Jiwa Raga Orang Papua Merebut Negerinya Sendiri
By Kabar Mapegaa 10:48:00 AM ARTIKEL , artikel papua , Ham
Jiwa Orang Papua Merebut Negerinya Sendiri, Ilustrasi/KM |
Artikel, KABARMAPEGAA.Com - Benarkah! Memang itu wajar. Kalau arena pertaruan pertandingan atlet, kedua regu/Tim, siap berlawan di lapangan, pada momen itu juga biasa terjadi bahwa Penonton lebih pintar dari pada pemain itu biasa. Seharusnya, adalah kedua tim berlawan bertaruan sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya. Jadi hal luar biasa rakyat Papua harus menjadi aktor utama untuk berkarya diatas negerinya.
Maka itu, jadilah pribadi yang gagah lawan dilapangan bukan penonton ketika pemain sedang bermain di lapangan. Sebab, sebuah indicator special pokok menyatakan “orang Papua telah mencoba lalu gagal itu luar biasa. Tapi, orang papua gagal mencoba adalah tolol, dan intimidasi diatas intimidasinya.
Sama hal juga, selagi kita masih bernafas memperjuangkan hak-hak orang Papua. Agar jejak perjuangan kita tetap akan terukir dan bergulir sampai pada generasi anak dan susu kita nantinya. Jika selagi kita mampu menyuarakan dan membelah kaum lemah tetapi biarkan kenyatakan dimata kita, atau bertipu menipu orang kemudian diabaikan kenyataan lalu menyatakan bukan kenyataan. Maka karakter orang papua seperti ini adalah kategori manusia papua kanibalisme.
Oleh itu, Karakter orang Papua jangan menjadikan penonton ketika orang pendatang bermain diatas lapangan negeri orang lain. Tetapi, untuk mengatasi akan hal itu. Diajak orang Papua jadilah pemain diatas negerinya sendiri sebagai pelaku kebenaran, keadilan dan kejujuran tanpa menyesatkan orang lain.
Jika Kita sadar akan menghadapi semua itu dengan netralitas! Maka mustinya kitapun akan memahami dalam kemenangan dan kekalaan. Ini adalah akan selalu ada di posisi tengah perlawanan. Namun, rebutan antagonisme. Maka dini kita pandai ciptakan jiwa raga orang papua berkakter agresif yang mampu juangkan harkat dan martabatnya sendiri bukan memunafik hak dan martabat bangsa dan Negara lainnya.
Jangan penakut ketika orang melihat kesuksesan orang pendatang di Papua dan jangan terjadi pada orang Papua bermoral menjatuhkan satu sama lainnya ketika orang Papua berkarya sesuatu pada negeri sendiri. Maka orang Papua wajib memiliki kesopanan tingkat kedewasaan dan karakter orang Papua Pandai mencuri metode meraih kesuksesan orang pendatang di Papua, dan mampu memberikan apresiasikan dan beri motivasi kepada karya dan prestasi orang Papua itu sendiri.
Menemukan ciri khas orang Papua secara hakiki. Adalah langka pertama dimana Tuhan menempatkan orang papua, Yakni diatas teritorinya west papua. Kemudian itu, percayalah bahwa Ras Malanesia adalah paten anak putra bangsa Papua bukan ras melayu. Sebab itu, Namun dipercayai oleh bangsa-bangsa lain pada bangsa Papua. Maka, dini kita harus percaya pada diri pribadi lalu percaya pada sesama manusia agar mendapat Kehormatan Tuhan akan merealisasikan diatas anak bangsa Papua dan di berkati diatas negerinya.
Jika Kita sadar akan menghadapi semua itu dengan netralitas! Maka mustinya kitapun akan memahami dalam kemenangan dan kekalaan. Ini adalah akan selalu ada di posisi tengah perlawanan. Namun, rebutan antagonisme. Maka dini kita pandai ciptakan jiwa raga orang papua berkakter agresif yang mampu juangkan harkat dan martabatnya sendiri bukan memunafik hak dan martabat bangsa dan Negara lainnya.
Jangan penakut ketika orang melihat kesuksesan orang pendatang di Papua dan jangan terjadi pada orang Papua bermoral menjatuhkan satu sama lainnya ketika orang Papua berkarya sesuatu pada negeri sendiri. Maka orang Papua wajib memiliki kesopanan tingkat kedewasaan dan karakter orang Papua Pandai mencuri metode meraih kesuksesan orang pendatang di Papua, dan mampu memberikan apresiasikan dan beri motivasi kepada karya dan prestasi orang Papua itu sendiri.
Menemukan ciri khas orang Papua secara hakiki. Adalah langka pertama dimana Tuhan menempatkan orang papua, Yakni diatas teritorinya west papua. Kemudian itu, percayalah bahwa Ras Malanesia adalah paten anak putra bangsa Papua bukan ras melayu. Sebab itu, Namun dipercayai oleh bangsa-bangsa lain pada bangsa Papua. Maka, dini kita harus percaya pada diri pribadi lalu percaya pada sesama manusia agar mendapat Kehormatan Tuhan akan merealisasikan diatas anak bangsa Papua dan di berkati diatas negerinya.
Oleh sebab itu, percayalaah kepada pemilik semesta-Nya lalu percaya diri lebih duluh dengan apa yang Tuhan berikan pada anda yang telah dimiliki, baik itu kelebihan, kemampuan dan bakatnya, dan lagi harta dan warisannya justru juga ada pada setiap instang orang Papua.
Utusan sebagai pejuang bukan dipilih dan memilih melalui musyarah formalitas. Tetapi, diutus sebagai pejuangan adalah gerakan atau kontak batin pribadi artinya pangilang jiwa. Sehingga, dalam proses perjuangan Jangan melihat kiri kanan dan dibalik muka belakang dengan aspek merugikan, kepentingan segelintir orang. Walaupun jejak pejuang begitu banyak menimpa hambatang dan telusuri jalan kemiringan. Tetapi maju dan melangka dalam mengikuti, berliku-liku jalan, berpandang jauh, menatap kedepan bersama tujuan perjuangan kita jelas bahwa raihnya berkibar sang bintang di surga berpijar mestinya sendiri. Itulah entitas politik hati nurani rakyat.
