Menarik Wisatawan Turis, Disbudpar Jayapura agendakan promosi pariwisata di Tiongkok
By Kabar Mapegaa 6:20:00 PM BERITA , Ekonomi , PEN-BUD-KES- Wisata
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Jayapura Bernard Fingkreuw. (Foto: Antara Papua/Dhias Suwandi).
|
Yogyakarta,(Antara/KM)-Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Jayapura mengagendakan promosi pariwisata di Tiongkok agar dapat menarik minat wisatawan negeri tirai bambu itu.
Antara Papua melaporkan, Kepala Disbudpar Kota Jayapura, Bernard Fingkreuw, di Jayapura mengatakan, sejauh ini turis dari Tiongkok mampu mendongkrak jumlah wisatawan di Thailand, dan daya beli mereka cukup tinggi, jadi kami ingin tarik mereka untuk datang ke Jayapura.
Pihaknya akan memanfaatkan beberapa kegiatan pariwisata di sejumlah provinsi lain untuk mempromosikan potensi wisata dan budaya di Kota Jayapura.
Kata dia, selain promosi lewat portal, kami juga akan promosi di beberapa kegiatan pariwisata di daerah lain, seperti di Bali, Batam, dan Medan. Seperti di Bali cukup banyak wisatawan Tiongkok yang berkunjung ke sana, sehingga kami akan coba tarik mereka untuk ke Papua.
Fingkreuw berharap dengan cara tersebut maka kunjungan wisatawan asing ke Papua, khususnya ke Kota Jayapura, bisa ditingkatkan karena para turis mendapat lebih banyak informasi dalam kegiatan itu.
"Minimal dengan cara itu bisa menumbuhkan minat turis Tiongkok untuk datang ke Jayapura. Tahun ini sudah ada beberapa yang pasti datang. Minimal tahun ini bisa sampai seribu turis Tiongkok yang datang," tulis Antara Papua, Jumat (06/1/2016).
Menurutnya, hingga kini wisatawan asing dari Asia belum digarap dengan baik, padahal mereka cukup potensial. Karena itu, ia minta kesadaran instansi terkait di kabupaten lain di Papua agar bersama-sama berupaya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan asing ke daerah ini.
Kata dia kepada antara Papua, Diharapkan provinsi dan kabupaten lain memperbanyak promosi keluar Papua. Tapi memang dukungan anggaran masih kurang memadai. Fingkreuw menyatakan seharusnya sektor pariwisata, khususnya terkait dengan promosi, mendapat dukungan alokasi dana otsus. "Pandangan saya dana otsus bisa digunakan untuk promosi pariwisata, dan sejauh ini dana otsus banyak diberikan dalam bentuk hibah ke masyarakat untuk pengembangan pariwisata, jadi sebenarnya bisa pula untuk promosi," ujar dia.
Sementara ini, berbeda tempat, National Geographic Indonesia melaporkan bahwa, Menteri Pariwisata Arief Yahya pada pembekalan kepariwisataan bagi wartawan di Bogor, beberapa waktu lalu mengatakan, Wisata bahari Indonesia ternyata menarik minat wisatawan Tiongkok. Turis Cina (Tiongkok) itu suka dengan laut, karena mereka umumnya hidup di mainland, yang tidak ada lautnya.
Arief menambahkan laut atau pantai bagaikan surga bagi wisatawan dari Tiongkok. Selain itu, turis Tiongkok juga menyukai kuliner serta belanja barang bermerek.Tiongkok menjadi sasaran promosi pariwisata Indonesia, karena banyak turis dari negara ini. Ada lima negara yang banyak mendatangkan wisatawan: Singapura, Malaysia, Australia, Tiongkok dan Jepang.
(06/Red/PO/KM)
Dapodikdas Dan Dunia Pendidikan Di Papua
By Kabar Mapegaa 2:23:00 PM Opini , PEN-BUD-KES- , PEN-BUD-KES- Wisata , PENDIDIKAN
Damianus Muyapa, (Foto: Dok/KM) |
Oleh: Damianus Muyapa
Opini, (KM)--Dapodikdas adalah Data Pokok pada setiap sekolah. Data-data yang di input
adalah sarana dan prasaran (Sarpras), Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PTK),
Peserta Didik, Rombongan belajar. Program Dapodikdas sudah di tetapkan oleh
pendidikan dan kebudayaan pusat bahwa semua sekolah-sekolah baik PAUD, SD, SMP,
dan SMA/SMK harus menjalankan program Dapodikdas.
