Kronologis Versi Keluarga, 4 Bersaudara 3 Minggal Dunia 1 Masih Kritis di Paniai
By redaksikabarmapegaa 6:18:00 PM BERITA PAPUA , Kronologi , PERISTIWA PPENEMBAKAN
Satu Malam 3 Bersaudar Adik Kaka Meninggal Dunia, Foto: Dok/KM |
Paniai, (KM)---
Kematian misterius yang menimpa keluarga Pendeta Marten Nawipa, S.
Pak, terjadi pada 10 oktober 2016, keempat
anak korban yakni, Sipora Anggelina
Nawipa 17Th, Melan Goldanesi Nawipa 11 Thn,
Grace Dupiana Nawipa, 10 Thn, dan Novaida
Sara Nawipa, anak 8 Tahun.
Keterangan tertulis yang
terima pada awak media ini, rabu (20/10/2016),
tiga bersaudara adik kaka meninggal di dalam satu hari dan satu orang
masih kritis, kejadian misterius itu, terjadi Dinubutu kampung distrik Aradide
kabupaten Paniai Papua
Identitas
Korban :
- Sipora Anggelina Nawipa, sebagai anak OUMAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2001 Jenis Kelamin Perempuan, Tempat Lahir di Manataidagi, Kebo, sampai meninggal Ia sudah di Kelas III SMP Negeri 1 Aradide
- Melan Goldanesi Nawipa, sebagai anak MAGAWAU, yang Lahir Tanggal 19 September 2005 di Kebo, Manataidagi, Ia dikelas VI SD INPRES Komopa kedua anak diatas ini sedang siap diri mengikuti Ujian Nasional pada Tahun ajaran 2016/2017 lalu sedang dirawat dirumah Sakit Umum Madi- Enarotali.
- Grace Dupiana Nawipa, sebagai anak MABIWAU KE I, yang lahir Pada Tanggal 1 Desember 2006 di Manataidagi, Kebo, anak Nomor ketiga dari keluarga Yang sama. Ia SD INPRES Komopa Kelas IV
- Novaida Sara Nawipa, sebagai Anak MABIWAU KE II, Yang Lahir di Dinutuaida, tanggal 06 Nopember 2008, Jenis Kelamin Perempuan nomor urut 4. Ia Kelas II SD INPRES Komopa meninggal di kamar
Satu Malam 3 Bersaudar Adik Kaka Meninggal Dunia, Foto: Dok/KM |
Ini Kronologis menurut keluarga korban kejadian yang menimpa keluarganya dari Pendeta Marten Nawaipa terhadap anak
kandungnya, Pada hari selasa pagi 11 Oktober 2016 saya
datang dari Enarotali, ke Agadide dalam
rangka Kunjungan Tugas Monitoring ke Sekolah
PAUD TK dan PKBM yang ada di Distrik tersebut.
Pada hari selasa Sore,
Seperti biasanya kami siapkan makan
malam untuk dihidangkan. Makanan yang dihidangkan adalah Ayam Kampung, sayur bayam dan Nasi dengan air
Mineral. Makanan yang dinikmati itu sesuai porsinya dimakan sampai ada yang
dihabiskan ada sisa makanan yang di simpan untuk besok paginya.
Kemudian pada pukul Jam
12.00 Wit malam, saya terbangun mengisi kembali BBM 2 Liter untuk lampu di
rumah, pada pukul 2.00 Wit dini hari saya bangun lampu saya padam karena
kehabisan BBM, Pada pukul 05.30
Wit pagi hari saya bangun menyiapkan
diri untuk pergi ke Enarotali, pada Pukul 06.30 Wit Pagi hari
ada dengar suara di telinga saya
dari anak-anak.
Pada pukul 06.30 Wit pagi
hari lekas saya naik kamar melihat ada
mayat melintang di tempat tidur kemudian saya berteriak keras dengan nada
tangisan dan ratap sehingga banyak orang datang melihat dan menyaksikan atas kejadian yang terjadi itu.
Saat itu segera saja,
saya pergi ke Kem Perusahaan PT. Moderen untuk menyampaikan dan memohon dengan sangat untuk mereka harus
kembalikan roh dari anak-anak korban yang dikuras darahnya melalui Stroom
Udara/Hipnotis.
Pertama saya bicara
dengan diam-diam kepada IMBRAN salah seorang
penting di perusahaan itu supaya kalo
rohnya dikembalikan maka saya
jamin Supaya Pekerjaan akan dilanjutkan
seperti biasa tetapi menurut Jawaban yang disampaikan IMBRAN
bahwa: soal kembalikan roh/nyawa korban itu “tidak dapat dikembalikan” maka saya pun mulai bertindak memalang Kem Perusahaan PT Moderen
Kemudian saya menyatakan kepada Perusahaan supaya
sampai jam 12.00 wit mereka harus membersihkan
kem dan dikosongkan (tindakan ini ditimbulkan oleh akibat kata “ tidak bisa dan
tidak tahu).
Pada Pukul 07.00 Wit saya mendatangi ke Pos Dantimsus 753 dan Koramil 1705 Komopa untuk
menyampaikan tuduhan murni atas Peristiwa korban tersebut diatas adalah atas
kerja sama Gabungan TNI-POLRI dan PT
modern atas Kepentingan Negara dan Perusahaan.
Saya katakan Pergantian
Aparat kali ini terlalu berlebihan jika dibanding aparat yang bertugas selama
ini sebelumnya. Katakan berlebihan dengan melaksanakan berberapa kegiatan
seperti 1. Bandar Permainan Judi TOGEL 2. Aparat memakai Mobil Truk dan Mobil Hailux
milik Perusahan tanpa batas waktu sehingga mobil tersebut dijadikan sebagai
alat PATROLI. 3. TNI masuk ke
kebun-kebun Masyarakat Tani dan Kali-kali, rumah-rumah dalam Keadaan Siaga I.
Saya sangat menuding ke
TNI-POLRI menyatakan bahwa Orang yang membuat kematian masal terhadap anak saya
ini akan ditimpa kepada keluarga mereka juga
tentang peristiwa yang sama. Kemudian dari itu TNI-POLRI menjawab ke
saya bahwa atas Peristiwa itu :kalo
dengan Perusahaan Boleh”
Pada pukul 16.00 Wit Saya sekali lagi ke kem Perusahaan untuk menindaklanjuti
atas kesepakatan yang pernah di sepakti dengan Pimpinan Perusahaan tentang “ jam 12.00 segera tinggalkan tempat dan
eksekusi Fasiltas Perusahaan dari Lokasi namun lalai menepati kesepakatan
antara keluarga korban dan pihak Perusahaan maka selanjutnya Jam 16.15 wit seorang anggota aparat Kepolisian Polsek
Komopa “ HARTANTO” Mengeluarkan tembakan
dua kali sebagai tanda memberikan kode untuk melakukan salpo oleh Gabungan TNI-POLRI yang ada di
distrik Aradide dan tanpa diketahui oleh
Kapolsek Komopa.
