Pendidikan Sebagai Signifikan Merubah Pola Pikir Pendidik
By Kabar Mapegaa 3:05:00 AM GURU , Opini , Pelajar , PENDIDIKAN
Foto; Dok, Ilustrasi Google/KM |
OPINI, KABARMAPEGAA.COM – Dengan perkembangan zaman di dunia pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Benidiktus Bame aktivis FIM Sorong pernah mengatakan bahwa, guru besar filsafat Plato pernah berkata bahwa di dalam negara ideal pendidikan memperoleh tempat yang paling utama dan mendapat perhatian yang paling khusus.
Pada dasarnya pengertian pendidikan ( UU SISDIKNAS No.20 tahun 2003 ) adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat.
Menurut kamus Bahasa Indonesia Kata pendidikan berasal dari kata ‘didik’ dan mendapat imbuhan ‘pe’ dan akhiran ‘an’, maka kata ini mempunyai arti proses atau cara atau perbuatan mendidik. Secara bahasa definisi pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan.
Dan pendidikan merupakan suatu tindakan pembebasan dari belenggu ketidaktahuan dan ketidakbenaran. Jadi, peranan pendidikan yang utama adalah membebaskan. Sayangnya, di negeri ini pendidikan belum menjadi fokus utama pemerintah.
Memang, anggaran pendidikan begitu pesat, tapi anggaran itu habis hanya untuk menyejahterakan guru di tengah-tengah kota sedangkan daerah pedalaman hilang jauh dari harapan. Dengan demikian, Realisasi anggaran begitu habis di panggung para elit akhirnya Indekx pendidikan jauh dari harapan rakyat.
Ďenis aktivis kompekstram juga pernah mengatakan bahwa, mutiaraku hidup dalam gelombang ketertindasan. Lalu, alasan tentang guru tidak mampu betah di daerah pedalaman karena upahnya kecil, hilangnya loyalitas, tidak mau jalan kaki, hal ini yang membuat para guru tidak mau tugas di daerah pedalaman.
Maka dari itu, pemerintah harus berpikir hal mana yang paling penting untuk menjadi aset masa depan agar prioritas khusus dan ada program jangka panjang, menengah dan pendek, bagi pendidikan sehingga, aset jangka panjang yang harus di siapkan "menabur dan menuai demi masa yang cerah."
Mari kita belajar dari sejarah perang dunia ke dia, sosok Hirohito agar pendidikan mampu bersaing di level nasìonal bahkan internasional.
Oleh sebab itu, kami mohon kepada pemerintahan daerah maupun pusat harus perhatikan tenaga guru yang sebenarnya agar tercipta suasana kemajuan yang membentuk karakter anak bangsa yang maju dan berkembang dalam dunia pendidikan, baik sekolah kota maupun di kampung atau daerah terpencil.
*) Penulis adalah Aktivis sekaligus Pemerhati Pendidikan di Tanah Papua
Editor: Frans Pigai
Etika Berkomunikasi Bagi Pelajar
By Kabar Mapegaa 12:46:00 PM Opini , Pelajar
Foto, Damianus Muyapa, Dok. KM |
Oleh Damianus Muyapa
OPINI—KABARMAPEGAA.COM-- Berkomunikasi adalah salah satu gaya dan cara yang selalu di lakukan oleh seseorang dalam hidup. Komunikasi bisa berkomunikasi kepada dua orang atau lebih sesuai dengan pokok pembicaraannya. Orang pertama yang ajak untuk berbicara di sebut komunikator dan orang yang menerima di sebut komunikan. Keduanya sangat aktif maka pembicaraannya sangat lancar. Apabila komunikan tidak aktif maka komukator sangat terpengaruh dalam pembicaraanya, maka itu komukator dan komunikan harus aktif dengan menggunakan etika berkomunikasinya.
Etika Berkomunikasi adalah seseorang dapat berkominikasi dengan baik.Kata-kata yang di sampaikan dari komunikator terhadap komunikan, dan sebaliknya komunikan terhadap komunikator. Berkomunikasi sesuatu itu saling membagikan informasi kepada orang lain dan dalam berkomunikasi harus menggunakan kata-kata, bahasa yang baku, sopan-santun. Agar dalam komunikasi saling menerima dan memberi apa yang di bicarakannya.
Berkomunikasi terdiri dari berbagai macam yang dapat di gunakan oleh manusia di antaranya adalah komunikasi secara bertatap muka (Face to face), secara online internet, surat menyurat, dan lain sebagainya. Semuanya itu tergantung.
seseorang yang dapat berkomunikasi, karena semua orang belum tentu memiliki etika brkomunikasi. Salah satunya adalah siswa selalu ada bertengkar sesama teman kelas atau sekolah karena dalam berkomunikasi sampaikan kata-kata kotor maka terjadilah bertengkar, ada juga melawan dengan orang tua, guru, dan orang yang memberikan nasehat ketika itu dapat melawan dan menyampaikan kata-kata negatif. itulah siswa yang tidak memiliki etika berkomunikasi dalam hidup.
