Renungan Menyikapi Situasi Timika Yang Tidak Nyaman
By Kabar Mapegaa 4:52:00 PM artikel papua , Timika Berdarah
Foto, Pendeta Deserius Adii, S.Th. Dok.KM |
Oleh: Pdt. Deserius Adii, S.Th.
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM-- "Jagalah aku, ya Allah, sebab pada-Mu aku berlindung." Mazmur 16:1. Adakah tempat yang paling aman di dunia ini sehingga kita dapat berlindung dari segala bahaya? Di belahan bumi mana pun tak ada tempat yang benar-benar aman, di mana-mana selalu ada bahaya yang mengincar. Karena dunia ini bukanlah tempat yang aman, maka semua orang memerlukan perlindungan atau penjagaan selama 24 jam penuh. Tuhan adalah satu-satunya tempat perlindungan yang aman,
"Sesungguhnya tidak terlelap dan tidak tertidur Penjaga Israel." (Mazmur 121:4). Daud sangat percaya bahwa tak sedetik pun Tuhan lengah menjaga dirinya, bahkan Tuhan menjaga dia bagaikan biji mata-Nya sendiri. Inilah doa Daud, "Tunjukkanlah kasih setia-Mu yang ajaib, ya Engkau, yang menyelamatkan orang-orang yang berlindung pada tangan kanan-Mu terhadap pemberontak. Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu" (Mazmur 17:7-8).
Melihat dan mendengar berita-berita yang mengejutkan setiap hari sangatlah wajar jika semua orang menjadi was-was dan takut! Tapi sebagai orang percaya kita tak perlu gentar, sebab kita berada dalam perlindungan yang aman di dalam Tuhan Yesus. Oleh sebab itu jangan ragu-ragu untuk menyerahkan seluruh keberadaan hidup kita kepada-Nya. Jangan sekali-kali berharap kepada siapa pun dan kepada apa pun, karena hanya Tuhanlah tempat perlindungan yang aman dan terbaik, dan itu sudah cukup bagi kita. "Engkaulah Tuhanku, tidak ada yang baik bagiku selain Engkau!"
Yeremia, 29:13 “Apabila kamu mencari Aku, kamu akan menemukan Aku; apabila kamu menanyakan Aku dengan segenap hati”
Masalah demi masalah selalu datang kepada kita, mulai dari masalah yang ringan hingga masalah yang sangat berat. Dengan datangnya masalah-masalah tersebut, seringkali kita mencoba untuk menyelesaikan semuanya dengan kekuatan dan kemampuan kita sendiri. Dan tidak jarang kita menemui jalan buntu atas masalah yang kita hadapi. Satu-satunya jalan keluar bagi setiap masalah kita adalah dengan datang kepadaNya, mencari wajahNya. Yesus adalah jawaban bagi setiap masalah kita.
Tidak ada pribadi lain yang dapat memberikan jalan keluar terbaik selain Yesus. Dan ketika kita datang mencari wajahNya, maka Dia akan menyatakan diriNya kepada kita. Dia akan memberikan ketenangan, damai sejahtera, sukacita, kekuatan baru, pemulihan dan hikmat yang baru untuk menyelesaikan masalah yang kita hadapi. Dia akan memberikan kita kemampuan yang tidak pernah kita pikirkan sebelumnya sehingga kita sanggup melalui masalah yang kita hadapi dan mendapatkan jalan keluar atas masalah tersebut. Tuhan tidak pernah menyembunyikan diriNya terhadap kita. Ketika kita menanggalkan segala yang tidak berkenan kepadaNya (Yes 59:1-2), dan kita datang mencari wajahNya dengan penuh ketulusan, maka Dia pasti akan menyatakan diriNya bagi kita.
“Aku akan memberi kamu menemukan Aku, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan memulihkan keadaanmu dan akan mengumpulkan kamu dari antara segala bangsa dan dari segala tempat ke mana kamu telah Kuceraiberaikan, demikianlah firman TUHAN, dan Aku akan mengembalikan kamu ke tempat yang dari mana Aku telah membuang kamu.” Yer 29:14.
