Mobil Taksi Expo Yang Ditumpangi Masa Aksi Dihancurkan Aparat
By Kabar Mapegaa 8:48:00 PM Aparat. , BERITA PAPUA , POL-HUM-HAM
Mobil Taksi Expo-Abe Itu Menjadi Sasaran, Rabu, (13/04/16) (Foto: Alexander Gobai/KM) |
Jayapura,
(KM)---Ribuan masa aksi yang di mediasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB) gelar
aksi dalam mendukung United Liberatioan Movement For West Papua (ULMWP) agar
masuk sebagai anggota penuh di Melanesia
Speerhead Group (MSG).
Berlangsungnya
aksi dalam keadaan yang begitu mencekam, aparat kepolisian dapat menghancurkan
Mobil taksi Expo-Abe yang ditumpangi masa aksi tepat di lampu merah, pertigaan jalur menuju ke perumnas III dan jaluar menuju
ke Expo, Waena, Papua tepat pada pukul 12.15 Waktu Papua.
Pantauan
kabarmapegaa.com aksi itu dimulai di
beberapa titik yang berbeda. Ada yang aksi di Expo, Perumnas III Waena, dan di
Lingkaran Abe.
Aksi
itu ditutupi dengan berpakai abu-abu dengan kelengkapan alat Negara dan
memegang tali rotan hingga membawa anjing liar. Dalam bereaksi itu, aparat
dapat mengeluarkan nada yang keras terhadap masa aksi, “cepat jalan, jalan,
jalan. Kamu mau dengar siapa, cepat jalan, jalan.
“meski
aparat mengeluarkan nada yang keras, masa aksi tetap berdiri dan eksis berada
pada satu garis komando. Hingga menuju
pada tempat tujuan di Perumasa III,
tepat di belakang Sekertariat Keluarga Besar (Kabesma) Uncen, Waena.
(Alexander Gobai/KM)
Mahasiswa dan Aparat Keamanan Bentrok di Kapal KM. Labobar, Kamere Digital Dicopot Aparat
By Kabar Mapegaa 10:41:00 AM Aparat. , Bentrokan di Kapal , BERITA PAPUA , MAHASISWA , POL-HUM-HAM
Kapal Laut (Foto:Ist@) |
Nabire, (KM)---Rabu, (13/01/16) belum lama ini, Mahasiswa/I
Papua dan Aparat Keamanan bentrokan di atas Kapal KM. Labobar, akibat tiket
Kapal belum dimiliki oleh mahasiswa/I yang ingin berangkat menuju kota studi
Jayapura. Akhirnya dari bentrokan itu, salah satu mahasiswa yang berstudi di
Jayapura, Melianus Dwitau, kamera digitalnya dicopot oleh Aparat disaat
mengambil gambar dan video jalannya bentrokan.
Mahasiswa Papua, Melianus Dwitau, mengatakan, memori digital
yang 16 Giga byte (GB) telah dicepot oleh aparat Keamanan (Brimob) di saat
terjadi bentrokan dengan mahasiswa/I Papua di atas Kafitaria KM. Labobar,”katanya.
“sebenarnya tidak langsung mengambil. Kamera saya Tetapi,
perlu memberikan peringatan,” ,”tegasnya kepada www.kabarmapegaa.com.
Tambahnya, sebenarnya Brimob tidak seharusnya melakukan
pemeriksaan tiket di atas kapal. Ini tidak benar. Itu bukan hak mereka
(aparat),’katanya.
Kata dia, “saya berharap tidak usah terjadi di lain
kesempatan. Dan jangan langusung main todong-todong atau mengambil barang
milik orang,”pintahnya.
“saya pikir, para keamanan dan petugas kapal jelih melihat tiap
masalah dan melihat situasi. Jangan langsung mengambil keputusan tanpa ada
masalah,’tegasnya.
Tambahnya, seharusnya pemeriksaan tiket bukan melibatkan
aparat, seperti brimob. Itu bukan tugas mereka (aparat). Tetapi, itu tugas
kapten dan jajarannya,”jelasnya.
Sementara salah satu mahasiswa yang juga teribat dalam
bentrokan bersama Aparat (Brimob), Fransikus Mote, mengatakan, aparat tidak
berwenang di lapangan, seperti dalam pemeriksaan tiket di atas kapal ini,”pungkasnya.
“di kapal ini KP3 laut yang betugas dan berhak memirsa tiket
dan dapat mengambil kebijakan,”katanya.
(001/KM)