Usut Tuntas Kasus Deiyai, SMPMPH Manokwari Demo Di Polda Papua Barat
By Kabar Mapegaa 4:46:00 AM BERITA PAPUA , Meepago , POL-HUM-HAM , TERKINI
MANOKWARI,KABARMAPEGAA.COM--Kehadiran PT.Dewa Kresna
di Wilayah Adat Meepago bukan hanya kerjakan proyek tapi,melakukan pelanggaran
HAM seperti kejadian tanggal (01/08) dikali oneibo,Distrik Tigi,Kabupaten
Deiyai,Papua aparat gabungan indonesia menembak Yulianus Pigai dengan timah panas
di bagian paha dan belasan orang mengalami luka berat.
Untuk menyikapi tragedi Deiyai berdarah, hari ini
jumat (04/08/17) Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa,Pemuda
dan Masyarakat Peduli Hak Asasi Manusia (HAM) berunjuk rasa di depan halaman
polda papua barat.
Sejauh Pantauan Media Kabarmapega.com Massa aksi
membawa belasan Pamflet yang berisikan Foto Para Korban Kekerasan kemanusiaan yang
dilakukan oleh aparat negara Indonesia di kali oneibo,Distrik Tigi,Kabupaten
Deiyai.mereka (massa aksi) juga seiring kata-kata kerinduan dan tangisan pun
tertulis pada belasan Pamflet yang dipasang
sepanjang ruas jalan raya Kota Manokwari.
Massa aksi lonch march dari Pohon Beringin didepan
Kampus Unipa,Amban menuju ke Kantor Polda Papua.setelah massa aksi tiba didepan
Pintu utama Polda Papua Barat, terlihat Pintu Gerbang utama dikunci tetapi
setelah Korlap bernegosiasi dengan pihaknya pintu utama dibuka lalu massa aksi masuk
dihalaman Kapolda Papua.
Koordinator Lapangan (Korlap) Aloysius Siep,dalam
orasinya mengatakan,militer Indonesia selalu membuat kekerasan yang tidak manusiawi
terhadap orang asli papua(OAP) masih saja terjadi dari tahun 60-an hingga saat ini.
“Keputusan perjanjian Internasional pada tahun 60-an
tersebut tak pernah dilibatkan orang asli papua sebagai pemilik negeri lalu
tanah papua dan masyarakat pun digadaikan,”katanya.
Persoalan hak azasi manusia di tanah papua adalah
persoalan yang telah menjadi konflik berkepanjangan semenjak tanah papua dan
manusianya digadaikan dengan perjanjian-perjanjian internasional yang tidak
pernah melibatkan orang asli papua sebagai pemilik negeri leluhurnya.
Korlap Aksi SMPMPH, Aloysius Siep menegaskan,dalam
waktu dekat tuntaskan pelaku penembakan kasus Deiyai berdarah.publik mengetahui
bahwa,pelakunya Brimob,Polisi dan Direktur PT.Dewa Kresna sehingga dirinya
berharap diselesaikan secara hukum.
“Kami meminta dengan tegas agar pelaku
penembakan di Kabupaten Deiyai ini ditangkap dan diproses melalui jalur hukum,"ujarnya dengan nada emosional di hadapan polda papua barat.
Menurutnya,orang asli papua bukan binatang.dirinya
meminta kepada Aparat indonesia hormati dan hargai masyarakat papua.
Di tempat yang sama yang Penanggungjawab aksi,Jeferson
Thomas Baru, berharap pihak TNI dan Porli harus mentaati indonesia sebagai negara hukum
dan demokrasi.
“Kalau indonesia sebagai negara hukum kasus di Deiyai segera
usut tuntas melalui jalur hukum,”ujarnya.
Ia pun,Presiden Joko Widodo segera tuntas masalah
pelanggaran HAM di Papua. Karena dirinya menilai dari sekian banyak kasus HAM
di Papua, sampai hari negara belum selesaikan.
Sementara itu, massa aksi yang enggan menyebutkan namanya
mengatakan, kasus pelanggaran kemanusiaan di Deiyai pelakunya adalah Brimob dan
Polisi sehingga dirinya berharap diproses hukum secara adil.
“Kami mau pelaku ditahan dan diproses melalui jalur hukum,”
ungkapnya.
Ketika wartawan bertanya terkait soal pelaku kasus kemanusiaan
di Deiyai, kata dia,saya mengutuk keras pelaku pelanggaran kemanusiaan di
Oneibo Deiyai sebab,menurutnya manusia nilainya paling tinggi.
Berikut
pernyataan Solidaritas Mahasiswa, Pemuda dan Masyarakata Peduli HAM di
Manokwari, Papua Barat meminta dengan tegas kepada Presiden Republik Indonesia,
Ir. Joko Widodo, melalui Polda Papua dan
Papua Barat, bahwa :
1.