Jangan takut katakan hal benar. Tetapi jangan timbulkan menakuti dengan pelaku pembohong, penipu, dan penindas. itu adalah sebuah factor pengalan dalam medan pejuangan dan bentuk Perjuangan secara individual maupun kelompok, sementara merebut hak personalia maupun hak-hak bangsa dan negaranya musti ada melintasi pengalan besar pun juga lawan adalah hidup sejati. Mati adalah pahlawan sejati, terukir jiwa dan raga dalam bangsanya.
Orang Papua tinggalkan salah gunakan dengan alur argument pesimis bahwa orang Papua tidak punya hak, orang Papua belum memiliki ruang demokrasi, dan orang Papua belum mampu membentuk suatu ketata negaraan sendiri. Bukan! Orang Papua itu bijak, orang Papua harus tinggalkan persepsi dangkal. Karena semua itu terjadi pada Papua orang karena Papua ini merupakan wilayah rebutan oleh pra kaum kapitalis, kaum imprealis, dan militelis, untuk bertujuan merampas dan menjajah diatas Papua.
Simpulkan dengan topik diatas bahwa budaya muda-mudi Papua bukan penonton pada pemain oleh pendatang itu. Tetapi mari kita sebagai Tuan tanah leluhur negerinya maka harus berkarya diatas Negerinya sendiri dengan ijinkan kearifan Tuhan yang telah diberikan bagi orang Papua.
Jikalau kita ciptakan budaya penonton, Dia bilang kebebasan. Lalu kebebasan itu kapan akan hadir kalau anak putra negerinya lipat tangan dan diam. Jadi dengan landasan optimis kekuatan Orang Papua adalah jalan menuju restorasi bangsa Papua Barat. Yang telah bungkam oleh pra-manipusi politik papua atas deklarasikan kemerdekan bangsa Papua pada beberpa decade lalu. Untuk rebutkan kembali dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan atas pengakuan manipulasi kemerdekaan bangsa Papua dari Negara Republik Indonesi. (Muyepimo/KM)
Salom Revolusi
Penulis addalah Mahasiswa Papua, Kuliah Jayapura
Utusan sebagai pejuang bukan dipilih dan memilih melalui musyarah formalitas. Tetapi, diutus sebagai pejuangan adalah gerakan atau kontak batin pribadi artinya pangilang jiwa. Sehingga, dalam proses perjuangan Jangan melihat kiri kanan dan dibalik muka belakang dengan aspek merugikan, kepentingan segelintir orang. Walaupun jejak pejuang begitu banyak menimpa hambatang dan telusuri jalan kemiringan. Tetapi maju dan melangka dalam mengikuti, berliku-liku jalan, berpandang jauh, menatap kedepan bersama tujuan perjuangan kita jelas bahwa raihnya berkibar sang bintang di surga berpijar mestinya sendiri. Itulah entitas politik hati nurani rakyat.
Jangan takut katakan hal benar. Tetapi jangan timbulkan menakuti dengan pelaku pembohong, penipu, dan penindas. itu adalah sebuah factor pengalan dalam medan pejuangan dan bentuk Perjuangan secara individual maupun kelompok, sementara merebut hak personalia maupun hak-hak bangsa dan negaranya musti ada melintasi pengalan besar pun juga lawan adalah hidup sejati. Mati adalah pahlawan sejati, terukir jiwa dan raga dalam bangsanya.
Orang Papua tinggalkan salah gunakan dengan alur argument pesimis bahwa orang Papua tidak punya hak, orang Papua belum memiliki ruang demokrasi, dan orang Papua belum mampu membentuk suatu ketata negaraan sendiri. Bukan! Orang Papua itu bijak, orang Papua harus tinggalkan persepsi dangkal. Karena semua itu terjadi pada Papua orang karena Papua ini merupakan wilayah rebutan oleh pra kaum kapitalis, kaum imprealis, dan militelis, untuk bertujuan merampas dan menjajah diatas Papua.
Simpulkan dengan topik diatas bahwa budaya muda-mudi Papua bukan penonton pada pemain oleh pendatang itu. Tetapi mari kita sebagai Tuan tanah leluhur negerinya maka harus berkarya diatas Negerinya sendiri dengan ijinkan kearifan Tuhan yang telah diberikan bagi orang Papua.
Jikalau kita ciptakan budaya penonton, Dia bilang kebebasan. Lalu kebebasan itu kapan akan hadir kalau anak putra negerinya lipat tangan dan diam. Jadi dengan landasan optimis kekuatan Orang Papua adalah jalan menuju restorasi bangsa Papua Barat. Yang telah bungkam oleh pra-manipusi politik papua atas deklarasikan kemerdekan bangsa Papua pada beberpa decade lalu. Untuk rebutkan kembali dan memperjuangkan nilai-nilai keadilan atas pengakuan manipulasi kemerdekaan bangsa Papua dari Negara Republik Indonesi. (Muyepimo/KM)
Salom Revolusi
Penulis addalah Mahasiswa Papua, Kuliah Jayapura
Komnas HAM Ancam Bawa Kasus PHK Freeport ke Dunia Internasional
By Kabar Mapegaa 4:20:00 PM Bomberay , Ham , PT.Freeport
Ketua PUK SPKEP SPSI PT Freeport non aktif, Sudiro, menyerahkan data kasus PHK kepada Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai di Timika Juni lalu Foto : Sevianto |
TMIKA,KABARMAPEGAA.com--
Komisioner Komnas HAM RI Natalius Pigai mengancam akan membawa kasus Pemutusan
Hubungan Kerja (PHK) ribuan karyawan PT Freeport Indonesia (PTFI) ke Dunia
Internasional jika perusahaan itu tidak memiliki niat baik untuk menyelesaikan
persoalan tersebut.
Natalius mengatakan, PHK yang dilakukan oleh
Manajemen PT Freeport Indonesia merupakan pelanggaran terhadap asas
kemanusiaan. Pasalnya, akibat PHK tersebut, ribuan karyawan dan keluarganya
saat hidup sengsara karena tidak memiliki pendapat tetap.
"Saya akan jatuhkan citra Freeport di mata dunia jika mereka tidak segera menyelesaikan masalah ini, dan mengembalikan karyawan yang telah mereka PHK," kata Pigai di Timika, Jumat (11/8/17) dikutip seputarpapua.com
Komnas HAM, katanya, minggu ini telah mengirim surat panggilan pertama kepada pimpinan PT Freeport Indonesia untuk hadir di Jakarta membicarakan masalah ini bersama Komnas HAM.
