GNPK- RI : Festival Gerbangmas Dinilai Tidak Tepat Sasaran
By Kabar Mapegaa 9:47:00 PM BERITA PAPUA , Pemerintah. , Pemerintahan Pembangunan
Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi
Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Papua, Jackson Ikomouw Foto : MT/KM
|
JAYAPURA,KABARMAPEGAA.com
-- Pemerintah Provinsi Papua Melalui Program Gerakan Bangkit Mandiri Sejahtera
(Gerbangmas) Hasrat Papua Festival akan menggelar Seni Budaya dan Musik Papua akan
menggelar di bandung (12/08) Sabtu malam dinilai tidak tepat pada sasaran.
Hal
tersebut diungkapkan oleh Ketua Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi
Republik Indonesia (GNPK-RI) Provinsi Papua,Jackson Ikomouw, Sabtu, (12/8)
melalui ketegangan tertulis yang diterima media ini.
Ia
mengatakan,jika pemerintah provinsi papua kalau mau promosi suatu aset daerah papua bidang insfrastuktur kenapa
tidak dilakukan di Papua.
“
Ibu Kota Provinsi Papua berkedudukan di Papua atau di Jawa barat” Tanya lelaki
Asa Deiyai ini dengan nada kesalnya.
Selain
itu,dia juga mengatakan,semuanya kelalaian pemerintah provinsi yang intansi
terkait karena faktanya dan pelaksanaan di lapangan tidak buat sesuatu sehingga
(Pempro) ingin memamerkan ketidak adilan di provinsi lain.
"Pembangunan
gerbangmas itu dinikmati oleh orang Papua bukan orang jawa barat. Pemerintah
Provinsi Papua harus bedakan". Apakah layak gelar luar papua atau di
papua,” Tulis Ketua Gerakan Nasional Pencegahan Korupsi Republik Indonesia (GNPK-RI)
Provinsi Papua, Jackson Ikomouw, Sabtu, (12/8) melalui ketegangan tertulis yang
diterima media ini.
Ketua
GNPK-RI Jeckson Ikomou Juga menegaskan,rehabilitasi asrama Mahasiswa Papua di
Bandung yang rencana Mahasiswa renovasi saja tidak respon baik dari pemerintah
provinsi.
Menurutnya,Pemerintah
Provinsi sudah anggarkan dana 400 Juta bersumbar
dari APBD tahun 2016 lalu. “Koh kenapa mahasiswa melakukan kegiatan yang
bersifat menangkat Pemerintah Papua,”Ungkapnya.
Sementara
itu, Salah satu aktivis kemanusiaan berinisial S.D menilai, Festival ini adalah
bentuk kegiatan yang menyedot uang rakyat. Sementara masyarakat menderita juga
dalam kondisi tekanan aparat.
“Saya
kira kegiatan seperti ini harus digelar di Papua bukan di luar papua agar
masyarakat papua sendiri yang menilai karena provinsi Papua berkedudukan di
jawa barat juga masyarakat papua bukan masyarakat jawa barat,”katanya.
Untuk
itu,dia berharap kedepan pemerintah
harus gelar di papua jangan diluar Papua. kita sebagai orang Papua harus malu
karena memamerkan hal yang tidak sesuai kerja nyata dilapangan lalu pergi
pamerkan di provinsi lain.,”Jelasnya lelaki tidak mau ingin di tulis namanya ini.
“Pimpinan
Mahasiswa harus tahu dan bedakan kegiatan mana yang kita harus lakukan dan
tidak,”tegasnya.
Mestinya,Pimpinan
Mahasiswa menyatuhkan perbedaan persepsi mahasiswa yang ada Jawa barat.
kegiatan ini sama hal dengan mahasiswa papua mengangkat berak dari pemerintah Provinsi
setelah mereka makan UP4B,”Bebernya.
Pewarta : Mateus Tekege
Editor : MPPG
PEMDA Deiyai Bertanggung Jawab, Akibat Penyakit Wabah Serampah 40 Bayi Balita Meninggal Dunia
By Kabar Mapegaa 6:53:00 PM Kesehatan , Opini , Pemerintah.
OPINI, KABARMAPEGAA.Com – Statement FORKOPMADE se-Jawa dan Bali, semestinya Pemerintah Daerah Kabupaten Deiyai mengutamakan untuk membangun rakyat atau manusianya sendiri bukan pembangunan fisik atau infrastruktur. Karena di seluruh tanah Papua khususnya di daerah Meeuwodide sangat nampak pembangunan fisik atau infrastruktur kalau kita bandingkan dengan pembangunan atau pemberdayakan manusia itu sendiri.