Setelah terjadinya
pengeluaran peluru 2 kali oleh Hartanto dan melihatnya gabungan TNI dan POLRI, dalam kondisi siaga satu maka keluarga
duka tidak Menerima kondisi itu membuat keluarga
duka bertindak mengevakuasi barang milik Perusahaan dan karyawan yang tergabung kerja bersama PT. Moderen.
Barang Bukti menurut Keluarga:
Barang
bukti yang dikumpulkan oleh Ayah Korban
1. Foto Hasil Pemeriksaaan Dokter karena Keracunan Makanan
2. Foto Tampakan Stroom Udara Bentuk Bintang diatas Rumah bercahaya 5 kali dan kali yang kelima jadi target korban gugur bunga hidup anak-anak yang ada dalam kamar tidurnya.
3. Lampu PLTA Diputuskan Secara Ilmu oleh Kelompok khusus dibawa Pimpinan HARTANTO dari hari selasa Jam 14.00 sebelum Peristiwa terjadi.
4. emukan Kepala Tengkorak Manusia bentuk singa tergantung pada dinding kamar kecil dalam tengah rumah Kem Perusahaan PT Moderen
5. Foto Keadaan Korban Pada saat di tempat Kejadian dirumah
6. Malam terjadi Peristiwa Gabungan TNI-POLRI melakukan Patroli dua kali Pulang Pergi ke sekitar lokasi tempat Kejadian
7. Malam Jam 12.00 wit Masyarakat disekitar Kota Kecamatan terkejud mendengar bunyi tembakan peluru dua kali, sebagai tanda memulai Kegiatan yang terencana itu. Penembakan yang sama dilakukan ketika kematian korban di desa itu sebelumnya yaitu atas Kematian Mama ANDARIANA YOGI.
Bararang bukti yang dikumpulkan oleh Masyarakat setempat menjelang satu bulan sebelum Peristiwa terjadi diantaranya :
1. Saksi
kampung dinubutu: Pelayanan perusahan terhadap masyarakat setempat apabila
mereka memerluhkan untuk antar orang sakit ke pelabuhan Pasir putih, muat kayu
bakar, balok, pagar atau minta perhatian sedikitpun tidak terlayani, menimbulkan pemikiran bahwa
pihak perusahan masih ada tidak senang dengan masyarakat setempat.
2. Saksi
Kampung Waimaida :Kegiatan yang di lakukan oleh Perusahan selalu melibatkan
gabungan TNI/POLRI.
3. SMA
NEGERI :Hartanto menerima sebuah undangan dari SMA Negeri 2 Agadide dengan
mengatakan kepada yang antar surat undangan ke Polsek Komopa itu bahwa “kamu
yang kaka tau saya yang kaka” kata itu tidak sesuai dengan kode etik menerima
tamu yang antar surat itu.
Keterangan Saksi
- Saksi Kampung Momabaida : setiap minggu dua kali Mobil milik perusahan di pakai keluar oleh TNI/POLRI kira-kira dari jam 8-10 malam dan perusahan membebaskan kunci untuk di gunahkan dalam kepentingan tertentu. Lanjutan Momabaida, Otto.R menyampaikan bahasa Propoganda kepada masyarakat bahwa ketika kamu dengar bunyi tembakan senjata maka masyarakat satupun tidak boleh keluar dari rumah.
- Saksi Kampung Pugaitapuda :kronologis kematian Mama Andariana Yogi seorang Ibu janda Kepala Suku kampong toyaimoti ini sama jejak kematian dengan jejak korban ke empat anak.
- Saksi Kampung Wopabaida :ada kelompok besar pemuda itu di tuntut utang diantaranya salah satu pemuda Melkias Yogi dituntut untuk di tutupi kembali Utang kios pada hal Ia mengakui tidak pernah ada Utang.
- Saksi kampung Iyobado : setiap malam kami tidak merasa nyaman tidur karena operasi mobil trek selalu melaksanakan kegiatan rahasia pulang balik dari pasir Putih ke Jembatan Kali Aga dan titik kembali ke KEM.
- Saksi Kampung Dinutuwata :
- Empat Kali Kami melihat cahaya berwarna merah kuningan semacam bintang pada malam hari diatas rumahnya Korban.
- Hartanto bertugas seumur Hidup di Polsek Komopa itu mendugakan bahwa Ia ada dan hadir di komopa ini untuk membalas suatu dendaman dan melaksanakan proyek Negara dalam genocida orang asli Papua.
- Kami masyarakat bingun melihat jadwal tugas TNI/POLRI di Perusahan PT.Moderen. - - Dalam bulan Oktober tanggal satuan pada malam hari ada bunyi tembakan dua kali.
- bertempat di KEM lalu yang menjadi saksi adalah Derek Nawipa. Setelahnya mendengar bunyi tembakan. Ia Menanyakan kepada karyawan AGUS yang (berkelainan ciri tubuh 1 mata 2 jari ) :mengapa ada penembakan tadi malam…? Jawabnya : tanyakan ke TNI/POLRI.
- Saksi kepala Suku :Kepala Suku menanyakan atas kejadian penembakan pada malam hari tanggal satuan bulan okteber di sekitar KEM perusahana itu kepada koramil Komopa dan jawabnya TNI/POLRI mengeluarkan tembakan dua kali akibat Karyawan Perusahan mengungkapkan bahwa kami PT.moderen kerja sama dengan TPN/OPM.
- Saksi Kampung Abatadi :Ada semacam lampu diatas gunung dekat rumah keluarga korban bapak Marthen Nawipa.
- Lanjutan saksi Abatadi juga : Agus Satu mata berjabat tangan dengan Damianus Yogi di kampung abatadi saat itu juga tanganya membengkak sehingga masyarakat abatadi mengkroyok menuntut memulihkn atas insiden itu sehingga dirinya mengaku perbuatanya itu benar dan akhirnya pelaku mengeluarkan uang sebesar 10 juta untuk ongkos berobat.
Pewarta: Redaksi KM/39
OTK Mencoba Niat Membakar Kantor KNPB & PRD Wilayah Timika
By Kabar Mapegaa 3:30:00 PM BERITA PAPUA , KNPB , Kronologi
Kantor Sekertarit Knpb dan Prd Timika, Berdiri Sejak 31/12/2013 sampai 2016, (Foto: Dok/KM) |
Timika, (KM)--Orang Tak Kenal (OTK) mencoba niat jahat untuk membakar kantor sekertariat Komite Nasional Papua Barat (KNPB) dan Parlemen Rakyat Daerah Mimika (PRDM) wilayah Timika, pada hari minggu (28/08/2016). Pukul 03:00 waktu setempat, di Jalan PT. Freeport Lama Bendungan Kebun Sirih.
Rudy
Wenda, saksi mata, saat wawancara dengan media online kabarmapegaa.com. Senin,
(29/08/2016), dia menjelaskan kronologis kejadian, peristiwa itu terjadi sekitar
jam 03.00 subuh dini hari pelaku (OTK) mencoba lembar bahan peledak kearah
kantor.