"Kalau dia ((Freeport) tidak indahkan satu kali 14 hari kerja, nanti saya kirim pangilan kedua. Kalau panggilan kedua tidak datang, maka saya minta ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil paksa mereka," tegasnya.
Natalius mengemukakan, PHK sekitar 8.100 pekerja Freeport benar-benar telah mencederai prinsip kemanusiaan. Kondisi ini menurutnya sudah sangat memprihatinkan. Karenanya Freeport harus bertanggugjawab.
"Freeport harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah ini secara arif dan bijaksana. Pekerja cuma minta dua hal, pertama mengembalikan mereka ke posisi semula, dan kedua hak-haknya dipenuhi dan itu harus mutlak dilaksanakan," kata dia.
Menurut Pigai, jika Freeport tidak memiliki niat baik mengembalikan ribuan karyawan yang telah di-PHK, maka sama halnya Freeport telah menambah kemiskinan dan kesengsaraan rakyat Indonesia.
"Yang menjadi korban dalam mogok kerja ini adalah 80 persen masyarakat non Papua. Mereka ini tidak memiliki apa-apa lagi untuk pegangan hidup. Mereka hanya hidup dari gaji," ujarnya.
Pigai mengatakan, dua bulan lalu dirinya telah menemui ribuan karyawan korban PHK di Timika. Dia juga telah bertemu dengan manajemen PT Freeport untuk memperoleh data-data real mengenai masalah ini.
“Setelah itu, sampai di Jakarta saya undang presiden Freeport tapi dia utus vice president dan manajer. Saya usir mereka. Ini bukan untuk mencari data atau mau berargumentasi. Tetapi ini untuk mengambil keputusan, mau tidak mengembalikan karyawan ke tempat semula,” kata Pigai.
Seperti diketahui, masalah ini berawal dari adanya kebijakan furlough (merumahkan sementara) ribuan karyawan menyusul penghentian izin ekspor konsentrat PT. Freeport Indonesia oleh pemerintah karena tidak memiliki niat baik untuk membangun pabrik Smelter (Pemurnian) di dalam negeri sesuai amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara Februari lalu.
Kebijakan ini menimbulkan keresahan di kalangan pekerja. Ribuan pekerja kemudian melakukan aksi mogok kerja pertanggal 1 Mei bertepatan pada peringatan May Day 2017.
Aksi mogok kerja karyawan dianggap tidak sah, lalu manajemen Freeport menyatakan ribuan karyawan mogok telah mangkir dari tempat kerja. Mereka diklaim telah mengundurkan diri secara sukarela.
Freeport menyebut keputusan mereka sudah sesuai UU Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Namun serikat pekerja mengatakan kebijakan furlough tidak dikenal dalam UU, kemudian PHK Freeport adalah keputusan sepihak.
"Saya akan jatuhkan citra Freeport di mata dunia jika mereka tidak segera menyelesaikan masalah ini, dan mengembalikan karyawan yang telah mereka PHK," kata Pigai di Timika, Jumat (11/8/17) dikutip seputarpapua.com
Komnas HAM, katanya, minggu ini telah mengirim surat panggilan pertama kepada pimpinan PT Freeport Indonesia untuk hadir di Jakarta membicarakan masalah ini bersama Komnas HAM.
"Kalau dia ((Freeport) tidak indahkan satu kali 14 hari kerja, nanti saya kirim pangilan kedua. Kalau panggilan kedua tidak datang, maka saya minta ketua Pengadilan Negeri Jakarta Pusat untuk memanggil paksa mereka," tegasnya.
Natalius mengemukakan, PHK sekitar 8.100 pekerja Freeport benar-benar telah mencederai prinsip kemanusiaan. Kondisi ini menurutnya sudah sangat memprihatinkan. Karenanya Freeport harus bertanggugjawab.
"Freeport harus bertanggungjawab untuk menyelesaikan masalah ini secara arif dan bijaksana. Pekerja cuma minta dua hal, pertama mengembalikan mereka ke posisi semula, dan kedua hak-haknya dipenuhi dan itu harus mutlak dilaksanakan," kata dia.
Menurut Pigai, jika Freeport tidak memiliki niat baik mengembalikan ribuan karyawan yang telah di-PHK, maka sama halnya Freeport telah menambah kemiskinan dan kesengsaraan rakyat Indonesia.
"Yang menjadi korban dalam mogok kerja ini adalah 80 persen masyarakat non Papua. Mereka ini tidak memiliki apa-apa lagi untuk pegangan hidup. Mereka hanya hidup dari gaji," ujarnya.
Pigai mengatakan, dua bulan lalu dirinya telah menemui ribuan karyawan korban PHK di Timika. Dia juga telah bertemu dengan manajemen PT Freeport untuk memperoleh data-data real mengenai masalah ini.
“Setelah itu, sampai di Jakarta saya undang presiden Freeport tapi dia utus vice president dan manajer. Saya usir mereka. Ini bukan untuk mencari data atau mau berargumentasi. Tetapi ini untuk mengambil keputusan, mau tidak mengembalikan karyawan ke tempat semula,” kata Pigai.
Seperti diketahui, masalah ini berawal dari adanya kebijakan furlough (merumahkan sementara) ribuan karyawan menyusul penghentian izin ekspor konsentrat PT. Freeport Indonesia oleh pemerintah karena tidak memiliki niat baik untuk membangun pabrik Smelter (Pemurnian) di dalam negeri sesuai amanat UU Nomor 4 Tahun 2009 tentang Mineral dan Batubara Februari lalu.
Kebijakan ini menimbulkan keresahan di kalangan pekerja. Ribuan pekerja kemudian melakukan aksi mogok kerja pertanggal 1 Mei bertepatan pada peringatan May Day 2017.
Aksi mogok kerja karyawan dianggap tidak sah, lalu manajemen Freeport menyatakan ribuan karyawan mogok telah mangkir dari tempat kerja. Mereka diklaim telah mengundurkan diri secara sukarela.
Freeport menyebut keputusan mereka sudah sesuai UU Ketenagakerjaan dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB). Namun serikat pekerja mengatakan kebijakan furlough tidak dikenal dalam UU, kemudian PHK Freeport adalah keputusan sepihak.