Berapa banyak anak-anak Mee yang telah menyekolahkan di jurusan atau bidang keguruan dan atau kedokteran atau kesehatan yang nantinya akan kembali mengabdi di daerahnya sendiri?
Berapa banyak meeyoka yang menyekolahkan oleh pemda di jurusan penerbangan yang nantinya menjadi pilot orang Mee? Dan sebagainya.
Pertanyaannya adalah pembangunan fisik atau infrastruktur di daerah terlihat meningkat seperti membangun gedung-gedung Sekolah yang mewah tanpa mengandalkan dan memikirkan pendidik atau guru.
Membangun Postu atau Puskesmas tanpa pekerja dan pelayanan medis yang memang orang asli Mee dan sebagainya.
Jangan lagi pemerintah daerah memakai sistim kontrak pekerja dari luar Papua. Ini kesalahan fatal yang dilakukan oleh pemda terkait dengan kontrak guru dan medis dari luar Papua. Ini kita rugi dua kali lipat ganda.
Alangkah baiknya PEMDA Deiyai salurkan dan khususkan dana kesehatan dan pendidikan untuk menyekolahkan di jurusan keguruan dan Kesehatan untuk bekerja sama dengan universitas jurusan terkait yang menonjol.
Oleh sebab itu, PEMDA Deiyai harus bertanggungjawab atas kematian anak di bawah umur (balita), PEMDA Deiyai harusnya membangun manusia bukan infrastruktur.
Maka, atas akibat penyakit wabah serampah 40 bayi balita meninggal dunia, PEMDA Deiyai segera bertanggung jawab dengan tindakan yang secepatnya agar terhindari dari penyakit yang menimpah terhadap balita. (Muyepimo/KM)
Maka, atas akibat penyakit wabah serampah 40 bayi balita meninggal dunia, PEMDA Deiyai segera bertanggung jawab dengan tindakan yang secepatnya agar terhindari dari penyakit yang menimpah terhadap balita. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah Mahasiswa Papua, Kuliah di Bandung
BPMK Paniai : Banyak Kepala Kampung Tak Bisa Baca Tulis
By Kabar Mapegaa 11:57:00 PM BERITA PAPUA , Meepago , Pemerintah.
Susun
RPJMK, Seluruh Aparat Kampung Paniai
Foto: Humas Pemda Paniai
|
PANIAI,KABARMAPEGAA.com- Kordinator Pengawasan kegiatan lapangan Program Dana Desa, Badan Pemberdayaan
Masyarakat dan Pemerintah Kampung (BPMK) Kabupaten Paniai Abet Pekei mengaku rata-rata
kepala kampung dan perangkatnya yang ada di kabupaten Paniai masih banyak yang
belum bisa membaca dan menulis.
"Ini
tantangan buat kita.banyak kepala desa, sekertaris desa dan bendahara desa yang
tidak tau membaca dan tulis jadi kita harus kawal baik-baik di lapangan sambil
melakuakan training-training singkat dilapangan". Ungkap Pekei, di
Enarotali, Paniai, Sabtu (17/06/2017) siang.
Selain
mengawal. kata Pekei, sesuai dengan Permendesa nomor 22 tahun 2017 telah
menekanlan bahwa program prioritas program di tahun 2017 ada dua yaitu program
pembangunan dan pemberdayaan,”tukasnya.
Lanjut
dia, bidang pembangunan berbicara tentang pembangunan infrastruktur.ia
mencontoh seperti saluran drainase, jalan titian dan berbagai jenis
infrastruktur dasar lainnya.
Sementara
bidang pemberdayaan adalah bidang pelatihan peningkatan kapasitas seperti
Sosialisasi, dan berbagai jenis pelatihan lainnya. Semua ini pemerintah lakukan
semata-mata untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di
kampung-kampung itu sendiri.
"Memang
harus ada pelatihan yang banyak, kepala desa, perangkat minim SDM. masalah
sekarang itu SDM. makanya kita harus kawal baik-baik supaya kinerja para aparat
memahami," tuturnya.
