Mahasiswa UNIPA Mendesak Rektor Segera Turunkan SK Kenaikan SPP
By Kabar Mapegaa 2:36:00 PM ARTIKEL , KAMPUS , MAHASISWA , Opini , suara mahasiswa
Foto: Dok, Yulianus T/KM |
ARTIKEL, KABARMAPEGAA.COM - Kami dari Solidaritas Mahasiswa yang peduli kampus meminta dengan tegas Kepada Bapak Rektor Kampus Universitas Papua Manokwari, Papua Barat, segera meninjau kembali terkait SK atau Surat Keputas yang di ambil untuk menaikan SPP bagi Mahasiswa Baru. Sebab, keputusan yang di ambil ini adalah keputusan pribadi atas nama rector dan keputusan ini sebenarnya diambil secara keputusan bersama rapat seneat UNIPA.
Dan dari pihak-pihak pimpinan mahasiswa saja tidak dilibatkan dalm mengambil keputasan ini bertanda bahwa keputusan yang di ambil oleh pimpinan tertinggi kami unipa adalah keputusan pribadi. Namun, pimpinan harus tau bahwa ia ada karena kami mahasiswa dan kami ada karena ada rektor.
Dan Keputusan yang di ambil oleh Bapak Rektor UNIPA ini sangat mematikan ruang gerak bagi kami Mahasiswa Papua yang saat ini tinggal di pelosok kampung dan pelosok gunung. Dan Ini menjadi pertanyaan besar bagi kami ketika SPP UNIPA sudah naik dan sdik dan generasi kita mau menempuh pendidikan di mana lagi. Kita tahu bahwa UNCEN hadir di Jayapura dan UNIPA hadir di Manokwari. Karena bertujuan untuk menjawab semua sumber daya manusia Papua yang ada di Bumi Cendrawasi Papua.
Padahal kita tau bahwa papua dan papua barat di kenal sebagai daerah yg kaya atas sumber daya alamnya (SDA) tapi, semua itu di ke manakan bukankan berbagai daerah yg sudah memberikan bantuan biaya pendidikan kepada unipa dan berbagai perusahan ternama di papua yg sudah memberikan bantuan biaya pendidikan seperti PT Freepot, PT LNJ dan PT Pertamina.
Dan bagian suasta yaitu Bank Papua. Bank BRI, Bang BNI Bank MANDIRI dan pihak suasta yang lain yg sudah memberikan bantuan kepada pihak Universitas Negeri Papua.
Hal ini, biaya siswa yang dudah di bantu oleh pihak perusahan dan Suwasta tersebut. Dan itu pun terlepas dari bantuan Pemda Propinsi Papua Barat yang sudah dialokadikan kedalam UU OTSUS bahwa 30% adalah diberikan untuk biaya pendidikan yang ada di Papua salah satu Universitas Negeri Papua.
Yang mendapatkan biaya dari pihak Pemerintahan Daerah Propinsi Papua Barat agar Mahasiswa di Kampus Universitas Negeri Papua (UNIPA) wajib bersuara dan memprotes ketidak benaran dan ketidakjelasnya yang di lakukan kampus oleh mahasiswa maka mahasiswa mempunyai hak untuk bersuara.
Kampus UNIPA wajib menerima dan memprioritaskan OAP dan SPP, pembangunan dll. OAP tak boleh dinaikan dan Jangan pernah mendiskriminasikan OAP di kampus UNIPA karena UNIPA di bangun khusus dan untuk Orang Asli Papua.
Mahasiswa UNIPA bersuara di pagi tadii terkait kenaikan biaya SPP namun itu semua dengan jalan Tuhan maka, aspirasi mahasiswa/i di jawab juga dengan baik oleh Bapak Rektor Unipa bahwa akan mencabut surat keputusan kenaikan spp di lingkungan UNIPA. (Muyepimo/KM)
*) Penulis adalah Aktivis Forum Independen Mahasiswa Manokwari (FIM)
Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI, Berkunjung Dua Kampus di Timika
By Kabar Mapegaa 12:47:00 AM BERITA PAPUA , KAMPUS , PENDIDIKAN , SEKOLAH
Rombongan Dirjen Bimas Kristen Kementrian Agama RI, bertemu dengan Dosen STT Rusel dan STAK Oikumene di Hotel 66 Timika, Rabu 22/08/2016, (Foto: Andy O/KM) |
Timika, (KM)---
Direktur Jendral Bimbingan
Masyarakat (Dirjen Bimas) Kristen Kementerian Agama (Kemenag) Republik
Indonesia, Dr. Oditha Rintana Hutabarat, M.Th, kunjungan kerja, ke papua temui
dua kampus yakni Sekolah Tinggi Teologi (STT) Russel Timika dan Sekolah Tinggi Agama Kristen
(STAK) Oikumene Timika.
Dalam pertemuan
tersebut, Oditha, menjelaskan perkembangan perguruan tinggi Swasta dibawah
bidaan Kementrian Agama tentang perkembangan
pembangunan bidang agama dan Bidang Pendidikan. Pertemuan berlangsung
selama tiga jam, mulai pagi 09: 00 sampai siang
pukul 11: 30 Wit, bertempat di hotel 66 Timika jalan Cenderawasih SP II distrik Mimika Baru
“Agenda dalam kunjungan
tersebut, ada dua pertama penyerahan Surat Keputusan (SK) Operasional, dan
kedua bantuan dana 100 juta untuk penimbunan lokasi baru Kampus STT Rusel
Timika,” Kata Odtha.
Odhita, menyampaikan informasi terkini untuk memperlengkapi dalam pembinaan kepada
umat, meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Papua dalam melaksanakan
tugas-tugasnya dan meningkatkan wawasan dalam upaya peningkatan kualitas
penyuluh dan pimpinan lembaga keagamaan Kristen.
“Dalam
arahannya, dia mengingatkan kedua kampus ini harus melaksanakan tugas-tugas pembinaan umat
dengan baik, menyelaraskan diri dengan program-program pemerintahan dalam
koridor revolusi mental,”tegasnya.
Dia juga,
mengingatkan para pimpinan gereja dan lembaga keagamaan Kristen akan pergumulan
dan tantangan yang semakin meningkat di era postmodern. Degradasi moral
mengakibatkan rusaknya hubungan manusia dengan Tuhan dan sesama. Salah satu
ciri khas dari Postmodern adalah relativisme. Oleh karena itu, tugas utama
setiap pembina rohani adalah memagari umat dengan menanamkan nilai-nilai
kebenaran Firman Tuhan.
Dia menekankan agar
gereja menjadi agen damai. Menjadi garam yang mengasinkan berarti gereja
dituntut untuk berdamai dengan Tuhan dan berdamai dengan sesama sehingga gereja
dapat menjadi terang di tengah-tengah masyarakat, “ungkapnya.
“Para dosen kedua
kampus bersukacita atas dan berterimakasih atas kehadiran ibu Dirjen Bimas
Kristen hal ini dapat disaksikan
perkembangan dunia kampus di Papua khususnya di Timika,”ucapnya
Pewarta: Andy Ogobay