Pewarta: Eki Gobai/SP
Masuknya Kolonialisme, Imperialisme, Liberalisme dan Kapitalisme di Papua
By Kabar Mapegaa 7:08:00 PM ARTIKEL , artikel papua , Ham , Hukum & Ham , PELANGGARAN HAM , POL-HUM-HAM
Foto: Dok. Prib, Pius T/KM |
Oleh: Pius Dobiobi Pius Tenouye
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM – Izinkanlah penulis, sebab saya mau membagi tentang sebuah ilmu pengetahuan dengan penuh keikhlasan, beberapa topik pembahasan utama yang saya hendak share antara lain adalah pengertian kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme di Papua. Proses masuknya kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme kebijakan pemerintah yang berhubungan kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme perbedaan pengaruh kolonialisme, imperialisme, liberalisme dan kapitalisme dan munculnya berbagai kalangan yang melawan kolonialisme, imperialism, liberalism dan kapitalisme. Semoga melalui artikel ini dapat sadar sebagai saya adalah Orang Asli Papua.
A. Pengertian Kolonialisme
Secaraetimologi, kolonialisme barasal dari kata colunus (colonia) yang berarti menguasai. Jadi makna kolonialisme adalah suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk menguasai bangsa yang lain di luar dari wilayahnya sendiri. Ada banyak tujuan bangsa-bangsa barat melakukan kolonialisme, yaitu ingin mencari dominasi kekuatan baik itu dari segi ekonomi, sumber daya alam, sumber daya manusia, maupun politik. Terlebih lagi, suatu anggapan yang telah sangat berkembang yang menganggap bahwa bangsa yang melakukan kolonisasi lebih baik dari bangsa yang dikolonikan.
Menurut Tenouye (2017), mengatakan bahwa kolonialisme adalah salah satu usaha bisnis serius yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk merebut sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa yang mau merebut atas kekayaan mereka sehingga sumber daya alam yang dimiliki oleh bangsa tersebut akan dirampas atau direbut oleh banyak bangsa yang ada di kosmos ini. Misalnya Negara Indonesia adalah satu Negara yang merdeka sekaligus dijajah oleh Negara Jepang dan belanda seperti itu pula kita Orang Asli Papua (OAP) sedang dijajah, ditindas, dirampas di intimidasi oleh Negara kolonialisme Indonesia dan Negara kapitalisme Amerika secara tidak manusiawi.
B. Pengertian Imperialisme
Imperialism secara etimologi berasal dari kata “imperare” yang berarti memerintah. Oleh karena itu, pengertian dari imperialism yaitu suatu usaha yang dilakukan oleh suatu bangsa untuk memerintah bangsa lain di luar dari wilayahnya sendiri. Imperialism dijalankan dengan penuh paksaan demi mencapai tujuan bangsa yang melakukannya. Maka, antara kolonialisme dan imperialism memiliki hubungan yang sangat erat. Bangsa-bangsa Barat datang ke Indonesia ingin melakukan kolonialisme dan imperialism hanya demi mencapai tujuan dari bangsa itu sendiri, tanpa mementingkan penduduk pribumi.
Menurut Tenouye (2017), menyatakan bahwa imperialisme adalah salah satu sistem politik terbaik yang dimanfaatkan oleh suatu bangsa atau negara untuk meningkatkan pengembangan ekonomi di negaranya. Kita sebagai orang Asli Papua perlu sadar bahwa kedua misionaris yang datang ke Tanah Papua. Mereka adalah yakni Pdt. C.W. Ottow dan Pdt. J. G. Geissler Otto berkebangsaan Jerman yang memasuki Tanah Papua melalui Pulau Mansiman di Manokwari dengan tujuan bukan untuk membawah pekabaran Injil, melainkan mengambil kekayaan yang Tuhan telah mengaruniakan kepada bangsa Papua. Kita bisa merenungkan kembali sebagai orang asli Papua terkait situasi sekarang yang begitu tragedi yang dilakukan oleh gabungan aparat TNI atau polri terhadap orang asli Papua hanya mau merebut sumber daya alam di PapuaBarat. Bayangkan bapak-bapak dan ibu-ibu membunuh Manusia Papua seperti bintang liar oleh Militerisme Indonesia
Secara umum, kolonialisme dan imperialisme yang dilakukan bangsa Barat di Indonesia di dasari oleh beberapa hal, yaitu mencari kekayaan sebanyak-banyaknya (gold), menyebarkan paham atau agama mereka (gospel), dan mencari kejayaan dan kedaulatan (glory). Dengan dasar tersebutlah, bangsa-bangsa Barat melakukan kegiatan kolonialisme dan imperialism nya di seluruh penjuru dunia.
Proses Masuknya Kolonialisme dan Imperialisme di West Papua
Revolusi industri yang terjadi di Eropa mendorong bangsa-bangsa Eropa untuk melakukan penjelajahan samudera dengan tujuan mendapatkan bangsa jajahan. Pada awal kedatangannya, bangsa Eropa berkenalan dengan penduduk pribumi dengan memperkenalkan diri sebagai pedagang yang ingin melakukan perdagangan di Papua melalui Negara Indonesai secara bersama-sama dengan pedagang pribumi. Akan tetapi, lama-kelamaan, para pedagang Eropa berhasil menguasai praktik perdagangan di West Papua melaluiNegara Indonesiadan melakukan eksploitasi secara besar-besaran di Tanah West Papua.
Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat di West Papua Melalui Negara Indonesia
Bangsa barat datang dan masuk ke Papua melalui Negara Indonesia memiliki beberapa latar belakang yang mendorong keinginan untuk merebut, menguasai, dan memerintah bangsa West Papua melalui Negara Indonesia. Diantaranya adalah terjadinya Perang Salib pada tahun 1070-1291. Perang ini melibatkan bangsa Eropa yang berlatar belakang beragama Kristen berhadapan dengan kekhalifahan turki Utsmani yang beragama Islam. Akibat dari perang ini, pasukan dari Eropa mengalami kekalahan, sehingga kota Konstantinopel (Byzantium) berhasil direbut oleh pasukan muslim yang mengakibatkan Sultan Mahmud II yang menguasa Turki Utsmani pada saat itu menutup pelabuhan Konstantinopel bagi bangsa Eropa. Hal itu mengakibatkan orang-orang Eropa kesulitan untuk mendapatkan hasil alam berupa rempah-rempah.
Berdasarkan hal itu, maka bangsa-bangsa Eropa melakukan perjalanan untuk ke seluruh penjuru dunia untuk menemukan daerah penghasil rempah-rempah. Indonesia dalam hal Tanah West Papua yang notabene merupakan daerah penghasil rempah-rempah, tidak luput dari invasi mereka. Mereka juga membawa misi lain yaitu gold, gospel, and glory di dalam perjalannya. Ditambah dengan adanya semangat reqonguesta yang berarti semangat pembalasan terhadap kaum muslim dimanapun berada. Semangat-semangat tersebut yang menjadikan bangsa Eropa berani melakukan kolonialisme dan imperialism di West Papua.