Dan janji pemulihan bagi kita akan digenapi oleh Tuhan jika kita setia datang mencari wajahNya, kita setia berada di dalam hadiratNya. Masa depan yang penuh harapan dan rancangan damai sejahtera telah disediakan bagi kita semua yang taat dan setia kepadaNya.
Berangkat dari latar belakang Timika adalah Pusat Konflik Sosial yang biasa terjadi disetiap saat, dan kapan saja mulai dari masalah keluarga, marga, suku dan etnis sampai banyak nyawa manusia yang korban dengan ini kami menyeruhkan kepada :
- Kepada Kepala-Kepala Perang dan tokoh-tokoh perang di Timika-Papua dan sekitarnya bahwa segera menghentikan peperangan, perselisihan, dan pembunuhan sia-sia yang sedang terjadi di Kwamki Narama dan sekitarnya karena dalam perang ini tidak ada keuntungan hanya ada korban manusia dan korban material yang meninggalkan luka batin dalam hidup kita.
- Kepada Pemerintah Daerah dalam hal ini Bupati Kabupaten Mimika, DPRD Kabupaten Mimika segera mencari jalan untuk mencari solusi untuk mendamaikan kedua belah pihak agar masalah perang suku tidak berkepanjangan. Pemerintah adalah bukan penguasa tetapi harus menerima hati sebagai pelayan. Jangan duduk dikursi sejuk, mondar mandir dari kota ke kota lain tanpa melihat dan memperhatikan rakyat yang sedang bertikai.
- Kepada TNI/POLRI yang sedang menjadi penonton yang setia dalam pertandingan peperangan di Kwamki Narama, segera ambil tindakan penegakkan hukum. Jangan jadi penonton sporter yang setia dalam perang suku setelah anda nonton buat laporan palsu bahwa kami sudah kawal perang dengan baik agar anda (TNI/POLRI) dapat di promosi jabatan melalui laporan palsu mu. Anda (TNI/POLRI) tidak biasa tegakkan hukum positif. Anda bertobat dari kelakuan jahat ini dan mulai saat ini harus di tegakkan hukum positif.
Demikianlah renungan kami dalam rangka menyikapi situasi konflik kota Timika dan atas perhatian, kerjasamanya disampaikan terima kasih. Tuhan berkati
*) Penulis Adalah Gembala Sidang KINGMI Jemaat Golgota Irigasi-Timika
Pastor Riko Ansouw : Semangat Primordialisme Jangan Memanfaatkan Kekerasan
By Kabar Mapegaa 7:33:00 PM BERITA , RELIGION , Timika Berdarah
Para Imam dan Para Umat saat Pentabisan 4 Diakonat dari Gereja Tiga Raya Timika/ Ilus Doc Mapega.com |
Timika
(KM)---Maraknya, perang suku tak kunjung
berakhir sepanjang waktu,
membuat tokoh agama Katolik dari
Keuskupan Manado prihatin dengan kondisi kehidupan sosial masyarakat Timika.
Keprihatinan ini disampaikan saat khotbah pada hari minggu biasa yang ke-32
menurut tradisi Gereja Katolik Roma, Minggu (6/11/2016) misa kedua di Gereja
Paroki Tiga Raja Timika.
Salah - satu tokoh
agama, Pastor Riko Ansouw yang memimpin misa kedua menyampaikan dalam khotbah bahwa semangat primordialisme yang ada membangun persatuan umat
dan membawah perubahan kesejahteraan bagi warga yang ada di kota Timika.
Primordialisme
kesukuan yang ada jangan membangun kekerasan. Primomordialisme jangan salah
manfaatkan oleh suku-suku yang ada di Timika, akan tetapi membangun kedamaian
antar sesama kita, disampaikan oleh Pastor Paroki Santo Thomas Modo di Keuskupan Menado ini.
Lebih lanjut dia mencerahmakan membangun primordialisme
kesukuan akan mementingkan keegoan, rasa dendam
- mendendam yang tak akan berkunjung nanti. Kita berdamai antar sesama maka
kita membawah damai serta kehidupan kerajaan surga nyata di Bumi.