Lain pula, berkomunikasi melalui online melalui internet selalu saja disampaikan kata-kata yang tidak sopan entah segaja atau tidak segaja. Salah satunya adalah bermain facebook selalu saja memberikan komentar yang tidak enak di terima oleh teman yang kita ajak bicara melalui online tersebut.
Orang tua, guru dan bagi peduli anak-anak jangan menyampaikan kata-kata kotor di depan anak-anak apa lagi baku marah di depan, pasti akan terpengaruh dan nantinya akan di tiru juga dalam hidup. Etika berkomunikasi dapat di bentuk dari keluarga dan lingkungannya. Oleh karena itu, harus berhati-hati dalam berkomunikasi dalam hidup artinya harus menggunakan etika berkomunikasi pada setiap saat.
*)Penulis adalah pemerhati pendidikan, tinggal di Timika
Etika Dan Estetika Bagi Pelajar
By Kabar Mapegaa 10:14:00 AM Opini , Pelajar
Demianus Muyapa, Dok. KM |
Oleh: Damianus Muyapa
Opini—KABARMAPEGAA.COM-- Etika dan estetika selalu di lakukan oleh manusia pada setiap saat. Manusia dapat berbuat baik kepada seseorang yang ada di dunia ini terutama di sekitar kita. Begitu pula manusia dapat di lakukan secara estetika dalam hidup. Karena kebanyakan orang mencari keindahan dalam hidup.
Etika adalah seseorang yang dapat di lakukan segala sesuatu dengan cara yang baik. Memang melakukan sesuatu yang baik kepada orang lain mudah di ungkapkan tetapi sulit untuk di lakukan dalam hidup. Ada tiga Etika yang di miliki oleh seorang pelajar seperti : rendah hati, jujur, dan tidak bersikap sombong. Salah satunya adalah siswa yang pintar bahasa Inggris dapat membantu kepada teman yang tidak tahu bahasa inggris untuk mengerjakan pekerjaan Rumah (PR). Ini berarti siswa yang tidak bersikap sombong.
Etika dan Estetika sangat bermanfaat dalam hidup bagi pelajar, tetapi Etika yang sangat utama dibandingkan dengan Estetika. Mengapa pelajar mengutamakan Etika di bandingkan dengan Estetika? Karena kalau pelajar memiliki Etika maka Estetika otomatis mudah di milikinya artinya belajar tidak terlalu berbelit-belit, namun cepat di pahami dan di mengerti apa yang di pelajarinya karena sikap baik. Dengan demikian,tetapi kenyataannya bahwa guru dan Orang tua tidak mengutamakan ilmu sikap (Etika) selama ini, hanya mengutamakan ilmu pengetahuan (Estetika), akhirnya siswa-siswa pada jaman sekarang menjadi nakal, melawan dengan guru, melawan dengan orang tua, bahkan baku pukul dengan orang lain.
Cara yang paling bagus untuk pelajar beretika dalam hidup adalah sebagai berikut :- Para guru harus mengajarkan ilmu sikap (Etika). Salah satunya adalah mengadakan pembinaan-pembinaan rohani di sekolah dengan hati dan kasih.
- Para Orang tua harus mendekati dan mencari tahu sikap (Etika) sebenarnya yang dimiliki oleh seorang anak, agar bila ada sikap yang nakal itu berusaha untuk mencari jalan dengan cara mengajak dan memberikan teladan yang baik biar anak tidak menjadi nakal dalam hidup.
*)Penulis adalah pemerhati pendidikan, tinggal di Timika
Guru Sebagai Penyembuh Penyakit Pendidikan
By Kabar Mapegaa 1:01:00 PM ARTIKEL , Opini , Pelajar , PEN-BUD-KES-
Foto: Dok, Prib Yonas T/KM |
Oleh: Yonas Tebai
OPINI, KABARMAPAGAA.COM – Guru adalah obat ampuh menyembuhkan penyakit pendidikan yang dideritanya oleh anak sekolah di bangku studi SD, SMP, dan SMA, dan lebih khusus kepada anak-anak Dogiyai. Obat ampuh tersebut sangatlah mahal dan rumit tidak bisa dibeli oleh masyarakat biasa dengan berdasarkan mahalnya obat tersebut semua pelajar Dogiyai yang di derita penyakit pendidikan.