Kata
Wenda, kejadian tersebut, awalnya terjadi tepat pada jam 07:25 Wit,
sebelum kejadian ada lima orang pemuda orang papua datang main-main di belakang
kantor KNPB dan PRD wilayah Timika, jalan Freeport lama, tiga orang dalam
keadaan menguasai minuman keras (Miras) dan dua orang keadaan tanpa Miras
keadaan normal.
“Lima
orang tersebut, lembar dari belakang kantor KNPB, dua Jendela lantai dua hancur
total, menurut dia, mereka adalah benar-benar orang terlatih, lempar ke kantor
niat mereka untuk membakar kantor, “ungkap wenda.
Lanjut
dia, cara mereka gunakan bahan peledak dengan bungkusan besar guna untuk lembar
dalam kantor, ini bahan-bahan yang mereka gunakan yakni : pertama, bensin
5 liter, kedua, 1 Pastik warna merah, Ketiga, 24 plastik tempat
bungkusan gula, empat, 4 karet, lima, 1 plastik putih, enam,
3 batu bungkus dalam sarung tangan, tujuh, sarung tangan biasa gunakan
di bangunan rumah dan, delapan,2 sarung tangan yang bisa gunakan
di rumah sakit, “jelasnya.
Kemudian
kata dia, mereka (pelaku) lempar ke arah kantor jarak sekitar 1 meter, lalu
api menyala, tidak lama lagi anggota Knpb yang jaga malam mereka gagalkan
misi mereka pelaku.
“Setelah
kejadian, pelaku langsung melarikan diri kearah bandara Moses Kilangin,
Keamanan KNPB piket malam mengejar pelaku tetapi belum berhasil menangkap
pelaku, “tutur wenda.
Kemudian,
wenda juga, menyatakan senin (29/08/2016) satu mobil warnah merah
datang di halaman kantor Knpb dan Pprd Timika, tepat pada pukul 10.15 Wit
tanpa alasan yang jelas, lalu kata wenda, keamanan Knpb dekat untuk tanya
kedatangan mobil tersebut, namun mobil tersebut langsung kabur balaf lari
ke arah jalan Freeport lama menuju Airport Timika, ”Pungkasnya.
Pewarta:
Melsedik Yogi
Kronologis, Peristiwa Kecelakaan Atas Nama Martinus Degei, Siswa SMK N I Mimika
By Kabar Mapegaa 8:24:00 PM BERITA DUKA , BERITA PAPUA , Kronologi , Pelajar , Siswa
Mayat Siswa SMK N I Kuala Kencana, Almarhum Martinus Degei, (Foto: Melsedik Y/KM) |
Timika, (KM)--- Peristiwa kecelakaan yang menipa
pelajar siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri I Mimika atas nama Martinus Degei, Di tabrak
pada tanggal (17/08/2016) jam 11.15 Wit, minggu lalu, di jalan poros Kuala
Kencana depan SMP N 4 SP III Timika Papua oleh orang yang tak
kenal.
Ini
Kronologis versi keluarga terkait
almarhum Martinus Degei, Siswa Smk Negeri I Mimika
Almahrum
Martinus Degei, Umur 17 Tahun, alamat SP
II asal suku Mee Paniai, Pelajar SMK Negeri 1
Mimika, Jurusan Otomotif, orang tua
bapa Yulius Degei dan Ibu Delince
Kayame, ditabrak oleh mobil putih sampai dirumah sakit Mitra Masyarkat Karitas
meninggal dunia.
Koronologis
Hari Pertama Pada Tanggal 17 Agustus 2016
Awalnya
Almarhum Martinus Degei, main Bola Basket mewakilih SMK Kuala Kencana dan
perlombahan tersebut, Martinus Degei merahi juara 1 dan perlombahan Basket yang
mereka lomba dalam rangka penyambutan 17 Agustus adapun hal yang di Maksud. Pada
hari Rabu tanggal 17 Agustus, Martinus Degei, bersama teman atas, nama Amandus, pagi-pagi
mereka dua berangkat menggunakan kendaraan roda dua (Motor) ke tempat
upacara Di SP III Kantor Bupati, tujuan
utama Martinus Degei dan teman tersebut,
untuk menerima hadia piala mereka.
Martinus
degei dan temannya sampai di kantor bupati tempat upacara mereka dua ikut kegiatan sampai
selesai dan untuk penyerahan hadia batalkan sehingga martinus dan teman bersama
teman sekolah lainnya mereka bersama-sama jalan-jalan ke kualah kencana.Sampai
di Kualah Kencana saat itu, Martinus Degei dan teman-nya minum kopi satu-satu
gelas setelah itu mereka dua pulang kerumah dan mereka dua star sampai di SPIII
disitu terjadi kecelakaan di senggol tiba-tiba dengan mobil avanza warna putih.
Lalu mereka dua jatu lalu pinsang di tempat dari situ ada mobil pick up
tiba-tiba muncul didalam mobil itu ada ketua mudika dari gereja
katholik.
Martinus
Degei dan temannya bapa ketua mudika
kasih naik di mobil pick up, lalu langsung bahwa ke UGD rumah sakit Mitra
Masyarakat Karitas SP V, stelah tiba dirumah sakit, mereka dua dimasukan ke
ruangan saat itu kondisi mereka dua cuma pinsang akibat ditabak mobil tadi.
Sampai di UGD mereka dua kondisinya aman-aman Martinus Degei tidak kena apa-apa
goresan pun tidak ada dan teman mengemudi motor yang hanya tergores kecil saja
di tangan dan kondisinya sampai di UGD rasa pinsang habis dan biasa biasa cuma
yang teman satunya hanya goresan di rawat bungkus oleh suster dan dokter
ditempat.
Sampai di
situ, mereka dua makan dan minum, kondisi aman-aman, saat itu kebetulan ada satu
pendeta pelayanan dirumah sakit di ruang UGD atas nama Melianus Gobai diapun
tujuan lain untuk mau layani umat nya, ada di rumah sakit saat itu bapak pendeta
melihat kedua anak ada di ruangan UGD yang kedua kali lagi bapak pendeta
tersebut, melihat kembali begini yang satunya Martinus Degei, tiba-tiba mereka
ada suntik setelah di suntik Martinus tiba-tiba pinsang dan mata putih naik lalu
ia tegang-tegang, yang satunya mereka kasih pindahkan ke kamar sebelah dari
situ.
Bapak pendeta
dia mau masuk untuk melihat anak tersebut, begini dalam ruangan itu ada Tni
Porli, Security, Suster Dokter dengan tegas mereka tolak bapak pendeta di larang
masuk, bapak pendeta katakan saya pendeta mau layani doa, tetapi
teguran/perkataan dari Tni Porli, Security, Suster Dokter, pendeta kah, hamba Tuhan kah, tidak perlu
masuk di ruangan operasi.
