Esebius Gobai, Ditetapkan Sebagai Ketua DPD PAN Kab.Paniai
By Kabar Mapegaa 9:59:00 AM DPRD Kab. Paniai , Politik
Esebius Gobai, Dewan Pimpinan Daerah (DPD) terpilih Partai Amanat Nasional (PAN) Kab. Paniai/ Doc. Humas Pm\emda Paniai |
Jayapura (KM) –--Rapat Pleno Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Amanat Nasional (PAN) Se
Kabupaten Provinsi Papua yang dilaksanakan pada Jumat, (9/12/2016) ditetapkan
Ketua wilayah pendiri Partai PAN Provinsi Papua Esebius Gobai sebagai Ketua terpilih Dewan Pimpinan
Daerah (DPD) PAN Kabupaten Paniai periode 2015-2020 mendatang.
Adapun penetapan
Esebius Gobai untuk memimpin PAN selama empat tahun kedepan setelah melalui
tahapan pleno dan mendapatkan suara terbanyak dari pengurus harian DPW PAN
Kab.Paniai.
Abock
Busup Ma, Ketua Umum DPW PAN Provinsi Papua mengatakan mayoritas pengurus harian DPW menginginkan Pak
Esebius Gobai untuk menahkodai PAN di Kab.Paniai dalam empat tahun kedepan. Hal ini disampaikan kepada media ini, malam Jumat di Jayapura.
Lebih lanjut menurutnya, pelaksanaan pleno
pengambilan keputusan oleh DPW dilakukan karena formatur Musda DPD PAN Paniai
tidak bisa mengambil keputusan, dalam penetapan ketua DPD, sehingga
menyerahkannya kepada DPW untuk menetapkan siapa yang terbaik diantara
nama-nama yang diusulkan oleh formatur DPD.
Formatur DPD
mengalami kebuntuan dalam pengambilan keputusan tentang posisi ketua, sehingga
mereka menyerahkannya kepada DPW, sehingga apapun yang dihasilkan dalam rapat
pleno DPW merupakan keputusan final,” jelasnya.
Meski demikian,
Esebius Gobai ketika dikonfirmasi (7/16) , mengaku belum mengetahui hasil
keputusan DPW tentang penetapan dirinya sebagai ketua DPD PAN Paniai.
Saya sudah
diinformasikan, kita tunggu saja apa keputusan DPW, pasti itu yang terbaik,”
kata Gobai.
Pewarta : Yunus Gobai
Paniai: Aktivitas Kantor Bupati dan DPRD Sepi
By Kabar Mapegaa 1:15:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , DPRD Kab. Paniai
Kantor DPRD Paniai terlihat sudah palang dan sepi, 27/10/2016, (Foto: Yanpit/KM) |
"Masyarakat Paniai demo damai dilakukan karena pemerintah dan DPRD tidak merespon peristiwa misterius luar biasa yang terjadi di paniai, seperti 3 saudari meninggal bersama dalam satu malam di kampung Toyamoti Komopa Paniai pada, 12 Oktober lalu, “Kata Anton gobay, kordinator aksi pada media ini, kamis (27/10/2016).
Kata dia, kejadian luar biasa tersebut, yang melanda di Meeuwo Dide ini sangat diperhatiin sehinga kami yang tergabung dalam Solidaritas Masyarakat Paniai melakukan aksi damai protes pemerintah mulai hari senin (24/10/2016) kemarin, dan aksi lanjutan pada rabu (26/10/2016) kemarin di depan halaman kantor DPRD Paniai.
Namun tuntutan aksi damai Bupati dan DPDR belum respon sehingga masyarakat paniai melakukan palang kantor sampai hari ini aktivitas kantor Bupati dan DPRD mogok tidak ada aktivitas, seperti biasanya.
Anton juga mendesak “jika para pejabat negara baik Eksekutif dalam hal Bupati Paniai dan Legislatif belum merespon aspirasi kami maka kami juga akan melakukan aksi damai yang lebih besar lagi,”katanya.
