itu juga punya hak. Hak di mana dia punya hak untuk hidup seperti memenuhi kebutuhan hidup sehari- hari seperti sandang, pangan dan papan. Dia punya hak untuk tumbuh kembang seperti bermain, bersantai, beristirahat, berpendidikan serta memiliki kesehatan yang baik. Dia juga punya hak untuk berpartispasi dalam berbagai hal, misalnya terlibat dalam berbagai kegiatan seperti kerohanian di tempat- tempat ibadah, berperan dalam kegiatan OSIS atau pramuka di sekolah, berperan dalam hal organisasi dan kepanitiaan baik di sekolah, di tempat ibadah, di lingkungan masyarakat. Begitu pula, anak itu punya hak untuk dilindungi, dilindungi dari kekerasan secara fisik dan psikis, dilindungi dari kekerasan seksual, eksploitasi, dilindungi dari bahaya, dst.
Bagi orang tua atau pembina asrama, pengasuh panti asuhan atau pendamping pesantren atau orang tua tempat penitipan alternatif (penitipan anak karena orang tua asli mengalami satu dan lain hal sehingga anak diasuh oleh orang lain) perlu kita sadari bahwa jika hak- hak anak tersebut kita tidak penuhi, maka negara menutunt kita secara hukum. Mengapa demikian? Karena negara sudah mengatur tentang undang- undang perlindungan anak. Munurut undang- undang perlindungan anak, jika anak mengalami kekerasan baik secara fisik atau psikis maka pelaku dijerat hukum perlindungan anak. Begitu pula ketika kita tidak memenuhi kebutuhan anak, maka kita juga terjerat hukum perlindungan anak. Anak juga punya hak untuk menyampaikan isi hati. Jika kita membatasi hak anak maka, itu juga kita dijerat hukum.
Lalu pertanyaannya, apakah semua hak anak kita patuhi atau turuti? Jawabannya tidak selalu dan tidak semua kita turuti. Mengapa? Jika kita hanya ikuti kemauan anak saja maka kita tidak berhasil dalam mendidik anak. Begitu pula jika semua hak anak kita tidak penuhi maka kita juga tidak berhasil mendidik anak. Lalu, sebaiknya harus bagaimana? Kita sebagai orang tua, wali, pendamping atau pembina pasti pahami hak apa saja yang harus kita penuhi dan hak apa saja yang kita tidak turuti. Utamakan dahulu kebutuhan sangat mendesak.
Memang benar, bahwa anak punya kesempatan untuk menyampaikan kebutuhan yang harus dipenuhi. Namun, kita sebagai orang tua, pendamping, pembina atau orang tua wali perlu kritis dalam memilih hal kebutuhan yang harus dipenuhi dan kebutuhan yang tidak harus penuhi. Apa yang menurut anak baik, belum tentu baik menurut orang tua, begitu pula apa yang baik menurut orang tua, belum tentu baik menurut anak.
Sebagai orang tua, orang tua wali, pembina maupun pendamping, kita tidak harus menjadi keras terhadap anak. Tetapi hal yang paling mungkin adalah ketegasan. Selama kita memberikan ketegasan pada anak maka kita akan terhindar dari undang- undang tentang perlindungan anak. Sebaliknya, ketika kita keras terhadap anak, undang- undang tentang perlindungan anak akan selalu menuntut kita. Maka, jadilah orang tua, wali, pembina atau pendamping yang tegas (bukan keras).
Demikian gambaran besar tentang perlindungan anak yang saya pahami pada Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Perlindungan Anak di Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Regional VI Papua di Kamkey, Abepura, Jayapura pada tanggal 9 – 20 Agustus 2015.