Diketahui saja, belakangan ini akibat perang suku
banyak fasilitas umum seperti sekolah-
sekolah ditutup. Lebih marak lagi akibat
balas dendam antar suku membuat satu sama lain tikam menikam yang berujung pada korban nyawa antara pihak
korban dan pihak pelaku, sehingga tidak ada kedamaian.
Semoga pesan ini
membawa damai untuk suku-suku yang terus
tidak damai di kota Timika dan semangat primordialisme menjadi tanda
persaudaraan cinta dan kasih (tutupnya).
Pewarta : Marinus
Gobai
Inikah Dua Nama Anggota TNI Pelaku Penembak Timika Berdarah
By Kabar Mapegaa 12:44:00 AM BERITA , Timika Berdarah
Foto : Korban Penembakan di Timika (27/8/2015) |
Timika (KM) -- Pelaku penembak tragedi Timika Berdarah Kamis,(27/8/2015) kemarin, setelah satu hari berjalan dua nama pelaku penembak enam orang asli Suku Kamoro beredar luas di Timika maupun di Media masa nasional.
Mewakili Pemerintah Kab.Mimika Sekda Timika Ausilius You,S.Pd.MM mengatakan siapa dia yang melakukan melanggar hukum diadili sesuai undang-undang yang berlaku di RI, disampaikan di halaman Kantor Den POM Timika Jumat, (28/8/15) sore.
Kami sangat disesalkan, kenapa bisa terjadi, kami tahu bahwa masyarakat saat ini sudah memahami betul tentang ketegasan pemerintah untuk tidak dilakukan kekerasan atau anarkis terhadap sesama manusia di wilayah hukum Kabupaten Mimika, Kata Sekda Kabupaten Mimika ini.
Untuk dua nama pelaku yang beredar "kata dia, harus diproses sesuai hukum yang ada, kalau benar kedua orang itu adalah pelakunya.
Ini dua nama yang beredar dan terungkap pelaku penembakan yaitu namanya Serka Makher dan Sertu Ashar, itu berasal dari Kodim 1710. ( Kedua nama belum pasti benar).
Pada kesempatan yang sama, Pastor Paroki Koprapoka Amandus mengatakan pihak gereja sangat menyesalkan atas tindakan aparat TNI yang melakukan pembunuhan umat Katolik di Timika. Kami atas nama Pastor Paroki dan umat Katholik mengutuk keras oknum pelaku yang menewaskan umat Tuhan di Timika.
Lanjut Ausi You, pemerintah daerah sangat disesalkan atas tindakan yang dilakukan oleh oknum TNI yang menggunakan alat Negara untuk menembak masyarakat kecil yang hidup saja susah diatas kekayaan mereka itu, kesalnya.
Atas nama Pemerintah Daerah Kabupaten Mimika mengutuk dengan keras tindakan brutal oknumya menggunakan alat negara ini, pemerintah menegaskan agar Kapolres dan Dandim 1710 Mimika segera tuntaskan kasus penembakanya telah digunakan senjata seperti kita berada dalam arena perang, saya secara pribadi dan pemerintah Kabupaten Mimika, menegaskan segera proses dan bertanggungjawab agar menjaga citra pemerintah kita dan negara kita.(tambahnya) (Menase/KM).
Timika Berdarah : Kronologi Versi Umat Gereja Koperapoka
By Kabar Mapegaa 11:40:00 PM ALL , PELANGGARAN HAM , Timika Berdarah
Foto Jenasa Korban/KM |
Koperapoka menjadi penuh berlumuran darah dalam acara pukul Tifa untuk menyambut suksesnya meraih Doktor Orang Mimika pertama. Mereka merasa bahwa acara pukul tifa ini penting dalam budaya khas orang Mimika. Hal itu dikarenakan suksesnya seorang Mimika pertama sampai mendapatkan gelar Doktor. Masyarakat Mimika melaksanakan acara pukul dengan situasi aman dan tenang tanpa gangguan dari pihak mana pun. Mereka pusatkan acara pukul tifa di halaman Gereja Katolik Koperapoka tadi malam. Tetapi Acara Syukuran Penyambutan akan dilakukan di Hotel Grand Tembaga di Timika hari ini (28/8/2015).