Mereka sangat mengharapkan kepada pemerintah kabupaten setempat untuk segera menyediahkan obat pendidikan disertai dengan membiayai anak anak asal Dogiyai ke depan.
Mereka terus mengalami sakit dikarenakan tenaga guru Dogiyai sangat kurang untuk mengisi kekosongan untuk mengajar supaya pendidikan terus maju dan berkembang pesat terutama pada anak usia dini yang ada
Tugas dari pada tenaga pendidik pendidikan itu siapa tanya dia alias Jhon Tebai dan penyakit pendidikan itu hanya karena sebelum dari pada kehadiran penyakit pendidikan tidak pernah pencegahan penyakit pendidikan oleh pemerintah kabupaten sejak di mekarkan hingga saat ini.
Ini masalah, dari awal permulaan setelah menjadi satu kabupaten yang punya kekuasaan untuk mengatur dan mengurus semua itu atas landasan UU nomor 32 alirannya dari UU nomor 21 tahun 2001 yang saat ini berlaku di Papua secara keseluruhan ini.
Kekuasaan tidak melihat latar belakang dari kehidupan pendidikaan didaerah lembah Kamu dan Tota Mapia lama.
Sebelum ada penyakit pendidikan pemerintah kabupaten tidak pernah buka mata terhadap kondisi kehidupan masyarakat di daerah Lembah Kamuu dan Tota Mapiha lama itu. Maka, pintu terbuka lebar sehingga bebas masuknya penyakit pendidikan yang di maksudkan dalam arti yang komfleks adalah keliaran guru-guru di luar sekolah lupa akan tugas dan tanggung jawab mulia itu.
Sekarang virus pendidikan sudah menular secara langsung manusia ke manusia maupun tidak langsung melalui perantara sudah sampai didaerah-daerah terpencil sepertinya, kepemalasan untuk mengajar dan menetap di tempat tugasnya.
Nah, sekarang tenaga untuk menyembuhkan menjawab persoalan pendidikan pendidikan kembali ke Pemeritah Daerah Kabupaten Dogiyai, sebab Pemerintah Dogiyai tidak pernah menyediakan tenaga penyembuh penyakit pendidikan di daerahnya sendiri secara baik dan benar.
Tugas tanggung jawab dan fungsional Pemerintah Kabupaten Dogiyai belum jalankan menyeluruh sesuai masing-masing bidang lebih utama di siapkan tenaga pendidikan guru oleh Dinas P dan P Kabupaten Dogiyai.
Kabupaten Dogiyai, kini kita melihat berumur 10 tahun namun Dinas P dan P tutup mata terhadap pendidikan yang sedang dialami oleh siswa-siswi dan masyarakat di kedua daerah yakni Kamuu dan Tota Mapiha lama, sampai saat ini kedua daerah tersebut sangat membutuhkan tenaga pengajar siswa-siswi.
Kami selama ini mengikuti perkembangan pendidikan Dogiyai tidak ada reaksi dan sekitar 50-an SD, SMP, dan SMA sedang membutuhkan tenaga pengajar peserta didik tersebut itu.
Kami meminta kepada pihak Dinas P dan P Kabupaten Dogiyai betapa amat krusialnya untuk memperhatikan nasib guru-guru, sekaligus perumahan bagi mereka supaya mereka dapat mengajar anak muda Papua kita dengan baik agar mereka membangun Dogiyai di suatu kelak nanti.
Setiap orang mempunyai kebutuhan dasar yang sama walaupun, berbeda latar belakang, budaya pemikiran, sosial, dan pengetahuan yang berbeda pula.
Manusia butuh manusia yang memanusiakan maka itu dinas P dan P segera dipenuhi dan prioritaskan tenaga pendidikan daerah kedua daerah terseut itu bukan minta-minta bagaikan pengemis Daerah Otom Baru (DOB) di Jakarta tanah Batavia.