Program ini mengirim data sekolah secara online bukan mengirim data sekolah melalui manual. Dengan adanya program Dapodikdas banyak membantu sekali dalam proses statistik sekolah di Indonesia. Bagi sekolah-sekolah yang di kota yang sudah punya sarana teknologi baik, bisa menginput pendataan dapodik dengan baik. Tapi sekolah-sekolah yang ada di papua pedalaman sangat kaget dan mengalami kesulitan dengan program Dapodiknas ini.
Program ini mengirim data sekolah secara online bukan mengirim data sekolah melalui manual. Dengan adanya program Dapodikdas banyak membantu sekali dalam proses statistik sekolah di Indonesia. Bagi sekolah-sekolah yang di kota yang sudah punya sarana teknologi baik, bisa menginput pendataan dapodik dengan baik. Tapi sekolah-sekolah yang ada di papua pedalaman sangat kaget dan mengalami kesulitan dengan program Dapodiknas ini.
Dopodikdas bisa membawa keselamatan bagi sekolah, guru untuk mendapatkan
dana sertifikasi bagi guru yang bersertifikasi, dan juga bagi guru yang belum
bersertifikasi pun dapat proses
sertifikasi setelah Dapodik di onlinekan. Selain itu pula, untuk mendapatkan
Dana bantuan Operasional sekolah (BOS),
dan persiapan ujian Nasional (UN), dan lain sebagainya.
Kalau dilihat keberadaan dunia pendidikan di papua terutama dunia pendidikan di Timika mengalami kesulitan untuk menghadapi program Dapodikdas karena jarang yang berfasilitasi komputer, apa lagi lokasi sekolah jauh dari kota tidak ada jaringan listrik. Tetapi Program dapodikdas ini sesuai dengan perkembangan jaman sekarang, maka pihak pemerintah, sekolah dan operator sekolah harus menerima dan bertanggung jawab program Dapodikdas di dunia Pendidikan.
Kalau dilihat keberadaan dunia pendidikan di papua terutama dunia pendidikan di Timika mengalami kesulitan untuk menghadapi program Dapodikdas karena jarang yang berfasilitasi komputer, apa lagi lokasi sekolah jauh dari kota tidak ada jaringan listrik. Tetapi Program dapodikdas ini sesuai dengan perkembangan jaman sekarang, maka pihak pemerintah, sekolah dan operator sekolah harus menerima dan bertanggung jawab program Dapodikdas di dunia Pendidikan.
Oleh karena itu, pemerintah, kepala sekolah, dan operator sekolah harus bekerja sesuai dengan fungsi kerja masing-masing, agar program Dapodikdas tetap ada dan berjalan lancar dalam dunia pendidikan kedepan.
Penulis Adalah Peduli Pemerhati Pendidikan Papua, Tinggal Timika
Empat Puluh Peserta Ikut Pelatihan Imunisasi TOPV menjadi BOPV Se-Kabupaten Paniai
By Kabar Mapegaa 11:23:00 PM Berita Tanah Papua , Mepago , PEN-BUD-KES- Wisata
Ilustrasi.Ist |
Paniai, (KM)--Empat
Puluh peserta petugas Puskesmas (Pusat
Kesehatan Masyarakat) Se-Kabupaten Paniai, mengikuti Pelatihan Penggantian Trivalen Polio Vaksin (TOPV) menjadi
Bivalent Oral Polio Vaksin (BOPV) dan Sosialisasi menggunakan Vaksin tambahan
Injeksi Polio Vaksin (IPV),
bertempat kantor Dinas Kesehatan, Madi,
Kabupaten Paniai.
Kepala Bidang
Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan (P2PL) , Yohanes Kayame, S.Km, M.Kes mengatakan, empat puluh
peserta, yang telah ikut pelatihan ini,
Perwakilan dari Puskesmas-Puskesmas yang
ada di Kabupaten Paniai.
“Maka dari
itu, diharapkan dapat memahami dan mampu untuk mengerti tentang bagaimana cara suntik dan bagaimana
cara memberikan pelayanan Imunisasi yang benar, kepada bayi yang belum beranjak
usia pada satu tahun,” ujar Kayame, saat
diwawancara Kabar Mapegaa, Kamis , (26/08) depan Kantor Dinas
Kesehatan, Madi.
Pelatihan
ini, Lanjut Kayame, belangsung selama
tiga hari, dimulai dari tanggal 24 hingga
26 Agustus 2016, dini hari.
Sementara
itu, Togu Sihombing, S.Km, M.Kes, bagian Imunisasi Provinsi Papua, mengapresiasi
kegiatan imunisasi yang telah dilaksanakan di Kabupaten
Paniai.
