Nyatakan Sikap Oleh Mahasiswa/i "DITOME" Peduli Pendidikan
By Kabar Mapegaa 6:11:00 PM ARTIKEL , MAHASISWA , PENDIDIKAN , suara mahasiswa
Foto saat Mahasiswa/I asal DITOME menyikapi pernyataan sikap Peduli Pendidikan di Jawa Barat, (Foto: Dok, Mahasiswa DITOME/KM) |
Ini Hasil Pertemuan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Yogyakarta, Bersama DPRD Kabupaten Nabire
By Kabar Mapegaa 3:19:00 AM BERITA , BERITA PAPUA , MAHASISWA , PENDIDIKAN , suara mahasiswa
- Kami Ikatan Pelajar Mahasiswa Nabire, Kota studi Yogyakarta dengan tegas meminta, Kepada Pemerinta Kab.Nabire (Bupati) melalui DRRD Nabire yang hari ini bertemu dengan kami, agar Segera Merealisasikan Asrama Mahasiswa Pelajar Nabire di Yogyakarta (Pemondokan).
- Kami Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Yogyakarta dengan tegas Meminta Kepada Bupati melalui DPRD, Agar Sekiranya merealisasikan Dana Pendidikan,Dana tugas Akhir (Beasiswa).
- a) Asrama (Pemondokan)
- b) Dana Akhir studi (Beasiswa)
- a) Permintaan Asrama ( Pemondokan)
- b) Dana Akhir studi (dana pendidikan/ beasiswa)
- a) Kami hanya Usul agar Pemda Kab.Nabire agar Sekiranya Membantu membangun Asrama di Kota Studi Surabaya
- b) Dana akhir Studi (dana pendidikan/ Beasiswa)
- a) Kami mahasiswa Nabire asal Bogor terdiri 48 Mahasiswa meminta di adalkan Pemondokan / Kontrakan
- b)Dana Tugas Akhir ( dana Pendidikan/ beasiswa)
- a) Kontrakan atau Pemondokan
- b) Dana Tugas Akhir (dana pendidikan/ Beasiswa)
- Beasiswa untuk seluruh Mahasiwa Nabire dan Agenda Kerja Mahasiswa Kab.Nabire
- Dialog Pendidikan bersama Pemerinta Kab.Nabire
- Mubes Besar-besaran Ipmanab
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Jakarta
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Bogor
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Semarang
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Surabaya
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Malang
- Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Nabire Kota Studi Jayapura
- Ketua DPRD Kab. Nabire mengtakan bahwa Pemilihan kota studi yogyakarta sebagai Tempat penjaringan aspirasi karena Ketua DPRD beranggapan bahwa kota studi yogyakarta Merupakan titik sentral, Kota pendidikan Di Indonesia.
- Ketua Komisi B Bidang Pendidikan mengatakan bahwa Menanggapi aspirasi mahasiswa yang terkait dengan dana pendidikan, Bahwa benar itu adalah Intruksi dari Bupati Kab.Nabire Namun sampai di daerah, sesuai dengan data yang sudah diambil dari masing-masing kota studi sudah direalisasikan, Namun terjadi Penyimpangan (Pemalsuan Identis Data). Dari Masyarakat setempat mengatas Namakan Mahasiswa Nabire, Sehingga dana yang dimaksudkan tidak tepat Sasaran.
- Adapun Anggota DPRD Muhamad Iskandar lain mengataakan bahwa Kemajuan suatu daerah tidak terlepas dari Peningkatan Sumber daya Manusia dan Sumber Daya Alam. Sehingga untuk memperkuat kemajuan daerah, Peran dari Mahasiswa sangatlah di butuhkan dan Aspirasi di Jawab dan bisa saja tidak tergantung dari Kondisi daerah yang ada.
- Sebagai kesimpulan dari Ketua DPRD Kab.Nabire Marten Douw S.E yang mengatakan bahwa untuk mempertegas semua Aspirasi dari Mahasiswa dan Pelajar Nabire Se-Indonesia. Bahawa saya pegang Palu dan saya yang ketuk Meja untuk teknis dan Pembagian Dana Nanti akan dibahas dan adik-adik Mohon doanya.