Sementara
itu, Thomas Yeimo Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (DPMK) Kabupaten
Paniai, Minggu (18/06/2017) mengatakan bahwa untuk meningkatkan kualitas
pelayanan dasar di kampung-kampung maka semua pihak harus bergandeng tangan
bahu-membahu membangung kampung-kampung yang ada.
"Mulai
dari Dinas,Satker, Pendamping P3MD dan masyarakat harus satu hati mengawal dan
menjaga dana desa yang dikucurkan oleh pemerintah pusat," tukasnya.
Selain
itu, pihaknya akan bekerja sama dengan media-media lokal maupun nasional yang
ada di papua untuk sama-sama mengawal program dana desa tersebut.
Pada
kesempatan itu juga, yeimo menghimbau kepada seluruh masyarakat ikut serta
mengawal dana desa agar dana tersebut dapat berjalan sesuai dengan Anggaran
pendapatan dan belanja Kampung (APBK) dan rencana pemerintahan Kampung (RKPK)
yang telah dibuat.
Pewarta
: MG
Editor
: Martinus Pigome
Mahasiswa Intan Jaya Mengeluh, Belum Ada Respon Dana Pendidikan dari PEMDA
By Kabar Mapegaa 12:59:00 PM ARTIKEL , Dana Akhir Studi , MAHASISWA , Opini , Pemerintah.
Foto: Dok. Prib, Maleaki T/KM |
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM - Mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya memohon Pemerintah Daerah Kabupaten Intan Jaya memberhatikan bantuan dana pendidikan karena belum ada respon balik oleh PEMDA Kab. Intan Jaya sampai saat ini.
Pendidikan tampaknya menjadi sebuah kebutuhan penting bagi seseorang dalam mempersiapkan masa depan mereka. Sayangnya, biaya pendidikan yang tinggi masih sering menjadi kendala bagi seseorang untuk melanjutkan ke jenjang lebih tinggi. Sebenarnya, permasalahan dana kuliah ini bisa diatasi apabila pemerinta memiliki rencana keuangan yang baik.
Pemerintah Kabupaten Intan Jaya, baiknya jika dalam perencanaan keuangan, pemerinta daerah memasukkan anggaran untuk pendidikan. Jangan salah, pendidikan adalah sebuah investasi jangka panjang yang akan dirasakan oleh seseorang nantinya.
Apabila, para pejabat Pemerintah Kabupaten Intan Jaya harus fokus dan melayani membiayai pendidikan pelajar dan mahasiswa Intan Jaya. Dalam hal ini, mahasiswa asal Kabupaten Intan Jaya, memohon kepada PEMDA Intan Jaya, untuk meningkatkan bantuan dana pendidikan, karena awal bulan April yang lalu PEMDA sendiri mengatakan bahwa, perlu ada pengumpulan persyaratan dari setiap kota studi, maka sampai saat ini tidak ada respon sama sekali untuk dana pendidikan yang di harapkan oleh seluruh pelajar dan mahasiswa.
Sehingga kami mahasiswa/i Kabupaten Intan Jaya se-Jawa dan Bali memohon tepat pada waktunya, karena kami rata-rata sebagai orang tuanya ekonomi lemah, maka kami berharap kepada PEMDA, karena PEMDA sebagai orang tua kami sehingga, zaman sekarang sangat dibutukan adalah SDM untuk membangun Papua pada umumnya maupun khususnya di Kabupaten Intan Jaya.
Oleh sebab itu, bapak-bapak sebagi bagian dari kami, mohon meningatkan sebesar-besarnya. Begitu pun demikian, bagi kami mahasiswa kebanyakan ada KKN, PKL dan menghadapi ujian akhir jika kami sangat membutukan dana yang secukupnya agar pemerinta daerah mohon diperhatian.
Kunci untuk menyelamatkan Papua adalah tidak ada jalan lain hanya SDM yang dibutukan dalam setiap daerah se-tanah Papua jika sekalipun kami mohon meminta sebesar-besarnya agar boleh memberhatikan tegu dalam pendidikan saat ini sampai generasi penerus, mohon maaf apabila salah kata dalam sebuah kritik dan komentar ini semoga harapan kami mahasiswa pasti ada respon dan jawabannya. Semoga sebelum dan sesudanya kami haturkan banyak terima kasih Tuhan Yesus diberkati dalam pekerjaan PEMDA selanjutnya.
* Penulis adalah Mahasiswa Papua, asal Kabupaten Intan Jaya
Editor: Muyepimo P