Sementara itu, Anggota DPRD Paniai, Petrus Zonggonau menyampaikan di hadapan masa pendemo kemarin bahwa pihaknya tak paham tentang soal tersebut. Pasalnya kata dia, tak ada bukti yang jelas akibat dari kejadian itu. Di lansir media humaspaniai.go.id.
Dalam situs itu juga menyatakan pernyataan anggota DPRD itu juga dibenarkan oleh pihak kepolisian Paniai lantaran belum ada bukti otentik yang bisa dipakai sebagai alat untuk menyatakan kesalahan.
“Demi Alam dan Allah Paniai, persoalan ini saya tidak apa apa masalah ini. Siapa pelakunya? kapan terjadi masalah ini? Siapa pelakunya? Alasan apa, saksinya siapa?. Jadi Bapa Ibu, tugas kami adalah menerima dan menampung dan melanjutkan aspirasi. Sehingga kami terima laporan dari masyarakat untuk kami lanjutkan”. ungkap Petrus.
(Baca ini: Ratusan Masyarakat Paniai Demo Kemanusian, Pajabat Paniai Tidak Ada).
Menurut salah satu warga Amoye Yanfit, menyatakan aktivitas kantor DPRD dan bupati sepi tidak seperti hari lain, dengan adanya pemalangan kantor, Pegawai Negari Sipil (PNS) pun tidak masuk ke kantor.
Pewarta: Andy Ogobay
Masyarakat Paniai Gelar Demo Terkait 23 Orang Meninggal Dalam 2 Bulan Secara Misterius
By Kabar Mapegaa 10:38:00 AM Aksi Demo Damai , BERITA , DPRD Kab. Paniai , TERKINI
Ibadah pelepasan Jenazah tiga bersaudara meninggal dalam satu malam Dinubutu kampung distrik Komopa Paniai Papua,10/10/2016 Dok/KM |
Paniai, (KM)--- Ratusan masa yang peduli kemanusian tergabung
dalam Solidaritas Masyarakat Paniai (SMAP) menggelar aksi damai terkait
pembunuhan puluhan anak-anak meninggal
secara misterius di beberapa distrik kabupaten Paniai.
Kordinator aksi Anton Gobay, menyatakan
selama dua bulan september dan oktober 2016
anak-anak muda sekitar 23 orang meninggal dunia di distrik Komopa,
distrik Fajar Timur dan distrik Bogobaida, kabupaten Paniai, senin (24/10/2016).
Kata Anton, puluhan kasus
kemanusian belum tuntas di Paniai termasuk empat bersaudara tiga meninggal dalam satu malam dan satu masih
berobat, menurut keterangan yang masih hidup.
Dia di semprot oleh orang yang bertopeng diketahui mata saja yang kelihatan, saya lihat langsung tutup kain, tiga lainnya tidak melihat akhirnya meninggal, menurut keterangan saksi korban,“beber Anton.
Dia di semprot oleh orang yang bertopeng diketahui mata saja yang kelihatan, saya lihat langsung tutup kain, tiga lainnya tidak melihat akhirnya meninggal, menurut keterangan saksi korban,“beber Anton.
Anton juga minta Negara dalam
hal bupati Paniai Ketua DPRD Paniai segera usut tuntas sebelum anak-anak paniai lain
meninggal dunia.
“Paniai gudang masalah, semua
masalah kemanusian sampai hari ini belum tuntas, seperti kasus Paniai berdarah
yang menewaskan 4 pelajar dan 22 orang lain menderita luka-luka akibat penembakan brutal oleh tim gabungan Tni-Polri pada 8 desember 2014 lalu.