“Program imunisasi adalah program secara
nasional yang dilaksanakan seluruh Indonesia pada umumnya lebih khususnya
Papua,” katanya
Dalam
pelatihan ini juga, lanjut Togu, kami
melakukan Sosialisasi menggunakan vaksin tambahan IPV, juga diharapkan agar dapat memahami tentang Vaksin dan Polio.
Pewarta :
Yulianus Nawipa
Editor :
Manfred Kudiai
Tidak Ada Tenaga Pengajar, Tamatan SMA Ini Lebih Memilih Mengajar Adik-adiknya di SD YPPGI Demago Deiyai
By Kabar Mapegaa 2:58:00 PM BERITA PAPUA , Mepago , PEN-BUD-KES- , PEN-BUD-KES- Wisata , PENDIDIKAN
Wajah anak-anak SD YPPGI Desa Demago, Kecamatan Tigi Barat Kabupaten Deiyai, Papua yang sedang merindukan guru untuk mendidik dan mengajri mereka. (Beatus.KM) |
Gorontalo (KM) - SD YPPGI Desa
Demago, Kecamatan Tigi Barat
Kabupaten Deiyai-Papua, yang didirikan sejak puluhan tahun yang silam oleh
almarhum Pelipus Waine melalui karya dan rukung Doa dari seluruh umat jemaat
Nazir Demago Klasis Tigi Barat itu,
masyarakat Demago merasa merasa keprihatinan
terhadap sekola tersebut, karena kekurangan tenaga (guru)
yang mendidik dan mengajar anak-anak mereka.
Sekarang sudah berjalan enam (6) tahun tanpa guru (tenaga pengajar). Masyarakat setempat kuatir kemanakan, anak-anak mereka dalam penerus Deiyai
kedepan.
Namun,
Sayangnya, Yohanes Pigome yang berlatar belakang pendidikannya selesai dari
Sekolah Menengah Atas (SMA) itu mwlihat
kondisi tidak adanya guru, Ia terpaksa harus mengajar adik-adiknya walau
pengetahuannya pas-pasan. Pigome sudah partisipasi mengajar
adik-adiknya dari tahun 2014 hingga saat ini.
Yohanes
Pigome, kepada Kabar Mapegaa, mengatakan, saya disini hanya
bantu-bantu mengajar sebagai honor, karena hari ke hari selama ini saya melihat
semua anak sekolah kurang mendapatkan belajar dan mengajar dengan baik karena
kekurangan guru bahkan guru bernip kepala sekolah saja tidak menetap mengajar.
“Untuk pribadi saya masih
ragu mau mempelajari guru-guru bernip yang masih ada sekarang di sekolah ini
dalam hal kepala sekolah, karena apa..? gedung sekolah sudah masih bagus, hanya
kekurangan assecories komputer dan lain sebagainya,” tegasnya saat diwawancara, Jumat (19/08) via telpon.
Kemudian Pigome menjelaskan bahwa dirinya bukan seorang
guru, Pigome mengaku diripun masyarakat biasa.
“Maka, kami masyarakat Demago
merasa kecewa dengan keadaan keaktivan serta efektivitas mengajar guru-guru
sekolah ini tidak serius mengajar,
bahkan pemerintah kabupaten Deiyai belum perhatikan penempatan guru yang serius-serius
mengajar,” kata lulusan SMA itu.
Sehinggah, Lanjut Pigome, efek
dari itu, berapa generasi tidak mendapatkan pendidikan dengan serius/baik. “Sekarang pekerjaan
sahari-hari meraka berkebun (petani) dan
terpaksakan diri mereka kawin karena tenaga guru yang mendidik dan mengajar
tidak ada.,” tegasnya dengan nada kecewa.
Katanya, Dia sebagai putra daerah yang putus sekolah dari
SMA merasa sedih dengan keadaan hidup adik-adiknya dan merasa rugi generasi penerus kabupaten Deiyai kedepan.
Maka
itu, Yohenes Pigome tegaskan kepada pemerintah Kebupaten Deiyai mohon
penempatan tugas guru-guru itu dengan baik, jangan tugaskan di sekitaran kota
saja, tetapi harus melihat Sekolah Dasar (SD) yang pelosok seperti Kampung Desa
Matadii, Demago, Waiyamo dan beberapa sekolah terepencil yang mendiami di
kabupaten Deiyai. Dan juga tugaskan guru-guru yang punya berwawasan tinggi
mencintai keadaan masyarakat dan siswanya setempat, bukan guru yang makan
disini buang air di tempat lain.
