Legislator Dogiyai Pertanyakan Gedung Laboratrium SMP di Modio
By Kabar Mapegaa 11:56:00 PM BERITA PAPUA , Legislator , SEKOLAH
Anggota DPRD Dogiyai, Marcelino Tekege. (Foto: Dok KM) |
Legislator Papua: Negara Korban Atas Kepentingan Pribadi dan Kelompok
By Kabar Mapegaa 9:14:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Legislator , POL-HUM-HAM
Laurenzus Kadepa, Anggota Komisi I DPR Papua.(foto: Manfred/KM) |
YOGYAKARTA,KABARMAPEGAA.COM--Ditersangkakan gubernur Papua, Lukas Enembe, diduga telah melakukan pelanggaran kode etik pilkada Tolikara oleh tim gakummdu Polda Papua agar tak harus diutamakan. Negara yang kita cintai NKRI terus mendapat sorotan dimana-mana disetiap event/forum internasional, hal ini juga dikarena pelanggaran HAM di Papua, yang terus terjadi hingga saat ini.
Selain itu, penangkapan aktivis dengan proses peradilan yang diskriminatif, pembatasan diplomat, NGO dan wartawan asing datang ke Papua. Intimidasi dan pembatasan terhadap wartawan lokal yang independen bebas meliput. Pembatasan ruang kebebasan berekspresi. Dan penembakan terhadap warga sipil di Papua dengan stigma TPN OPM, GPK, KKB dan lain sebagainya.
Seperti yang dilansir, detik.com, edisi 10 Juni 2017, Penyidik Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) menetapkan Gubernur Papua, Lukas Enembe sebagai tersangka. Enembe ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus Pilkada Tolikara.
“Statusnya tersangka dan masalah pencabutan surat pengaduan diperlukan pembicaraan pada Gakkumdu, karena bukan hanya polisi yang ada di dalam Sentra Gakkumdu itu," jelas Boy kepada detik.com, usai Upacara HUT Bhayangkara ke-71 di Lapangan Brimob Papua, Kota Jayapura, Senin (10/7/2017).
Menanggapi hal ini, Legislator Papua, Laurenzius Kadepa mengajak kepada semua pihak yang bersangkutan dalam masalah ini, supaya bersatu dan melihat masalah utama di Papua saat ini.
“Saya mengajak Gubernur, Kapolda, Pangdam, DPRP, MRP dan semua yang berwenang mari bersatu melihat masalah utama di Papua. Lupakan dan tinggalkan hal-hal kecil. Yang tak perluh bagi bangsa ini,” ujar DPRP Bidang Polhukham ini, kepada media ini, saat dihubungi via pesan elctronik.
Lanjut Kadepa, saya heran kita menjadi diam bungkam terus dengan masalah kemanusiaan di negeri ini. “Pada hal ini masalah utama di Papu,” tegasnya.
Menurutnya, terlihat komunikasi, hubungan kerja antara lembaga negara yang ada di Papua tidak harmonis. Saling serang dan saling menuduh siapa benar dan salah. Saya minta penegak hukum harus tangani kasus-kasus yang ada data dan bukti yang bisa dipertanggungjawabkan menurut hukum kepada publik. Bukan pertimbangan kepentingan.
“Saya melihat hanya untuk kepentingan kekuasaan ( bupati, gubernur atau apapun jabatannya) kita sudah lupa apa kebutuhan negara hari ini. Lebih baik menjadi negarawan dari pada menjadi politikus. Menjadi negarawan adalah kebutuhan utama memulihkan negeri ini,” ujar Anggota Komisi I DPR Papua ini.