Bangsa Eropa yang Melakukan Kolonialisme dan Kapitalisme
Tercatat, ada 3 bangsa besar yang terlebih dahulu melakukan kegiatan kolonialisme dan imperialisme di West Papua. Ketiga bangsa itu ialah Portugis, Spanyol, Inggris dan Belanda.
Bangsa portugis memulai melakukan penjajahan dengan diadakannya perjalanan seorang Portugis yang bernama Bartholomeu Diaz (1450-1500), dia berhasil mengarungi samudra hingga ke Benua Afrika (Tanjung Harapan) pada tahun 1486. Setelah itu, ada juga Vasco da Gama (1469-1524) yang berhasil mendarat di Calkuta India pada 22 Mei 1498. Lalu, juga ada Alfonso d’ Albuquerque (1453-1515) yang berhasil mendarat di Malaka dan merebutnya pada tahun 1511.
Selain bangsa portugis, juga ada bangsa Spanyol yang juga melakukan perjalanan ke seluruh penjuru dunia dengan tujuan yang sama. Bangsa Spanyol memulai kolonialisme dari seorang Christopher Columbus (1451-1506), dia bersama dengan Amerigo Vespucci berhasil menemukan Benua Amerika.Lalu, terdapat Ferdinand Magelhaens (1519-1521) yang melakukan ekspedisi hingga ke Kepulauan Filipina pada tahun 1920.
Selanjutnya juga ada Ferdinand Cortez yang berhasil masuk dan merebut serta menduduki Mexico tahun 1519 dengan menaklukkan suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Yang terakhir, ada Pizzaro yang berhasil menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca pada tahun 1530.Setelah bangsa Spanyol, diikuti dengan bangsa Inggris.
Bangsa Inggris melakukan invasi ditandai dengan kedatangan beberapa tokoh penjajah berkebangsaan Inggris. Mereka ialah Sir Francis Drake(1577-1580) yang melakukan pelayaran keliling dunia hingga memborong rempah-rempah diIndonesia tepatnya di daerah Ternate. Lalu, ada Pilgrim Fathers yang melakukan pelayaran pada tahun 1607 hingga mendarat di Amerika Utara. Setelahnya, ada Sir James Lancester yang berhasil mendarat di Aceh dan Penang pada tahun 1591, dilanjutkan dengan invasi pada tahun 1602 ke Banten.
Lalu juga ada Sir Henry Middleton, pada tahun 1604 berhasil mendarat di Ternate, Tidore, Ambon dan Banda. William Dampier yang pada tahun 1688 berhasil mendarat di Australia kemudian melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. James Cook pada tahun 1770 berhasil mendarat di Pantai Timur Australia sehingga diklaim sebagai penemu Benua Australia.Terakhir, bangsa Eropa yang masuk ke West Papua melalui Indonesia ialah bangsa Belanda yang ditandai dengan Barentz, pada tahun 1594 mencari daerah Timur (Asia) melalui jalur lain yaitu ke Utara. Cornelis de Houtman, pada tahun 1596 berhasil mendarat di Banten. Dan Jacob van Neck yang berhasil mendarat di Banten pada 28 November 1598 dan berhasil mendapatkan rempah-rempah yang banyak.
C. Pengertian Liberalisme
Pengertian Liberalisme adalah faham yang menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di segala bidang, baik dalam bidang politik, ekonomi maupun agama. Liberalisme adalah suatu ideologi dan pandangan falsafat serta tradisi politik yang mendasar pada kebebasan dan kesamaan hak. Pada umumnya liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat untuk bebas dengan kebebasan berfikir bagi setiap individu dengan menolak adanya pembatasan bagi pemerintah dan agama, hal tersebut merupakan paham dari liberalisme.
Paham liberalisme adalah berasal dari kata spanyol yaitu liberales, liberales merupakan nama suatu partai politik yang berkembang mulai pada abad ke-20, dimana pada waktu itu memiliki suatu tujuan demi memperjuangkan pemerintah yang berdasarkan konstitusi. Menurut faham itu titik pusat dalam hidup ini adalah individu. Karena ada individu, maka masyarakat dapat tersusun, dan karena ada individu pula negara dapat terbentuk.
Oleh karena itu, masyarakat atau negara harus selalu menghormati dan melindungi kebebasan kemerdekaan individu. Tiap-tiap Individu harus memiliki kebebasan dan kemerdekaan dalam bidang politik, ekonomi dan agama. Adapun kebebasan-kebebasan dalam paham liberalism adalah sebagai berikut:
1. Dalam Bidang Politik
Terbentuknya suatu negara merupakan kehendak dari individu-individu. Maka yang berhak mengatur menentukan segala-galanya adalah individu-individu itu. Dengan kata lain kekuasaan tertinggi (kedaulatan) dalam suatu negara berada di tangan rakyat (demokrasi). Agar supaya kebebasan atau kemerdekaan individu tetap di hormati dan dijamin, maka harus disusun dibentuk Undang-Undang, Hukum, Parlemen dan lain-lain. Demokrasi yang dikehendaki oleh golongan liberal tadi kemudian dikenal sebagai Demokrasi Liberal. Dalam alam demokrasi liberal itu golongan yang kuat akan selalu memperoleh kemenangan, sedang golongan yang lemah akan selalu kalah. Meskipun demikian demokrasi itu hingga sekarang dapat berjalan dengan baik di negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat.
2. Dalam Bidang Politik
Liberalisme menghendaki adanya sistim ekonomi besar. Tiap-tiap individu, tiap orang, harus memiliki kebebasan kemerdekaan dalam berusaha, memilih mata pencaharian yang disukai, mengumpulkan harta benda dan lain-lain.
Pemerintah jangan mencampuri masalah perekonomian, karena masalah itu adalah masalahnya individu. Semboyan Kaum Liberal yang terkenal berbunyi adalah "Laisser faire, laisser passer, ie monde va de lui meme" Artinya Produksi bebas, perdagangan bebas, dunia akan berjalan sendiri. Dalam alam ekonomi liberal akan terjadi persaingan hebat antara individu satu dengan individu lainnya.