Penulis adalah Guru dan Pembina Asrama di SMA YPPK Adhi Luhur Nabire, Papua
Timika Darurat, Oknum Tentara Tembak Rakyat Sipil 2 Meninggal 4 Masih Kritis
By Kabar Mapegaa 11:57:00 AM ALL , BERITA , POL-HUM-HAM
Ruang Mayat Tim medis bersikan kedua korban atas nama Emanuel Mairimau (Kiri) dan Yulianus Okoare (Kanan) : Foto (AO/KM) |
Servius Kedepa : Organisasi Papua Merdeka (OPM) Di Papua Bukan Teroris
By Kabar Mapegaa 8:59:00 AM ALL , BERITA , TERKINI
Ilustrasi Logo YLSM/Ist |
Jayapura, (KM)--Tanggapan Terkait Diduga ada Skenario Sudutkan OPM tulis Jubi Edisi 27 Agustus terhadap dugaan Temuan ribuan amunisi tanpa dokumen oleh anggota Polresta Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Minggu malam (23/8/2015) lalu, yang diduga akan dikirim ke Papua ditanggapi pihak Komisi I DPR Papua, bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM.
Ketua Yayasan Lembaga Swadaya Masyarakat (YLSM) Papua Wilayah Pegunungan Tengah Servius Kedepa menanggapi terkait soal keberadaan OPM yang sebenarnya. (28/08/2015)
“Nama, Visi, Misi dan tujuan OPM di tanah Papua itu sudah jelas. Oleh karena itu telah mendapatkan dukungan dari seluruh Orang Asli Papua Barat Melanesia di tanah Papua sejak tahun 1960an.” Hal ini disampaikan oleh servius kepada kabarapegaa.com.
OPM di Papua tidak pernah jalan sendiri untuk lepaskan Papua dari NKRI untuk mencapai tujuan akhir yakni "PAPUA MERDEKA". OPM telah lama jalankan perjuangan ideologi mereka atas dukungan Orang Asli Papua Barat Melanesia untuk rebut kembali kemerdekaan Negara Papua Barat yang telah digagalkan oleh Belanda, Amerika, Indonesia dan PBB sejak 1969 melalui rekayasa PEPERA di tanah Papua. Sejarah perjuangan bangsa Melanesia di tanah Papua itupun sudah diketahui masyarakat luas, baik di tingkat lokal, nasional maupun internasional. Masalah perjuangan OPM tidak ada hubungannya denganTERORIS.
Lanjut, menurut Servius, Para penjual amonisi di Indonesia ini yang diduga GURU TERORIS di tanah Papua. Barang buktinya sudah diketahui di Bandara Soekarno Hatta Jakarta. Tetapi siapa oknum penjualnya? Bukan OPM yang akan diarahkan ke TERORIS. Karena hampir seluruh Orang Asli Papua Barat Melanesia tidak pernah mendukung aksi kekerasan terhadap siapapun di tanah Papua dengan alasan kemerdekaan negara Papua Barat. Orang Asli Papua sudah lama berjuang untuk lepaskan Papua dari NKRI dengan cara damai.
Hasil perjuangan rakyat Papua, wadah ULMWP telah diterima di MSG dengan status OBSERVER. Selanjutnya, masalah OPM segera akan dibicarakan di negara-negara MSG. Masalah Papua bukan lagi masalah internal Indonesia dan Papua saja. Pungkasnya.(Manfred Kudiai/KM)
Jualan Miras Aktif 24 Jam, Jayapura Surga toko Berjejaring
By Kabar Mapegaa 7:27:00 AM ALL , Miras , PELANGGARAN HAM
Salah satu Suermarket, tempat Jual Minuman Keras di Jayapuara Papua yang terletak di Jalan Sentani, Expo. Toko ini melayani pembeli Miras selama 24 jam.(Foto: Manfred Kudiai/KM) |
Mengonsumsi Miras minuman beralkohol kini sudah menjadi bagian gaya hidup dari sebagian masyarakat. Saat ini, minuman beralkohol cukup mudah ditemui di warung-warung tertentu. Padahal seharusnya minuman memabukkan ini hanya bisa ditemui di tempat-tempat khusus yang mengantongi izin.
Kota Jayapura merupakan salah satu surga toko berjejaring. Sebagian besar toko-toko itu menjual minuman beralkohol. Dengan tidak ada larangan oleh pihak yang berwajib beberapa toko-toko yang ada di Jayapura Papua terlihat eksis selama 24 jam. Pada hal beberapa kota besar yang di Indonesia Pada Umumnya telah melarang keras peredaran minuman keras dari golongan A sampai seterusnya.