Anton dalam orasinya "Sampai kapanka? Negara Indonesia
melalui Kabupaten paniai akan menyelesaikan Pelanggaran-pelanggaran ham berat
di daerah ini, justru anak-anak pelajar yang mati misterus. DPRD, Bupati, dan
intelektual lupa hal itu, kapan akan diselesaikan,"pungkasnya.
Penanggung jawab Aksi damai Habel
Nawipa, juga meminta DPRD dan Bupati, Kapolres, Dandim, segerah Tuntaskas Kasus Paniai ini. Jangan biarkan
menjamur, semua elemen melihat hal ini dengan serius demi kemanusian.
Aksi damai kami jalan
kaki mulai dari lapangan Karel gobai Enaro longmach menuju Kantor DPRD
Kabupaten Paniai, Thema aksi “Selamatkan yang tersisa menuntut keadialan secara
hukum Internasional,"Ungkap Habel.
lanjut Habel, sampai hari ini semua pejabat daerah Legislatif, Eksekutif belum ada di Kabupaten Paniai, tuntutan aksi buntuh. Sehingga
semua atribut prangkat aksi kami simpan di kantor DPRD Paniai.
"Kami juga minta pejabat jangan tinggalkan Paniai segerah hadir mengambil langkah-langkah serius, untuk melihat persoalan daerah ini dengan serius,"tegasnya.
"Kami juga minta pejabat jangan tinggalkan Paniai segerah hadir mengambil langkah-langkah serius, untuk melihat persoalan daerah ini dengan serius,"tegasnya.
Seharusnya pemerintah dalam Hal
DPRD dan Bupati mengikapi serius persoalan kemanusian yang terjadi di paniai, dari tahun ke tahun belum ada satu kasus pun belum selesaikan dengan baik,”ucap Habel.
Pewarta: Andy Ogobay
11 Anggota DPRD Mimika, Belum Terima Buku DIPA
By Kabar Mapegaa 9:10:00 PM BERITA PAPUA , DPRD Kab. Paniai , POL-HUM-HAM , Politik
Aser Gobai, ST, Anggota DPRD Mimika, dan Ketua Partai Nasdem Kabupaten Mimika, (Foto: Dok. KM) |
Timika, (KM)--- Dewan Perwakilan Rakyat (DPRD) Kabupaten Mimika sampai hari ini pengawasan pembangunan sebagai tugas dan fungsi DPRD tidak berjalan maksimal, karena 11 Anggota PRDD yang tergabung dalam Fraksi Mimika Bersatu belum menerima, Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Fraksi DPRD Kabupaten Mimika dari Fraksi Mimika Bersatu, Aser Gobai, ST, pada awak media ini, pada senin, (17/10/2016), melalui Handphone.
Kata dia, "kami 11 Anggota DPRD tidak memiliki buku DIPA belum ditangan kami, sehingga mempengarui pegawasan anggaran tahun 2016 belum jalan maksimal, untuk pengawasan anggaran yang ditetapkan melalui badan anggaran DPRD Kabupaten Mimika.
"Apakah entah DIPA disekertariat atau unsur pimpinan sampai sekarang ini kami berharap, DIPA itu disampaikan kepada Anggota DPRD lainnya. bila perlu bagikan kepada setiap anggota DPRD, lebih Khusus anggota Fraksi mimika Bersatu,"Tutur Aser Ketua partai Nasdem Kabupaten Mimika.
Aser juga, "menjelaskan salah satu contoh kasus seperti wilayah PT. Pal Kelapa Sawit, melalui pembahasan anggaran APBD kami tetapkan 25 unit rumah tahun anggaran 2016, tetapi disana masih belum terbuka dan belum terbangun.
"Jika belum bangun berati DPRD harus tanyakan kepada Dinas terkait memberi keterangan agar publik ketahui dasarnya apa pergeseran dan atau perpindahan lokasi. melalui mekanisme badan anggaran tetapkan dan menyetujui. Rakyat wilayah dimaksud selama ini menuntut kepada pemerintah daerah rumah sehat
"Jadi saya sampaikan bawah ini ada bagian pengawasan Anggota DPRD sangat menurun karena untuk mengawasan ini dilakukan oleh anggota DPRD dan masyarakat umum sehingga bisa di publikasikan informasi mengenai anggaran yang sudah disepakati antara Eksekutif dan Legislatif,"tegasnya.