Pengusaha-pengusaha dengan modal besar akan mudah menelan pengusaha-pengusaha kecil. Akibatnya timbullah perusahaan-perusahaan raksasa yang dapat menguasai perekonomian negara dan politik negara. Jurang pemisah antara si kaya dan si miskin makin lama makin bertambah lebar dan dalam.
3. Dalam Bidang Agama
Liberalisme menganggap masalah agama sebagai masalah indiviu, masalah pribadi. Tiap-tiap individu harus memiliki kebebasan kemerdekaan beragama. Oleh sebab itu Liberalisme menolak campur tangan negara (Pemerintah) dalam bidang agama. Kebebasan kemerdekaan beragama menurut pendapat liberalisme dapat diartikan :
1. Bebas merdeka memilih agama yang disukai
2. Bebas merdeka menjalankan ibadah menurut agama yang dianutnya.
3. Bebas merdeka untuk tidak memilih menganut masalah satu agama.
d. Pengertian Kapitalisme
Kapitalisme adalah sistem ekonomi di mana perdagangan, industri dan alat-alat produksi dikendalikan oleh pemilik swasta dengan tujuan membuat keuntungan dalam ekonomi pasar.Pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-besarnya. Demi prinsip tersebut, maka pemerintah tidak dapat melakukan intervensi pasar guna keuntungan bersama, tetapi intervensi pemerintah dilakukan secara besar-besaran untuk kepentingan-kepentingan pribadi. Walaupun demikian, kapitalisme sebenarnya tidak memiliki definisi universal yang bisa diterima secara luas.
Beberapa ahli mendefinisikan kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, yaitu pada masa perkembangan perbankan komersial Eropa di mana sekelompok individu maupun kelompok dapat bertindak sebagai suatu badan tertentu yang dapat memiliki maupun melakukan perdagangan benda milik pribadi, terutama barang modal, seperti tanah dan manusia guna proses perubahan dari barang modal ke barang.
Jadi, Untuk mendapatkan modal-modal tersebut, para kapitalis harus mendapatkan bahan baku dan mesin dahulu, baru buruh sebagai operator mesin dan juga untuk mendapatkan nilai lebih dari bahan baku tersebut.Kapitalisme memiliki sejarah yang panjang, yaitu sejak ditemukannya sistem perniagaan yang dilakukan oleh pihak swasta. Di Eropa, hal ini dikenal dengan sebutan guild sebagai cikal bakal kapitalisme. Saat ini, kapitalisme tidak hanya dipandang sebagai suatu pandangan hidup yang menginginkan keuntungan belaka. Peleburan kapitalisme dengan sosialisme tanpa adanya pengubahan menjadikan kapitalisme lebih lunak daripada dua atau tiga abad yang lalu. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah anak muda Papua
Daftar Pustaka :
Eko Sujatmiko, Kamus IPS , Surakarta: Aksara Sinergi Media Cetakan I, 2014 halaman 189 :
Tenouye, P. 2017. Imperialisme dan Kolonialisme.
Sumber Internet :
http://wikipedia.org/wiki/Imperialisme. Diakses pada tanggal 12 Maret 2017
https://id.wikipedia.org/wiki/Kapitalisme. Diakses pada tanggal 26 April 2017.
Ada Makna Dibalik Masalah
By Kabar Mapegaa 11:06:00 AM Ham , Opini
Foto: Dok, Prib Yulianus N/KM |
OPINI, KABARMAPEGAA.COM - Semua penduduk di buka bumi ini memiliki masalah. Masalah adalah bagian dari hidup sewaktu kita dilahirkan bumi ini, tentu kita sudah punya masalah entah besar atau kecil apa saja. Apa arti sebuah masalah untuk anda dan saya tentu penting dihadapi masalah karena tak ada yang jalan mulus di dunia ini dan tak ada manusia yang luput dari masalah untuk menghadapinya.
Ketika kita menghadapi masalah apa saja baik masalah pribadi, keluarga dan komunitas umum kita mengambil sikap jujur, benar dan adil untuk menyelesaikan yang tepat. Penulis pernah membaca sebuah buku yang berjudul cracking The millionaire code, di karangan oleh Mark Viktor Hansen (penulis chicken soup for the soul) dan Robert G. Allen (Penulis, Creating wealth) dikatakan bahwa masalah kita dihadapi bernilai juataan.
Masalah itu bernilai jutaan,berarti menghadapi masalah punya manfaat yang luar biasa terhadap dirinya. Jadi, semakin banyak anda dan saya punya masalah, maka semakin kaya diri untuk menghadapi masalah tentu saja kekayaan ini, kita akan mampu raih jika kita mampu mengoptimalkannya. Apa saja manfaatnya anda dan saya mendapatkan ketika anda dan saya mempunyai masalah.
Menjadi Lebih Dewasa
Dengan kita menghadapi masalah tentu kita akan membuat lebih dewasa.maksud dari kata dalam konteks ini adalah bukan dari segi umur dan dari segi tinggi badan, namun dewasa dalam bersikap, dewasa dalam mengambil keputusan, dewasa dalam berpikir, dewasa dalam bergaul atau berteteraksi, dewasa dalam berbisnis dewasa dalam menulis,dewasa dalam menghadapi masalah apapun. Mengapa kita bisa menjadi lebih dewasa karena kita sudah pengalaman dihadapi masalah tentu pengalaman menjadi pelajaran anda dan saya di bumi ini.
Dihadapi Masalah Nikmat
Dihadapi masalah itu biasa seperti garam bagi sayur, pupuk bagi tanaman,kecap bagi nasi goreng, keyboard dan monitor bagi komputer artinya kehidupan anda dan saya tidak lengkap dan nikmat jikalau kita tidak menghadapi masalah, karena kita merasa tertantang untuk menghadapinya jikalau merasa berhasil kita mengalahkan masalah itu tentu ada kenikmatan bagi anda dan saya karena kita merasa diselesai masalanya.
Bertambanya Ilmu
Ketika kita mengahadapi masalah tentu masalah juga akan mendatang bertambanyanya ilmu. Karena masalah yang kita menghadapi sangat penting butuh ilmu untuk ilmu menyelesaikan masalah atau mengatasinya, sehingga kita harus menghadapi masalahnya.