Selama ini, berbagai tindak kriminalitas mulai dari penganiayaan, perusakan, dimulai karena beberapa pelaku terpengaruh miras. Bila dalam pelaksanaan Pilkada peredarannya tidak ditertibkan, dikhawatirkan akan terjadi kerusuhan terhadap sesama warga Papua serta pemusnahan etnis Ras Melanesia di Papua.
Beberapa bulan lalu, Beritasatu Edisi 17 April 2015, Pemerintah Kota Jayapura, Provinsi Papua, memberi tenggat waktu tambahan bagi pengecer minuman keras (miras) di daerah tersebut meski batas waktu pelarangan penjualan miras dari Kementerian Perdagangan terkait larangan penjualan Miras di Kios dan Supermarket.
Sementara itu, tulis Beritasatu, Robert LN Awi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, dan Koperasi (Disperandakop) Kota Jayapura mengemukakan meski Kemdag memberikan tenggat waktu penjualan miras hingga Kamis (16/4), namun Pemerintah Kota Jayapura masih memberikan tenggat waktu selama tiga bulan ke depan bagi pengecer miras untuk menghabiskan stok miras yang ada.Untuk payung hukum, Kota Jayapura punya Perda Nomor 20 Tahun 2014 tentang Pengawasan dan Pengendalian Minuman Keras di Kota Jayapura dengan adanya peraturan Mendag Nomor 6/M-Dag/PER/1/2015 ini memperkuat peraturan daerah yang sudah dibuat oleh Pemerintah kota.
Soal larangan peredaran dan penjualan Minuman Keras ini telah diterbitkan, Janji dan tuntut Pemkot Jayapura kepada penjual di berbagai kios dan Supermaket yang ada di kota Jayapura, akan tetapi hal larangan seakan tidak di jalankan oleh pedagang Miras, larangan hanyalah sebuah larangan yang tertulis tanpa tindakan yang nyata.Supermaket, Kios dan toko tempat jual Miras yang terlatak di sepanjang Jalan Sentani masih saja malas tahu akan perintah Pemkot tersebut. Mereka menjual secara terang dan terbuka selama 24 jam.
Terhitung dari bulan April hingga Agustus sekarang ini, suda empat bulan, sementara Pemkot Jayapura memberi waktu selama tiga bulan, akan tetapi peredaran Miras terus barlanjut hingga saat ini, sehingga Pemkot Jayapura harus penuhi janjinya dengan tindakan nyata di lapangan, jangan hanya pandai membuat PERDA Larangan tetapi tidak patuhi dengan apa yang ditulisnya.
Anehnya lagi, Pemkot Jayapura dengan tegas Larang jual Miras saat Jokowi kunjungi Papua, ya hal itu pantas di lakukan oleh Orang Nomor Satu di Kota Jayapura untuk menerima tamu Orang Nomor Satu di Negara Indonesia untuk menciptakan suasana yang aman dan tentram. Tetapi di sisi lain hal itu tidak dibenarkan, karena orang nomor satu itu, dipilih dan di naikkan di Posisi satu karenaadanya rakyat sehingga mereka harus menciptakan suasana aman dan damai itu ditengah rakyat, akan lebih baik bilah rakyat yang merasakannya.
Minuman keras adalah minuman yang mengandung etanol atau juga yang sering disebut sebagai minuman alkohol, Akibat minuman keras ini dapat menyerang tingkat kesadaran orang yang mengkonsuminya akibatnya orang yang mengkonsusi akan mengalami mabuk.
Sebenarnya masayarakat Papua sudah banyak yang tahu tentang bahaya dari akibat minuman keras atau minuman beralkohol ini. Salah satunya adalah menimbulkan kecanduan yang luar biasa, karena minuman keras atau minuman beralkohol ini mengandung zat aditif, yaitu zat yang jika masuk ke tubuh manusia walaupun dengan jumlah sedikit akan menimbulkan efek kecanduan yang luar biasa.
Oleh karena itu Pemerintah segera mengambil tindakan untuk menutup sumber Miras untuk mengatasi mereka yang kecanduan agar tidak membelinya lagi dan terapkan aturan yang sudah ada.(Mako/KM)