Dia lagi, untuk DIPA ini, kami harap segera dibagikan, karena Fraksi lain kemungkinan buku DIPA sudah dapat, sedangkan kami Fraksi Mimika bersatu sama sekali sampai sekarang ini belum dapat, sehingga akibat pengawasan yang kurang.
"Pada hal dana yang sudah sepakati tahun aggaran 2016 akan bahas dalam perubahan APBD, kemungkinan akan tertunda karena pengawasan-pengawasan itu tidak bekerja maksimal,"ungkap Aser.
"Menurut Aser, Lembaga DPRD adalah sebuah lembaga representatif rakyat, sehingga semua kebutuhan masyarakat yang ada di Timika harus di akomodir didalam anggaran-anggaran yang ada, dan perubahan anggaran program harus menyentuh langsung pada rakyat kecil. dan berpihakan kepada asli papua yang hidup dibawah garis kemiskinan diatas negerinya sendiri,"pungkasnya.
Pewarta: Andy Ogobay
Masyarakat Akan Diprioritaskan Program Ekonomi Rakyat
By Kabar Mapegaa 7:08:00 AM DPRD Kab. Paniai , Ekonomi , Ekonomi Rakyat , Masyarakat
Masyarakakat OAP Sedang Berjualn Hasil Kerja Keras Mereka. (Foto: Ist@) |
Jayapura, (KM)---Perkembangan
era globalisasi dari tahun demi tahun semakin panas. Kini, membuat hidup
manusia harus berusaha dalam menghidupkan kebutuhan keluarga, salah satunya.
“tetapi
perkembangan itu pun, membuat masyarakat lupa terhadap kebudayaan yang
sebenarnya. Mengikuti perkembangan yang semikin pesat ini, hingga lupa bercocok
tanam, ternak-ternak peliharaan, seperti ternak babi, ayam, bebek dll. Akan
jadi apa, jika masyarakat hidupnya konsumtif”.
Demikian, dikatan
salah satu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupeten Paniai,
Akulian Nakapa yang menduduki di bagian Komosi A, kepada www.kabarmapegaa.com,
Senin, (05/10/15) kemarin di Toko Saga Mall, Jayapura, Papua.
Kata dia, kami
sedang merencanakan untuk melakukan Ekonomi rakyat. Tujuanya, memanfaatkan
hasil alam yang ada. Karena disitu sumber pendapatan yang begitu besar untuk
kesejahteraan rakyat,”katanya.
“upaya itu, rencanya
akan dilakukan di tiga Distrik yaitu, distrik Agadide, Ekadide, dan Bogobaida,’pintanya.
Kata Nakapa, dengan
mengupayakan hal itu, berarti masyarakat sudah mengatasi tantantangan
masyarakat malas kerja,”jelasnya.
“beberapa hal yang
menjadi bahan pembangunan Ekonomi rakyat, seperti melakukan penanaman pohon terhadap
gundulnya hutan, tiap kampung dibangunnya kandang-kandang ternak-ternak
peliharaan dan air danau dijadikan tempat usaha kecil dilakukan warung
makan,”katanya.
Sehingga, kata dia,
masyarakat, menjadi masyarakat yang kreatif dan berdaya saing terhadap
usaha-usah non-Papua khsusnya di Kab. Paniai,”pungkasnya.
Ia berharap, ketika
dilakukan hal itu, berarati. juga telah mengatasi masyarakat yang peminta-minta.
Masyarakat jangan menjadi peminta. Namun, menjadi masyarakat pemberi,”tutupnya.(Alexander
Gobai/KM)