Kita ketahui bahwa, meminta Pemekaran Kabupaten di wilayah Tota Mapiha, sementara sama sekali tidak memenuhi standar menjadi salah satu daerah otonom baru maka, kami tetap akan menolak hingga kapan pun, sebelum Papua lepas dari bangsa penjajah Indonesia. (Frans P/KM)
*) Penulis adalah anak muda Papua, Yonas Tebai
BERITA
BERITA PAPUA
Berita Tanah Papua
KELAPA SAWIT
MAHASISWA
Meepago
Pelajar
PELANGGARAN HAM
PEMBONGKARAN ALAM
Perusahaan
suarah mahasiswa
Tolak Kelapa Sawit
Mahasiswa Peduli Papua, Saksikan Video Dokumenter Awal “Pencurian SDA,dan HAM (Fokus Perusahaan Kelapa Sawit)" di Papua
By Kabar Mapegaa 4:51:00 AM BERITA , BERITA PAPUA , Berita Tanah Papua , KELAPA SAWIT , MAHASISWA , Meepago , Pelajar , PELANGGARAN HAM , PEMBONGKARAN ALAM , Perusahaan , suarah mahasiswa , Tolak Kelapa Sawit
Mahasiswa/i Peduli Papua lagi menyaksikan Video Dokumenter awal, Sabtu, (15/10), Malam, di Asdey.(Fhoto : Petrus Yatipai/KM) |
Manokwari, (KM) --- Mahasiswa peduli Alam Papua,
dan Manusia Papua, di Manokwari, sebagai salah satu kepeduliaan dan kecintaan
mereka terhadap seisi didalam Bumi Papua, telah berhasil mengungkapkan perasaannya dalam bentuk Video Dokumentar dengan
bertajuk pada, “Pencurian Sumber Daya
Alam (SDA), dan Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) focus Perusahaan Kelapa
Sawit di Papua” telah berlangsung kondusif, secara terbuka dengan menonton
bersama. Sabtu,(15/10),malam, di Asrama Deiyai,Manokwari, Papua Barat.
Asas dibuatnya, Video Dokumentar ini, sebagai
keprihatinan kita Mahasiswa Papua, atas realita pada umumnya di Papua, kata,
Mikael Bobii, (Mahasiswa Papua), selaku Koordinator Tim Penggerak Video, pada momentum nonton bersama, di Asrama Deiyai (Asdey),Manokwari.
“Pembuatan Video Dokumentar ini, dasarnya atas
rasa keprihatinan kita Mahasiswa,dan aksi spontanitas yang kita lakukan melihat
kondisi umum yang teradi di Papua”.
Kata, Bobi, Video ini sebagai bahan pemahaman buat
Masyarakat dalam memutuskan secara bijak ketika tibanya tawaran dari para
investor asing dan local.
“Kasus sudah banyak terjadi, dan Kami mau membuat
Video ini supaya, bahan pembelajaran untuk masyarakat”.
“Bagimana, bahan pembejaran untuk masyarakat untuk
memtuskan, apa yang dia mo ambil, apa yang dia mo lakukan ketika, ada tawaran
dari pihak investor Nasional dan internasional masuk ke daerahnya masing-masing”.
Dirinya pun menuturkan, Video ini dibuat asas
bukti-bukti sudah ada, untuk masyarakat memahami.
“Video ini pembuatannya berdasarkan bukti-bukti
yang telah terjadi, sebagai rasa keprihatinan kita, juga sebagai bahan
pembelajaran Masyarakat”.
Dikatakan, Mikael, Video ini masih banyak yang
kurang, maka, katanya, kekurangan-kekurangan itu akan dilengkapi bersama-sama, berdasarkan
skill yang dimiliki Mahasiswa peduli Jagat raya Papua itu, kemudian akan
dipublikasikan melalui Media Online (Channel Youtube.Beko Wuu).
Kami Mahasiswa Peduli Alam, dan peduli Manusia
Papua, membuat Video ini atas landasan realita kini,terkait Pencurian Alam,
yang berujung ke pelanggaran HAM dengan titik focus pada Kelapa Sawit, kata,
Aten Pekei,(Mahasiswa Papua), yang berperan sebagai Kamerawan dan Editor Video, terlahirnya
Video Dokumentar awal di Manokwari tersebut.
“Jadi, disini, kami dari Mahasiswa peduli Alam,
Manusia Papua, disini kami buat dasar realita yang terjadi di Papua, khususnya,
bagaimana mulai dari pencurian Alam hingga ke pelanggaran-pelanggaran HAM yang
terjadi, dengan focus kami disini tentang kelapa sawit”.
Dikatan, Aten, Video dibuat dengan kemampuan kami
Mahasiswa Papua, untuk membangun kesadaran diantara kita untuk menjadi satu,ujarnya.
“Video ini dari Mahasiswa, dibuat sebagai mana
mestinya. Apa yang kami bisa,kami buat, dengan satu tujuan supaya, kita semua
sadar".
Pekei,berharap, asas fakta kehidupan di Papua,
melalui Video yang ditotonkan itu, semakin memahami dan sadar melestarikan Alam
yang masih utuh, dari perusahaan berkapitalis,harapnya.
“Pada intinya, sa, ko, dan de, kita semua sadar,
dan memahami betul apa yang telah terjadi, sehingga lebih khususnya kepada
Masyarakat, agar tidak jual tanah sembarang, dan tidak mengijinkan investor masuk daerah-daerah yang belum perusahaan
beroperasi”.