Tangkap Pelaku penembahkan di Oneibo,
Kabupaten Deiyai, dan diproses hukum.
2.
Segela selesaikan kasus penembakan di
kabupaten Deiyai pada tanggal 1 agustus 2017 yang menewaskan 1 orang warga
sipil dan 9 orang warga luka-luka tersebut secara mekanisme.
3.
Hentikan segala bentuk intervensi
militer diatas tanah papua.
4.
Hentikan segala bentuk penambahan
operasi militer di tanah papua karena itu hanyalah konspirasi para petinggi
militer untuk mendapatkan japre dari danah keamanan dan hasil penambangan.
5.
Tarik kembali segala bentuk dan satuan
intelejen organik dan non-organiik dari tanah papua.
Pewarta : Petrus Yatipai
Editor : MPI
Jubir KNPB Manokwari:1 Juli1971 Hari Bersejarah Bagi Bangsa Papua
By Kabar Mapegaa 6:31:00 PM BERITA PAPUA , Internasional , KNPB , TERKINI
Ketua 1 KNPB Manokwari,
Melkias Beanal tengah jumpah pers, di Sekret KNPB dan PRD,Sabtu (01/07)
siang, Amban, Manokwari Papua Barat Foto : Pet/KM
|
MANOKWARI,KABARMAPEGAA.COM
-Setiap
tanggal 1 Juli diperingati oleh orang Papua sebagai hari proklamasi
kemerdekaan West Papua. Proklamasi tersebut dibacakan di Markas Victoria, Desa
Waris, Jayapura, pada 1971 lalu.Seth
Jafet Rumkorem sebagai Presiden Papua Barat, dan didampingi oleh Jakob
Prai sebagai Ketua Senat (Dewan Perwakilan Rakyat), Dorinus Maury sebagai
Menteri Kesehatan, Philemon Tablamilena Jarisetou Jufuway sebagai Kepala Staf
Tentara Pembebasan Nasional.
Dalam rangka memperingati hari ulang tahun Kemerdekaan
West Papua yang ke-47 Komite Nasionl Papu Barat (KNPB) dan
PRD Manokwari hari ini Sabtu,(01/07/2017) menggelar konferensi Pers di Amban,
Manokwari,Papua Barat.
Yoram Bocor Magai
selaku Jubir KNPB wilayah Manokwari mengatakan,
pada 1 Juli 1971 adalah dimana hari bersejarah bagi bangsa
Papua Barat yang pernah ada deklarasi kemerdekaan Bangsa Papua namun sampai
hari ini belum merdeka full secara politik, budaya dan segi lainnya. Maka, akan
terus berjuang ini,”katanya
kepada wartawan disaat konferensi pers di Sekretariat umum KNPB dan PRD.
“Tepatnya tanggal 1 Juli Pada tahun 1971 sudah
deklarasikan
kemerdekaan Bangsa. tapi,
kita belum merdeka penuh secara politik,
budaya dan hal lainnya.sampai saat ini juga negara inddonesia tak pernah mengaku
kemerdekaan papua barat,”ucapnya.
“Walaupun Negara Indonesia belum mengaku,kemerdekaan west papua kami akan tetap berjuang
sampai merdeka penuh,”ujarnya Jubir KNPB.
Dikatakanya,
dalam proklamasi kemerdekaan mengatakan
bahwa Bangsa Papua dengan batas teritorial dan pemerintah revolusi west papua
yang jelas.
Jubir KNPB Kota Manokwari menjelaskan Bangsa Papua dengan batas territorial yang
jelas untuk merdeka dan berdaulat sebagai negara tersendiri. yang
kedua kata dia,membuat
kontitusi negara dengan perangkat pemerintah revolusi melalui revolusi Papua.
Jelas
Magai lagi, proklamasi tersebut sebagai bentuk ketegasan dari manifesto politik
Bangsa Papua 1 Desember 1961 yang digagal oleh Indonesia melalui rekayasa pepera 1969 yang dilakukan
oleh NKRI dengan cara musyawarah.
Untuk
itu, Magai menghimbau
kepada rakyat Papua khususnya di kota Manokwari
tetap solit, tetap bersatu dan kita membawa agenda bersama-sama hingga
mendapatkan nasib kita sendiri yaitu meraih kemerdekaan Bangsa Papua secara
utuh.
Sementara
itu, Ketua 1 KNPB wilayah Mnukwar,Melkias Beanal mengatakan 1 Juli 1971 adalah
suatu sejarah yang dibuat oleh para aktivitis pendahulu perjuangan kemerdekaan
Papua.dengan perjuangan aktivitis kita maka itu,mari kita berjuang pembebasan
papua dari negara indonesia.
