Suku Malind Menangis Karena Kerakusan Pemda Merauke Telah Merusak Hutan dan Manusia
By Kabar Mapegaa 8:17:00 PM Lingkungan , Opini , SDM
Foto: Dok, Leisha Kandam/KM |
Oleh: Leisha Kandam
OPINI, KABARMAPEGAA.COM-- Untuk kawasan hutan Merauke dan kawasan transmigrasi sudah banyak di gusur dan dibuatkan persawahan sendiri, sedangkan bagian lahan hutan yang masih luas dijadikan proyek untuk perusahan kelapa sawit.
Dari pihak LSM, Tokoh Adat, masyarakat adat Suku Malind sedang menyuarakan hak atas tanah ulayat mereka akan tetapi masyarakat Malind Anim sendiri belum mampu untuk mempertahankan hak dasar atas tanah dan hutan mereka.
Itu pun, di dasari karena menjual tanah dan menyetujui perusahan kelapa sawit berkembang di tanah Mlind.
Menurut yang saya lihat tahu alami di sini belum ada perguruan tinggi yang ada di sini belum menyuarakan hak dasar tentang masuknya perusahan tersebut.
Dari pihak LSM seperti WWF, SKP, Keuskupan Merauke dan beberapa LSM yang lain sedang dan berusaha memberikan pemahaman kepada masyarakat yang punya hak ulayat untuk tetap mempertahankan tanah adat dan tolak perusahan kelapa sawit dan lumpun padi.
Tetapi dari pihak pemerintah menyetujui, pihak perusahan untuk menanamkan modal usaha ke Pemda Merauke. Hal ini, juga membuat masyarakat lemah karena dengan alasan menunjang APBD daerah.
Terus terang BAPEDA yang kenyang uang karena di lelang perusahan masuk untuk hutannya yang sudah di ambil kurang tahu pasti tetapi sudah beberapa perusahan kelapa sawit sedang berjalan di Kota Merauke. (FP/KM)
*) Penulis adalah Leisha Kandam, Pemerhati Hak Ulayat Tanah dan Manusia Suku Milind
Audy Muyapa: Tahun 2017 Adalah Tahun Perubahan Bagi OAP
By Kabar Mapegaa 9:21:00 PM BERITA PAPUA , SDM
Audy Muyatie Muyapa (Foto: Yustus Muyapa/KM) |
Nabire, (KM) - Kehidupan Orang Asli Papua (OAP) saat
ini masih memprihatinkan. Hal ini terlihat dari tingginya Angka Kematian OAP
dan kurangnya SDM yang memadai di segala aspek pembangunan, baik aspek di
bidang Pendidikan,Ekonomi,Sosial Budaya, dan lainnya.
Demikian Disampaikan,
Audy Muyatie Muyapa Putra Pertama Kepala Suku Besar Pegunungan Tengah Alm.
Yakobus Muyapa kepada kabarmapegaa.com di
Karang Mulia Nabire Papua, pada selasa, (31/01/2017) Pekan Lalu
Menurutnya, kehidupan
OAP harus bersih dari MIRAS, Narkoba dan Prostitusi. Karena dengan menjauhi hal
tersebut, OAP akan mulai berkembang pola pikir dan ide-ide baru yang lebih
bermanfaat dibandingkan hanya melakukan rutinitas Miras dan sebagainya.
Lebih lanjut, kata
Audy, banyak hal yang belum dilakukan oOleh OAP untuk dapat menjadi Tuan Di
Rumah Sendiri seperti menguasai bidang Perdagangan, Industri, Jasa Konstruksi,
Pariwisata yang selama ini lebih dominan dikuasai oleh saudara kita dari luar
Papua.
“Orang Asli Papua harus
mulai berfikir untuk membangun Toko,Ruko, Warung, dan Kios serta mulai
berdagang mencontohi saudara-saudara yang dari luar Papua, jangan hanya
terfokus kepada satu bidang saja, contohnya hanya menjadi PNS saja.
“Tetapi Juga dapat
mulai berani untuk menjadi wirausahan, swasta yang tentunya memiliki
penghasilan yang jauh lebih baik dibanding menjadi PNS,”tambahnya.
Sambung Audy, Orang
Asli Papua (0AP) harus merubah pola pikir dari budaya konsumtif dan budaya
sekali pakai habis menuju budaya yang lebih baik dengan mulai belajar menabung
dan Investasi.
“Seluruh OAP, harus
memulai melihat hal ini. Karena menurutnya, hasil survei di Papua dan Papua
Barat belum banyak ditemukan OAP yang berdagang menggunakan toko atau ruko,”ungkapnya.
Untuk itu, kata, muyapa,
kesadaran untuk menjauhi Miras, Narkoba sangat diperlukan agar menunjang
Perubahan OAP kedepan yang lebih baik.
“Apabila Miras dan
Prostitusi serta Narkoba dibersihkan di tanah Papua, maka OAP akan mulai sadar
akan ketertinggalannya di beberapa bidang tadi,”bebernya.
Ia berharap, 10
tahun ke depan akan banyak ditemukan Pedagang Asli Papua yang memiliki ruko, toko
dan bisnis lain yang selama ini belum disentuh oleh OAP.
lanjutnya, apabila, OAP sudah menyadari akan hal ini, maka perubahan menuju Papua yang lebih baik pasti akan terwujud sehingga OAP dapat menjadi Tuan Di rumah Sendiri dan dapat bersaing secara sehat dengan saudara-saudara Sebangsa dari Luar Papua.
Pewarta :Yustus Muyapa
Editor : Alexander Gobai