Aten,yang berperan sebagai Kamerawan dan
Editor, dalam pembuatan Video Dokumentar ini, mendeskripsikannya, Video dibagi
kedalam 9 adegan alurnya.
“Dalam pembuatan Video Dokumenter ini, kami
membaginya dalam 9 adegan, pertama, proses masuknya Video, kemudian yang kedua,
potret umum, setelah itu,mulai masuk ke investor. Bagaimana, investor mulai
masuk ke Kepala Desa, Pemerintah setempat, sampai perusahan itu bereksploitasi.
Kemudian, dilanjutkan dengan aksi spontanitas masyarakat kepada perusahaan".
“selain itu, ada juga dampak, kemudian aksi
masyarakat pemilik hak ulayat kepada pemerintah, dan nanti terakhir berujung
pada pelanggaran HAM”.
Dirinya juga adalah Pimred www.majalahbeko.blogspot.com ,
mengulaskan, pelanggaran HAM akan terjadi ketika perusahaan bereksploitasi,yang
berkolaborai fundamen data dan fakta melalui media online , demikian jalan
ceritanya,jelas, Jurnalis mudah itu.
“disini yang kami buat, pelanggaran HAM terjadi
ketika, perusahan tersebut sudah bereksploitasi, atau dia sudah beroperasi
didaerah hak ulayat masyarakat, dan dikolaborasikan dengan data dan fakta yang
sudah pernah dibuat dalam berita-berita. Disini yang kami ambil, seperti;
tabloid jubi.com, suara papua, kemudian suara pusaka dan lain-lain. Jadi,alurnya
seperti begitu”.
Jurnalis mudah ini, mengatakan, Video ini dibuat
sebagai mana mestinya, maka, kata dia, teman-teman luar dapat membuat jauh lebih
bagus dari video ini.
Lanjut dia, memakan waktu,kira-kira 1 tahun dalam
pembuatannya, tanpa ada spondor dari pihak mana pun. Ini murnih, dari kami
mahasiswa,bebernya.
Seorang anggota, juga adalah Peduli Alam, dan
pecinta Manusia Papua, di Papua, Enggelbertus Gobai, mengatakan, Video ini sangat
tepat ditonton masyarakat untuk dipahami,karena, kata dia, perusahan-perubahan
masuk di Papua untuk menguras kekayaan yang ada, terangnya.
“Video sangat baik ditonton masyarakat pada
umumnya di Papua. Jadi, perusahaan-perusahaan yang masuk di Papua tujuan utamanya itu, mengkuras
potensi di Papua, maka, perusahaan masuk pertama, harus ada kesepakatan dengan
masyarakat hak ulayat atau masyarakat setempat”.
“dikatan, Gobai, kedepan harus ada
kesepakatan-kesepakatan dengan pihak yang berhak penuh atas wilayahnya dengan sasaran
berat, masyarat setempat sejatera. Kalau tidak, ditolak saja, tuturnya.
“kedepannya, harus membangun masyarakat. Itu bagus,
tapi, tujuan lain, yaitu mengkuras potensi yang ada, itu berarti kedepan kami
tolak”.
Kata, Engel, kedepan perlu ditanya secara detail,
terhadap para investor yang akan masuk, menawarkan untuk membuka perusahaan. Dari
mana, surat ijin sama siapa, dan pengembangan kenerja untuk kedepan seperti
apa, itu harus jelas. Kalau itu tidak, yang jelasnya kami tolak, katanya,
dengan tegas.
Usai pada seisen nonton bersama, berlanjut dengan
Diskusi Panel. Sebagai ucapan syukur atas jadinya Video Dokumenter ini, Mahasiswa/I
Asal Deiyai (Tuan Rumah), menyiapkan makan malam bersama dengan pengelolaan sajian
menurut tradisi kekhasan Papua (MEE), yaitu melalui masakan tradisional (Bakar
Batu). Acara ini diikuti puluhan Mahasiswa Papua.
Pewarta :
Petrus Yatipai
Kronologis, Peristiwa Kecelakaan Atas Nama Martinus Degei, Siswa SMK N I Mimika
By Kabar Mapegaa 8:24:00 PM BERITA DUKA , BERITA PAPUA , Kronologi , Pelajar , Siswa
Mayat Siswa SMK N I Kuala Kencana, Almarhum Martinus Degei, (Foto: Melsedik Y/KM) |
Timika, (KM)--- Peristiwa kecelakaan yang menipa
pelajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Mimika atas nama Martinus Degei, Di tabrak
pada tanggal (17/08/2016) jam 11.15 Wit, minggu lalu, di jalan poros Kuala
Kencana depan SMP N 4 SP III Timika Papua oleh orang yang tak
kenal.