* Penulis adalah Rakyat Papua, Tinggal di Papua
Editor: Muyepimo P
SPHAM Penuhi Kantor DPR Dogiyai
By redaksikabarmapegaa 2:31:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Ham
Demo damai ribuan rakyat Dogiyai menduduki halaman Kantor DPRD Kabupaten Dogiyai Senin 16/01/2016 , (Foto: Agustinus /KM) |
Dogiyai, (KM)-- Dogiyai, Senin (16/01/2016), ratusan massa aksi yang mengatas namakan Solidaritas Peduli Hak Asasi Manusia (SPHAM), penuhi kantor DPRD kabupaten Dogiyai, aksi kali ini, dalam rangka mempertanyakan aksi sweeping yang dilakukan TIM gabungan aparat keamana, jelang kurang lebih 5 bulan terakhir di jantung kota Dogiyai Moanemani.
Dalam orasinya Benediktus Goo, salah satu masa aksi dihadapan DPR mengatakan, warga Dogiyai telah dijadikan sebagai pemilik tangisan, pemilik Traumatik, penumpahan darah di atas negerinya sendiri, sebab menurutnya embrio atau penyakit telah di tanamkan di Dogiyai oleh TNI/PORLI sejak september 2016 lalu.
Massa aksi meminta sweeping yang dilakukan tersebut di Hentikan, sebab sweeping tersebut hanya melahirkan embrio trauma di tengah-tengah warga Dogiyai dan itu hanya meresahkan warga di kabupaten Dogiyai.
Massa juga menuntut pertama, tim gabungan TNI/PORLI yang sementara dilakukan sweeping tersebut segera di tarik kembali. kedua, Kapolsek moanemani, Mardi Marpaung segera dicabut dari jabatannya, ketiga, rumah dinas yang sementara di huni dan dijadikan sebagai Pos Brimob segera ditarik kembali.
Long march dimulai dari lapangan sepak bola (lapangan kelinci) menuju Gedung DPRD Dogiyai, sejak pukul 11:30, massa aksi di terima langsung hanya 3 anggota DPR.
Liputor: Agustinus Keiya
Editor: Andy-Go
LP3BH Manokwari : Pemerintah Harus Konsisten Untuk Memberikan Dukungan Terhadap Penyelesaian HAM di Papua
By Kabar Mapegaa 10:02:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Berita Tanah Papua , Ham , POL-HUM-HAM , TERKINI
Yan Christian Warinussy, direktur eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Provinsi Papua Barat. (Fhoto : M.Yukei/KM) |
Manokwari,
(KM) – Mengenai HAM di Papua, Pemerintah harus konsisten untuk memberikan
dukungan penuh terhadap penyelesaian HAM di Papua, dengan sisitem hukum yang
berlaku di Indonesia. Indonesia kan sudah punya UUD 1945 yang mengatur tentang
Penyelesaian HAM, kemudian Undang-undang
No. 39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia, ada Undang-undang 26 tahun 2000
tentang HAM, kemudian ada Undang-undang Otonomi Khusus di Papua. Oleh karena
itu, menyelesaian persolan HAM di Papua sesuai Undang-undang itu.
Demikian
disampaikan, Yan Christian Warinussy, direktur eksekutif Lembaga Penelitian, Pengkajian dan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari, Provinsi
Papua Barat, Sabtu,(10/12/2016) malam, seusai digelarnya kegiatan Seminar
Nasional saat wartawan menemuinya didalam Hotel Swiss-Bel itu.
Kata
Yan, ada empat kasus pelanggaran HAM berat
yang sedang didorong menuju titik penyelesaiannya.
“ada
empat kasus HAM yang sedang kami dorong ditingkat Nasional bahkan
internasional adalah kasus Wasior, kasus Wamena, kasus Paniai berdarah dan
kasus Sanggeng-Manokwari. Jelas bahwa itu adalah kategori pelanggaran HAM
berat”.
Kata
Christian, lembaga hukum nasional yang kewenangan penuh menangani kasus HAM adalah KOMNAS HAM, Kejaksaan Agung
dan Pengadilan HAM,jelasnya.
“oleh
karena itu, penyelesaiannya harus proses mekanisme hukum Nasional Indonesia juga
internasional yang ada. Terus siapa yang punya kewenangan penuh disitu? Ya, yang
jelasnya, KOMNAS HAM, Kejaksaan Agung dan Pengadilan HAM”.
Namun
dalam penyelesaiannya, dirinya meminta tidak ada intervensi maupun rekayasa
politik dari pihak mana pun.
“tidak
boleh ada intervensi, tidak boleh rekayasa politik dan lain sebagainya. Kasus
ini dibawah sampai pengadilan Nasional, supaya membuktikan pada semua pihak di
tanah Papua dan Dunia. Kalau tidak, persolan ini akan diselesaikan secara
mekanisme internasional”.
Terkait
dengan Mahasiswa Papua di Manokwari, yang hari ini,10 Desember 2016, yang mendapat intimidasi serta
pemukulan dari aparat Indonesia, didepan Hotel Swiss-Bel siang tadi, saat massa aksi, hendak menuju kehalaman Kantor
Golkar,untuk membuka mimbar bebas disana, direktur eksekutif LP3BH Papua Barat, Yan Christian Warinussy,
menanggapi hal itu adalah satu perbuatan yang moncoreng hari HAM Se-Dunia yang
ke-68 tahun ini.
“hal
ini adalah satu perbuatan yang mencoreng hari Hak Asasi Manusia Se-Dunia yang
ke-68 tahun oleh Aparat Indonesia”.
Kata
dia, hal yang dilakukan Aparat Indonesia kepada massa aksi di Manokwari pada
hari HAM adalah pelanggaran yang terjadi
pada hari HAM,ungkapnya.
“pelanggaran
HAM serius yang terjadi pada HAM sedunia, ketika mereka turun menyampaikan
ketidakadilannya mereka pada momen ini”.
Liputor : Petrus Yatipai
Pada Hari HAM Se-Dunia, 3 Organ Kemahasiswaan dan Pemuda di Manokwari, Siap Peringati
By Kabar Mapegaa 7:24:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Berita Tanah Papua , Ham , Internasional , MAHASISWA , POL-HUM-HAM , suarah mahasiswa
Manokwari, (KM) – Memperingati
Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional yang jatuh setiap tanggal 10
Desember. Penetapan tanggal tersebut adalah untuk memperingati pengadopsian
Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia pada 1948 oleh Majelis Umum Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB).
Pada 1950, Majelis Umum menerbitkan
resolusi 423 yang isinya mengimbau semua negara anggota dan organisasi PBB
untuk setiap tahunnya mengingat 10 Desember sebagai Hari HAM Internasional.