Foto saat pertemuan berlangsung. (Berta/KM) |
FKMKP : Pelayanan pendidikan di Paniai sangat memprihatinkan
By Kabar Mapegaa 2:34:00 PM BERITA PAPUA , Meepago , PENDIDIKAN , suara mahasiswa
Atraksi Guru-Guru Hoonor dan Sukarela Memagari Kantor Dinas P & P Kabupaten Paniai, Senin, (10/07/17). (Foto: Yulianus Nawipa/KM) |
Bank Papua Jogja Minta Pendataan Mahasiswa, Ini Sikap IPMA Papua
By Kabar Mapegaa 8:25:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , MAHASISWA , suara mahasiswa
Untuk menanggapi hal ini, akhirnya membuat ketua Ipma Papua, Aris Yeimo angkat bicara dan mengeluarkan statemen (pernyataan Sikap) untuk tidak menyerahkan data mahasiswa jikalau Bank Papua yang bersangkutan hanya sebatas sosialisai semata.
“Kami tidak akan menyerakan data anggota kami. Kalau Bank Papua hanya sebatas sosialisasi terkait Tabungan Bank Papua silahkan saja,” tulis dalam pernyataan sikap yang diterima media ini, Rabu (12/07/2017 pukul 16.00 WIB.
Sementara itu, saat mahasiswa Papua, diwakili dari ketua-ketua paguyuan organisasi daerah/kabupaten menanyakan tujuan pendataan tersebut, guna beasiswa atau kepentingan lain.
Hal itu dengan santai ditanggapi oleh Presiden Direktur Bank Papua cabang Jogja, Johan Kafiar.
“kami bank Papua melakukan Pendataan bukan Untuk Beasiswa ini hanya sebatas pendataan yang kemudian ini akan jadi laporan ke daerah setiap tahunnya,” katanya di depan beberapa ketua Paguyuban yang hadir.
Lebih Ia menjelaskan, hal ini dilakukan karena sementara ini yang jadi nasabah hanya 1000 orang Papua yang terdata di wilayah Jogjakarta sedangkan hitungan kasaran menurut informasi yang kami ketahui 9000-13000 mahasiswa Papua yang kuliah di Jogjakarta.
Sementara itu, Pihak mahasiswa bersi keras untuk tidak menyerakan data yang diminta Bank Papua. Hal berepa banyak jumlah mahasiswa papua tidak bisa mejadi alasan yang tepat untuk mendata mahasiswa Papua.
“Tetap kami Tidak akan memberikan data kami kalau mahasiswa Papua per individu mau datang menabung dan jadi nasaba silahkan saja itu hak, dan kalau selanjutnya bank Papua mau sosialisasi silahkan saja. Tapi tidak dengan pendataan,” tegas peresiden mahasiswa Papua, Aris Yeimo.
Sementara itu, dalam pernyataan sikap, Mahasiswa Papua juga meminta kepada Pemerntah Provinsi Papua untuk lebih serius melihat hal seperti ini.
“Untuk Pemerintah propinsi mau melakukan pendataan jangan memakai pihak ketiga dan seterusnya, Pemerintah Papua jangan sembunyi di balik pihak ketiga kalau mau ambil data langsung ketemu dengan pengurus IPMA Papua masing masing kota studi,” tulis dalam pernyataan sikap Ipma Papua.
Badan Pengurus Harian Ipma Papua juga melarang keras kepada semua paguyuban daerah yang ada di Jogja untuk tidak menyerakan data tanpa diketahui BPH Ipma Papua.
“Pada prinsipnya jangan memberikan data-data anggota tanpa diketahui Badan pengurus harian (Ipma Papua).
Pewarta: Anselmus Gobai
EditorL : Manfred
Jadilah Pemimpin Yang Berani Melawan Sistem
By Kabar Mapegaa 8:17:00 PM artikel papua , Opini , suara mahasiswa
Foto: Dok, Prib Frans P/KM |
Mahasiswa Intan Jaya Desak Pemkab Salurkan Beasiswa
By Kabar Mapegaa 11:31:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , MAHASISWA , suara mahasiswa
Ilustrasi.Ist |
Mahasiswa Sebagai Agen Perubahan Bagi Pembangunan di Tanah Papua
By Kabar Mapegaa 10:27:00 PM MAHASISWA , Opini , suara mahasiswa
Foto: Dok, Prib, Maleaki T/KM |
Mahasiswa UNIPA Mendesak Rektor Segera Turunkan SK Kenaikan SPP
By Kabar Mapegaa 2:36:00 PM ARTIKEL , KAMPUS , MAHASISWA , Opini , suara mahasiswa
Foto: Dok, Yulianus T/KM |
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM - Kami dari Solidaritas Mahasiswa yang peduli kampus meminta dengan tegas Kepada Bapak Rektor Kampus Universitas Papua Manokwari, Papua Barat, segera meninjau kembali terkait SK atau Surat Keputas yang di ambil untuk menaikan SPP bagi Mahasiswa Baru. Sebab, keputusan yang di ambil ini adalah keputusan pribadi atas nama rector dan keputusan ini sebenarnya diambil secara keputusan bersama rapat seneat UNIPA.