Setelah itu
bapak pendeta Melianus, berusaha menghubungi HP ke orang tuanya anak tersebut,
tetapi orang tua kandung tidak ada nomor hp-nya, bapak pendeta langsung hubungi
ke Marten gobai dan Alex Kayame mereka dua langsung pergi ke Karitas sampai di
depan UGD begini mobil Jenaza sudah ada di depan pintu ruang UGD, Suster dan
Dokter keluarkan mayat almarhum Martinus
Degei dari ruangan UGD mau pindahkan ke ruang mayat pake mobil
jenaza.
Setela itu
mereka dua hubungi orang tuanya tetapi orang tuanya tidak percaya anaknya
meninggal dari situ orang tuanya tidak percaya sehingga mereka dua hubungi
tetangganya orang tuanya atas nama Lukas Nawipa, bapak Lukas Nawipa juga kaget
bapak sehingga bapak Lukas, langsung berteriak lari ke orang tuanya Martinus
Degei yang tadinya tidak percaya, lalu sampaikan dari situ orang tuanya kaget
dan menangis berteriak bapanya Yulius Degei dan mamanya Delince Kayame.
Pada malam
jam 08:30 kedua orang tua mulai jalan ke ruma sakit Karitas SP V sampai disana
mamanya keruang mayat di depan jalan bapanya langsung menuju ke UGD lalu tanya
ke dokter. Kata Dokter hanya jawab 5 poin saja, tentang hasil kejadian dari
Martinus Degei yang meninggal, penjelasan yang lainnya setela itu Tni-Porli
langsung batasi dokter, lalu tarik masuk ke dalam ruangan
tertutup.
Adapun 5 poin
hasil tersebut yang di sampai kan oleh dokter adalah sebagai
berikut:
1. Kata dokter tensi daranya hanya 6 tetes.
2. Kata dokter dia biasa pinsang-pinsang ?
3. Kata dokter
mungkin dia ada kena di dalam
karena dia minum Alkolol?
4. Kata dokter sakit tropika?
5. Kata dokter dia pernah ada dapat sakit besar masa kecil?
Orang tua
Martinus, berbantah-bantah bahwa anak saya tidak pernah pinsang-pinsanganak saya
tidak pernah dapat sakit besar kondisi dia baik-baik saja dan juga anak saya
tidak pernah miras/ minuman beralkohol.
Kemudian
seteleh hasil ini pihak Polantas datang dari situ bersama-sama dengan pihak
korban dan temannya korban Martinus, jalan menuju ke kantor lantas lalu mereka
bicarakan tentang perjalanan korban Martinus dengan temannya dari situ bapanya
korban Martinus, tanyakan kepada teman yang bersama-sama dengan korban, jawab
temannya, ah korban Martinus yang kemudi motor, dan kenapa sampai bisa jawab
begitu, pertama di UGD temannya dia jawab motor saya yang bawah ini sangat
ane…?
Dan
penjelasannya beda pembicaraan pertama di UGD jawab lain sedangkan di polantas
jawab lain? pihak korban keberatan dan curigakan kepada temannya yang jalan
bersama-sama dengan koban dan kenapa? sampai bisa terjadi begitu. Kemudian pihak
korbannya kembali ke rumah sakit dan jemput mayat jenaza lalu bawah pulang ke rumahnya korban
di SPII malam jam 3.00
subu.
Koronologis
Hari Ke Dua Kejadian Pada Tanggal 18 Agustus 2016
Pada pagi
hari kamis tanggal 18 agustus 2016 jam
8:00 dirumahnya korban ada 4 orang yang orang anggota Polisi pakai pakaian dinas
dan 3 orang lainnya Intel dari situ mereka panggil orang tuanya
korban.
Lalu dari
situ mereka langsung tanyakan identitas jelas sekaligus mereka memintah
persyaratan KTP, Ijazah, Kartu keluarga dan lain sebagainya. tujuan dan maksud
untuk menawarkan uang sebesar Enam
Milyart (6 M), orang tuanya langsung tanggapi lalu tanya ini uang bantuan dari
mana, mereka jawab ini bantuan dana dari PT.Rasah Karya, tetapi orang tua pihak
korban dengan tegas tolak uang sebesar 6 M itu,
dan orang tua jawab balik kalau bantuan berupa bama boleh itupun bantuan
dari pemerintah daerah boleh, dari situ pihak korban dengan tegas 4 orang itu
langsung di pulangkan.
Kemudian
sekitar jam 09:00, ada 6 orang lagi menyusul kerumanya korban tujuan mereka
datang tanyakan tempat kubur, tujuan mereka mau gale kuburan tetapi saat itu
masih belum kubur, 6 orang yang datang itu identitas mereka tidak jelas dan
orang tua korban jawab, hari ini saya tidak mau kubur dan semua usulan, masukan
dan keputusan yang kamu bilang itu saya dengan tegas tidak akan
terima.
Koronologis
Hari Ke Tiga Kejadian Pada Tanggal 19 Agustus 2016
Pada pagi
hari jumat tanggal 19 agustus 2016 jam 07:30, ada bapa dan ibu orang jawa datang
di rumah korban dan pihak korban tanyakan kepada mereka dua karena orang tidak
kenal dari situ pihak korban tanya mereka dua kamu punya mobil ka? Jawabnya
tidak kami datang mau di doakan, orang tua korban dengan tegas menolak mereka
dua dengan alasan, kenapa sampai seorang
doa bisa katakan buka mayat dulu saya mau lihat, dengan hal ini orang tua korban
tidak terimah baik lalu pihak korban pulangkan mereka dua.
Sekitar jam
pukul 2:15 ada seorang ketua kombas gereja Katholik bersama ada 3 orang datang
beritahukan kepada pihak korban bahwa, kemarin yang disenggolkan mereka dua,
Martinus Degei dan temannya itu dia punya keluarganya datang ketemu dengan pihak
korban disini jadi bagimana jawab orang tua korban tidak apa apa kami tunggu
saja mereka datang, dari situ ketua kombas dan 3 orang mereka
pulang.
kemudian
pihak korban tunggu sampai jam 7:00 malam mereka tidak datang
Sekitar jam
7:30 ada rombongan datang bersama dengan ketua kombas tadi bersama-sama dengan
suster dokter dari karitas tujuan mereka untuk ibadah dan doakan, tetapi orang
tuanya tidak setuju dengan mereka yang datang dan orang tua korban sampaikan
kepada mereka bahwa saya tidak terima karena tadi dari siang ketua kombas dengan
ada 3 orang datang di sini sampaikan ada keluarga pelaku senggol mau datang,
saya tunggu sampai jam 7:00 mereka tidak datang, lalu kenapa sampe kamu yang
datang.
Pihak korban
tidak terimah mereka karena tadi ketua kombas bersama 3 orang datang sampaikan
kepada kami keluarganya pelaku senggol yang mau datang sedangkan kamu yang
datang orang lain tidak sesuai dengan pembicaraan awal, ketua kombas jawab minta
maaf kepada pihak korban, dari situ pihak korban tegas pulangkan rombongan
itu.