Seperti biasanya dalam acara pukul tifa, dijalaninya dengan penuh penghayatan dan bersyukur dengan suasana batin yang aman dan damai. Hal itu yang diterapkan sepanjang jalan Koperapoka dari ujung ke ujung. Ada banyak Orang Muda Katolik (OMK) menjadi keamanan dalam acara tersebut. Orang muda itu betul menjalankan tugas keamanannya dengan penuh bertanggungjawab. Tetapi aparat keamanan yang berasal dari TNI Kodim 1710 datang mengacaukan acara pukul tifa tanpa alasan apa pun dan menembak mati beberapa orang dan lainnya kena luka-luka tembakan di Koperapoka Timika Papua.
Kronologis Versi Umat Gereja Koperapoka
Acara Pukul Tifa di adakan di halaman Gereja Katolik Koperapora Timika Papua tadi malam (27/08). Dalam acara tersebut, dua orang tak dikenal latarbelakang statusnya datang di tempat acara tersebut dalam keadaan Mabuk pakai kendaraan bermotor. Karena kedua orang tak dikenal itu datang dalam keadaan mabuk sehingga masyarakat menolak masuk ke tempat acara itu. Kemudian mereka dua (red pelaku penembakan) masyarakat Mimika itu pulang dengan emosi dan penuh kemarahan kepada petugas keamanan acara pukul Tifa itu.
Lalu beberapa menit kemudian kedua orang tak kenal itu datang ke tempat acara pukul Tifa itu. Ternyata masyarakat melihat bahwa kedua orang itu bawa dengan senjata Lars Panjang dan sangkur pisau. Kemudian mereka dua (pelaku penembakan) tawar menawar dengan penjaga keamanan. Tetapi dengan keadaan emosi dan marah-marah mereka dua (pelaku penembakan) mendobrak paksa masuk dalam acara pukul tifa dan mengacaukan situasi acara tersebut. Kedua orang itu (pelaku penembakan) todong dengan pisau ke arah masyarakat Mimika di sekitar pusat acara itu. Bukan hanya itu, mereka dua (pelaku penembakan) menodong dengan senjata Lars Panjang. Akhirnya masyarakat mulai takut dan cemas. Acara pukul tifa mulai kacau karena kehadiran orang tak kenal itu.
Kemudian kedua orang itu (red pelaku penembakan) keluar dari tempat acara pukul tifa di jalan raya. Dari jalan raya itulah, pelaku mengeluarkan tembakan ke arah masyarakat dan orang-orang yang ada sekitar sepanjang jalan raya Koperapoka. Kemudian banyak masyarakat Mimika lari ke sana ke sini karena takut kena peluru senjata tajam. Para pelaku menembak ke arah masyarakat dengan peluru tajam tetapi tidak mengenainya. Namun ada banyak orang juga yang kena peluru tajam dan ada yang mati tewas di tempat. Nama-nama korban adalah
- Imanuel Mailmaur (23 tahun) tewas ditembak ditembak di tempat
- Yulianus Okoware (23 tahun) tewas ditembak mati di tempatMarthinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggan kiri karena kena peluru
- Marthinus Imapula (25 tahun) luka di kaki kena tembakan peluru
- Dan masih ada yang mengalami luka-luka tembakan tetapi tidak bisa terdata karena banyak aparat keamanan tidak mengijinkan mengambil data para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
Kemudian setelah mencari tahu siapa para pelaku penembakan itu, ternyata mereka berasal dari Kodim 1710 yaitu Serka Makher dan Sertu Ashar. Aparat keamanan selalu saja menjadi biang segala konflik dan kekerasan bahkan pembunuhan terhadap orang asli Papua selama ini.(Natan dan Admin/KM)
AMPTPI DPW INDONESIA TIMUR MENGUTUK PELAKU PENEMBAKAN 2 ORANG MUDA KATOLIK (OMK GEREKA KATOLIK KORAPOKA KEUSKUPAN TIMIKA)
By Kabar Mapegaa 11:22:00 PM ALL , PELANGGARAN HAM , Timika Berdarah
AMPTPI DPW INDONESIA TIMUR MENGUTUK PELAKU PENEMBAKAN 2 ORANG MUDA KATOLIK (OMK GEREKA KATOLIK KORAPOKA KEUSKUPAN TIMIKA)
==============================================================
PERNYATAAN SIKAP
Timika,(KM)--Pada tanggal 8 Desember 2014, lima orang Papua ditembak oleh aparat militer dan polisi dan setidaknya 22 orang lainnya menderita luka di Enarotali, kabupaten Paniai. Kasus penembakan 4 sistwa ini belum selesai.