Dan dari pihak-pihak pimpinan mahasiswa saja tidak dilibatkan dalm mengambil keputasan ini bertanda bahwa keputusan yang di ambil oleh pimpinan tertinggi kami unipa adalah keputusan pribadi. Namun, pimpinan harus tau bahwa ia ada karena kami mahasiswa dan kami ada karena ada rektor.
Dan Keputusan yang di ambil oleh Bapak Rektor UNIPA ini sangat mematikan ruang gerak bagi kami Mahasiswa Papua yang saat ini tinggal di pelosok kampung dan pelosok gunung. Dan Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami ketika SPP UNIPA sudah naik dan sdik dan generasi kita mau menempuh pendidikan di mana lagi. Kita tahu bahwa UNCEN hadir di Jayapura dan UNIPA hadir di Manokwari. Karena bertujuan untuk menjawab semua sumber daya manusia Papua yang ada di Bumi Cendrawasi Papua.
Padahal kita tau bahwa papua dan papua barat di kenal sebagai daerah yg kaya atas sumber daya alamnya (SDA) tapi, semua itu di ke manakan bukankan berbagai daerah yg sudah memberikan bantuan biaya pendidikan kepada unipa dan berbagai perusahan ternama di papua yg sudah memberikan bantuan biaya pendidikan seperti PT Freepot, PT LNJ dan PT Pertamina.
Dan bagian suasta yaitu Bank Papua. Bank BRI, Bang BNI Bank MANDIRI dan pihak suasta yang lain yg sudah memberikan bantuan kepada pihak Universitas Negeri Papua.
Hal ini, biaya siswa yang dudah di bantu oleh pihak perusahan dan Suwasta tersebut. Dan itu pun terlepas dari bantuan Pemda Propinsi Papua Barat yang sudah dialokadikan kedalam UU OTSUS bahwa 30% adalah diberikan untuk biaya pendidikan yang ada di Papua salah satu Universitas Negeri Papua.
Yang mendapatkan biaya dari pihak Pemerintahan Daerah Propinsi Papua Barat agar Mahasiswa di Kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) wajib bersuara dan memprotes ketidak benaran dan ketidakjelasnya yang di lakukan kampus oleh mahasiswa maka mahasiswa mempunyai hak untuk bersuara.
Kampus UNIPA wajib menerima dan memprioritaskan OAP dan SPP, pembangunan dll. OAP tak boleh dinaikan dan Jangan pernah mendiskriminasikan OAP di kampus UNIPA karena UNIPA di bangun khusus dan untuk Orang Asli Papua.
Mahasiswa UNIPA bersuara di pagi tadii terkait kenaikan biaya SPP namun itu semua dengan jalan Tuhan maka, aspirasi mahasiswa/i di jawab juga dengan baik oleh Bapak Rektor Unipa bahwa akan mencabut surat keputusan kenaikan spp di lingkungan UNIPA. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah Aktivis Forum Independen Mahasiswa Manokwari (FIM)
Acara Syukuran Wisuda: Ini Harapan Orangtua Bagi Mahasiswa
By Kabar Mapegaa 1:04:00 AM BERITA , BERITA PAPUA , suara mahasiswa
Selpianus Adii (Kana) bersama kawannya Alexander Kayame (Kiri) bersama anggota Ipmanapandode, usai wisuda. (Foto: Silvester Kadepa) |
Ini Pernyataan IPMA Papua dan AMP Terkait kedatangan Kemlu RI Ke UGM
By Kabar Mapegaa 3:16:00 AM BERITA , BERITA PAPUA , suara mahasiswa
YOGYAKARTA, KABARMAPEGAA.COM--Berhubungan dengan suratnya mengenai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Direktorat Keamanan Diplomatik, dan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik yang berencana akan ke Yogyakarta, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyelenggarakan kegiatan Peran Mahasiswa Papua Dalam Meningkatkan Citra Positif Indonesia di Luar Negeri pada, Rabu, (24/05/2017) itu ditanggapi IPMA Papua dan AMP Komite Kota Yogyakarta .
Sesuai press Release yang diterima media ini, Selasa, (23/05/2017), Pukul 23:40 WIB, bertempat asrama mahasiswa Papua (Kamasan 1) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bahwa IPMA Papau dan AMP dengan tegas menolak kedatangan Menlu RI ke UGM. Press Releasenya sebagai berikut:
Press Release!