Pewarta: Manfred/KM
Freeport Rebutan Indonesia dan Amerika
By Kabar Mapegaa 9:58:00 PM BERITA PAPUA , Legislator , POL-HUM-HAM
Baca juga: Ini Pernyataan Legislator Papua: “ 50 Tahun Freeport Di Papua”
Ini pernyataan Legislator Papua: “ 50 Tahun Freeport di Papua”
By Kabar Mapegaa 1:17:00 AM BERITA PAPUA , Legislator , POL-HUM-HAM
Usai wawancara dengan beberapa wartawan di Jayapuara papua disela-sela aksi mahasiswa tuntut tutup PT Freeport dan berikan kebebasan untuk rakayat Papua. (7/17) Jayapura papua. (Foto: Dok/KM) |
Legislator Papua: “Kedatangan Raja Saudi ke Indonesia mengundang kecurigaan”
By Kabar Mapegaa 1:14:00 AM BERITA , Legislator , NASIONAL , POL-HUM-HAM
Laurezus Kadepa Anggota Komisi I DPR Papua bidang Pemerintahan, Politik, Hukum dan HAM.(Foto: Doc.KM) |
Legislator: Tugas Kepolisian Negara sudah diatur Dalam UU, Intinya Bukan Meresakan Rakyat
By Kabar Mapegaa 3:05:00 AM BERITA PAPUA , Legislator , Meepago
Laurenzus Kadepa, Anggota Komisi I DPR Papua.(Foto.Doc.KM) |
Enembe Dimata Mahasiswa dan Legislator Papua
By Kabar Mapegaa 10:15:00 PM BERITA , BERITA PAPUA , Legislator , MAHASISWA
Ones Suhuniap : Sebenarnya Legislator Katakan, Sudah 4 Kali DPRP Terima Aspirasi di Jalan
By Kabar Mapegaa 10:01:00 PM BERITA , Berita Tanah Papua , Legislator
Sekretaris Umum Komite Nasional Papua Barat (KNPB), Ones Suhuniap. (Foto: Weyapo News.Ist ) |
Laurenzus Kadepa: “Saya Katakan Perjanjian New York Ini Penuh Kebohongan”
By Kabar Mapegaa 3:26:00 PM BERITA , Berita Tanah Papua , Legislator
Laurenzus Kadepa, Anggota Komisi I DPR Papua.(Foto: Antara/KM) |
Untuk menanggapi hal tersebut, Legisator Papua, Laurenzus Kadepa menilai perjanjian New York yang pernah dilakukan antara Indonesia dan Belanda atas desakan Amerika Serikat dan PBB merupakan satu perjanjian yang penuh dengan kebohangan.
Wakil Ketua III DPRP Papua Yanni, SH, Memastikan Keadaan Mahasiswa di Yogyakarta
By Kabar Mapegaa 8:32:00 PM BERITA PAPUA , Legislator , MAHASISWA
Saat Jumpa pers berlangsung bersama DPRP Papua ( tengah) awak media (kanan dan kiri) di Aula asarama mahasiswa Papua, Kamasan I, Jln. Kusumanegara Daerah Istimewa Yogyakarta.Foto: Manfred Kudiai/KM |
Kedatangan Yanni untuk memastikan apa yang telah terjadi terkait rencana aksi unjuk rasa yang dijaga ketat petugas polisi dan sekelompok milisi bersenjata Forum Komunikasi Putra-Putri Purnawirawan TNI/Polri Indonesia, Pemuda Pancasila, Paksi Katon, dan Laskar Jogja yang melakukan aksi pengepungan di depan gerbang asrama.
Saat jumpa pers, di Ruangan Aula asrama mahasiswa Papua, kepada beberapa awak media menjelaskan kedatangannya bertujuan untuk mencari informasi yang sebenarnya mengenai aksi unjuk rasa di asrama itu yang dijaga ketat petugas kepolisian dan Ormas.
Yanni juga mengaku, kedatangan tersebut berinisiatif dari diri sendiri, akan tetapi telah direstui oleh pimpinan.
“Inisiatif saya sendiri, karena kepedulian terhadap mahasiswa Papua di Jogja. Tapi saya izin terlebih dahulu kepada pemimpin,” katanya
Kedatangan Ketua DPR III, Yanni, SH, di sambut baik oleh mahasiswa Papua Yogyakarta melalui Ikatan Pelajar dan Mahasiswa Papua (Ipmapa) Yogyakarta dibawa pimpinan Aris Yeimo.
Harapan kami, Kata Aris, kepada pemerintah daerah Papua dan Papua Barat, segera bangun komunikasi atau suatu dialog, ke Sultan atau gubernur, entah pemerintah yang ada di Yogyakarta untuk tutup semua ormas-ormas.
“Jadi DPR hari ini bicara soal itu, kalau hal ini tidak di bicarakan maka, hal ini akan berlanjut terus,” tegas Aris kepada Kabar Mapega.
Pantauan Kabar Mapegaa, saat pertemuan berlangsung, Roy Karoba menyatakan terkait asprirasi yang pernah mereka laporkan pada bulan Maret lalu di kantor DPRP papua.
Kata Yanni, Tim yang diminta itu sudah dibuat, tetapi tindaklanjut daripada Tim ini secara kolektif kita sendiri.