“Saya mengajak kepada alumni dari SD YPPGI Demago yang sudah selesai
dari keguruan pendidikan yang mendapatkan gelar S.Pd, harus datang mengajar
disini. Jangan mecari persaingan dalam peran politik instansi kepemerintahan,” tegasnya
.
Pewarta: Beatus Pigome
Editor: Manfred Kudiai
Dokter dan Bidan PTT Ikut Ujian Online CPNS
By Kabar Mapegaa 8:18:00 PM BERITA PAPUA , Kesehatan , PEN-BUD-KES- , PEN-BUD-KES- Wisata
Peserta Ujian Computer Assisted Test di Lab SMK Petra Mimika, (Foto: Andy O/KM) |
Timika, (KM)---
Sebanyak 72 orang dokter dan bidan Pegawai Tidak Tetap (PTT) tiga
kabupaten mengikuti Ujian Computer Assisted Test (CAT) berbasis Online, untuk
pengangkatan Calon Pengawai Negeri Sipil (CPNS). Lingkungan
kementrian kesehatan.
Kegiatan tersebut,
berlangsung di Laboratorium Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Petra Timika
pada selasa (19/07/2016).
“Peserta tes terdiri
dari 6 orang dokter dan 66 orang tenaga medis keperawatan, dari tiga kabupaten
yakni kabupaten Mimika, kabupaten, Paniai, dan kabupaten Asmat, “kata Moh. Nur Nasiruddin, M.Kes, pengawas dari kementrian kesehatan dari
Jakarta, pada wartawan.
Kata dia, peserta
ujian dibagi dalam tiga sesi mulai pagi 08:00 Wit sampai dengan 15: 00 Wit.
peseta diwajibkan mengikuti aturan dan tata tertip ditetapkan oleh Kementrian
Kesehatan, seperti “membawah kartu tes, peserta tidak memperbolehkan membawah
Hand Phone (HP), Kalkulator, Tas/Noken, dan alat bantu lainnya, kecuali pensil,
jika ada yang melanggar dapat sanksi,” Tegasnya.
Sementara itu,
Pengawas dari Dinas Kesehatan Propinsi, Budi Kristanto, Stp, M.si, menjelaskan
materi ujian meliputi Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) “Untuk menilai
penguasaan pengetahuan dan kemampuan pengimplementasikan nilai-nilai Pancasila
UUD 1945. Bhineka Tunggal Ika dan NKRI”.
Kemudian, Tes
Inteligensia Umum (TIU) “Dimaksud untuk menilai kemampuan verbal, kemampuan
numerik, kemampuan berpikir logis dan kemampuan berpikir analitis”.
Dan Tes
Karakteristik Pribadi (TKP) “untuk untuk menilai integritas diri semangat
berprestasi, kreativitas dan inovasi, orientasi pada pelayanan, orientasi
kepada orang lain, kemampuan mengendalikan diri, kemampuan bekerja mandiri dan
tuntas, kemauan dan kemampuan bekerja sama dalam kelompok dan kemampuan
menggerakan dan mengkoordinir orang lain menilai interitas diri, semangat
berprestasi”
Kesempatan yang sama
juga, kepala dinas kesehatan kabupaten mimika, Philipus Kehek, SE, M.si, turun
langsung di tempat Ujian CAT, di Smk Petra, kata dia “peserta ujian
awalnya sebanyak 74 orang tetapi yang ikut hanya 72 orang saja sekitar dua
orang mengundur diri,”Ungkapnya.
Ia juga, “Berharap
setelah tes nanti langsung dengar hasil, semua peserta diminta untuk kembali tempat tugas masing-masing untuk melayani masyarakat, lebih khususnya
daerah pedalaman dan bagian pantai selatan timika, “harapnya.
Candra, Sempetoding,
ST, selaku teknisi dan pengawas dari Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan
(LPMP) Propinsi Papua, menyatakan kegiatan ini bekerja sama dengan (LPMP)
dengan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia.” Untuk melaksanakan Ujian Computer
Assisted Test (CAT) berbasis Online ini.
Candra, “peserta yang
sudah melaksanakan ujian, langsung bisa melihat nilai hasil mereka, untuk
menentukan lulus dan tidak adalah kementrian Kesehatan pusat yang berhak menentukan, kami
hanya pengawasi dan pelaksannya saja, “Pungkasnya.
