|
Mahasiswa Meeuwo di Manokwari, Fhoto bersama akhir Diskusi, di Kodog, Amban, Minggu, (23/10) malam. (Fhoto : Petrus Yatipai/KM) |
Manokwari, (KM) --- Dilandanya kematian misterius kepada
tiga orang pelajar, dan dikabarkan satunya dalam kondisi krisis, yang terjadi pada
Selasa, (10/10/2016) lalu, di Kampung Nunubutu, Distrik Aradide,Paniai, sebagai
bentuk kepeduliaan akan pentingnya Nilai-nilai kemanusiaan, Mahasiswa Papua (Meeuwo)
di Manokwari, melalui Tim Patroli Meeuwo ditiga wilayah yakni, Paniai, Deiyai,
dan Dogiyai, mengambil sikap, dan telah dilangsungkan Diskusi terbuka , Minggu,
(23/10) malam, di Kontrakan Dogiyai, Amban, Manokwari-Papua Barat.
Hasil pantauan media dilapangan, dihadiri puluhan
Mahasiswa/i Meeuwo. Diskusi kemanusiaan pun dapat berjalan baik.
Dalam Diskusi itu, mereka telah menetapkan beberapa
pernyataan sikap, sebagai tuntutan Mahasiswa Meeuwo di Manokwari, atas
malapetaka besar yang memakan jiwa generasi penerus Bangsa di Paniai. Mereka
pun berharap, segera memastikan pelaku,kemudian dia diproses hukum secara independen tanpa ada keberpihakan oleh pihak-pihak
yang berwenang dalam penyelesaian peristiwa kematian itu.
Ketua Tim Patroli Meeuwo, Yunus Kadepa, minta kepada
Pemda Paniai segera bentuk Timsus untuk mengambil data akurat di Tempat
Kejadian Perkara (TKP) untuk ditindak lanjuti dengan landasan hukum yang ada.
“Dinas-dinas yang terkait yaitu Pemda Paniai, dan DPRD
Paniai, untuk segera membentuk Tim Khusus,untuk mengambil data akurat
dilapangan, untuk memastikan pelaku, supaya menyelesaikan masalah itu melalui
aturan yang berlaku”.
Kata, Kadepa, melalui Tim Patroli Meeuwo di Manokwari,
berharap kepada pihak Aparat Kepolisian sebagai penegak hukum segera ambil
keputusan yang jelas untuk menuntaskan peristiwa kematian tersebut.
“kami Mahasiswa Kota Studi Manokwari, melalui Patroli
Meeuwo Kabupaten Deiyai, Dogiyai, dan Paniai, di Manokwari, berharap kepada
Kapolres Paniai bersama Kapolda Papua, segera mengambil keputusan untuk
selesaikan ketiga pelajar yang mati itu”.
Dirinya pun berharap, mematuhi permintaan pihak korban
terhadap pihak pelakunya.
“sesuai dengan permintaan pihak korban segera jawab
sesuai permintaan mereka, agar kedepan tidak terulang kembali hal yang sama”.
Kata, Yunus, selaku Ketua Patroli Meeuwo, di Manokwari, dengan tegas
mendesak kepada pihak berkepentingan dalam penyelesaian masalah tersebut,
segera mematuhi pernyataan dibuat itu.
Kata dia, mereka yang korban adalah aset Negara, untuk
itu, dirinya ingin pelaku diproses
melalui jalur hukum.
Kemudian, Sekretaris Patroli Meeuwo, Marthen Goo,
mengatakan dibuatnya pernyataan kami untuk Pemda Paniai, segera mengambil alih
atas peristiwa kematian tersebut, karena kata dia, orang Papua lebih
spesifiknya Suku Mee tak merencakan kepunahan dengan sistem Indonesia,katanya.
“jadi, tujuan kami buat pernyataan untuk Pemda
Kabupaten Paniai segera mengambil alih atas kematiannya tiga orang untuk
selesaikan, jadi, kami Orang Papua, lebih khususnya Suku Mee tidah ingin punah".
“kita melihat sistem NKRI di Papua, mereka pake untuk
menghabiskan nyawa orang Papua”.
Dikatan, Goo, Pemda Paniai membuka mata dan
diselesaikan segera.
“untuk harapan kami, masalah ini Pemda mengambil alih
dan diselesaikan”.
Sementara itu, Stepanus Gobai, (anggota Tim Patroli
Meeuwo), mengatakan Pemda Paniai segera membatalkan PT. Modern, yang diduga
keras melakukan pencabutan nyawa secara sadis itu.
Kata, Gobai, kita utamakan nilai-nilai kemanusiaan.
Untuk itu, dirinya berharap, segera ditindak lanjuti pernyataan kami Mahasiswa
Mee di Manokwari.
Ini tuntutan Mahasiswa Papua (Mee) di Manokwari,
melalui Tim Patroli Meuwo.
Pertama, Berdasarkan UU NO.39 Tahun 1993, tentang Hak
Asasi Manusia, pada Pasal 2, 3,4,6,7,11, dan Pasal 12, serta pasal lain yang
membahas tentang hak hidup dan perlindungan hukum, maka itu, kami Mahasiswa
Meeuwo di Manokwari, menilai peristiwa
kematian tiga orang bersaudara itu adalah kategori pelanggaran HAM, maka,
Pemerintah segera bertanggung untuk diselesaikan asas mekanisme hukum.
Kedua, Kami meminta, Pemda bersama DPRD Paniai,
membentuk Tim Khusus untuk turun mengambil data akurat dilapangan, memastikan
pelaku untuk diproses hukum sesuai KUH Pidana untuk ditindak lanjuti.
Ketiga, Kami Mahasiswa menduga berat, pelaku adalah
PT.Modern itu, maka, kami mendukung penuh semua permintaan dari pihak korban
terhadap pihak pelaku, dan Pemda Paniai, DPRD Paniai, dan Lembaga-lembaga Adat
yang ada, segera dikawal baik hingga puncak penyelesaian.
Keempat, Kami Mahasiswa Papua asal Meeuwo di
Manokwari, minta PT. Modern tersebut, segera dibubarkan.
Keenam, Kami minta, mohon dihargai masyarakat kami
yang tak bersalah itu. Mereka juga punya hak untuk hidup.
Demikian pernyataan kami, Mahasiswa Meeuwo di
Manokwari, untuk ditindak lanjuti.
Pewarta : Petrus Yatipai