Ini
Kronologis versi keluarga terkait
almarhum Martinus Degei, Siswa Smk Negeri I Mimika
Almahrum
Martinus Degei, Umur 17 Tahun, alamat SP
II asal suku Mee Paniai, Pelajar SMK Negeri 1
Mimika, Jurusan Otomotif, orang tua
bapa Yulius Degei dan Ibu Delince
Kayame, ditabrak oleh mobil putih sampai dirumah sakit Mitra Masyarkat Karitas
meninggal dunia.
Koronologis
Hari Pertama Pada Tanggal 17 Agustus 2016
Awalnya
Almarhum Martinus Degei, main Bola Basket mewakilih SMK Kuala Kencana dan
perlombahan tersebut, Martinus Degei merahi juara 1 dan perlombahan Basket yang
mereka lomba dalam rangka penyambutan 17 Agustus adapun hal yang di Maksud. Pada
hari Rabu tanggal 17 Agustus, Martinus Degei, bersama teman atas, nama Amandus, pagi-pagi
mereka dua berangkat menggunakan kendaraan roda dua (Motor) ke tempat
upacara Di SP III Kantor Bupati, tujuan
utama Martinus Degei dan teman tersebut,
untuk menerima hadia piala mereka.
Martinus
degei dan temannya sampai di kantor bupati tempat upacara mereka dua ikut kegiatan sampai
selesai dan untuk penyerahan hadia batalkan sehingga martinus dan teman bersama
teman sekolah lainnya mereka bersama-sama jalan-jalan ke kualah kencana.Sampai
di Kualah Kencana saat itu, Martinus Degei dan teman-nya minum kopi satu-satu
gelas setelah itu mereka dua pulang kerumah dan mereka dua star sampai di SPIII
disitu terjadi kecelakaan di senggol tiba-tiba dengan mobil avanza warna putih.
Lalu mereka dua jatu lalu pinsang di tempat dari situ ada mobil pick up
tiba-tiba muncul didalam mobil itu ada ketua mudika dari gereja
katholik.
Martinus
Degei dan temannya bapa ketua mudika
kasih naik di mobil pick up, lalu langsung bahwa ke UGD rumah sakit Mitra
Masyarakat Karitas SP V, stelah tiba dirumah sakit, mereka dua dimasukan ke
ruangan saat itu kondisi mereka dua cuma pinsang akibat ditabak mobil tadi.
Sampai di UGD mereka dua kondisinya aman-aman Martinus Degei tidak kena apa-apa
goresan pun tidak ada dan teman mengemudi motor yang hanya tergores kecil saja
di tangan dan kondisinya sampai di UGD rasa pinsang habis dan biasa biasa cuma
yang teman satunya hanya goresan di rawat bungkus oleh suster dan dokter
ditempat.
Sampai di
situ, mereka dua makan dan minum, kondisi aman-aman, saat itu kebetulan ada satu
pendeta pelayanan dirumah sakit di ruang UGD atas nama Melianus Gobai diapun
tujuan lain untuk mau layani umat nya, ada di rumah sakit saat itu bapak pendeta
melihat kedua anak ada di ruangan UGD yang kedua kali lagi bapak pendeta
tersebut, melihat kembali begini yang satunya Martinus Degei, tiba-tiba mereka
ada suntik setelah di suntik Martinus tiba-tiba pinsang dan mata putih naik lalu
ia tegang-tegang, yang satunya mereka kasih pindahkan ke kamar sebelah dari
situ.
Bapak pendeta
dia mau masuk untuk melihat anak tersebut, begini dalam ruangan itu ada Tni
Porli, Security, Suster Dokter dengan tegas mereka tolak bapak pendeta di larang
masuk, bapak pendeta katakan saya pendeta mau layani doa, tetapi
teguran/perkataan dari Tni Porli, Security, Suster Dokter, pendeta kah, hamba Tuhan kah, tidak perlu
masuk di ruangan operasi.
Setelah itu
bapak pendeta Melianus, berusaha menghubungi HP ke orang tuanya anak tersebut,
tetapi orang tua kandung tidak ada nomor hp-nya, bapak pendeta langsung hubungi
ke Marten gobai dan Alex Kayame mereka dua langsung pergi ke Karitas sampai di
depan UGD begini mobil Jenaza sudah ada di depan pintu ruang UGD, Suster dan
Dokter keluarkan mayat almarhum Martinus
Degei dari ruangan UGD mau pindahkan ke ruang mayat pake mobil
jenaza.