Dari pantauan awak
media www.kabarmapegaa.com, peserta ujian Computer Assisted Test berbasis Online mayoritas perempuan non Papua, Orang
asli Papua (OAP) hanya satu peserta (wanita), kegiatan tersebut, dilakukan
selama dua hari, mulai hari selasa 19 Juli sampai rabu 20 Juli 2016 penutupan.
Pewarta: Andy Ogobai
Tahun 2012 s/d 2015 Guru SD YPK Demoi Kab Sentani Papua Belum terima Tunjangan
By Kabar Mapegaa 10:54:00 PM BERITA PAPUA , PEN-BUD-KES- Wisata , PENDIDIKAN
Ilustrasi.Ist |
Yogyakarta, (KM)--Kehidupan guru di pedalaman sangat sulit. Pemerintah Daerah tidak menangani secara serius soal nasib guru ,gaji dan fasilitas sangat minim, bahkan tidak mencukupi untuk hidup di pedalaman yang semuanya serba mahal. Lagi, di laporkan bahwa Guru di pedalaman Papua belum terima tunjangan. Guru-guru yang bertugas di salah satu SD di pedalaman Papua, yakni SD YPK Demoi, Kec Yakari, Kab Sentani ,Papua. Sudah tiga tahun terakhir terhitung tahun 2012 s/d 2015 belum menerima tunjangan perbatasan dan kesejahteraan. Senin, (28/12/15)
Kepala Sekolah SD YPK Demoi, Kec Yakari di Pedalaman Papua, Bpk Lukas Wakum , kepada media ini saat dihubunginya mengatakan “tunjangan tersebut seharusnya diberikan setahun sekali. Namun hingga tahun ini, di Sekolahnya belum menerima. Pada tahun 2012 baru sekali kami terima, semenjak SD ini didirikan namanya tunjangan kami tidak pernah menerima.”
“Saya sudah melaporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kab Sentani , dan kata mereka, baik kita akan usahakan untuk mepercepat tunjangannya akan tetapi sampai saat ini belum ada rekasi”
Kabupaten Sentani tidak serius menangani bantuan dana pendidikan khusunya untuk nasib Guru di pedalaman ,karena selama ini kelihatan stagnan dan tidak ada peningkatan dan indikasi perhatian yang serius Dinas P dan P terhadap nasib guru di pedalaman.
Lanjut, Lukas, “Setelah saya cek daftar nama-nama sekolah yang dapat tunjangan guru, SD YPK Demoi juga ada, koh, kenapa kami belum dapat samapi saat ini. Saya berusaha pulang –pergi dari Demoi ke kota untuk berusaha aka nada repon dari Dinas P & P, tetapi sama saja tidak ada repon. Kalau begitu bagimana dengan kami, padahal ini kami kami, para guru”
Bpk, Lukas Pulang-Pergi dari Kampung Demoi, menuju Kec.Yakari mengunakan Perahu, kira-kira 45-60 menit, setelah itu dari Yakari menuju kota menggunakan angkutan desa dengan waktu sekitar 45 menit perjalan. Beliau sudah mengunjungi kantor Dinas P & P lima kali lebih tetapi usahanya sia-sia karena belum ada tanggapan dari dinas terkait.
Kalau tunjangan belum dibayar sampai bulan desember akhir (tahun ini), Bulan januri 2016, SD YPK Demoi akan kami tutup. Dan siswa akan kami liburkan, sampai pemerintah mencairkan tunjangan.. Kami sudah bertahan untuk mengajar anak-anak kami yang jauh dari kota, tetapi kami dilupahkan dari pemerintah.Tutupnya. (Manfred Kudiai/KM)
Kepala Sekolah SD YPK Demoi, Kec Yakari di Pedalaman Papua, Bpk Lukas Wakum , kepada media ini saat dihubunginya mengatakan “tunjangan tersebut seharusnya diberikan setahun sekali. Namun hingga tahun ini, di Sekolahnya belum menerima. Pada tahun 2012 baru sekali kami terima, semenjak SD ini didirikan namanya tunjangan kami tidak pernah menerima.”
“Saya sudah melaporkan hal ini kepada Dinas Pendidikan dan Pengajaran Kab Sentani , dan kata mereka, baik kita akan usahakan untuk mepercepat tunjangannya akan tetapi sampai saat ini belum ada rekasi”
Kabupaten Sentani tidak serius menangani bantuan dana pendidikan khusunya untuk nasib Guru di pedalaman ,karena selama ini kelihatan stagnan dan tidak ada peningkatan dan indikasi perhatian yang serius Dinas P dan P terhadap nasib guru di pedalaman.