Pada tanggal 30 Juni 2015 kembali terjadi lagi kasus penembakan Dogiay berdarah yang menewaskan Yoseni Agapa (15), siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Boduda, Yoseni terkena peluru besi dan mati tempat. Sedangkan, Melianus Motte (16) yang baru tamat SMP Boduda tertikam alat tajam dibagian tangan. 8 orang temannya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian. Kasus dogiay berdarah Selasa (30/06) malam
Kini akhir bulan Agustus (27/08) terjadi lagi penembakan yang menwaskan 2 Orang Muda Katolik oleh aparat Keamanan Militer. Berdasar koronologis yang kami terima. Penembakan dilakukan oleh anggota TNI Kodim 1710, Timika mengunakan senjata laras panjang dan sangkur. Dari peristiwa ini banyak korban yang terkena sangkur dan 2 orang menewaskan . Nama-nama korban adalah:
Ketua DPW Indonesia Timur
Natan Tebay
==============================================================
PERNYATAAN SIKAP
Timika,(KM)--Pada tanggal 8 Desember 2014, lima orang Papua ditembak oleh aparat militer dan polisi dan setidaknya 22 orang lainnya menderita luka di Enarotali, kabupaten Paniai. Kasus penembakan 4 sistwa ini belum selesai.
Pada tanggal 30 Juni 2015 kembali terjadi lagi kasus penembakan Dogiay berdarah yang menewaskan Yoseni Agapa (15), siswa kelas 2 Sekolah Menengah Pertama (SMP) Boduda, Yoseni terkena peluru besi dan mati tempat. Sedangkan, Melianus Motte (16) yang baru tamat SMP Boduda tertikam alat tajam dibagian tangan. 8 orang temannya berhasil melarikan diri dari tempat kejadian. Kasus dogiay berdarah Selasa (30/06) malam
Kini akhir bulan Agustus (27/08) terjadi lagi penembakan yang menwaskan 2 Orang Muda Katolik oleh aparat Keamanan Militer. Berdasar koronologis yang kami terima. Penembakan dilakukan oleh anggota TNI Kodim 1710, Timika mengunakan senjata laras panjang dan sangkur. Dari peristiwa ini banyak korban yang terkena sangkur dan 2 orang menewaskan . Nama-nama korban adalah:
- Imanuel Mailmaur (23 tahun) tewas ditembak ditembak di tempat
- Yulianus Okoware (23 tahun) tewas ditembak mati di tempat
- Marthinus Apokapo (24 tahun) luka di pinggan kiri karena kena peluru
- Marthinus Imapula (25 tahun) luka di kaki kena tembakan peluru
- Dan masih ada yang mengalami luka-luka tembakan tetapi tidak bisa terdata karena banyak aparat keamanan tidak mengijinkan mengambil data para korban di Rumah Sakit Umum Daerah Mimika.
- AMPTPI mengutuk pelaku penembakan 2 Pemuda Gereja Korapoka
- Mendorong dan mendukung KOMNAS HAM, LSM, MAHASISWA, DPRP/MRP membenttuk Tim Independet pencari Fakta.
- Militer aparat keamanan segera Membedah diri dan mengubah pendekatan secara martabata kemanusiaan, tidak brutal, tidak criminal dan menembakan masyarakat secara sembarang tanpa ada dasar hokum yang jelas
- Menutu pihak TNI (Pangdam) Segera Adili dan PECAT Pelaku penembakan (Serka Makher dan Sertu Ashar) yang merupakan anggota KODIM 1710 Timika.
- Militer segera meminta maaf pada kelaurga korban
Ketua DPW Indonesia Timur
Natan Tebay
Foto : Jenasa Korban,Timika berdarah/Ist |