Menolak Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI di UGM
Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (Ipmapa) DIY
Beberapa hari ini kami mahasiswa Papua, terutama rakyat Papua dikagetkan dengan adanya surat undangan yang beredar di media sosial. Surat ini diedarkan oleh beberapa kawan mahasiswa Papua (di kampus-kampus negeri Yogyakarta) yang juga tidak sepakat dengan isi dari surat undangan tersebut.
Suratnya mengenai Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Indonesia, Direktorat Keamanan Diplomatik, dan Direktorat Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik yang berencana akan ke Yogyakarta, tepatnya di Universitas Gadjah Mada (UGM) untuk menyelenggarakan kegiatan Peran Mahasiswa Papua Dalam Meningkatkan Citra Positif Indonesia di Luar Negeri. Kegiatan tersebut direncanakan akan diselenggarakan pada 24 Mei 2017 pada pukul 08:00 pagi di Auditorium Fakultas Kehutanan UGM.
Dalam surat undangan yang sudah beredar itu, tujuan yang disampaikan: untuk meningkatkan engagement dengan universitas-universitas dan mahasiswa Papua di Yogyakarta sebagai langkah antisipatif dalam menangani kampanye negatif terkait perkembangan Papua di luar negeri.
Dengan rencana diselenggarakan kegiatan ini, kami melihat bahwa kegiatan tersebut sangat bermasalah.
Dengan adanya undangan yang diberikan oleh mereka dan tidak melibatkan rakyat Papua, bahkan seluruh mahasiswa Papua di Yogkayarta, tetapi dilakukan hanya diundang dari perwakilan-perwakilan rektor kampus UGM, Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Universitas Atma Jaya (UAJY), dan Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan lima-lima orang (Papua) dari keenam kampus tersebut, menjadi salah satu “kepentingan politik” Indonesia, melalui kementerian luar negeri.
Kepentingannya tidak lain, tidak terlepas dari kotraversi Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), beberapa negara besar di dunia dan tujuh negara Pasifik yang berbicara keras soal kebusukan (pelanggaran HAM, akses jurnalis asing yang dibatasi negara, eksploitasi sumber daya alam di Papua dan lain-lain) Indonesia di atas tanah Papua satu bulan lalu.
Indonesia dimata dunia telah menjadi negara pelanggar HAM terbesar. Indonesia di mata dunia telah menjadi negara kapitalis yang menguras kekayaan alam rakyat, terutama rakyat Papua. Dan hal-hal tersebut Indonesia malah mau menyembunyikan kebusukan mereka.
Maka dari itu kami AMP dan Ipmapa DIY menyatakan dengan tegas:
- Menolak adanya kegiatan yang diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Republik Indonesia, karena kegiatan ini ilegal dan tidak merepresentasikan seluruh rakyat Papua.
- Menolak pemanfaatan dan peralat mahasiswa Papua Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW), Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran, Universitas Atma Jaya (UAJY), Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dan seluruh Universitas di Indonesia oleh Kemlu RI untuk kepentingan diplomasitis.
- Hentikan intervensi militer di Kampus dan tarik kembali ke baraknya.
- Menolak Kemlu RI yang selalu melakukan pembohongan publik dan pengalihan isu di dunia Internasional soal pelanggaran HAM yang terjadi di Indonesia, terutama di Papua.
- Buka seluas-luasnya akses jurnalis asing, serta ruang Demokrasi di Papua.
- Negara harus bertanggung jawab atas semua pelanggaran HAM di Papua.
- Berikan kebebasan dan hak penentuan nasib sendiri bagi rakyat Papua
AMP Koite Kota Yoyakarta: Mikael Kudiai
Demikian press release yang diterima media ini.
Liputor: Manfred
IMAPA Bogor Gelar Diskusi Konflik Agraria
By Kabar Mapegaa 5:54:00 AM BERITA PAPUA , suara mahasiswa
Suasaana peserta diskusi Ikatan mahasiswa Papua Bogor sabtu, (20/17) di kontrakan IPMAPERA Bogor. Foto: Gobema Papua/KM |
Sekjen IMASEPA Jabar Menanyakan Penahanan Spanduk OPM Bandung
By Kabar Mapegaa 4:08:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , suara mahasiswa
Paniai: Proses KMB Tidak Berjalan Baik, FKM-KP Se-Jayapura Bentuk Tim Sosialisasi
By Kabar Mapegaa 3:24:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , suara mahasiswa
Yosafat Mai Muyapa (Kiri) didampigi oleh rekan kerjanya, saat pembentukan Tim Sosialisasi.( Foto: Yudas Nawipa/KM) |