“ Kemerdekaan Papua Barat pada tanggal 1 Juli 1971 ini merupahkan suatu
sejarah Papua yang dilakukan oleh akvitivis pendahulu kami, sehingga kita
rakyat bangsa papua perlu mengetahui dan melanjutkan,”ungkapnya dengan penuh
harap.
“Kepada
seluruh rakyat papua agar tetap tenang dan menggelar Ibadah bahkan berdiskusi
tentang sejarah ini didalam rumah kita masing-masing,”Imbuhnya Beanal.
Pewarta : Petrus Yatipai
Editor : Martinus Pigome
Pemda Dogiyai Tak Hargai Perda Miras, 6 Nyawa Warga Korban
By Kabar Mapegaa 6:18:00 PM BERITA PAPUA , Meepago , TERKINI
Salah satu korban minuman keras oplosan Foto : Ist/KM |
DOGIYAI,KABAR
MAPEGA.COM--Minuman keras (miras) oplosan memakan korban jiwa di
Kabupaten Dogiyai. Enam orang warga di Distrik Kamu dan Kamu Utara meregang
nyawa setelah mengkonsumsi miras oplosan tersebut pada Jumat (14/4) lalu.
Keenam orang warga ini diduga tewas setelah
mengkonsumsi minuman beralkohol racikan atau oplosan.
Peristiwa itu bermula pada Jumat itu
sekitar pukul 10.00 WIT di Kampung Denemani, Distrik Dogiyai, Kabupaten Dogiyai
ketika Yosep Yobee Marthinus Goo Yulianus Anouw, Anthon Kegakoto, Berthus Yobee
dan Mesak Pekey Yobee mengkonsumsi minuman beralkohol.
Sekretaris Umum Dewan Adat Mee -Kabupaten Dogiya Alexander Pakage menegaskan,tragedi Tragedi “Miras Maut” Memakan Korban 6 orang ini hanya karena,pemerintah dogiyai tidak menghargai Peraturan Daerah (Perda) Provinsi Papua Nomor 15 Tahun 2013 tentang Pelarangan Produksi, Pengedaran dan Penjualan Minumal Berakohol.
Menurutnya,Pemerintah Dogiyai
tak serius tanggangi hal ini,sehingga minuman
oplosan memakan 6 korban jiwa.
“Walaupun Gubernur Papua Lukas Enember perintahkan
memberantas miras tapi,pemerintah dogiyai selalu diam diri dan tidak tindak
lanjuti,” katanya.
Jelasnya
pakage,Pemerintah Dogiyai Melalui Dinas Perindagkop Dogiyai pada tahun 2016 lalu pernah keluar surat
larangan produksi miras oplosan namun, mulai tahun 2017 kembali produksi ,”
ucapnya kepada wartawan kabarmapega melalui telepon seluler dari Nabire Senin,(17/04).
Kata
dia,walaupun sudah mengeluarkan surat larangan penjualan minuman keras ,togel
dan Bilyard tapi,masih saja menjual.
“Saya pikir ini ulahnya dari pihak ketiga yang biasa kerja keras untuk mengacau balaukan kehidupan rakyat dan jalannya ronda pemerintahan selama ini.semuanya ini pihak tertentu yang bermain ,” tegasnya.
Kami
Dewan Adat Mee (DAM) Kabupaten Dogiyai
meminta kepada Polda Papua ,Polres Nabire dan Polsek Moanemani segera memproses
semua penyedar miras di Kabupaten Dogiyai, karena ini banyak korban yang
berjatuhan gara-gara miras oplosan ini memang sangat aneh.
Sementara itu,Emelianus Wakei Mahasiswa Asal Dogiyai Kota Studi Manado mengatakan, Kurang adanya pengawasan ketat dari Pemerintah, Penegak Hukum,DPRD dan masyarakat setempat sehingga mengakibatkan kematian 6 Orang Warga Dogiyai di Moanemani.
“Kami
minta kepada Pemerintah dan Petugas Keamanan untuk segerah bertanggunjawab atas
kematian.bila perlu segerah bentuk Tim Peduli Eksistensi kehidupan rakyat
Dogiyai sesuai Versi Masyarakat Adat, demi untuk menciptakan generasi yang
sehat di Dogiyai,”katanya.
“Pemda dan pihak penegak hukum harus bekerja lebih konsisten sehingga ancaman Kehancuran terhadap eksistensi kehidupan anak muda Dogiyai dapat teratasi.karena, miras yang oplosan diproduksi oleh warga non papua yang berdomisili di dogiyai,”kata Wakei Dengan nada kesalnya.
Pewarta : MP/ Admin