Koronologis
Hari Ke Empat Kejadian Pada Tanggal 20 Agustus 2016
Dengan
sengaja pihak korban palang jalan raya SP II tujuan dan maksud pihak korban
supaya mau hadirkan pihak Tni-Polri dan pihak pelaku dan pihak kesehatan untuk
mau ambil data jelas dari pihak korban.
Setelah itu
Tni-Polri langsung datang lalu suruh buka jalan tetapi pihak korban tidak terima
masih bertahan palang jalan sebelum ada penjelasan data jelas dari pelaku.
Tni-porli menawarkan kepada pihak korban bahwa kamu buka jalan,nanti kami akan
panggil pelaku dan pihak kesehatan, setelah itu semua pihak korban minggir ke
samping gereja katholik dari situ mereka panggil teman yang kemudi motor lalu di
tanyakan jawabnya pagi-pagi sebelum ke upacara saya ke gereja katholik santa
maria SP II, setelah selesai saya dengan
teman korban kita menuju ke tempat upacara di kantor bupati Mimika dan
seterusnya.
Pihak korban
sudah jelas dari teman kemudi motor setelah itu mereka panggil dokter umum rumah
sakit Karitas dokter datang dan pihak korban tanya kepada dokter bahwa kenapa
dokter dan suster tidak beritahukan kepada keluarga korban untuk menanda-tangan
korbannya Martinus Degei jawab dokter saya tidak tahu, dari situ TNI-Polri
langsung tarik tangan dokter kasih naik ke dalam mobil Dalmas mereka bawah kabur
dia sembunyikan Dokter setelah itu pihak korban kembali ke rumah duka dari situ
keluarga korban bersepakat untuk kubur Martinus. Pada jam 14:30 Sore Prosesi pemakaman Almarhum
Martinus, di pandu oleh salah satu Prater dari Gereja Katolik SP
II.
Sampai saat
ini pelaku yang menabrak kedua pelajar SMK N I Mimika, pihak kepolisian belum
mengungkapkan identitasnya, menurut kepolisian mereka masih menahan di kantor
Polisi 32 jalan Agimuga Timika Papua.
Untuk proses
penyelesaian masalah ini, keluarga mintah, penjelasan lebih dalam dari pihak
rumah sakit dan pihak aparat kepolisian. Terkait dengan awal kejadian sampai
dengan orang yang antar dari TKP sampai rumah sakit, kemudian keluarga juga
mintah pihak rumah sakit harus memvberikan informasi yang benar kepada keluarga,
karena keluarga korban belum percaya dengan hasil yang disampaikan oleh dokter.
Buktinya belum ada seperti, 1. Hasil
pemeriksaan yang detail, Hasil ronsen/ foto darah, 2. Belum ada surat pennanda
tangani orang Tua, siapa yang ditandatangani surat persetujuan pemeriksaan
terhadap pasien?. 3. Perwakilan keluarga
masuk keruangan pemeriksaan tapi di larang keras oleh pihak rumah sakit.
Ini Laporan Resmi Aksi KNPB 15 Agustus, Polisi Bungkam Ruang Demokrasi di Jayapura
By Kabar Mapegaa 5:42:00 PM Aksi Demo Damai , AKTIVIS PAPUA , Berita Tanah Papua , KNPB , Kronologi
Logo KNPB.(Ilustrasi.Ist) |
Yogyakarta, (KM)-Berikut adalah Laporan Resmi Komite Nasional Papua Barat (KNPB), yang dilpaorkan oleh Sekretaris Umum KNPB, Ones Suhuniap, kepada Kabar Mapegaa, Selasa (16/08) saat diwawancara via FB mengenai aksi damai serentak di beberapa kota di Papua, dalam rangka peringati 54 tahun “Perjanjian New york Agreement 15 Agustus 1962” yang berlangsung pada Senin, (15/08) kemarin.
Dalam aksi tersebut, dikabarkan ada 7 (tujuh) orang yang menjadi jadi korban. Tiga diantaranya dapat tembak Polisi menggunakan Peluru Karet, Empat lainnya disika.
Aksi demo damai Rakyat Papua meperingati 54 tahun perjanjian New york Agreement 15 Agustus 1962 Yang dimediasi oleh komite nasional Papua Barat (KNPB) untuk dilakukan di beberapa kota di Papua termasuk kota Jayapura.
Demo damai yang dipimpin oleh kordinator Umum (Korum), Sam Lokn dalam komando KNPB ini diblokade oleh aparat kepolisian daerah Polda Papua melalui masing-masing Kapolres.
Khusus kota Jayapura massa menduduki di 3 (tiga) tempat yang berbeda dan membacakan pernyatan sikap rakyat Papua terhadap mosi tidak percaya rakyat Papua oleh media Nasional KNPB.
Dalam aksi demo KNPB kemarin, 15 Polisi melakukan penghadangan dan pemblokadena hingga panagkapan serta penembakan hingga penyiksaan terhadap rakyat Papua dan aktivis KNPB.
Polisi melakukan pemblokadean terhadap massa aksi, dengan alasan polisi tidak mengijinkan KNPB demo karena tidak memiliki ijin dari kepolisian, padahal sesuai dengan undang-udang KNPB sudah memberitahukan surat pemberitahuan recana demo damai di kantor DPRP dalam rangka memperigati hari perjanjian New York Agreement 1962 secara damai .
Akibat pemblokadean tersebut aktivitas lalulitas di jalan alternatif Perumans III tembus Walikota Jayapura macet, pertokohan di daerah perumnas III Waena dan Abepura memilih tutup, dan sopir -sopir angkutan kota serta tukang ojek tidak melakukan aktifitas seperti biasanya.
Selain itu, Aksi dami KNPB tersebut juga diwarnai dengan penembakan dan penyiksaan kebrutalan kepolisian terhadap aktivis KNPB dan Rakyat Papua. Nama yang disiksa polisi dan yang dapat tembak dengan peluruh karet antara lain :
1.Elmin Kemon (27) tertembak pada bagian dada didepan asrama Mimika, Waena, Pukul 10:00 WP siang.2.Niverina kibak, Kena tembak peluruh di kepala, yang sedang jualan Pinang3.Yunius Murib, kena peluru di paha4.Berina Magay, kena pukul di dpelipis mata dengan popor senjata5.Wnus Siep (27 ), dapat tembak di dada sebela kiri peluru karet di depan asrama Timika6.Saugas Goo (24), disiksa polisi7.Tinus Nelambo (23) disiksa aparat tni polri di Perumnas II Waena, Pukul 8:30 WP saat memimpin demo damai tolak perjanjian New York Agreement 1962.