Lanjut, Lukas, “Setelah saya cek daftar nama-nama sekolah yang dapat tunjangan guru, SD YPK Demoi juga ada, koh, kenapa kami belum dapat samapi saat ini. Saya berusaha pulang –pergi dari Demoi ke kota untuk berusaha aka nada repon dari Dinas P & P, tetapi sama saja tidak ada repon. Kalau begitu bagimana dengan kami, padahal ini kami kami, para guru”
Bpk, Lukas Pulang-Pergi dari Kampung Demoi, menuju Kec.Yakari mengunakan Perahu, kira-kira 45-60 menit, setelah itu dari Yakari menuju kota menggunakan angkutan desa dengan waktu sekitar 45 menit perjalan. Beliau sudah mengunjungi kantor Dinas P & P lima kali lebih tetapi usahanya sia-sia karena belum ada tanggapan dari dinas terkait.
Kalau tunjangan belum dibayar sampai bulan desember akhir (tahun ini), Bulan januri 2016, SD YPK Demoi akan kami tutup. Dan siswa akan kami liburkan, sampai pemerintah mencairkan tunjangan.. Kami sudah bertahan untuk mengajar anak-anak kami yang jauh dari kota, tetapi kami dilupahkan dari pemerintah.Tutupnya. (Manfred Kudiai/KM)
Diharapkan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Nabire Fasilitasi Pantai Senang Hati dan Jadikan Pantai Wisata
By Kabar Mapegaa 7:38:00 PM BERITA PAPUA , PEN-BUD-KES- Wisata
Bapak M. Binduer (Foto: Petrus Yatipai/KM) |
Nabire,
(KM)---Salah
seorang warga penjaga pantai senang Hati yang terletak di Distrik Teluk Kimii,
Samabusa, Desa Lanny, RT 09, Kabupaten Nabire, Papua mengeluh atas pantai
Senang Hati yang kuang diperhatikan karenakan Pemerintah Daerah (Pemda)
Kabupaten Nabire lebih khusunya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tidak
memfalitasi dalam menata Pantai Senang Hati menjadi Pantai Wisata.
Bapak M.Binduer, yang sebagai penjaga pantai Senang
Hati, mengatakan, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab.Nabire harus turun
melihat Pantai Senag Hati ini,”jelasnya.
“ agar pemilik Pantai bisa mendapat nasehat-nasehat, saran
dan petunjuk-petunjuk dari Dinas yang bersangkutan itu, untuk memperbaiki dan
memperindah agar menarik perhatihan dari masyarakat,”kata Bapak M. Binder kepada
www.kabarmapegaa.com.
Selasa (08/12) saat Jumpa Pers, siang tadi.
Binduer mengharapkan, “disini kita sangat membutuhkan alat-alat
kerja untuk menata Pantai ini,”ungkapnya.
“misalnya, sensor untuk menebang pohon-pohon yang bisa
ditebang, dengan tujuan menata pantai Senang Hati menjadi indah,”katanya.
Kata dia, nama pantai Senang Hati ini telah terdaftar
di kantor Pariwisata dan Kebudayaan. Tetapi, sampai saat ini belum pernah ada
perhatian,”katanya dengan sedih.
Selain itu, terkait Pilkda di Kab. Nabire, pihaknya
mengatakan, Pilkada besok ini entah siapa yang berhasil dan mendapat kesempatan
menjadi pimpinan daerah 5 (Lima) Tahun kedepan, barangkali hal ini, perlu
mendapat perhatihan dari pemerintah terlebih khusus Dinas yang terkait,”katanya.
“untuk bisa turun dilapangan sehingga melihat semua
yang ada ini, teristimewa untuk menata Pantainya dengan baik, agar Nabire ini
menjadi indah, menarik peratihan dari oran luar, daerah lain,”pungkasnya.
dengan demikian, kata dia, pemerintah mendapat nama yang baik, dan orang
senang datang di Kota Nabire,”ungkapnya.
ia menegaskan, intinya punya perhatihan dari Dinas
terkait terhadap masyarakatnya yang rendah, dan masyarakat kecil itu merasa
punya berkewajiban untuk ikut serta dalam pembangunan yang diatur oleh Pemda
Nabire dalam hal ini Bupati Nabire sendiri,”tutupnya. (Petrus Yatipai/KM)