Berdasarkan hal itu, maka, beberapa organisasi kemahasiswaan dan Pemuda cabang Manokwari
diantaranya, Perhimpunan Mahasiswa Katholik Republik Indonesia (PMKRI) Manokwari,
Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Manokwari dan Forum Independen
Mahasiswa (FIM) cabang Manokwari, siap memperingati hari HAM Sedunia.
Organisasi-organisasi kemahasiswaan dan Pemuda ini pun sudah menyiapkan ruang penyampaian aspirasi ke
publik kepada semua komponen masyarakat yang berdomisili Manokwari, melalui
Acara Mimbar Bebas fokus persoalan kemanusiaan di Papua, yang akan diilangsungkan
di halaman Kantor Golkar, Sanggeng Manokwari, Sabtu, (10/12) siang.
Kami dari organisasi Pemuda dan Mahasiswa,
melakukan aksi mimbar bebas dengan alasan yang pertama, masalah HAM di Papua
sangat marak sekali, dibandingkan dengan daerah lain dan lebih banyak kita
soroti terkait masalah pelanggaran HAM.
Hal itu disampaikan Ketua Dewan Presedium PMKRI
cabang Manokwari, Yuliana Mate, saat wartawan mendatangi di Asrama Filanova,
Amban, Manokwari, Jumat, (09/12) siang tadi.
Kata Yuliana, PMKRI dan beberapa organisasi lainnya
bergabung jadi satu aliansi untuk bagaimana menyuarakan perosoaln HAM ini,
sehingga ada kesadaran dari pihak yang berwenang untuk bisa menangani kondisi
Papua yang terjadi disaat ini.
Kata Mate, Visi dan Misis PMKRI cabang Manokwari
juga adalah untuk membela keadilan dan kebenaran suara kaum tertindas,ujaranya.
“kami dari PMKRI sendiri dan organisasinya
bergerak untuk memperjuangkan dan membela keadilan dan kebenaran suara kaum
tertindas. Itu adalah sesuai dengan visi dan misi organisasi kami”.
Kata dia, jatuhnya hari HAM Sedunia sebagai bagian
dari tindahkan kami untuk menyampaikan kepada publik agar pihak yang berwenang
melihat dengan baik kehidupan orang Papua dengan realita HAM di Papua,
bebernya.
“Dengan hari HAM Sedunia ini merupahkan bagian
atau tindahkan nyata dari kami untuk bagaimana menyampaikan kepada publik,
terkait pelanggaran HAM yang terjadi sebelumnya dan kedepan di Papua”.
Gadis Papua itu sangat kwatir dengan realita
kehidupan di Papua kedepan, jika, Negera terus tutup mata melihat kondisi di
Papua ini.
“apa bila
kondisi ini tidak ditangani oleh pihak yang berwajib sangat-sangat dikwatirkan kehidupan
kedepan orang Papua”.
Kemudian Sekretaris Jendral (Sekjen) Forum
Independen Mahasiswa (FIM), Arnol Halitopo, menjelaskan alur kegiatan besok.
Kata dia, kami dari FIM bersama beberapa organ lainnya akan Longmarch dari Amban dengan titik finish dihalaman Kantor Golkar Sanggeng kemudian akan dibuka dengan acara mimbar bebas disana, jelasnya.
Kata dia, kami dari FIM bersama beberapa organ lainnya akan Longmarch dari Amban dengan titik finish dihalaman Kantor Golkar Sanggeng kemudian akan dibuka dengan acara mimbar bebas disana, jelasnya.
“Kami dari FIM Manokwari bersama organisasi
pemuda, PMKRI cabang Manokwari, GMNI cabang Manokwari, kami akan turun jalan dari
Amban menuju ke kantor Golkar, kemudian kita akan membuka mimbar bebas disana”.
Terkait acara mimbar bebas yang akan dilaksanakan
besok, kata Arnol, sebagai tempat untuk menyampaikan aspirasinya dari setiap
komponen yang ada pada hari HAM Sedunia besok,ujarnya.
“kegiatan mimbar bebas itu untuk siapa saja yang
mau menyampaikan aspirasinya itu tidak papa. Mimbar bebas dalam arti itu
terbuka. Aksi terbuka untuk komponen masyarakat, Pemuda untuk datang bersama
untuk menyampaikan aspirasi terkait pada hari HAM sedunia ini bisa datang untuk
menyampaikan aspirasinya".
Pada kesempatan yang sama juga, Halitopo,
mempertanyakan terkait Seminar Nasional yang akan dilangsung besok di Hotel
Swissbel itu. Karena dirinya menilai, Negara sudah sangat gagal dan tidak mampu
menangani pelanggaran HAM dimasa lalu bahkan dimasa kini di Papua.
Ia pun mempertanyakan, ada apa, dibalik seminar
Nasional di Manokwari besok?
Ironisnya, beberapa kasus pelanggaran HAM di Papua,
diantaranya, Paniai berdarah 7-8 Desember 2014 lalu, Sanggeng (Manokwari)
berdarah 2016, Biak berdarah, dan Wasior berdarah ini pun belum saja Negara
Indonesia dituntaskan, tuturnya.
Pada akhir wawancara itu, Koordinator Lapangan
(Korlap), Geradus Tembut, membeberkan kegiatan aksi besok. Dikatakan Geradus,
massa aksi akan berkumpul didepan pohon Beringin Unipa dan akan menuju ke
kantor Golkar Sangeng. Disana akan dibuka denga acara mimbar bebas,jelasnya.
“aksi HAM sedunia ini, kita akan berkumpul didepan
pohon Beringin Kampus Unipa. Lalu kita akan jalan turun sampai didepan kantor
Golkar. Baru disitu kita akan buka mimbar bebas untuk menyampaikan
aspirasi”.
Terkait dengan acara mimbar bebas ini, kata Tembut, member bebas ini semua orang, komponen dari mana pun bisa sampaikan
aspirasi sesuai dengan hari HAM Sedunia.
Korlap itu menambahkan juga, Pada kesempatan hari HAM
besok ini, semua orang di Dunia akan membicarakan HAM berdasarkan kehidupan
serta persolan HAM pada wilayah mereka masing-masing.
Jadi,dirinya berkomitmen siap membicarakan persoalan
kemanusiaan di Papua sebagai wilayahnya.
Liputor : Petrus
Yatipai