“Kekecewaan adik-adik ini sangat wajar. Yang sudah datang melaporkan, kumpul-kumpul uang untuk berangkat ke Papua, tetapi responnya mana, tindaklanjut dari pada apa yang mereka laporkan mana,” tuturnya
Jadi, Lanjut Yanni, mereka mau lampiaskan semauanya itu wajar, sangat manusiawi, siapa yang tidak kecewa, kalau sudah buatkan laporan , tetapi tidak ada timbal balik dari laporan itu.
Untuk menanggapi hal itu, kata Aris, saya sendiri tidak bisa ambil sikap. Jadi pada primsipnya lahir dari kesepakatan awal bulan maret.
“Bulan maret itu kita sudah bawa beberapa kasus yang ada di Yogya. DPR sudah janji sendiri bawa nanti mereka akan datang. Nah, ini sebenarnya harus datang yang kedua kali. Tapi mereka belum datang,” tegas Aris.
Dalam kesempatan sama pula, Yanni juga menanggapi umpatan rasis yang terlontar dari massa kelompok milisi yang mengatakan “ Moyet, anjing” dan sejumlah spanduk di pasang di depan asrama yang bertuliskan "NKRI Harga Mati", “Warga Jogja Tolak OPM” dan “Separatis Keluar dari Jogja”.
“Ya, bahasa-bahasa itu ngga pantas, bukan saja buat kita ade-ade mahasiswa, siapa saja. Jangan dengan mudah menyakiti orang dengan kata yang tidak baik. Saya pun demikian, kalau dikatakan seperti begitu, pasti sakit hatilah,” katanya
Tapi, lanjut Yanni, kita mungkin melihat kedepan yang besar, bagaimana adik-adik mahasiswa bisa selesaikan pendidikannya. “Bagaimana saya mau tahu, kejadian ormas itu salah, Kalau benar ada ormas itu sangat disesalkan,” tutur Wakil Ketua DPR III itu.
Menurut Yanni, kedatangnya sebagai anak bangsa. Pihaknya pun tidak ingin jika Papua lepas dari Indonesia. “oleh karena itu, kami datang untuk mencari informasi yang akurat," katanya.
Yanni menjelaskan, ini persolann serius, tidak boleh dianggap enteng, kita harus mengantivasi serta mewaspadahi. “Inikan menjadi perhatian internasiol juga. Semua yang ada di Papau itu selalu menjadi konsumsi internasinal. Itu yang harus diwaspadahi,” katanya
Hal ini, tegas Yanni, saya akan sampaikan kepada , kapolda, Sultan, DPR Provinsi DIY.
Lebih jauh, Yanni mengungkapkan, jika memang ada dari mahasiswa Papua terindikasi atau bahkan terbukti bersalah, pihaknya mempersilahkan untuk memprosesnya sesuai hukum yang berlaku.
Untuk ke Kapolda DIY, kata Aris, Kami tungguh semua tim DPRP datang. Kemudian, barulah akan kami jalan.
“Untuk hari ini, kami tidak akan berikan kronologi tentang aksi kemarin, kami tunggu tim dari DPRP Papua,” tegas Katua Ipmapa Yogyakarta.
Kalau soal, Ideologi Papua, itu saya sendiri tidak bisa jelaskan, karena saya sebagai mahasiswa, kapasitas saya sebagai melindugi mahasiswa Papua. Bagaimana mahasiswa Papuu aman di Yogyakarta
“Kalau soal politik , ada teman-teman, saya tidak bisa tempati,” tuturnya
Kemudian, Aris menjelaskan, pengepunan asrama mahasiswa Papua itu kejadiannya 3 hari , sejak tanggal 13 juli 2016 Pentas Budaya, 14 juli 2016, Mimbar bebas, kemudian mau long marcs pada tanggal 15 juli 2016. Surat Pemberitahuan tidak diterima oleh pihak kepolisian sehingga kami didalam, kami tidak keluar. Polisi bersama ormas kepung kami. Pengepunan ini berlanjut samapi tanggal 16 Juni 2016.
Pewarta: Manfred Kudiai
Legislator Minta Tahanan Aktivis di Timika Segera Dibebaskan
By Kabar Mapegaa 5:45:00 PM BERITA PAPUA , Legislator , POL-HUM-HAM
Anggota DPRD Kabupaten Mimika, Aser Gobai (Foto: Ist/KM) |