Setela itu
mereka dua hubungi orang tuanya tetapi orang tuanya tidak percaya anaknya
meninggal dari situ orang tuanya tidak percaya sehingga mereka dua hubungi
tetangganya orang tuanya atas nama Lukas Nawipa, bapak Lukas Nawipa juga kaget
bapak sehingga bapak Lukas, langsung berteriak lari ke orang tuanya Martinus
Degei yang tadinya tidak percaya, lalu sampaikan dari situ orang tuanya kaget
dan menangis berteriak bapanya Yulius Degei dan mamanya Delince Kayame.
Pada malam
jam 08:30 kedua orang tua mulai jalan ke ruma sakit Karitas SP V sampai disana
mamanya keruang mayat di depan jalan bapanya langsung menuju ke UGD lalu tanya
ke dokter. Kata Dokter hanya jawab 5 poin saja, tentang hasil kejadian dari
Martinus Degei yang meninggal, penjelasan yang lainnya setela itu Tni-Porli
langsung batasi dokter, lalu tarik masuk ke dalam ruangan
tertutup.
Adapun 5 poin
hasil tersebut yang di sampai kan oleh dokter adalah sebagai
berikut:
1. Kata dokter tensi daranya hanya 6 tetes.
2. Kata dokter dia biasa pinsang-pinsang ?
3. Kata dokter
mungkin dia ada kena di dalam
karena dia minum Alkolol?
4. Kata dokter sakit tropika?
5. Kata dokter dia pernah ada dapat sakit besar masa kecil?
Orang tua
Martinus, berbantah-bantah bahwa anak saya tidak pernah pinsang-pinsanganak saya
tidak pernah dapat sakit besar kondisi dia baik-baik saja dan juga anak saya
tidak pernah miras/ minuman beralkohol.
Kemudian
seteleh hasil ini pihak Polantas datang dari situ bersama-sama dengan pihak
korban dan temannya korban Martinus, jalan menuju ke kantor lantas lalu mereka
bicarakan tentang perjalanan korban Martinus dengan temannya dari situ bapanya
korban Martinus, tanyakan kepada teman yang bersama-sama dengan korban, jawab
temannya, ah korban Martinus yang kemudi motor, dan kenapa sampai bisa jawab
begitu, pertama di UGD temannya dia jawab motor saya yang bawah ini sangat
ane…?
Dan
penjelasannya beda pembicaraan pertama di UGD jawab lain sedangkan di polantas
jawab lain? pihak korban keberatan dan curigakan kepada temannya yang jalan
bersama-sama dengan koban dan kenapa? sampai bisa terjadi begitu. Kemudian pihak
korbannya kembali ke rumah sakit dan jemput mayat jenaza lalu bawah pulang ke rumahnya korban
di SPII malam jam 3.00
subu.
Koronologis
Hari Ke Dua Kejadian Pada Tanggal 18 Agustus 2016
Pada pagi
hari kamis tanggal 18 agustus 2016 jam
8:00 dirumahnya korban ada 4 orang yang orang anggota Polisi pakai pakaian dinas
dan 3 orang lainnya Intel dari situ mereka panggil orang tuanya
korban.
Lalu dari
situ mereka langsung tanyakan identitas jelas sekaligus mereka memintah
persyaratan KTP, Ijazah, Kartu keluarga dan lain sebagainya. tujuan dan maksud
untuk menawarkan uang sebesar Enam
Milyart (6 M), orang tuanya langsung tanggapi lalu tanya ini uang bantuan dari
mana, mereka jawab ini bantuan dana dari PT.Rasah Karya, tetapi orang tua pihak
korban dengan tegas tolak uang sebesar 6 M itu,
dan orang tua jawab balik kalau bantuan berupa bama boleh itupun bantuan
dari pemerintah daerah boleh, dari situ pihak korban dengan tegas 4 orang itu
langsung di pulangkan.
Kemudian
sekitar jam 09:00, ada 6 orang lagi menyusul kerumanya korban tujuan mereka
datang tanyakan tempat kubur, tujuan mereka mau gale kuburan tetapi saat itu
masih belum kubur, 6 orang yang datang itu identitas mereka tidak jelas dan
orang tua korban jawab, hari ini saya tidak mau kubur dan semua usulan, masukan
dan keputusan yang kamu bilang itu saya dengan tegas tidak akan
terima.
Koronologis
Hari Ke Tiga Kejadian Pada Tanggal 19 Agustus 2016
Pada pagi
hari jumat tanggal 19 agustus 2016 jam 07:30, ada bapa dan ibu orang jawa datang
di rumah korban dan pihak korban tanyakan kepada mereka dua karena orang tidak
kenal dari situ pihak korban tanya mereka dua kamu punya mobil ka? Jawabnya
tidak kami datang mau di doakan, orang tua korban dengan tegas menolak mereka
dua dengan alasan, kenapa sampai seorang
doa bisa katakan buka mayat dulu saya mau lihat, dengan hal ini orang tua korban
tidak terimah baik lalu pihak korban pulangkan mereka dua.