Selain itu Polisi juaga melakukan pemukulan terhadap massa aksi. Video kesaksian korban bisa lihat di lik Berikut Ini : https://www.facebook.com/100004453112560/videos/623800917778340/
Untuk mengamankan aksi demo damai KNPB, Senin, (15/08) aparat kepolisian yang turun adalah dari Polresta Jayapura Kota, angota Birimob Polda Papua dan kepolisian dari polda Papua dibekap oleh Anggota TNI AD dan SATPOL PP serta intelejen dari berbagai kesatuan baik organik maupun non organik.
Sama seperti aksi dukungan ULMWP sebelumnya aparat kabungan TNI AD, Polisi dan brimob serta intelejen ini terlebih dahulu pukul 06.00 WPB melakukan apel dan pembagian tugas di Perumnas III Waena, belakang Sekertariat BEM Uncen.
Untuk diketahui bahwa aksi yang sama dilakukan di berbagi kota di Papua, aksi dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan, ibadah, panggung politik, mimbar bebas serta aksi turun jalan dan aksi di tempat.
Wilayah-wilayah yang lakukan kegitan dalam rangka hari perjanjian New york antara lain; Jayapura, Timika, Sorong, Biak, Fakfak Kaimana dan beberapa kota wilayah kerja KNPB di Papua.
Berikut adalah Kornologi di Sejumlah Titik Masa Aksi Damai di Jayapura 15 Agustus 2016
Sesui dengan kesepakatan sebelumya massa aksi damai berkerak dari setiap sektor menuju ke titik kumpul masa aksi pada pukul 08.00 WPB.
Aksi demo kali ini beberapa titik kumpul atau konsentrasi massa aksi dipusatkan dengan menunjuk korlap masing-masing titik, konsentrasi masa pertama perumnas III Waena, Expo, Linggaran Abepura, Taman imbi dan halte Yapis serta Sentani. Pada pukul 08.00 WP, masa aksi bergerak dari sektor dan dari rumah masing menuju titik kumpul masing-masing .
Kronologi Sektor Koteka Peruman III Dalam
Masa aksi dari sektor koteka perumnas III dalam bergerak keluar di jalan menuju Abepura. Masa yang dikordinir Abet Yeimo dan Saugas Goo, dengan kekuatan masa 100 an orang longcmarh menuju Abe, pada pukul 09 .00 WP. Kemudian pada pukul 09.30 WP, massa Aksi tiba di jalan SPG tepatnya di depan universitas terbuka Waena, kemudian dalam waktu yang sama aparat kepolisian menggunakan tiga Dalmas tiba di tempat dan menghadang masa aksi.
Korlap melakukan negosiasi degan aparat supaya kepolisian bukan jalan untuk massa aksi lewat namun hal tersebut tidak dindakan oleh aparat kepolisian dan terus memblokade masa aksi. Akhirnya korlap mengintruksikan masa aksi duduk. Kemudian aparat memaksakan masa membubarkan diri dan kembali ke rumah masing-masing. Namun masa juga tidak mau karena kami hanya melakukan demo damai tegas korlap kepada aparat. Negosiasi yang dibangun tidak menemukan solusi dan aparat kepolisian langsung menagkap 100an masa ayang dari sektor Koteka tersebut.
Setelah semua masa aksi ditangkap naikan di dalmas lalu menuju ke perumnas bertujuan ke Polres Jayapura, Kemuadian massa yang ditangkap di depan Universitas Terbuka, pada pukul 10.00 WP diturunkan di Perumnas III waena. . Berikut link Penghadangan : https://www.youtube.com/watch?v=f2mDNdEOymM&feature=youtu.be
Aparat kepolisian menghadang masa aksi di jalan SPG menggunakan tiga buah mobil Dalmas, satu buah mobil Box , satu buah mobil Tahanan dengan kekuatan Personil sekitar 50 an dengan serangam lengkap.
Masa aksi yang dihadang di jalan SPG tersebut semuanya ditangkap, tidak satu pun masa aksi yang lolos sebab.
Sebelum ditangkap Korlap mengarahkan duduk di badan, lalu aparat kepolisian menedang dan memukul masa aksi untuk naikan dalam dalmas. Pada saat melakukan penagkapan tersebut beberapa orang masa aksi disiksa oleh kepolisian, ada yang dapat pukul di kepala ada yang ceki leher ada yang dpukul hingga kepala memar.
Kemudian pada pukul 10.00 WP terjadi penembakan terhadap dua orang perempuan dan tiga orang laki-laki di Perumnas II dan sekitarnya.
Dalam insiden itu ada dua ibu yang kena tembakan dan tiga laki-laki kena peluru aparat. Pada saat kejadian itu korban melapor kepada KNPB atas peristiwa penembakan tersebut . Setelah mendengar laporan itu KNPB menemui korban penembakan, saat KNPB menemui, korban mengatakan bahwa mereka ditembak oleh polisi.
Jadi peristiwa penembakan dan Pembakaran disekitar waena terjadi masa aksi KNPB sudah ditangkap dan diarahkan ke daerah Perumnas III oleh aparat kepolisian.
Hal jelas bahwa yang melakukan pembakaran itu dilakukan bukan dari masa KNPB dan hal itu terjadukan saat aparat kepolisian menghadang dan menagkap masa aksi tetapi, setelah peristiawa Pemblokadean dan penagkapan terlebih dahulu kira-kira 30-40 menit kemudian terjadi penembakan dan Pembakaran.
Artinya yang melakukan pemabkaran itu bukan masa KNPB tetapi pihak tertentu untuk mengadudomba KNPB atatu untuk kriminalisasi demo damai KNPB. Kemungkian lain terjadinya pembakaran tersebut mungkin karena akibat dari aparat kepolisian menembak Ibu-ibu dan 3 laki-laki dapat tembak serta ada dapat pukul oleh polisi sehingga bisa saja terjadi pembakaran, terjadi itu mungkin karena sebab akibat.
Kemudian secara logika manusia yang melakukan pembakaran itu dari KNPB belum tentu aksi duduki di perumnas III dan lampu merah abepura tidak mungkin berjalan damai, pasti aparat mebubarkan paksa dan menagkap aktivis KNPB.
Nama yang disiksa polisi dan yang dapat tembak dengan peluruh karet antara lain :
- Elmin Kemon (27) tertembak pada bagian dada didepan asrama mimika waena jam 10:00 siang ini.
- Niverina kibak Kena tembak peluruh di kepala, yang sedang jualan pinag
- Yunius Murib kena peluru di paha
- Berina Magay kena pukul di dpelipis mata dengan popor senjata
- Wnus Siep umur 27 tahun, dapat tembak di dada sebela kiri peluru karet di depan asrama Timika
- Tinus Nelambo (23) disiksa aparat tni polri di perumnas 2 waena, West Papua pukul 8:30 saat memimpin demo damai tolak perjanjian New York Agreement 1962. Banyak dipukul dan disiksa. Video kesaksian korban bisa lihat di lik Berikut Ini : https://www.facebook.com/100004453112560/videos/623800917778340/
- Wnus Siep umur 27 tahun, dapat tembak di dada sebela kiri peluru karet di depan asrama Timika
- Saugas Goo, 24 tahun disiksa polisi
Kronologi Titik Kumpul Somel
Pada pukul 10.30 WP, massa aksi di titik kumpul Somel Perumnas III yang dipimpin oleh Jubir Nasional, Bazoka Logo, long march menuju ke Abepura secara aman dan damai, karena KNPB pastikan bahwa Aksi demo dilakukan secara damai dan bermartabat. KNPB memastikan bahwa yang melakukan pembakaran itu pihak tertentu untuk memancing situasi dan bertujuan mengkriminalisasi, sehingga KNPB secara damai melitas di Perumnas II menuju Abe dan aparat kepolisian mengawal massa aksi.