Sekitar jam
pukul 2:15 ada seorang ketua kombas gereja Katholik bersama ada 3 orang datang
beritahukan kepada pihak korban bahwa, kemarin yang disenggolkan mereka dua,
Martinus Degei dan temannya itu dia punya keluarganya datang ketemu dengan pihak
korban disini jadi bagimana jawab orang tua korban tidak apa apa kami tunggu
saja mereka datang, dari situ ketua kombas dan 3 orang mereka
pulang.
kemudian
pihak korban tunggu sampai jam 7:00 malam mereka tidak datang
Sekitar jam
7:30 ada rombongan datang bersama dengan ketua kombas tadi bersama-sama dengan
suster dokter dari karitas tujuan mereka untuk ibadah dan doakan, tetapi orang
tuanya tidak setuju dengan mereka yang datang dan orang tua korban sampaikan
kepada mereka bahwa saya tidak terima karena tadi dari siang ketua kombas dengan
ada 3 orang datang di sini sampaikan ada keluarga pelaku senggol mau datang,
saya tunggu sampai jam 7:00 mereka tidak datang, lalu kenapa sampe kamu yang
datang.
Pihak korban
tidak terimah mereka karena tadi ketua kombas bersama 3 orang datang sampaikan
kepada kami keluarganya pelaku senggol yang mau datang sedangkan kamu yang
datang orang lain tidak sesuai dengan pembicaraan awal, ketua kombas jawab minta
maaf kepada pihak korban, dari situ pihak korban tegas pulangkan rombongan
itu.
Koronologis
Hari Ke Empat Kejadian Pada Tanggal 20 Agustus 2016
Dengan
sengaja pihak korban palang jalan raya SP II tujuan dan maksud pihak korban
supaya mau hadirkan pihak Tni-Polri dan pihak pelaku dan pihak kesehatan untuk
mau ambil data jelas dari pihak korban.
Setelah itu
Tni-Polri langsung datang lalu suruh buka jalan tetapi pihak korban tidak terima
masih bertahan palang jalan sebelum ada penjelasan data jelas dari pelaku.
Tni-porli menawarkan kepada pihak korban bahwa kamu buka jalan,nanti kami akan
panggil pelaku dan pihak kesehatan, setelah itu semua pihak korban minggir ke
samping gereja katholik dari situ mereka panggil teman yang kemudi motor lalu di
tanyakan jawabnya pagi-pagi sebelum ke upacara saya ke gereja katholik santa
maria SP II, setelah selesai saya dengan
teman korban kita menuju ke tempat upacara di kantor bupati Mimika dan
seterusnya.
Pihak korban
sudah jelas dari teman kemudi motor setelah itu mereka panggil dokter umum rumah
sakit Karitas dokter datang dan pihak korban tanya kepada dokter bahwa kenapa
dokter dan suster tidak beritahukan kepada keluarga korban untuk menanda-tangan
korbannya Martinus Degei jawab dokter saya tidak tahu, dari situ TNI-Polri
langsung tarik tangan dokter kasih naik ke dalam mobil Dalmas mereka bawah kabur
dia sembunyikan Dokter setelah itu pihak korban kembali ke rumah duka dari situ
keluarga korban bersepakat untuk kubur Martinus. Pada jam 14:30 Sore Prosesi pemakaman Almarhum
Martinus, di pandu oleh salah satu Prater dari Gereja Katolik SP
II.
Sampai saat
ini pelaku yang menabrak kedua pelajar SMK N I Mimika, pihak kepolisian belum
mengungkapkan identitasnya, menurut kepolisian mereka masih menahan di kantor
Polisi 32 jalan Agimuga Timika Papua.
Untuk proses
penyelesaian masalah ini, keluarga mintah, penjelasan lebih dalam dari pihak
rumah sakit dan pihak aparat kepolisian. Terkait dengan awal kejadian sampai
dengan orang yang antar dari TKP sampai rumah sakit, kemudian keluarga juga
mintah pihak rumah sakit harus memvberikan informasi yang benar kepada keluarga,
karena keluarga korban belum percaya dengan hasil yang disampaikan oleh dokter.
Buktinya belum ada seperti, 1. Hasil
pemeriksaan yang detail, Hasil ronsen/ foto darah, 2. Belum ada surat pennanda
tangani orang Tua, siapa yang ditandatangani surat persetujuan pemeriksaan
terhadap pasien?. 3. Perwakilan keluarga
masuk keruangan pemeriksaan tapi di larang keras oleh pihak rumah sakit.