Kemudian, massa aksi bersama tiba di depan asrama Timika. Aparat kepolisian menghadang massa aksi. Pada saat penghadangan itu aparat kepolisian yang berada disekitar Perumas II. Saat itu Polisi menyebut-menyebut nama Bazoka Logo. Mereka mengatakan, “Bazoka ko harus bertanggung jawab atas pembakaran ini,” kata Polisi kepada bazoka didepan massa aksi. Lebih lanjut mengatakan bahwa, KNPB bertanggung jawab atas pembakaran ini, kata polisi.
Selain itu, mereka memaksaciptakan konflik, dan berusaha menagkap jubir KNPB namun masa tidak terpancing dan keamanan KNPB mengawasi jubir, setelah itu membangun negosiasi bersama Kapolres sehingga masa kembali melanjutkan perjalanan ke Expo. Pada pukul jam 13.00 WP massa aksi tiba di lampu merah (Upil) Abepura.
Titik kumpul Gapura Uncen, Perumnas III dan sekitarnya.
Masa Aksi dari asrama Uncen, massa aksi dari kali Kamwolker sebela dan sekertariat KNPB kampung Vietnam dan sekitarnya bergerak keluar dari asrama pada pukul 09.58 WP. Massa aksi bergerak keluar menuju Gapura Uncen. pada pukul 09.15 WP masa aksi berjumlah 335 orang tiba di jalan naik kampus Uncen. Setelah masa aksi tiba di Gapura, aparat kepolisian memblokade masa aksi dengan kekuatan penuh.
Pada pukul 09.20 sampai dengan pukul 11.00 WP massa akasi diblokade oleh kepolisian, aparat kepolisian melarang demo KNPB dan berusaha membubarkan massa. Kemudian pengurus KNPB membangun negosiasi dengan kepolisian untuk melajutkan aksi ke DPRP namun aparat tetap menolak . Kurang lebih 20 menit membangun negosiasi, aparat izjinkan dengan kepolisian kemudian aparat mengijinkan massa ke putaran Taxi saja dan tidak lanjutkan perjalanan.
Pada pukul 12.00 WP, tiba di putaran Perumnas III. Aparat kembali memblokade masa, lalu negosiasi dibangun kembali, masa meminta kepolisian buka jalan supaya masa menuju ke bergabung dengan massa aksi yang dari Expo dan Abe sedang berkumpul di lampu merah depan Kantor Pos Abepura. Namun aparat tetap menolak permintaan masa aksi dan tetap blokade jalan, akibat pemblokadean tersebut mengakibatkan lalulitas macet, para sopir tidak narik mobil dan tokoh di sekitar perumanas III memilih tutup. Hal ini terjadi akibat aparat kepolisian memblokade jalan utam yang juga jalan alternatif tembus walikota. Dari pantauan KNPB kami masa yang duduki perumnas III sekitar 600 orang.
Pada pukul 12. 10 WP, massa aksi yang dipimpin oleh Mecky yeimo doni itlay ini memilih diam dan duduki perumnas III lalu melanjutkan orasi-orasi politik. Aparat kepolisian meblokade masa aksi dengan kekuatan , 13 Mobil dalmas, 3 mobil barak Kuda, 2 mobil Box 3 mobil tahanan, 1 mobil Patroli, 5 Moto Patroli, Polisi 232 orang, Brimob 100 orang, TNI AD 10 orang ratusan militer non organik.
Setelah orasi-orasi politik selesai pada pukul 13.30 WP, pengurus KNPB pusat menyampaikan orasi politik sekaligus membacakan Stekmen Politik bangsa Papua Barat.
Dalam pembacaan stekmen politik tersebut ada beberapa poin menjadi tuntutan, adalah :
Pertama, Mendesak PBB segera Meninjauh kembali perjanjian New York Agreement 15 agustus 1962, yang melegitimasi pelaksanaan Pepera 1969 yang cacat hukum dan moral
- Kami bangsa Papua Barat tidak pernah dilibatkan sebagai subyek Perjanjian New York tersebut dan megabaikan hak
- Kami Bangsa Papua menyatakan bahwa Perjanjian New York Agreement 1962 tidak sah dan menolak dengan tegas karena Indonesia tidak konsisten Melaksanakan Hak penentuan Nasib sendiri Self determination secara demokratis.
Kedua, Mendesak kepada PBB dan Indonesia segera memberikan hak penetuan nasib sendiri atau referendum ulang bagi rakyat Papua Barat, karena pepera 1969 tidak dilakukan sesuai dengan perjanjian New York Agreement 1962 yang mangatur tentang penentuan nasib sendiri satu orang satu Suara (One man One Vote);
Ketiga, Mendesak kepada PBB dan Amnesti Internasional Segera Intervensi kemanusiaan dan Perlindugan terhadap hak penentuan Nasib Sendiri Self Detrmination di West Papua sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB 1514 dan 1541 (XV) dan berdasarkan deklarasi Westminster ( WESTMINSTER DEKLARASI INTERNATIONAL SUPERVISED VOTE FOR WEST PAPUA)
Setelah membacakan stekmen politik korlap titik Mecky Yeimo mengarahkan masa membubarkan diri secara tertib dan aman.
Kronologi Titik Kumpul Expo
Massa aksi dari titik kumpul Expo berkerak pada pukul 08.30 WP kemudian masa aksi dari Buper sekitar museum Expo dan masa dari Mega Waena dan Perumnas I sekitarnya kumpul di sektor Expo. Kemudian pada pukul 09 .00 WP, massa keluar dari anjugan Expo ambil alih jalan utama Sentani-Abe, setelah masa mengambil alih badan, pada Pukul 09 .15 WP, massa bergerak menuju Abepura untuk bergabung dengan masa aksi di linggaran Abepura.
Dalam pengawalan aparat kepolisian masa yang dipimpin kordinator titik dan jederal lapangan Chobabe Wanimbo, bersama 300 an masa menuju Abe. Pada pukul 10.15 WP, massa tiba di depan kantor Pos Abepura. Kemudian Massa dari tanah Hitam, Abe Pante, yang sedang duduki linggaran sejak pukul 08.00 WP bergabung di kantor Pos Abepura.
Setelah massa aksi dari Abepura lingkaran dan dari expo Padang Bulan dan sekitarnya bergerak menuju kantor DPRP Jayapura kota, kemudian masa dengan kekuatan 800 an ini tiba di antara Mako Brimob dan Ramajana kepolisian memblokade masa aksi pada pukul 12.00 WP.
Aparat kepolisian menghadang masa aksi dengan kekuatan penuh dengan peralatan lengkap, diantaranya 10 mobil Malmas, 3 mobil Barak Kuda, 3 Patroli, dengan kekutan personil Polisi dan Brimob sekitar ratusan personil.
Kemudian korlap dan bersama jendral lapangan, Chobabe Wanimbo, juga Dolia Uburuangge melakukan negosiasi dengan pihak kepolisian namun mereka tidak mengijinkan masa menuju DPRP, sehingga masa duduki depan mako brimob kota raja jayapua.
Kemudian pada pukul 13.30 WP, massa aksi yang dipimpin oleh jubir Bazoka Logo dan Kordinator lapangan Sam Lokon megarahkan massa kembali dari mako Brimob. Hal ini dilakukan atas komunikasi yang dibangun antara kepolisian dan kordinator Umum dan jubir KNPB dalam kapasitasnya sebagai pengurus KNPB Pusat dan penaggung jawab aksi.
Pada pukul 14.40 WP, massa yang diblokade di mako Brimob dan massa aksi dibawah komando korlap Umum berkumpul di lampu Merah Abepura.
Kemudian massa kelombang terkhir dari sekitar Perumnas II dari Kamolker atas serta Somel dan sekitanya pada pukul 15.00 WP, di lampu merah dan duduki tempat tersebut. Saat masa menduduki tempat di lamu merah Abepura, kepolisian melalui Kapolres Jayapura berusaha membubarkan dan memaksa massa aksi untuk segera tinggalkan tempat. Namun atas negosiasi yang dibagun dengan jubir KNPB dan Kapolres Jayapura , massa aksi diizinkan di Lampu Merah Abepura.
Tujuan demo dami KNPB adalah bertujuan ke kantor DPRP akan tetapi Polisi tidak mengizjinkan, dan di tempat tersebut setelah massa aksi berkumpul mulai melakukan orasi-orasi politik dari perwakilan organisasi gerakan maupun perwakilan mahasiswa, semua orasi politik selesai dilanjutkan dengan pembacaan statement politik.
Masa yang menduduki lampu Sekitar 1000 an masa yang dipimpin oleh kordinator umum Sam Lokon, dibantu koral titik dalam komando KNPB, kemudian pada pukul 16.00 WPB setelah usai orasi politik diberikan kesempatan kepada KNPB membacakan Stekmen politik yang dibacakan oleh Hosea Yeimo mewakili KNPB. Dalam pembacaan stekmen politik yang menjadi tuntutan adalah :
Pertama, Mendesak PBB segera Meninjauh kembali perjanjian New York Agreement 15 Agustus 1962, yang melegitimasi pelaksanaan Pepera 1969 yang cacat hukum dan moral
- Kami bangsa Papua Barat tidak pernah dilibatkan sebagai subyek Perjanjian New York tersebut dan megabaikan hak
- Kami Bangsa Papua menyatakan bahwa Perjanjian New York Agreement 1962 tidak sah dan menolak dengan tegas karena Indonesia tidak konsisten Melaksanakan Hak penentuan Nasib sendiri Self determination secara demokratis.
Kedua, Mendesak kepada PBB dan Indonesia segera memberikan hak penetuan nasib sendiri atau referendum ulang bagi rakyat Papua Barat, karena pepera 1969 tidak dilakukan sesuai dengan perjanjian New York Agreement 1962 yang mangatur tentang penentuan nasib sendiri satu orang satu Suara (One man One Vote);
Ketiga, Mendesak kepada PBB dan Amnesti Internasional Segera Intervensi kemanusiaan dan Perlindugan terhadap hak penentuan Nasib Sendiri Self Detrmination di West Papua sesuai dengan resolusi Majelis Umum PBB 1514 dan 1541 (XV) dan berdasarkan deklarasi Westminster (WESTMINSTER DEKLARASI INTERNATIONAL SUPERVISED VOTE FOR WEST PAPUA)
Pada saat sedang membacakan stekmen politik anggota DPRP, Laurenzus Kadepa tiba di lampu merah Abe tempat massa aksi KNPB duduki, kemudian diberikan kesempatan untuk menyampaikan kepada DPRP untuk menyatakan sikapnya di depan rakyat. Setelah pernyataan DPRP yang disampaikan Laurnzus Kadepa melakukan doa penutup dan Pada pukul 16.30 WP, massa diarahkan untuk membubarkan diri secara tertib dan aman.
Kronologi Titik Kumpul Halte Yapis
Massa aksi jantung kota Jayapura, Bajangkara, Yapis , Angkasa dan Dok 9 dan sekitarnya mengambil titik kumpul di halte Yapis dipimpin oleh ketua KNPB Numbay Calvin Wenda didampingi Wakil ketua Yimmy Broway dibolokade oleh aparat kepolisian di halte Yapis.
Masa aksi dari Yapis dan Bayangkara terlebih dahulu sekitar pukul 08.00 WPB berkumpul di kompleks Yapis dok5 atas, kamudian pada pukul 09.00 WPB masa aksi mengambil alih halte Yapis dan malakukan orasi-orasi politik.
Pada pukul 9.30 WP, Masa dari Tutul dan dari Bajangkara bergabung di halte Yapis. Kemudian masa aksi dari sektor Angkasa mulai bergerak pada 10:55 WP menuju halte Yapis. Masa berkerak dari sektor angkasa tiba di Yapis dab bergabung pada pukul 11:58 WP.
Aparat kepolisian kolonial Indonesia dari Polsek Dok 8 Jayapura dibantu dari Polda Papuavmenghadang masa hingga pukul 12:25 WP. Kemudian aparat kepolisian dari Polda menggunakan satu Bus besar tiba di Yapis dan menghadang masa aksi.
Pengurus KNPB melakukan negosiasi sehingga aparat mengizjinkan massa aksi ke kantor DPRP namun aparat kepolisan tetap bertahan pada pendirianya bahwa masa aksi tidak boleh ke kantor DPRP.
Aparat kepolisian memblokade massa aksi di halte Yapis dan beberapa titik di kota Jayapura dengan alasan demo KNPB.
Alsan polisi memblokade jalan dan tidak memberi izin aksi di kantor DPRP karena kNPB oraganisasi ilegal.
Selama 2 jam, massa bertahan di halte Yapis. Pukul 15.00 WP masa melakukan orasi-orasi politik hingga pada pukul 15.30 WP dan pengurus KNPB Numbay membacakan pernyataan politik. Pada pukul 16.00 WP, massa membubarkan diri secara tertib.
Demikian laporan kronologis resmi KNPB Pusat, yang diterima Kabar Mapegaa.
Pewarta: Manfred Kudiai